Kris menyipitkan mata onix nya saat cahaya yang begitu terang memasuki indra penglihatannya, tangannya juga ia gunakan untuk sedikit menghalangi cahaya nan cerah itu. Cahaya nya semakin lama semakin membesar hingga menampakan tempat yang sangat indah yang belum pernah Kris lihat sebelumnya. Hati Kris tergerak untuk menuntunnya memasuki cahaya itu, namun suara isak tangis seseorang yang membuatnya berhenti untuk melangkahkan kakinya.

"Kris, maafkan aku. Kembalilah hiks..." ucap sang istri yang kini tengah menangis deras di samping raga Kris yang sudah tak bernyawa. Tangan mungil Amber dengan erat terus menggenggam tangan Kris yang mulai dingin.

"Aku ingin perbaiki semuanya tolonglah kembali." Ucapnya lagi dan detik berikutnya, pintu kamar inap Kris terbuka dan menampilkan sosok wanita dan pria yang paling dicintai Kris. Ny.Wu langsung berlari memeluk Amber tak lupa tangisan pun menyertainya.

"Eomma, aku ingin Kris kembali" ucap Amber tersedu sedu

"Kau harus menerima ini semua Amber, eomma dan appa pun sama sangat terpukul" ujar Ny.Wu tak jauh dari tempat mereka, arwah Kris menyaksikan itu semua istri dan ibunya yang tengah menangisinya sedangkan sang ayah terdiam menatap raganya dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Kris mendekati kedua wanita yang sedang berpelukan itu, tangan besarnya ia gunakan untuk menyentuh pundak Amber, namun sayang tubuhnya kini sudah menjadi transparan dan tak bisa lagi menyentuh manusia. Kris terkejut sangat sangat terkejut bahwa kini ia sudah berada di dunia yang berbeda dengan keluarganya.

"Mohon maaf, kami akan mengurus jazat tuan Kris" ucap suster yang baru saja masuk ke ruang kamar inap Kris.

"Suster, eomma,appa, bolehkah aku meminta waktu sebentar untuk mengucapkan selamat tinggal pada kris?" Tanya amber yang sudah melepaskan pelukannya dengan Ny.Wu

"Baiklah." Jawab sang suster dan diberi anggukan oleh kedua orang tua Kris. Mereka lalu berjalan meninggalkan Amber sendirian dengan jazat Kris.

" Kris, jika ini takdir tuhan aku rela kehilangan mu tapi jika bukan, kembalilah. Aku mencintaimu!!" Ucap Amber menatap wajah Kris. Wajah Amber semakin mendekat pada wajah Kris hingga bibir mereka menyatu. Rasa sesak yang menjalar ditubuh Amber begitu kuat. Ia tak bisa hidup tanpa Kris. 

Tes...

Setetes air mata yang keluar dari mata Amber menjatuhi pipi Kris. Arwah Kris yang melihat itu, sangat terpukul dengan melihat keadaan Amber dan raganya. Arwah Kris pun meneteskan air mata bersamaan dengan tetesan air mata Amber yang jatuh dipipinya saat mencium jazatnya.

"Kris, ayolah ikut bersama kakek" ucap seseorang dan saat Kris melihat orang itu, ternyata ia adalah kakeknya yang sudah tiada. Dengan pakaian serba putih, kakek Wu tersenyum pada Kris dan mengulurkan tangannya agar Kris mengikutinya. Kris nampak berpikir, ia masih ingin berada disisi amber.

"Tapi kek, aku belum siap untuk meninggalkannya" ucap Kris tak rela

"Kau memiliki 2 pilihan, membahagiakan nya atau hidup bahagia dengan kakek?" Tanya Kakek Wu. Kris menatap kedua orang itu bergantian lalu dengan hati yang mantap, Kris menjawab pertanyaan itu.

"A