a/n: jadi selama aku hiatus nulis ff ini tuh aku dapet prompt dari siapa ya aku lupa ya pokoknya ini buat kamu hueheheheng selamat membaca!

yixing menutup teleponnya dengan tangan gemetaran. perasaannya campur aduk. matanya berkilat bahagia tetapi ada kekhawatiran di sudut matanya. ia masih punya teman-teman satu kos-an yang kamarnya berdekatan dengannya, jadi ia tidak bisa berteriak untuk meluapkan perasaannya. maka dari itu dia menyembunyikan wajahnya di balik bantal dan berteriak tertahan di situ.

tak lama kemudian, handphone-nya berdering lagi. kali ini dari om naga alias wu yifan.

“yixing?” sapa yifan. “gimana sayang?”

“OM!” yixing akhirnya teriak juga. “OM AKU KETERIMA OM!”

“seriusan???” suara yifan tak kalah kerasnya dan beberapa detik kemudian ia bisa mendengar yifan meminta maaf kepada orang-orang di sekitarnya, dan setelah ada jeda sebentar, yifan kembali berbicara (mungkin dia tadi nyari tempat yang aman), “kamu keterima?”

“iya aku keterima profesi psikologi perkembangan! aku bakal kuliah lagi dan setelah lulus aku bakalan beneran jadi psikolog dan bisa buka praktek sendiri, selangkah lebih dekat ke situ om! AAAAAAKKKKK~!” dan kali ini yixing tidak tahan lagi untuk tidak teriak.

“selamat sayangkuuuuu!” lah kok yifan jadi berasa fangirl ketemu oppa gitu sih ya.

“ih apaan sih sayang-sayang segala,” protes yixing.

yifan tertawa. “iya iya maaf. selamat ya yixing! duh om pingin banget ngerayain ini tapi maaf banget om lagi ada proyek… kayaknya nggak bisa dalam waktu dekat om bisa hang out sama kamu.”

yixing tersenyum. “enggak apa-apa om. saya ngerti kok. lagian masuknya masih sebulanan lagi. masih banyak waktu kalau mau ngerayain.”

“doain aja proyek om cepet kelar ya. eh udah dulu yixing, papa udah manggil nih. mau meeting.”

“have a nice day om,” ujar yixing seraya menutup teleponnya.

sudah dua minggu yixing tidak bertemu dengan yifan. terakhir kali ia bertemu dengan yifan ya waktu belanja bulanan itu. lima hari setelah itu sih yifan masih suka menlepon yixing untuk menanyakan cara memasak suatu masakan, tetapi setelah itu yifan jadi sibuk sekali dengan proyek barunya. jujur saja yixing kangen dengan pacarnya itu, tapi yixing tipe orang yang akan merasa tenang kalau dia tahu yifan baik-baik saja dari suara cerianya di telepon. ia senang mengetahui yifan mulai bisa masak sedikit-sedikit, walaupun cuma masakan sederhana tapi yang penting yifan tidak makan makanan instan, sesuai permintaannya.

tapi ia tidak menyadari bahwa bahan makanannya sendiri sudah habis. untung orangtuanya sudah mengirimkan uang kepadanya jadi ia bisa belanja. at least, walaupun ia tidak bisa merayakannya bersama yifan, ia bisa merayakannya sendiri. ia sedang malas memasak, bagaimana kalau jalan-jalan saja dan mungkin nanti beli pizza? kayaknya menyenangkan gitu. sehari jadi jomblo nggak salah-salah amat kan ya.

maka jadilah ia pergi jalan kaki menuju halte bus terdekat. ia sudah lama tidak pergi sendirian. biasanya ada yifan yang maksa-maksa buat nganterin yixing kemanapun yixing pingin pergi. tapi sekarang keadaannya adalah yifan sibuk sekali dan yixing masih memiliki waktu senggang sebelum berkutat dengan kuliah lagi.

cuaca hari ini cerah dan terik. musim semi memang sangat indah ya? memang kadang hujan sih tetapi intinya hari ini cerah, titik. yixing pun mendapatkan bus menuju pusat kota. selama perjalanan, ia sibuk memikirkan apa saja yang hendak ia beli, makanan apa saja yang ingin dia makan, dan bagaimana kalau ia main-main ke taman kota. memikirkan hal-hal begitu saja yixing sudah senang. walaupun yifan tidak di sampingnya, ia tetap bahagia. kalau gitu kenapa nggak putus aja ya.

