9. happy family?

i love you, om
Please Subscribe to read the full chapter

a/n: chapter kali ini promptnya datang dari eechaayy~ aku jamin ini manis banget. tapi gatau sesuai dengan keinginan kamu atau enggak huhuhu tapi ini udah aku tulis spesial buat kamu dan seluruh fanxing shipper indonesia. enjoy!

 

 

“papa! kevin nakal!”

“keeev, ayo balikin mainan kris!”

“loh pap, kevin kan udah bilang mau pinjem!”

“kevin…”

“ugh! iya iya! nih! manja banget sih! gitu aja nggak boleh pinjem!”

“huaaaa!!!”

“HOAAAAAAA!!!!!!”

“aduh krystal bangun lagi aduh gimana nih—DADDY! ini jam berapa sih hih belom bangun aja???”

 

dan setelah teriakan yang memekakkan telinga itu sampai ke telinga yifan, manusia tiang listrik itu akhirnya membuka matanya. sudah pagi. dan ribut.

sejurus kemudian, pintu kamar dibuka dengan kasar. tampaklah yixing dengan pakaian yang rapi dan sudah ganteng seperti sudah siap masuk kuliah profesinya.

ada yang janggal.

“om yifan, oh my god……… kenapa masih tidur sih? bantuin napa?” kata yixing dengan nada kesal.

“loh xing?” yifan, dengan mata yang masih kriyip kriyip, belum kekumpul semua nyawanya, tapi cukup bisa berpikir bahwa buat apa yixing di apartemennya pagi-pagi sekali? “kamu kok di sini?”

“lah, ya iyalah secara rumah sendiri, gimana sih?”

“rumah sendiri?” yifan mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut di ruangan tersebut. ia merasa asing. tatanan perabotannya sangat berbeda dengan kamarnya di apartemen.

ia tidak mengenali rumah itu.

“ini… rumah siapa?”

“rumah kita lah! rumah kita sendiri, segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa, semuanya ada di sini,” jawab yixing.

kesadaran yifan sekarang sudah 100% gara-gara jawaban yixing. “apa?” tanyanya linglung. “loh bentar… kita udah tinggal serumah? kamu akhirnya mau tinggal sama om?”

“om, ngigau ya?” tanya yixing. ia mengernyit keras. “jelas lah saya mau tinggal serumah sama om, kita kan udah nikah! gimana sih?”

DOR.

nikah?

NIKAH?!

“HAH SEJAK KAPAN KITA NIKAH???” yifan beranjak dari kasur dengan muka shock. “perasaan juga baru kemaren kita makan malam bareng papa-mama?!”

kerutan di dahi yixing makin banyak setelah yifan mengatakan hal itu, dibarengi dengan “haaaaa???” panjang, tanda yixing mungkin berpikir bahwa yifan sudah gila.

“om, kita sudah menikah selama 7 tahun. kepentok apa sih otaknya kok jadi amnesia gitu? udah ah krystal udah meronta-ronta tuh, om samperin si kembar gih! pusing nih kepala!”

sebelum yixing beranjak pergi, yifan menarik lengan pacar—eh, suaminya itu. “siapa itu krystal? dan si kembar?”

yixing menghela nafas berat. “wah, udah beneran korslet nih otaknya om. krystal itu anak bungsu kita, si kembar, kevin dan kris, itu anak sulung kita. kayaknya kita perlu ke dokter deh nanti.”

“xing, om gak sakit—”

yixing menaruh jari telunjuknya tepat di bibir yifan untuk membuatnya diam tanpa kata. ia menggeleng, dan melemparkan tatapan iba kepada pria jangkung itu.

“saya akan telepon dokter. ada yang nggak beres dengan otak om. ya dari dulu emang nggak pernah beres sih, tapi yang ini makin nggak beres lagi jadi macem kapal pecah menjadi butiran debu di lautan luka dalam,” dan mendengar itu, yifan hanya bisa bermuka datar. “udah deh om, mending sekarang om samperin kevin dan kris, daripada nanti mereka gontok-gontokan. saya mau nyamperin krystal dulu.”

