Waktu pun berjalan dengan cepat, tak terasa pernikahan Amber dan Kris kini sudah memasuki 1 bulan. Hari hari Amber pun berubah bahkan harinya berbalik 180° dari yang ia bayangkan. Amber hanya ingin menjadi seorang istri yang terbaik untuk Kris. Dari mulai pagi hari,Amber menyiapkan makanan walau pun ia tidak memasaknya hanya sekedar roti tawar,selai dan susu atau kopi hangat untuk Kris. Di siang harinya, Amber selalu menyempatkan untuk membeli makanan untuk Kris dan menitipkannya pada resepsionis kantor Kris. Sore harinya, Amber selalu memberi pesan untuk Kris agar jangan sampai dirinya kelelahan akibat pekerjaannya. Dan kini Amber juga sudah tidak cemas lagi kala Kris pulang terlambat karena memang setiap hari Kris selalu pulang terlambat. Hingga malam hari, Amber masih menyibukan dirinya dengan menyiapkan makanan dan air hangat untuk Kris saat suaminya itu pulang dari kantor. 

Bukankah Amber sudah menjadi istri yang sangat pengertian bukan? Namun berbeda dengan pendapat Kris, ia berpikiran Amber hanya ingin mendapatkan perhatiannya dengan bebagai macam cara dan Kris pun kini berpikir bahwa Amber menikah dengannya hanya karena harta. Maka dari itu, Kris selalu menolak perhatian yang Amber berikan bahkan Kris kini berani menampar dan membentak Amber hanya karena masalah sepele. Seperti hari ini,pada saat Amber membawakan kopi hangat dipagi hari dan tidak sengaja menumpahi kemeja kerja Kris. Mata menyalang Kris pun ia tunjukan. Kris langsung membentak Amber begitu saja bahkan hingga menarik kerah baju Amber dan satu tamparan keras melayang dipipi Amber hingga dirinya terjatuh pada lantai nan dingin itu.

Amber? Ia hanya bisa menahan rasa sakitnya namun air matanya tidak bisa ia tahan. Amber ingin menjadi yeoja yang tegar dan menuruti apapun perintah Kris karena Kris adalah pemimpin keluarga kecilnya nanti.

"JANGAN PERNAH LAKUKAN INI LAGI" bentak Kris sambil menunjuk kemeja putihnya yang terkena noda.sedangkan Amber hanya menundukan wajahnya takut akan tatapan Kris. Ia juga masih terduduk dilantai tubuhnya seakan tak bersaya hanya untuk berdiri.

" kau istri yang tidak berguna" ucap Kris lalu kembali kekamarnya dan mengganti bajunya yang terkena noda kopi.

"...hiks..." isak Amber pelan. Dengan perlahan,Amber berdiri dan menganbil lap untuk membersihkan sisa kopi yang berda dilantai. Sesekali ia usap air matanya yang tak henti hentinya mengeluarkan air mata. Amber sudah memerintahkan otaknya agar tidak mengeluarkan air mata lagi namun sepertinya kini otaknya tidak sejalan dengan keinginannya.

Kkrreekk

    Pintu kamar Kris terbuka dan menampilkan sosok Kris yang sedang membetulkan kancing bajunya. Kris pun langsung melangkahkan kakinya keluar dari apartemen dan tidak memperdulikan Amber yang tengah menangis sambil membersihkan noda dilantai. Ya,Kris tau jika Amber kini menangis karena ia tadi sedikit mendengar isakannya namun ia tak mau usah payah memikirkan Amber yang sedang menangis ia lebih memilih meninggalkan Amber dan pergi kekantornya tak lupa menemui yeojaChingu nya.

Setelah membersihkan lantai dengan lap, Amber berjalan lemas menuju kamarnya sendiri dan masuk kedalam kamar mandi. Dibukanya shower itu dan langsung membasahi tubuhnya yang masih mengenakan pakaian.

"Kuatkan aku Tuhan" lirih Amber masih dengan isakannya. Air matanya pun bercampur dengan air yang mengalir dari shower.

#_#_#_#_#_#_#_#_#_#_#_#_#

           Tidak seperti hari hari yang lalu,selalu dengan senyuman dan sapaan cerah yang selalu Amber pancarkan. Pagi ini,ia berjalan memasuki kantornya dengan mata yang membengkak, pipi kiri yang sedikit kemerahan dan sedikit membengkak. Amber berjalan menunduk menuju lantai kerjanya. Sesekali teman sekantornya menyapa Amber dan Amber pun membalas dengan senyuman yang berbeda dengan sebelumnya sperti dipaksakan.

Bbuuugg

          Amber menjatuhkan tasnya dimeja kerjanya lalu didudukannya tubuhnya. Kedua tangan Amber bertumpu pada meja dan m