Welcome to DBBHS Part 2

Dong Bang Boarding High School: Dorm number 13

“Yoochun hyung,” panggil Ricky dengan lirih. “Dorm mu dorm nomor 13 hyung. Ini kuncinya. Letaknya di gedung b hyung...” dia menyodorkan sebuah kunci. Gantungannya terbuat dari kayu, tulisannya 13B.

“Kamu bisa bawa kopermu kan Yoochun an?”

“Bisa...”

Kayaknya kegalauan masih belum hilang dari udara di sekitar keluarga ini. Yoochun meninggalkan tempat daftar ulang dengan muka lesu. Pianoku pasti sendirian, kedinginan di rumah; pikirnya dengan galau. Belum lagi aku dapat dorm nomor 13. Nomor sial. Pas deh.

~~~

“Andweee! Aku mau satu dorm sama Dongie dan Hyukkie!” rengek Junsu. Dia menoleh ke arah ayah Eunhyuk sambil mengerucutkan bibir. “Aku mau satu dorm sama Hyukhyuk sama Dongdong!”

“Hyukhyuk? Kok kayak suaranya monyet sih namaku?” Eunhyuk merengut. Donghae menyenggol lengannya. “Mungkin karena dia ambil nama itu dari rupamu. Gak jauh beda kok.”

Eunhyuk melotot ke arah pacarnya.

“Hyukkie!” Junsu menggenggam lengannya. “Aku mau satu dorm sama kamu!”

“Su...” kata Eunhyuk dengan lembut. “Kita gak boleh tukar dorm. Itu udah ditentukan. Kamu boleh kok sekali-kali mampir ke dormku sama Dongie. Kan dorm kita nomor 15. Dekat kan?”

Junsu merengut. Dia melihat sekeliling, mencari siswa yang mungkin mau tukar dorm sama dia. Hasilnya nol.

 “Permisi...” suara lirih membuat Junsu menoleh. Eunhyuk sama Donghae bergeser, ngasih ruang buat seorang cowok sama kopernya untuk lewat. Dia keliatan galau banget. Mana kopernya warna abu-abu lagi.

Tapi bagi Junsu, cowok itu adalah Mahakarya Tuhan Yang Maha Esa. Betul, semua diawali huruf kapital.

Dan tau kan Junsu suka sama sepakbola? Jidat cowok itu bener-bener mengingatkan Junsu ke lapangan sepakbola.

 “Junsu, seperti yang aku bilang tadi, kamu boleh kok mampir-mampir ke dorm kita, oke?” Eunhyuk tersenyum ke arah Junsu.

Tapi mata Junsu tertuju ke kunci yang dibawa cowok abu-abu tadi.

13B.

“Eunhyuk ah, aku bakal bahagia kok di dormku nanti,” kata Junsu tanpa sadar. “Bener loh.”

Eunhyuk melongo.

~~~

Yunho memasuki dorm dengan canggung. Dia kecapekan setelah setengah menyeret setengah mengangkat kopernya ke sini.  Saking capeknya, dia gak sempat mengagumi kerennya interior dorm ini. Mungkin karena dormnya yang terletak di lantai dua dan koper beratnya plus sebuah tas tangan benar-benar bikin lengan-lengannya mati rasa.

Tapi bau enak masakan rumahan yang memenuhi dorm membuat Yunho sedikit melupakan rasa capeknya.

Yunho berjalan ke arah dapur, kopernya dia tinggal di dekat pintu. Sampai di dapur, dia langsung ketemu sama pemandangan yang bener-bener bikin rasa capeknya hilang.

~~~

Jaejoong menaruh bulgogi yang baru dimasaknya ke sebuah piring saji besar. Sejak pertama tau dapur dorm ini sebagus dapur di rumahnya, tangannya langsung gatal pingin masak. Beruntunglah dia ke supermarket tadi buat beli bahan-bahan masak.

Tau kenapa dia belanja? Seperti apa yang orang bilang, jalan untuk menuju ke hati seorang cowok adalah melalui perutnya.

Dia berbalik, menaruh piring itu di meja makan. Beres. Jaejoong tersenyum bangga. Sekarang tinggal menata barang-barang di kamar dan—

Jaejoong menatap cowok triple combo deluxe tadi. Wow.

Dia satu dorm sama aku.

Beruntung banget kamu Kim Jaejoong.

“Hai.” Cowok itu tersenyum. “Jung Yunho.”

“Kim Jaejoong,” balas Jae.

“Kamu... masak buat... semua... yang ada di do—dorm?” kata Yunho. Mukanya memerah stelah dia tau kalo ngomongnya agak gagap. Jaejoong mengangguk. “Kalo laper silakan makan.”

Hening.

Yunho memecah keheningan dengan melangkah ke arah rak piring di belakang Jaejoong. Dia mengambil satu piring, bener-bener lupa kalo Jaejoong ada di depannya.

Dag dig dug dag dig dug.

“Makasih. Aku laper banget,” kata Yunho sambil tersenyum. Jaejoong cuma bisa mengangguk.

“A—aku mau ke kamar dulu.” Jaejoong buru-buru ke kamar tidur yang isinya dua kasur bertingkat sama satu kasur di tengah.

Bagus Jaejoong! Baru ketemu udah ngomong gagap. Pinter! Cerdas!