“bentar yixing, bentar,” sergah yifan lagi sebelum yixing melangkah keluar kamar. ia dapat mendengar suara tangis bayi dan suara anak-anak sedang beradu kata, tapi peduli amat. “…bukan kamu kan yang melahirkan mereka?”

pertanyaan itu disambut tabokan keras dari yixing sampai membuat kulit yifan merah padam.

“YA BUKAN LAH! SEJAK KAPAN LAKI BISA HAMIL DAN MELAHIRKAN?!” semprot yixing. “mereka semua hasil dari bayi tabung, oke? pake surrogate mother. pake donor sel telur yang kita nggak akan pernah tau punya siapa. bedanya kalo si kembar pake sperma om dan krystal pake sperma saya. udah jelas? ya udah. ayo kita keluar kamar dan tenangin anak-anak sebelum rumah ini kebakaran.”

“eits, tunggu dulu,” yifan mencegah yixing pergi untuk yang ketiga kalinya.

“ya ampun om, apalagi sih?!” ujar yixing kesal.

“kalo kita udah nikah, harusnya ada ciuman selamat pagi dong,” kata yifan sambil mengedipkan sebelah matanya dengan genit.

kali ini yixing menjewer telinga yifan dan pria jangkung itu mengaduh kesakitan.

“otak boleh korslet tapi otak gombal gembelnya masih tetep ya……”

yifan pun meminta ampun pada suaminya itu, sejak kapan sih yixing jadi galak gini.

 

-

 

yifan terpana melihat dua anak laki-laki yang mukanya mirip—bahkan sama—sedang marahan. dilihat-lihat lagi, mirip mukanya waktu masih kecil. ia susah payah menelan ludahnya ketika terlintas di pikirannya kalimat mereka berdua memang anak gue… dan lima detik kemudian ia menambahkan sendiri kalimat itu dengan …kayaknya.

“umm…” yifan menyapa dua anak itu. “halo?”

“daddy!” seorang dari mereka menghamburkan diri ke pelukan yifan. muka anak ini beler gitu habis nangis, jelek banget deh pokoknya. tapi kalo mau dibandingkan dengan anak yang satu lagi yang menekuk-nekuk mukanya sampai bibirnya mecucu—maksudnya maju lima senti itu, ya mending yang ini deh. “kevin nakal sama kris~!”

“oh jadi kamu yang namanya kris?” yifan bertanya, dan kris kecil itu menatapnya heran. “eh maksud, umm, daddy, kenapa kamu nak? si kevin kenapa?”

“kevin nakal banget rebut-rebut mainanku!”

“enak aja! aku udah minta ijin ke kamu, dan lagian itu mainan dibeliin daddy buat kita berdua! ya barengan dong, jangan kamu aja!”

dan mulailah mereka beradu argumen lagi. sekarang yifan mengerti kenapa yixing tadi bilang ‘pusing’. ini dua setan tengil emang bikin vertigo.

“nak, jangan ribut gitu dong…” yifan melerai dua anaknya (yang sampai sekarang dia masih nggak nyangka kalo mereka betul-betul anaknya), “kris, kamu nggak boleh begitu. daddy kan belikan ini buat kalian berdua, dipakainya juga berdua dong.”

“daddy besok kalau beliin mainan, beli dua dong…” protes kris.

yifan cuma bisa manyun. ini anak setan bener. duit sape lu kate.

“aduh, kalian ini. maafan sana,” kata yifan.

“kevin yang mulai!” kris berseru.

“kris tuh dad yang manja!” kevin menimpali tak kalah kerasnya dengan suara kris.

dan mereka mulai lagi beradu teriakan dan terhenti ketika yixing keluar dari kamar sambil menggendong anak bayi. anak bayi yang yifan yakin bernama krystal itu masih menangis dan yixing sedang berusaha menenangkannya. kevin dan kris segera menghampiri papa mereka—adik mereka sih, sebenarnya.

melihat pemandangan itu (yixing menggendong bayi dengan dua anak sedang ikutan menenangkan si bayi tersebut), yifan merasa sedang melayang. rasanya adem banget gitu.

