Konsultasi (?)

Dong Bang Boarding High School: Dorm number 13

“Jaejaerella hyung.”

Jaejoong menoleh ke arah Ricky dengan tampang kaget. “Kenapa kamu panggil aku gitu?”

“Lha, kata Junsu hyung itu namamu, ya kan?”

Jaejoong melirik Junsu yang lagi main game Bomberman sama Yunho di depan TV dan Yoochun yang ada di belakang mereka, pakai kostum cheerleader plus pompom pink, menyemangati Junsu dengan yel-yelnya yang gak jelas.

Sungguh pemandangan yang normal dan menyehatkan mata.

“Namaku Jaejoong. Kamu percaya aja sama dia.”

“Oh. Kalo gitu... Jaejoong hyung?”

“Mwo?”

“Kamu suka sama Pangeran Yunho kan?”

“Namanya Yunho, dan aku—eh, kamu bilang apa?”

“Kamu suka sama Yunho hyung kan?”

Jaejoong memandang Ricky lama-lama. Lalu dia berdiri dari tempatnya dan berjalan masuk ke kamar, membanting pintu.

Ricky heran dengan sikap Jaejoong. Dia memandang ke arah hyungnya yang masih meneriakkan yel-yel.

“Yoochun hyung.”

“Su-ah! Xiah! Go go go!”

“Hyung!”

“Awee!!! Su-ah! Xiah!”

“Yoochun hyung!”

“Duckbutt! Wek wek wek!”

“YOOCHUN HYUUUUUNG!!!”

Seketika ketiga orang itu berhenti. Termasuk Yoochun tentunya. Kalo adiknya lagi muntab, gawat jadinya. Suaranya bisa naik sampai lima oktaf lebih. Cukup buat bikin kaca pecah. Itulah kenapa Yoochun sering berpikir adiknya jadi penyanyi opera aja.

“Ada apa?”

“Tadi aku ngomong sama Jae hyung. Kenapa dia malah pergi dari aku?” Galaunya Ricky mulai kumat lagi. “Apa salahku hyung? Aku gak ngomong soal jidatmu kok.”

“Kamu gak ngomongin itu? Harusnya dia mau dengerin kata-katamu.” Yoochun diam sebentar, lalu wajahnya mulai menunjukkan kalau dia mulai ketularan galaunya adiknya. “Apa yang salah sama jidatku?”

“Gak ada! Jidat kamu mengingatkan aku sama badannya lumba-lumba, Chunnie! Luas dan mengkilap!”

Jleb. Sejak kapan Junsu mewarisi kemampuan sang food monster?

“Ah, aku jadi inget! Kita belom latihan buat kampanye hari Kamis, Chunnie! Latihan dulu yuk!”

Seketika itu galaunya Yoochun hilang. “Iya juga! Aku ikut!”

“Aku gimana?” tanya Ricky yang masih galau.

Yunho enggak mendengarkan pembicaraan tiga orang itu. Yang dipandanginya adalah sebuah gelas yang tadi dipakainya buat minum jus.

Gelas itu retak bagian sisinya.

