a/n: halo, kangen aku nggak? enggak ya? yaudah. hehehe. halo semua, aku balik lagi. kali ini prompt datengnya dari teman aku tercinta namanya mei :3 maaf ya mei lama bingits updatenya kuharap kamu nggak kecewa dengan chapter ini soalnya aku sedikit kecewa :c so everyone, enjoy the fic!

yixing baru saja diwisuda dan yifan sudah membuat rencana untuk mengajak yixing ke sekatenan pasar malam di pusat kota. kedengaran nggak modal sih, tapi yang penting kan quality time berdua. lagipula, mereka samasekali belum pernah kencan sebagai pasangan, jadi kencan di pasar malam itu akan menjadi kencan yang pertama bagi mereka berdua.

yixing tidak membutuhkan waktu lama untuk bersiap-siap, tapi lain halnya dengan yifan. iya, mau pakai baju aja ribet. apalagi dandannya. dia harus membersihkan wajahnya dulu dengan facial foam, lalu face toner, baru diolesin krim dan sebagainya. oiya, serum juga. yixing mah mana ngerti yang begituan.

yang bikin yixing kesel itu, dia jadi harus ke apartemennya yifan dan menungguinya dandan. semua nggak akan jadi masalah kalau saja yifan bangun lebih awal dari tidur siangnya, tapi yaa mana ada sejarahnya wu yifan ingat waktu, apalagi saat tidur. kalau tidak karena yixing yang menelepon, yifan juga tidak bangun.

ya sudah, yixing menghampiri yifan di apartemennya. sekalian masak untuk yifan juga. bukan karena dia kelewat cinta, tapi kasian aja gitu ngeliat nggak ada makanan di meja makan.

"saya masak boleh om?" tanya yixing di depan pintu kamar mandi.

"iya boleh, yang enak ya," sahut yifan.

yaelah sejak kapan masakan yixing nggak enak, emang yifan gak bisa bedain mana garam mana gula?

yixing sempat membeli tepung terigu protein sedang dan telur untuk persediaan di dapur yifan sehingga jika kepepet seperti itu setidaknya bisa bikin pancake... yah walaupun bukan waktu sarapan yang penting makan deh. ada yang bisa untuk sekadar mengisi perut.

"aduh harumnya..." suara yifan terdengar lebih jelas di belakang yixing yang sedang menyajikan pancake di piring. "seharum namamu di hati saya."

yixing membalikkan badan. tidak peduli sedekat apa mereka berdua. ia memasang tampang datar sambil berkacak pinggang.

"stop gombal atau piring melayang."

"aduh galak banget sih pacar om nih," goda yifan sambil mencolek dagu yixing yang lantas ngedumel. "eits, kalo marah saya cium loh."

dan ancaman yifan agaknya berhasil. yixing berhenti marah dan ia segera menaruh piring di atas meja. "udah ayo cepet makan."

yifan menuruti yixing. ia mengambil tempat duduk di samping yixing dan makan dengan lahap (selain enak, dia juga laper). sebagai pacar sekaligus teman, mereka makan sambil mengobrol, terkadang tertawa jika ada hal yang lucu sampai yifan keselek.

-

jadi, inilah pasar malam yang juga merupakan taman bermain. ada bianglala, kora-kora, ombak, bahkan tong setan dan rumah hantu, lengkap. pancingan ikan pun ada tapi mau ditaruh mana muka kinclong yifan kalau dia memainkannya. tapi toh dia main juga... buat pemanasan, katanya.

kemudian, beranjak dari permainan yang didominasi anak-anak prasekolah itu, mereka menuju wahana bianglala. yifan bilang, lu han tidak berani menaikinya karena takut ketinggian.

"terus dia ngapain kalau om dan temen-temen yang lain pada main bianglala?" tanya yixing.

"jagain lilin," sahut yifan cuek.

"berarti om yifan babi ngepet?"

dan pertanyaan yixing hanya dijawab yifan dengan tatapan kesal, yang membuat yixing ngakak gelundungan. mirip orang nahan boker sih.

di salah satu gondola, yifan dan yixing duduk berhadapan. yixing sibuk mengamati pemandangan sekitar, tersenyum melihat keramaian di pasar malam itu. termasuk pemandangan pasangan-pasangan yang bergandengan tangan atau bahkan curi-curi kesempatan untuk berciuman.

"kalau pengen, bilang aja," kata yifan.

yixing menoleh dan ia mendapati yifan mengedipkan sebelah matanya.

"pengen apa?"

"ciuman sama om."

raut wajah yixing bukannya memerah tetapi malah seperti orang yang jijik akan sesuatu.

"iyuuuhh."

"alaaah pengen aja, ya kan ya kan?" goda yifan sambil mencolek dagu yixing.

"ih om nih apa-apaan sih?" ujar yixing kesal seraya memukul lengan yifan.

yifan hanya tertawa.

-

setidaknya, pancake tadi cukup membantu ketika mereka menaiki wahana kora-kora dan ombak. coba kalau enggak makan. tapi untung juga nggak muntah. kalo muntah pas lagi di atas kan berabe juga.

...nggak usah dibayangin deh.

akhirnya, setelah pulih dari kora-kora lag dan ombak lag (enggak tau deh mereka itu siapanya jetlag), mereka melanjutkan petualangan mereka di sana. kebanyakan dari wahana yang ada adalah wahana untuk anak kecil, jadi mereka cukup kesulitan untuk mendapatkan wahana yang cocok...

...sampai mereka melewati wahana rumah hantu.

oke, nggak ada pilihan yang lain lagi. ton