“eh, itu krystal ya?” yifan bertanya seraya menghampiri keluarganya itu.

yixing tersenyum kepadanya. “iya, dad. meet krystal, our most beautiful princess,” katanya, mengangkat krystal sedikit naik agar daddy-nya bisa melihat bayi mungil itu.

dan rupanya yixing lumayan terbiasa dengan kelinglungan yifan pada hari itu, makanya ia membiarkan yifan mengambil alih untuk menggendong krystal. tangisan krystal sudah mereda, apalagi ketika sang daddy mendekapnya dalam sebuah pelukan hangat (baca: dada yang bidang dan tangan yang kuat… emang ya daddy material banget…). yifan menatap seluruh wajah krystal yang ia pikir mirip dengan yixing. ya iyalah, orang anaknya. yang ia tak habis pikir, dari mana mereka mendapatkan uang untuk menjalani program bayi tabung? kan mahal. udah gitu dua kali pula. yixing udah jadi psikolog? di mana kerjanya? selain itu, apa yang ia lewatkan selama ini? benarkah ia sudah resmi menjadi suami yixing dan ayah dari anak-anak ini?

“yixing, ini hari apa? apakah om—daddy kerja hari ini?” tanya yifan.

“ini hari selasa. tentu saja daddy kerja, tapi sebaiknya daddy di rumah aja. biar nanti papa bilang ke eyang kakung kalau daddy lagi nggak enak badan. ingat kan kalau kita harus ke rumah sakit untuk periksain daddy?”

eyang kakung…? oh, papa ya? oh gue masih kerja sama papa?

“em… ya… baiklah. kamu sendiri gimana, mau kerja?”

“ada janji dengan klien jam sembilan, sih. jadi nanti kita anterin si kembar ke sekolah dulu, terus ke klinik, baru ke rumah sakit. t

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
miss_amma
horeee periode pengiriman pertanyaan resmi ditutup! bagi yang sudah mengirimkan pertanyaan, terima kasih banyak dan tunggu update-an selanjutnya yaaa~ ^^

Comments

You must be logged in to comment
kaizenkatsumoto #1
Chapter 17: huwe... tau2 nemu ini kemaren dan udah habis..
saya orang baru di gethek pancing ini, baru lahir desember tahun 2016 kemaren...
kenapa saya suka sama gethek yang udah mau tenggelem atau malah udah tenggelem ini?
alasannya karena engga perlu alasan buat menyukai sesuatu #pret
engga tau aja, setelah liat mereka rasanya udah langsung kecantol gitu aja, kayak magic #elah
makasih asupannya, dinantikan rebornnya(?)
makkurokuro93
#2
Chapter 17: Aku vakun dr sini balik2 kangen ffmu twin, eh skrg udah abis. Sedihnya :(
Tp i know what you feel sih twin
Thanks udah sharing ff banyol paling kece sejagad raya ini twin! Muah, love ya!
chamii704 #3
Chapter 17: Kl bkn ff ..ff GS bisa??? Ehehe..
Makasih atas ff yg sangat ngocol ini..ud mnghibur saya tiap baca.. ^^
LunaXing
#4
Chapter 17: TT.TT
TT.TT
TT.TT
TT.TT
TT.TT
AtRawamangun #5
Chapter 13: anjeeer... kok ya masih bikin ngakak stelah skian juta tahun cahaya baru baca lanjutannya
MaiXingYeol1027 #6
Chapter 2: Yixiinggggg nya ucul
MaiXingYeol1027 #7
Chapter 1: Anjirr kimcil :vv
xingiefan #8
Chapter 16: Daebak thor ff nya
ikabaek12 #9
Chapter 16: Gethek Pancingan :"v letmengakakgelundungandilantaikoproljumpalitanbersamaomyipandanmasyicing :"v :"v

Oke ini unyuk bin lawak :v pengen deh punya yipan ma icing /kedip2/
ikabaek12 #10
Chapter 2: :v yifan telat :v