a/n: pertama-tama, selamat idul adha bagi yang merayakannya! aku juga merayakan ^^ sebagai hadiah idul adha untuk LocKeyG yang sudah memberi prompt dan Kwon0497 yang sebenernya nggak ngasih prompt tapi cukup ngasih ide buat aku, chapter ini buat kalian. maaf ya mungkin agak mengecewakan dan kurang sesuai harapan, dan chapter ini tergolong serius (iya serius... beneran serius... he eh serius) but at least i tried hehehe. well, enjoy the chapter ^^

pagi ini om yifan menelepon yixing untuk menemuinya di apartemennya. katanya om yifan sedang tidak ada proyek dan juga sekalian ingin merayakan kesuksesan yixing pada sidang skripsinya.

ya, yixing sudah lulus. tinggal menunggu hari wisuda.

kemudian, yixing, dengan memakai kaos putih, jeans biru belel, dan sneakers putih, berjalan kaki menuju apartemen yifan. jujur saja, ia baru pertama kali mengunjungi apartemen yifan, padahal jarak apartemen dan kosnya hanya terpisah jalan kecil saja. kasarannya, yixing cuma perlu berjalan tiga langkah dari pintu gerbang kosnya sampai tembok pembatas kompleks apartemen, loncat tembok, lalu mendarat. jadi deh.

tapi nggak gitu juga kali. bisa gawat kalau ia dikira maling oleh sekuriti. jadi ia ambil jalan amannya, yaitu masuk lewat gerbang depan.

kamar apartemen yifan berada di lantai 11. lumayan tinggi juga. untung ada lift, coba enggak. yixing mencari kamar nomor 116. setelah ia berhasil menemukannya, ia pelan-pelan mengetuk pintu. yang tidak ia sangka, yifan membuka pintu dengan kemeja putih pas badan, celana panjang warna khaki, tapi ditutupi oleh celemek.

om yifan habis masak.

"yixing, halo," sapanya ceria. "masuk dulu sini."

yixing pun masuk. ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. putih, bersih, rapi. dua poin terakhir sedikit ia ragukan; jangan-jangan kamar apartemennya baru diberesin pas sebelum dia datang? tuh ada sapu disandarkan di dapur.

eh gila, sapu? om yifan gak bisa beli vacuum cleaner apa?

"yixing sudah makan? pasti belum dong?" tebak yifan sok tau.

"sebenernya saya--"

"nih udah om masakin spagetti, sup, bahkan udah om bikinin tiramisu dan jus buah. makan yuk," kata yifan sambil menanggalkan celemeknya.

anjir, batin yixing. yifan terlihat sangat menawan... bahkan seksi dalam kemeja putih yang ngepas badan itu. dadanya bidang dan punggungnya kekar. yixing samar-samar bisa melihat tato di lengan kiri yifan.

aduh kampret banget itu seksi banget dan sial banget kenapa gue harus banget liat cowok yang begini banget, pikir yixing.

yixing duduk di hadapan yifan. yifan mengambilkan bagian untuk yixing sebelum untuk dirinya sendiri.

"om," kata yixing, "ini kebanyakan."

"ah kamu, itu sengaja om banyakin, biar kamu gak nyesel ambil dikit," sergah yifan.

"kenapa gitu saya harus nyesel?" tanya yixing sambil mengernyit.

"soalnya spagettinya enak banget," ujar yifan ke-pd-an.

"ya elaaah narsisnya. emang udah dicobain?" tanya yixing lagi, sambil menyuapkan satu sen--garpu penuh spagetti ke dalam mulutnya. matanya langsung terbelalak ketika mi-nya menyentuh lidahnya.

"gimana...?" tanya yifan harap-harap cemas. "enak...?"

dengan kalem, yixing mulai mengunyah spagettinya itu dan menelannya. kemudian, ia tersenyum pada yifan. "enak, om."

"tuh kan, apa om bilang--"

"--kalau aja ngasih garamnya nggak sesendok sayur penuh."

yifan tertohok.

dan ternyata supnya juga begitu.

yixing nggak jadi sarapan.

eh sarapan ding. yifan langsung bikin ramen dan karena itu ramen instan jadi yaaaa jelas enak.

-

kemudian mereka menonton dvd yang sudah disiapkan yifan. the inception. kebetulan yixing juga suka film itu. yifan tidak lupa untuk menyiapkan popcorn dan untungnya enak. yang bikin canggung mungkin film setelah the inception. heaven's postman. iyalah canggung. itu adegan ciumannya...

muka yixing merah, semerah kalo bensin mau habis.

yifan keselek popcorn.

yixing menepuk-nepuk punggung yifan, tapi yifan jadi makin parah batuknya.

tiba-tiba handphone berbunyi. yifan segera mengangkatnya. yifan berbicara dalam bahasa korea, jadi yixing kurang begitu mengerti. yang jelas, yifan kemudian menoleh kepadanya dan tersenyum.

"eh, ikut om ke lapangan basket yuk," kata yifan. "ada tetangga ngajakin main basket."

"tapi saya nggak bisa main basket sih?"

"nanti om ajarin."

"nggak percaya."

"eh, dulu om kapten klub basket sekolah tauk!"

yixing menggumam, lalu berbisik pelan, "yayaya. emang nggak bakat masak kan."

"om denger lho."

"ups."

-

ternyata tetangga-tetangga yifan orang korea yang mendapatkan beasiswa di cina. yang satu namanya si senyum lebar ala ciptadent park chanyeol--yang tingginya 11:12 dengan yifan, juga ada kim jongin yang item manis seperti tahu bacem. kayaknya lembut dan manis gitu. oke ini harus diakhiri.

"halo! mas yixing ya?" sapa chanyeol hangat. tapi kayaknya terlalu hangat kali ya. "aku chanyeol."

"salam kenal," kata yixing sambil berjabat tangan dengan chanyeol.

"aku jongin, mas. om yifan sering cerita tentang mas yixing, lho," kata jongin sambil mengedipkan mata ke yifan, dan yifan cuma pasang muka kebelet boker.

yixing tersipu. "cerita apa aja dia?"

"wah banyak mas. paling inget sih katanya pas om yifan nganterin mas yixing pulang dari kafe, mas yixing ketiduran di mobil dan, katanya, muka mas yixing kayak ikan," jelas jongin.

yixing nggak jadi tersipu. "kok gitu?!"

"soalnya mulutnya nganga."

yixing langsung melemparkan death-glare ke yifan. "kurang ajar!" gerutunya.

yifan melemparkan death-glare yang ia terima dari yixing ke jongin. "kurang ajar!"

jongin membalasnya ke chanyeol. "kurang ajar!"

chanyeol menoleh ke sampingnya. "kurang a--eh nggak ada o