Pagi pun tiba, Amber terbangun dari tidurnya. Sosok yang pertama matanya lihat adalah Kris yang masih melingkarkan tangannya di pinggangnya. Wajah mereka begitu dekat namun Amber entah kenapa tak ingin menjauhkan wajahnya yang hanya berjarak 5cm Amber malah asik menatap wajah Kris yang damai dan sangat lucu seperti anak kecil yang tak berdosa. Tangan kecil amber mulai mengarahkannya pada wajah Kris mulai dari dahi,hidung dan terakhir adalah bibir merona Kris. Entah mengapa saat jari telunjuk Amber mendarat di bibir Kris, rasanya seperti ada kupu kupu yang menggelitik perutnya. Seulas senyuman pun mengembang dari bibir Amber tak disangka bahwa kini hidupnya sudah bahagia bersama Kris walaupun Kris belum mengucapkan kata 'i love you' padanya namun Amber sudah bahagia dengan perubahan yang sangat drastis dari sosok Kris.

"Kalau ingin mencium,cium saja" ucap Kris tiba tiba namun matanya masih terpejam sontak membuat Amber menarik tangannya yang masih menempel di bibir Kris

"Aniya, hanya saja......" elak Amber kata katanya pun menggantung ia sedang mencari alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan Kris. 

"Hanya saja apa?" Tanya Kris dan kini sudah membuka matanya

"Hanya saja.....kau sangat tampan" ucap Amber dengan cepat langsung memalingkan wajahnya kesembarang tempat asal itu bukanlah wajah Kris yang ia tatap

"Wajahmu merona." Ucap Kris tersenyum saat melihat wajah Amber sedang merona.

"Mwo? Tidak,ini karena AC nya terlalu dingin" ucap Amber mengelak lalu mendudukan dirinya mengambil remot AC dan mematikannya.

Chu~

        Mata Amber langsung membulat ketika tiba tiba saja bibir Kris yang baru ia sentuh kini tengah mendarat di pipinya. Wajah Amber kini lebih memerah seperti kepiting rebus. Kris menjauhkan wajahnya dan tersenyum menatap Amber.

"Kau berbohong, udaranya tidak dingin lagi tapi pipimu masih merona dan kini bertambah merah" ujar Kris lalu terkikik geli menatap wajah shock Amber.

"A...aku harus siap siap" uhar Amber mengalihkan pembicaraan dan dengan cepat keluar dari kamar Kris. Sementara Kris hanya tersenyum melihat tingkah Amber yang tersipu malu.

#_#_#_#_#_#_#

"Aku pergi dulu. Jaga dirimu Kris" ujar Amber yang kini sudah memakai baju yang rapi dan membawa koper yang tidak terlalu besar.

"Ne,sampai kapan kau disana?" Tanya Kris

"Entahlah, mungkin 5 hari" jawab Amber

" lama sekali, siapa yang akan memasakan ku?, menyiapkan keperluan kantorku? Menyambutku saat pulang kerja?" Ucap Kris sedikit memajukan bibirnya.

"Belajarlah sendiri. Aku tak akan lama" 

"Tapi menurutku 5 hari itu akan sangat lama" rengek Kris seperti anak kecil

"Akan aku usahakan secepat mungkin selesai."

"Hmm...baiklah. jaga dirimu Amb"

"Sejak kapan kau jadi semanja ini Kris?" Tanya Amber. Amber seperti sedang membujuk anak kecil yang akan ditinggal bekerja oleh orangtuanya

"Sejak saat ini" jawab Kris polos.

"Ya sudah. Kalau begitu bersikap dewasa selagi aku tak ada" 

"Ne. Bye Amb"

"Bye" 

 Dan Amber pun langsung menarik kopernya dan menyerahkannya pada supir suruhan Mr.Wu itu. Amber pun membalikan badanya dan melambaikan tangannya kearah Kris. Kris pun membalas lambaian tangan Amber dengan wajah cemberut

"Bye" ucap amber yang sudah duduk di kursi belakang dan sedetik kemudian mobil melaju menjauh dari apartemen mereka.

#_#_#_#_#_#_#_#

       Hari pun berganti dan kini sudah 2 hari Amber meninggalkan Kris untuk pekerjaannya. Sesekali Kris menelpon Amber menanyai keadaannya namun tidak setiap saat karena mengingat pekerjaan Kris yang juga menumpuk jadi Kris hanya bisa menelpon Amber jika waktu luangnya cukup banyak. Hari ini Kris pulang lebih cepat karena pekerjaannya tidak terlalu banyak. Kris berjalan menuju kamarnya dan mengganti pakaiannya dengan kaos biasa dan celana panjangnya. Kris kini mengarahkan kakinya menuju sofa ruang keluarga dan menjatuhkan dirinya di sofa itu. Dinyalakannya tv itu dengan remot yang sudah di genggaman nya. Jari jari Kris pun menari di atas tombol remot mencari acara yang menurutnya menarik namun tak ada satupun yang membuatnya