chapter 2

Tears of Gumiho
Please Subscribe to read the full chapter

*Dunia Manusia*

            ”Hyung...apakah kau percaya dengan cerita yang kemarin ibu ceritakan kepada kita?” tanya Sunggyu kepada kakaknya, Dongwoo, ketika ia tengah membereskan peralatan sekolahnya.

            ”Cerita? Gumiho maksudmu?” jawab Dongwoo seadanya. Ia tak terlalu menggubris pertanyaan adiknya karena kini ia tengah mencari buku pelajaran yang akan dibawanya ke sekolah.

            ”Iya Hyung...Gumiho. Memangnya ibu cerita apa lagi?! Masa begitu saja harus ditanyakan kembali sih, Hyung. Jadi bagaimana, Hyung percaya tidak?”

            ”Tidak.”

            ”Kenapa?” tanya Sunggyu masih penasaran dengan jawaban kakaknya.

            ”Duh...kenapa sih denganmu ini?! Bantu aku mencari bukuku dulu baru nanti aku jawab.” Jawab Dongwoo tanpa menatap adiknya.

            ”Buku yang ini bukan?” tanya Sunggyu yang akhirnya dapat membuat Dongwoo mengalihkan perhatiannya dari meja belajarnya.

            ”Ah...nice Sunggyu. Ini memang buku yang aku cari. Sip...ayo kita turun untuk sarapan!” ucap Dongwoo sambil tersenyum lebar.

            ”Hyung...jawab dulu pertanyaanku yang tadi. Kenapa Hyung? Kenapa kau tidak percaya pada Gumiho?” tanya Sunggu sambil sedikit merenggut karena kakaknya sempat melupakan pertanyaannya tadi.

            ”Karena itu hanya mitos. Gumiho tidak ada dan kita tidak akan pernah bertemu dengan yang namanya Gumiho. Memangnya kamu mau kehilangan hati yang ada di dalam tubuhmu itu untuk dimakan Gumiho?” sambil tersenyum usil Dongwoo memperhatikan reaksi adik tersayangnya itu.

            Bukannya merasa takut, Sunggyu malah merasa sedikit aneh dengan apa yang baru saja kakaknya itu katakan. Padahal awalnya Dongwoo bilang tidak percaya, tetapi pertanyaannya barusan seolah dia percaya dengan sosok Gumiho tersebut. Alhasil, Sunggyu hanya bisa tersenyum simpul sambil meninggalkan Si kakak menuju ruang makan.

            Bila biasanya sarapan akan diwarnai dengan ketenangan, tetapi berbeda halnya dengan pagi ini. Perbincangan mengenai Gumiho masih berlangsung. Ditambah kini ibu mereka ikut masuk ke dalam perbincangan tersebut. Kedua anaknya masih bersikukuh dengan pendapat mereka masing-masing. Sang kakak tetap mempertahankan pendapatnya yang menyatakan bahwa Gumiho itu tidak ada dan Sang adik pun tetap mempertahankan pendapatnya yang menyatakan bahwa Gumiho itu ada di suatu tempat.

            Walaupun ibu mereka belum pernah bertemu secara langsung dengan Gumiho, tetapi karena selalu mendengar cerita mengenai Gumiho maka secara tidak langsung tertanam rasa percaya dalam dirinya. Rasa percaya inilah yang akhirnya membuat Sang ibu membela anak bungsunya ketimbang anak sulungnya. Di satu sudut meja makan, ayah kedua anak ini hanya dapat tersenyum melihat tingkah konyol keluarga kecilnya ini.

            ”Sudahlah...ada atau tidak ada, itu semua tidak akan membuat kalian mendapatkan sebuah hadiah bila pernyataan kalian benar. Cepat habiskan sarapan kalian, kalau tidak nanti kalian akan tertinggal bus!” seru Sang ayah yang akhirnya mengeluarkan suara untuk menghentikan perdebatan yang menurutnya tidak akan mencapai akhir.

            Setelah menghabiskan sarapan dengan terburu-buru kedua kakak beradik itu langsung pergi menuju halte bus. Sesampainya di sana sudah ada seorang namja yang memang sengaja menunggu kedatangan mereka. Bila Sang kakak langsung memeluk namja itu tanpa rasa sungkan dan menyapanya dengan tawa yang membahana, berbeda halnya dengan Sang adik. Sunggyu hanya bisa tersenyum malu-malu sambil memalingkan wajahnya yang mulai merona merah.

            ”Hai Gyu! Pagi...” sapa namja itu sambil tersenyum manis kepada Sunggu.

            ”Eh...oh...hai juga Woohyun. Pagi!” balas Sunggyu kepada namja yang bernama Woohyun. ”Oia Hyung...sepulang sekolah nanti tolong temani aku membeli komik edisi terbaru ya. Ok?” tanya Sunggyu langsung mengalihkan perhatiannya dari Woohyun.

            ”Bukannya baru kemarin kamu membeli buku, masa sekarang ingin membeli lagi?”

            ”Beda cerita Hyung. Jadi komik yang nanti akan aku beli judulnya berbeda dengan komik yang kemarin aku beli. Ya Hyung...temani aku. Please...” rajuk Sunggyu sambil menggelayut di tangan Dongwoo.

            ”Aku temani saja bagaimana? Soalnya ada buku yang harus aku beli juga.” Jawab Woohyun segera takut didahului Dongwoo.

            ”Nice... Ok, temani Sunggyu ya soalnya sepulang sekolah nanti aku ada urusan lain. Aku titip adikku padamu, Woohyun.” Ucap Dongwoo sambil menepuk pelan bahu Woohyun.

            ”Kau tidak keberatan kan Sunggyu?” tanya Woohyun sambil menatap lekat mata Sunggyu. Hening sesaat, kemud

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
kyugyunam #1
yuhuuu.. kudu komen duluu
rhe3a_1891 #2
Chapter 11: Sweet dongwoo ...
Urgh dilema bgt buat hoya ...
rhe3a_1891 #3
Chapter 10: Hoya udah 'harus' kembali k dunia rubah karna Sungjong...?
rhe3a_1891 #4
Chapter 9: Jd ... Myungyeol ortuny hoya ...?
Makin seru nh ...
Update hwaiting ..
rhe3a_1891 #5
Update hwaiting ..
rhe3a_1891 #6
Chapter 7: Foto siapa y ... ?
rhe3a_1891 #7
Chapter 6: GumihoYa imut bgt ...
Update hwaiting ...
pakicol #8
Chapter 5: Ada ada aja ni ngidamnya hoya. Mawar biru pula hadueh..
Lanjut dah. Penasaran gimana hoyanya..
aiai_kimie #9
Chapter 4: Yeeeeyyy woogyu... i love it.. suka suka..
Lanjuuut ya thooor ;)
pakicol #10
Chapter 4: Daebak. Thor. Sweet banget woogyu momentnya. Haduh. Jadi minder euy. Hehhehe.
Dilanjut penasaran ama nasib si guminho hoya. Kekeke