Wow, Adiknya Yoochun benar-benar berbakat nyanyi opera.

~~~

 Hal pertama yang dilihat Changmin saat pulang ke dormnya adalah 3 ‘mayat’ pendukung gerakan anti pembunuhan lumba-lumba.

Eh, 3?

Iya, tiga. Satu orang Junsu. Satu lagi cheerleader yang pakai T-shirt agak kekecilan bergambar wajah Junsu di bagian depannya sama celana pendek pink yang dengan pompom menutupi sebuah jidat yang luar biasa ukurannya. Dan satu lagi, ‘mayat’ baru.

Changmin memandang ‘mayat’ baru itu sesaat, yang agak mirip Yoochun, lalu berjalan  melangkahi mereka.

Dia masuk ke kamar tidur, dimana Jaejoong sedang membaca buku resep di kasurnya. Changmin enggak masalah sama bukunya, apalagi kalau Jaejoong lagi baca buku resep, mungkin aja berarti dia mau masak lebih banyak makanan.

Tapi judulnya yang bikin dia ketar-ketir.

Romantic Dinner’s Seafoods: For You and Your Libido

“Hai hyung,” katanya sambil tersenyum. Tapi yang didapatinya adalah Jaejoong balik memandangnya dengan mata lebar. “Changmin ah!” Jaejoong turun dari kasunya dan menutup pintu.

Perasaan Changmin mulai gak enak.

Jaejoong berbalik dan menatapnya, masih dengan mata lebar. “Changmin ah, menurutmu aku kelihatan seperti lagi suka sama seseorang?”

“...”

“Min?”

“IQ kamu berapa sih hyung?”

“120. Menurutmu aku lagi suka sama seseorang?”

“Kamu punya IQ yang bagus hyung, tapi kenapa tingkah kamu gak sesuai sama IQ-mu? Apa hasil itu bener?”

“Emang kenapa?”

“Kamu gak tau?”

Jaejoong mulai terlihat kesal. “Bisa gak kamu berhenti jawab pertanyaanku sama pertanyaan?”

Changmin terdiam sebentar. Lalu dia berkata, “Emang kenapa kalo aku jawab pertanyaan sama pertanyaan?”

Jaejoong melotot. “Jawab ato kamu makan di luar nanti malam.”

Changmin terbelalak, lalu mengeluarkan puppy eyes-nya. “Jangan! Plis, umma! Jangan buang aku!”

Jaejoong ganti memandangnya dengan aneh. “Drama queen. Lagian emang kamu tisu toilet? Cepet jawab!”

“Iya!”

“Apa?”

“Kamu kelihatan seperti orang yang lagi suka sama seseorang,” kata Changmin. Dia berlutut di depan Jae dan memegangi kakinya. Lalu dia memandang Jae dengan tampang aku-janji-bakal-jadi-anak-yang-baik-plis-jangan-hukum-aku “Jangan suruh aku makan di luar hyung! Plisss!”

Jaejoong memandang maknae itu dengan pandangan aneh. “Iya, iya! Berdiri!”

Changmin tersenyum lega dan berdiri lagi. “Emang ada apa sih hyung?”

“Ricky tanya kalo aku sebenarnya suka sama Yunho ato gak.”

“Oh.”

“Kenapa?”

“Kamu emang suka dia kan hyung?”

“Entah...”

Changmin memandangnya dengan pandangan yakin-nih-IQmu-120. “Kayaknya kamu emang suka dia. Bukan, KAMU EMANG SUKA SAMA DIA!” bentak si maknae tiba-tiba.

Jaejoong berkedip. Sekali. Dua kali. Lalu dia memiringkan kepala dan memandangnya dengan heran.

“Benarkah?”

“Iya!” Changmin menepuk jidat. “Kamu pernah jatuh cinta gak sih?”

Jaejoong menggeleng. Changmin menghela nafas melihat hyungnya yang terlalu innocent itu.

“Aku mau cerita soal cinta pertamaku hyung.”

Jaejoong mengangguk cepat dan duduk di satu kursi di depan meja belajar.

“Dia punya pipi seperti tahu; halus dan putih banget... kalo dia berjemur... pasti berubah jadi kayak tahu goreng warnanya. Mmm...”

“...”

“Lalu matanya lebih bagus warnanya dari kue coklat Kitkat. Jari-jarinya seperti ukiran buah dan sayur di pameran seni hyungku. Rambutnya seperti sausnya jajjangmyeon; gelap dan kelihatan lembut. Terus bibirnya hyung... seperti cabe jalokia...”

“... Terus?”

“Dan ternyata dia suka ayam goreng... pantes serpihan-serpihan tepung goreng di sekitar bibirnya...” Changmin menghela nafas panjang. “Wow...”

Dia nyengir-nyengir dan menoleh ke Jae. “Dia... terlalu cakep buat jadi orang...”

Jaejoong memandang Changmin dengan takut-takut dan mengangguk pelan.

“Kalau kamu hyung? Gimana menurut kamu Yunho hyung itu? Ato mungkin ada satu kejadian dimana pandangan kamu cuma tertuju pada dia?”

Jaejoong mengangkat satu alis. “Yunho? Hmm...”

Changmin menopang dagunya dengan tangan, sabar menunggu.

Setengah jam kemudian...

“Hmm...”

Changmin mulai bosan. Dia semakin gak percaya sama digit IQ hyungnya ini. Yakin nih 120? Bukan 102?

“Hmm... menurutku dia...”

Mata Changmin berbinar-binar, gak sabar buat mendengar jawaban hyungnya. Dia nyengir.

“Dia apa hyung?”

“Dia... dia... aish! Kamu ngomong tadi! Aku jadi lupa sama jawabanku!”

“...”

“Sebentar, biar aku ingat lagi.”

“...”

“Hmm...”

