chapter 13
my marriage life"Kris.....hiks......bertahanlah ku mohon!!" Suara itu berasal dari bibir Amber yang tak henti henti memanggil nama Kris yang kini terbaring di ranjang beroda ala rumah sakit. Tak peduli jika tubuhnya kini memanas akibat hujan yang cukup lebat saat kecelakaan itu, yang Amber perdulikan kini hanyalah kesadaran Kris dan memperbaiki rumah tangganya yang mulai membaik namun badai selalu menerpa rumah tangga mereka berdua. Amber berjanji jika ada sesuatu pada Kris, ia tak akan memaafkan dirinya sendiri karena secara tidak langsung dirinyalah yang menyebabkan kecelakaan itu terjadi. Amber tak bisa membayangkan jika Kris mengalami luka serius pada bagian tubuhnya, seharusnya Amber yang kini berada di ranjang rumah sakit itu, bukan Kris. Seharusnya, Amber percaya pada Kris dan mendengar penjelasan dari Kris bukan merelakan Kris dengan Jessica dan pergi begitu saja hingga akhirnya tabrakan itu terjadi. Amber terus saja memarahi dirinya sendiri di dalam hati. Mengapa ia sangat bodoh? Tidak bisa merasakan kejujuran dimata Kris saat Kris meneteskan air matanya tidak ingin melepaskan dirinya demi Jessica? Tapi Amber malah percaya pada wanita itu yang jelas jelas hanya menangis buaya. Apa Amber masih berpikir Kris masih seperti dulu? Hingga lebih memilih air mata buaya dari Jessica? Begitu bodohnya Amber jika masih beranggapan bahwa kris masih seperti dulu, bukankah Kris sudah berubah? Menjadi lebih baik dan manja padanya? Tapi mengapa Amber masih ragu oleh tingkah Kris yang berubah drastis dan kini Amber menyesal telah ragu pada Kris karena namja itu sudah menyelamatkan nyawanya,berarti Kris memang benar mencintai dirinya bukan wanita lain.
Andaikan waktu bisa terulang, Amber ingin sekali mengulang waktu itu dan mempercayai Kris bahwa kejadian itu hanyalah sebuah ketidak sengajaan. Namun itu semua hanyalah sebuah andai
"Kris, mianhae!!" Ucap Amber sesegukan terus memanggil nama Kris hingga Kris dimasukan kedalam ruang gawat darurat dan terpaksa dirinya harus menunggu diluar karena suster melarangnya masuk.
"Selamatkan Kris tuhan..!!" Amber terus memohon doa pada yang maha kuasa dan seperti sebuah setrikaan, Amber selalu mondar mandir saking panik dan takutnya.
Tangan mungilnya ia pergunakan untuk memberi kabar pada kedua orang tua Kris yang kini masih berada di Canada. Tangan Amber bergetar hebat saat benda persegi itu menempel di telinganya. Amber sudah siap menerima cacian dan makian dari kedua orangtua itu jika mereka marah padanya karena tidak bisa menjaga putranya.
Tut.....
Amber masih menunggu panggilan telepon itu terangkat. Dengan gelisahnya, Amber mencoba menarik ulurkan nafasnya menetralkan aliran darahnya yang semakin kencang
"Ne, yeoboseyo. Amber, Whaeyo?", tanya sebuah suara lembut di sebrang sana.Amber semakin bingung untuk menceritakannya dari mana karena masalah ini bermula pada perselingkuhan Kris.
"Eomma...." suara Amber terdengar ragu dan takut
"Ne? Whaeyo? Ada apa Ambie?" Tanya Ny.Wu dengan anggun dan lembut
"Kris....!!" Amber menggigit bibirnya, menahan suara tangisanya yang akan meledak kembali.
"Kris? Kris kenapa? Dia ada masalah denganmu?" Tanya Ny.Wu semakin penasaran karena ucapan Amber yang selalu menggantung.
"Kris.....kecelakaan" u
Comments