hush.

akhirnya yixing sampai di sebuah restoran pizza italia. tidak begitu ramai karena hari itu masih jam kerja. bagus lah. ia memesan banana split, cocacola, lasagna dan tentu saja pizza berukuran small. biarin dikatain rakus yang penting makan!

selama ia makan itu, ia memandangi awan yang mulai menutupi birunya langit. waduh, mendung nih? tapi yixing tetap menikmati makan siangnya itu. setelah semuanya habis (iya bro habis, untung dia nggak sekalian makan piringnya) ia beranjak untuk membayar pesanannya dan segera meninggalkan restoran itu. ia bermaksud mengunjungi taman kota dan bermain-main di sana. kalau anak-anak kecil di sana ya tinggal gabung.

eh belum sampai di taman kota, ia menemukan segerombolan pemuda sedang main basket. yixing adalah tipe orang yang suka berteman dengan siapa saja, maka ia mendekati gerombolan pemuda itu dan untungnya mereka mau menerima yixing dengan tangan terbuka. yixing pun terlarut dalam permainan basket bersama mereka (beribu terima kasih untuk wu yifan karena sudah mengajarinya main basket kalau ia punya waktu senggang) dan senyum selalu tersungging di bibirnya.

tiba-tiba hujan turun. awalnya hanya gerimis tetapi tidak lama kemudian menjadi deras. permainan basket itupun terpaksa dibubarkan. para pemuda itu berpencar, mungkin kembali ke rumahnya masing-masing. yixing cepat-cepat mencari tempat berteduh dan ia baru mendapatkannya ketika ia sudah jauh berlari dan bajunya sudah basah kuyup. cuaca yang tadinya cerah dan hangat menjadi gelap karena mendung dan dingin. yixing samasekali tidak membawa payung dan itu artinya ia harus menunggu sampai hujan reda, dan ia berharap agar hujan yang turun tidak berlama-lama karena malamnya ia harus bekerja di kafe, dan ini sudah pukul empat sore.

sayangnya, Tuhan tidak mengabulkan permintaan yixing. hujannya awet seawet rasa rindunya kepada yifan (halah). ia pun memutuskan untuk segera ke halte bus dan menuju ke kafe tempat ia bekerja.

“yixing? astaga kamu dari mana saja kok basah kuyup begini?” tanya bosnya dengan nada khawatir. yxing jadi nggak enak hati. “kamu hujan-hujanan?”

“terpaksa bos, tadi habis dari pusat kota malah hujan. ditungguin malah nggak reda-reda. ya udah nekat menerobos hujan d—HATCHING!” belum selesai yixing menjelaskan, ia sudah bersin.

“aduh kalo nanti kamu sakit gimana? kamu punya baju ganti nggak?”

“kayaknya sih saya ninggalin baju di sini. bentar dulu ya bos saya ganti baju dulu—HATCHING!” ujar yixing seraya ngeloyor ke ruang ganti pegawai kafe, meninggalkan bosnya yang cuma geleng-geleng kepala.

yixing pun kembali bekerja dengan baju yang ia simpan di lokernya, sementara bajunya yang basah kuyup ia keringkan di depan penghangat di ruang ganti pegawai. karena hujan sudah mulai reda, AC di kafe pun dihidupkan. ini membuat yixing yang sudah kedinginan jadi tambah kedinginan. ia berkali-kali harus menahan diri untuk bersin ketika sedang melayani pelanggan. kalian tahu kan rasanya kalo udah mau bersin tapi ditahan? iya, nggak enak banget emang. nah itu yang dirasain yixing. tapi ini demi pekerjaannya. dan gajinya.

dan akhirnya setelah ditunggu-tunggu, shift-nya selesai juga. ia bergegas pulang ke kos sebelum jam malam memaksanya untuk tidur di teras.

entah kenapa malam itu yixing merasa pusing dan seluruh badannya pegal-pegal. tanpa mengganti bajunya, ia segera terlelap hingga pagi.