~~~

“Hmm...”

Junsu ketiduran dengan kepala numpang di bahunya Yoochun. Yang punya bahu juga ketiduran sementara Ricky sabar menunggu.

Saat mereka selesai latihan tadi, Yunho bertanya ke Ricky apa yang diomonginnya sama Jaejoong tadi. Pertanyaan itu berlanjut ke pertanyaan apakah dia suka sama Jae, dan berujung ke Yoosu yang ketiduran dan Ricky yang setengah mengantuk nungguin jawabannya Yunho selama lebih dari setengah jam.

“Ah!” seru Yunho tiba-tiba. Yoosu terbangun dan Ricky tersentak. “Aku tahu kenapa aku suka dia!”

Ketiga orang itu kelihatan tertarik oleh apa yang akan dibilangnya nanti.

“Aku suka Jaejoong karena dia bisa masak! Jadi aku gak pernah kelaperan selama berada di dorm! Jadi dompetku gak pernah tipis!”

Yunho nyengir bangga oleh jawabannya.

 

A/N: Awee! Seandainya aku bisa nulis chappie yang lebih lucu :’( dan... YOOSU! NOOO! Yoosu moment-nya kuranggg!!! Aishh!

Dan sebenernya mau aku bikin slight yadong Yoosu moment di sini... tapi aku simpan aja deh buat chappie selanjutnya ;D Hohoho, aku emang bener seorang teaser ;DDD

Plis komen! >.< Comments make me happy ^.^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
keyhobbs
#1
Chapter 26: Hahaha...bener deh ini, tapi dari semua aku paling suka pas junsu sma yoochun akting jadi mayat lumba-lumba pake saos:D
kjjjyh #2
Chapter 2: Sejak kapan muka kyu uda bapa-bapa mukannya aja masih unyu" wkwk
kjjjyh #3
Chapter 1: Yang jae paling jleb wkwk. Masa rank saty dari bawah jadi bisa masuk 10 besar dari berapa murid?? 15? Wkwkw
kjjjyh #4
Suara junsu ga baik untuk kesehatan???! Wkwkw
carissawhite #5
Chapter 26: huaaaa, changmin ngegombal. ugh, I feel like vomit but want to laugh out loud.
carissawhite #6
Chapter 25: eyyy, gak bs bayangin tingkah ny yunjae yg dh jadian,. haha, gaje tp lucu. keep up the gaje work :D
carissawhite #7
Chapter 22: sian chunie, agk serem bayangin apa yg dilakukan voldemin pada ny.
tp yunjae emg kelewat lemot y.
carissawhite #8
Chapter 21: si jae psti mw blg yeobo, tp dasar yoochun dtg d saat yg salah, *geleng2*
carissawhite #9
Chapter 17: heechul ama noona ny jae klop amat y nyuruh yunjae bwt anak, wkwkwkwk
carissawhite #10
Chapter 18: banget gaje ny, tp suka.humor ny, hehehe.