chapter 4

Tears of Gumiho
Please Subscribe to read the full chapter

*Dunia Manusia*

Setelah mendengar penuturan Sungjong, aku semakin penasaran dengan namja yang menjadi ’pintu keluarku’. Bila yang dikatakan Sungjong benar maka ’pintu keluarku’ adalah seorang namja yang bernama Dongwoo. Sejauh ini hanya pada namja itulah aku merasakan kenyamanan dan kehangatan. Walau aku belum bertemu kembali dengan namja yang menjadi teman Dongwoo dan Sunggyu, tetapi ketika saat itu tiba, aku akan langsung memastikannya.

Akan aku ke sampingkan dahulu persoalan itu, kini aku harus mencari tahu hal apa yang harus dilakukan oleh ’pintu keluar’ agar Gumiho yang terikat dapat kembali ke dunia rubah. Setelah mengetahuinya aku akan menyiapkan diriku sendiri karena aku pun merupakan salah satu dari ’pintu keluar’ tersebut. Namun, aku tak tahu harus mencari tahu di mana atau bertanya pada siapa untuk menghilangkan rasa penasaranku ini.

Padahal cuaca hari ini sangat indah. Anak-anak pun banyak yang tengah bermain sambil tertawa dan berlarian ke sana ke mari. Aku pun seharusnya dapat menikmati ini semua dengan tenang tanpa harus memikirkan apa-apa. Sangat disayangkan hari ini Sungjong sibuk, kalau tidak tentu aku kini tengah menghabiskan waktu bersama dengannya. Walau mengetahui kenyataan bahwa aku adalah ’pintu keluar’ bagi Sungjong membuatku sempat terkejut, tetapi hubungan kami tetap berjalan baik.

”Menikmati hari ini?” Tanya seorang namja membuyarkan lamunanku.

”Hah?! Eh…hai! Kau hanya sendiri, Dongwoo? Mana Sunggyu?” jawabku setelah mengetahui siapa namja tersebut.

”Hanya Sunggyu yang kau tanyakan? Tak menanyakan aku?”

”Kau kan ada di hadapanku. Aku bisa melihatmu sedang sehat sekarang, hatimu pun sepertinya dalam keadaan baik; nyatanya kau mampu tersenyum dengan lebar.”

”Hahahahhaha…kau tidak suka berbasi-basi ya?! Sunggyu sedang membeli es krim bersama Woohyun. Sebentar lagi juga mereka kembali.” Jelas Dongwoo sembari diawali dengan tawa renyah yang bila aku perhatikan berbeda dengan cara atau kebiasaan orang lain tertawa.

”Woohyun? Siapa?” apa mungkin dia adalah namja yang aku temui di dalam bus waktu itu. Bila iya, berarti aku dapat memastikan siapa yang menjadi ’pintu keluarku’.

”Ouh…kau belum berkenalan ya dengan Woohyun?! Dia temanku dan Sunggyu. Hmm…ouh iya, dia juga ada di dalam bus ketika kau berteriak saat itu.”

”Ah…sudahlah jangan mengingatkanku dengan kejadian saat itu. Lagipula alasanku berteriak kan karena dirimu.”

”Hahahahhaha…iya…iya. Tidak akan aku bahas lagi. Ya ampun, wajahmu memerah begitu. Lucunya!” sambil mengatakan itu, Dongwoo mencubit pipiku singkat. Deg…rasa itu muncul kembali bahkan kini ada rasa lain yang muncul. Jantungku…jantungku berdegup kencang seolah aku telah berlari jauh.

”Hyung… Wah…Hoya kau pun ada di sini. Hai Hoya!” sapa seorang namja sambil tersenyum manis ke arahku.

”Ah…Sunggyu. Senang bertemu kembali denganmu.” Ucapku sambil membungkukkan badan.

”Wah…kau benar-benar hanya senang bertemu dengan Sunggyu ya?! Kau sampai membungkukkan badanmu begitu. Padahal tadi ketika bertemu denganku kau tidak membungkukkan badanmu.” Walau Dongwoo berkata seperti itu, tetapi tetap saja senyum khasnya tetap melekat pada bibirnya.

”Iiissshhh…kau ini Hyung. Senang sekali menggodanya. Sudah Hoya jangan pedulikan kakakku. Ouh iya, perkenalkan ini Woohyun.”

”Perkenalkan aku Woohyun.” Ucapnya sambil mengarahkan tangannya kepadaku untuk berjabatan tangan, selang beberapa detik aku menerima jabatan tangannya. Biasa…tak ada rasa nyaman atau pun hangat yang muncul. Sepertinya sekarang aku tahu siapa ’pintu keluarku.’

”Hai Woohyun, aku Hoya. Kau pasti teman Dongwoo dan Sunggyu?! Ouh iya, aku hanya ingin meluruskan sedikit perihal kejadian di dalam bus empat tahun yang lalu. Hmm…ketika itu aku berteriak karena aku mengira Dongwoo orang jahat.” Jelasku bersemangat. Aku tak ingin ada manusia yang beranggapan aneh padaku.

”Hahahahhaha…kau benar-benar menjelaskannya. Kau benar-benar lucu, Hoya.” Aku hanya memandang kesal pada Dongwoo. Bukannya merasa bersalah, Dongwoo malah mencubit kedua pipiku sambil menggerak-gerakkannya ke kanan dan ke kiri. Rasa kesal yang aku rasakan membuatku langsung menepis kedua tangan Dongwoo.

”Maaf Hoya, tetapi aku tidak ingat kejadian itu. Sudah empat tahun berlalu, aku benar-benar tidak ingat. Maaf…” ucap

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
kyugyunam #1
yuhuuu.. kudu komen duluu
rhe3a_1891 #2
Chapter 11: Sweet dongwoo ...
Urgh dilema bgt buat hoya ...
rhe3a_1891 #3
Chapter 10: Hoya udah 'harus' kembali k dunia rubah karna Sungjong...?
rhe3a_1891 #4
Chapter 9: Jd ... Myungyeol ortuny hoya ...?
Makin seru nh ...
Update hwaiting ..
rhe3a_1891 #5
Update hwaiting ..
rhe3a_1891 #6
Chapter 7: Foto siapa y ... ?
rhe3a_1891 #7
Chapter 6: GumihoYa imut bgt ...
Update hwaiting ...
pakicol #8
Chapter 5: Ada ada aja ni ngidamnya hoya. Mawar biru pula hadueh..
Lanjut dah. Penasaran gimana hoyanya..
aiai_kimie #9
Chapter 4: Yeeeeyyy woogyu... i love it.. suka suka..
Lanjuuut ya thooor ;)
pakicol #10
Chapter 4: Daebak. Thor. Sweet banget woogyu momentnya. Haduh. Jadi minder euy. Hehhehe.
Dilanjut penasaran ama nasib si guminho hoya. Kekeke