~~~

Yoochun memasuki dorm masih dalam aura abu-abu. Setidaknya warna auranya sesuai sama warna koper dan bajunya. Dan mobil ayahnya yang udah pergi. Dan jalan yang mereka lewati.

Bagus kan?

 “Hai!”

Yoochun menoleh. Seorang cowok bermata besar dan agak terlalu cantik tersenyum lebar ke arahnya. “Kim Jaejoong.”

“Park Yoochun.” Yoochun tersenyum dikit, duduk di satu sofa.

“Kamu laper gak? Aku masak bulgogi tadi. Itu ada di dapur.”

“Akuistirahat terus naruh barang dulu, baru makan. makasih”

Jaejoong mengangguk, tersenyum. Beberapa saat kemudian, pintu dorm dibuka lagi.

Kali ini seorang cowok jangkung bermuka cuek lagi ngunyah permen karet yang masuk. Kopernya yang besar dan keliatan berat enteng aja diseretnya masuk. Dia melihat sekeliling dan mengangguk-angguk. Lalu dia menatap Jaejoong dan Yoochun satu-satu.

“Changmin Shim,” katanya.

“Eh? Kim Jaejoong,” kata Jaejoong agak takut-takut. Tampangnya cowok tadi bener-bener kayak tampang psikopat.

“Park Yoochun.”

“Jung Yunho!” terdengar suara dari dapur.

Changmin manggut-manggut. “Di mana kamarnya?”

Jaejoong menunjuk pintu kamar yang tepat di sebelahnya. Changmin menyeret kopernya dan memasuki kamar tanpa menoleh ke kedua teman sedormnya.

Pintu dorm dibuka lagi.

Seorang cowok bermuka imut menyeret koper dan menenteng tas memasuki dorm. Dia tersenyum manis. Hal pertama yang diliat cowok itu adalah wajah galaunya Yoochun.

Cowok itu tersenyum lebar ke arahnya.

~~~

Yang namanya Yoochun kalau merasa galau gak akan bertahan sampai lebih dari satu hari.

Begitu cowok baru masuk ke dorm nomor 13 itu menatapnya, aura abu-abunya ditendang sama aura aslinya lagi yang bikin Yoochun kembali ke sifat hiperaktifnya.

Apalagi waktu cowok itu mendekat ke dia.

Lebih dekat.

Lebih dekat.

Lebih dekat.

“Annyeong! Namaku Kim Junsu!” cowok itu teriak pas di depan mukanya. Yoochun jelas kaget. Dia menjauh sedikit dari cowok itu. “Aku Park Yoochun.”

Junsu mengangguk cepat sambil tersenyum lebar. Gak tau artinya apa.

Lalu Junsu menekankan telunjuknya di dahi Yoochun, bikin yang punya dahi kaget. Dia menatap dahinya dengan kagum.

“Wow...” katanya. “Lapangan...”

 

A/N: Sejujurnya aku agak kecewa sama chappie ini. Karena terlalu banyak Yunjae sama Yoosu momentnya jadinya humornya hilang. Aish! Tapi plis komen ^^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
keyhobbs
#1
Chapter 26: Hahaha...bener deh ini, tapi dari semua aku paling suka pas junsu sma yoochun akting jadi mayat lumba-lumba pake saos:D
kjjjyh #2
Chapter 2: Sejak kapan muka kyu uda bapa-bapa mukannya aja masih unyu" wkwk
kjjjyh #3
Chapter 1: Yang jae paling jleb wkwk. Masa rank saty dari bawah jadi bisa masuk 10 besar dari berapa murid?? 15? Wkwkw
kjjjyh #4
Suara junsu ga baik untuk kesehatan???! Wkwkw
carissawhite #5
Chapter 26: huaaaa, changmin ngegombal. ugh, I feel like vomit but want to laugh out loud.
carissawhite #6
Chapter 25: eyyy, gak bs bayangin tingkah ny yunjae yg dh jadian,. haha, gaje tp lucu. keep up the gaje work :D
carissawhite #7
Chapter 22: sian chunie, agk serem bayangin apa yg dilakukan voldemin pada ny.
tp yunjae emg kelewat lemot y.
carissawhite #8
Chapter 21: si jae psti mw blg yeobo, tp dasar yoochun dtg d saat yg salah, *geleng2*
carissawhite #9
Chapter 17: heechul ama noona ny jae klop amat y nyuruh yunjae bwt anak, wkwkwkwk
carissawhite #10
Chapter 18: banget gaje ny, tp suka.humor ny, hehehe.