“Yeoboseyo?”

“Seunghyun ah?”

“Oh, Yunho hyung. Ada apa hyung?”

“Aku lagi bosen nih. Changmin sama Yoosu keluar bareng Eunhae. Tinggal aku ma Jae. Enaknya ngapain ya?”

“Kerjain PR aja hyung. PRnya Heechul sonsaengnim yg reproduksi—”

“Perasaan sejak sebulan lalu kok bab kita tentang reproduksi terus?”

“Terus maunya apa? PRnya lumayan susah. Mending ngerjain soalnya hyung, daripada prakteknya.”

“...”

“Bener kan?”

“Iya deh.”

~~~

Jaejoong mengganti-ganti channel TV yang dari tadi ditontonnya tanpa minat. Di pangkuannya ada semangkuk sereal Koko Crunch pake susu.

Akhirnya dia berhenti di channel berita.

“Seorang pria yang dirahasiakan identitasnya terjatuh ke dalam sebuah septic tank WC umum Senin kemarin. Hal ini dikarena—”

Jaejoong langsung mengganti channelnya. Lalu dia memandang semangkuk sereal tadi dan menyingkirkannya sebelum mual menyerang perutnya yang kosong.

~~~

Yunho memandang HPnya lama-lama. Semakin lama, dia semakin bosan. Nelepon siapa nih?

Dia memandang daftar kontaknya lagi dan berhenti pada nomornya Heechul.

Ah, siapa tau bisa ngomong-ngomong sedikit soal biologi. Jarang-jarang nih ngomong sama guru.

“Halo~ capa nih?”

“...” Yunho udah siap-siap hang up.

“Ehem. Yeoboseyo?”

“Heechul sonsaengnim?”

“Ya? Ada apa?”

“Saya... saya lagi bosan. Boleh tahu...”

“Boleh tau apa?”

“Boleh tau...”

“Kalo soal aku sama Hannie boleh tanya kok. Aku sama Hannie pernah putus selama 3 jam, Valentine tahun ini dia ngasih aku tas Louis Vitton, dan ciuman pertama kita di depan toilet umum.”

“Toilet? Eh, maksud saya... saya mau tahu kenapa...”

“Kenapa apa sih? Iich, lama banget—ehem. Cepat, saya gak bisa menunggu terus.”

“Saya mau tahu kenapa orang itu menguap.”

“...”

“Sonsaengnim?”

“Ah, iya! Menguap adalah upaya tubuh untuk mengatasi kekurangan oksigen di otak. Otak kita itu seperti komputer, bekerja saat dingin dan perlu istirahat saat panas, dan blablablabla...”

Seketika itu Yunho menyesal dia menanyakan itu.

~~~

Jaejoong dapat SMS. Dari Jaekyung, noona-nya.

Halo Jaejaeku yang cakep~ gimana kabarmu di DBBHS?

Bagus. Hebat. Perfect. Gak ada kekurangan.

Perasaanku bilang yang sebenarnya terjadi itu kebalikannya

Tumben pinter, pikir Jaejoong.

Mungkin pikiranmu bener.

Ah, malangnya dongsaengku. Ini kan hari Minggu, aku mampir ke dormmu ya?

Eh?

Emangnya boleh? Jarak rumah ke sini itu berapa kilo?

Boleh lah. Kata oppa administrasi di sini kerabat boleh berkunjung kapanpun. Oiya, dia ganteng banget loh! Single lagi. Namanya Kangta dan umurnya gak jauh beda dari aku! Umurnya cuma 32 tahun!

Jaejoong memandang pesan itu dengan aneh.

Umurmu kan 20 tahun.

Aku tahu! Gak jauh beda kan?

Berarti si Kangta itu seorang bujang lapuk.

Ya udahlah terserah. Kamu mau ke sini jam berapa?

Tiba-tiba pintu dormnya terbuka, bersamaan dengan masuknya satu SMS baru.

Sekarang ^^

“Hai Jaejae!”

~~~

“... oleh karena itu, otak memaksa tubuh kita untuk mendapat oksigen! Saat menguap, akan lebih sopan kalau kita menutup mulut dan jangan mengeluarkan suara seperti oaaahmm, haaaooohm, huahuaamm, atau hatshin. Oke? Udah ngerti?”

“Iya...”

“Oiya, by the way on the way in the busway nih, kamu lagi ngapain di dorm?”

“Bernafas.” Yunho memperjelas kata-katanya itu dengan menarik nafas dalam-dalam.

“Oh, bagus! Kamu tahu kan kita semua perlu bernafas, karena bernafas itu adalah cara untuk mendapat oksigen supaya bisa digunakan dalam pembakaran makanan. Kamu tahu kan kenapa orang pas olahraga atau yadongan itu perlu bernafas sampai terengah-engah gitu? Nah, pada dasarnya...”

Yunho diam-diam membuat catatan di otaknya untuk enggak menjawab pertanya lagi ngapain dari Heechul dengan sedang bernafas.

~~~

“Jaejae, ini udah jam 11. Kamu udah masak belum buat temen-temenmu?”

Jaejoong memandang tas ransel dan pakaian noonanya. Dia menghela nafas panjang. Jelas kakaknya ini baru pulang dari rumah temennya.

“Belum. Enaknya masak apa ya?”

“Yang sehat dong. Yang ada sayur sama dagingnya.”

“Apa?”

“Tongseng kambing.”

“...” Tambahan, beginilah wajah Jae saat ini --> O_o

“Yuk! Ada daging kambing gak? Denger-denger tongseng bagus banget buat cowok loh! Apalagi kalo kamu lagi sendirian bareng si dia!”

~~~

Setelah penjelasan yang bertele-tele khas guru, akhirnya Heechul berhenti sejenak.

“Udah ngerti kan Yunho?”

“Sudah.”

“By the way on the way in the busway lagi nih. Kamu sama siapa di dorm sekarang? Kata Hannie dia liat Yoochun sama Junsu jalan sama Changmin di kedai naengmyeon tadi.”

“Sekarang sama Jaejoong, sonsaengnim.”

“Kamu lagi di mana? Ruang tamu? Dapur? Ruang tengah?”

“Kamar tidur. Saya baru selesai mengerjakan PR matematika.”

“Oh, kamu masih bosan gak? Saya tahu kamu  masih bosan.”

Terus ngapain kamu tanya? “Iya.”

“Saya tahu kamu harus ngapain.”

“Apa?”

“Lokasinya kamu sama  keadaan dormmu pas banget buat kegiatan ini.”

Yunho semaking enggak sabar. “Apa itu sonsaengnim?”

“Bikin anak sama Jaejae sana.”

“...”

“Oke! Good luck! Jangan lupa bernafas pas ‘proses’nya!”

Tuut tuut tuut.

~~~

“Mending kita masak sop aja noona. Di kulkas cuma ada daging sapi nih.”

“Oh, oke. Kamu lagi sendirian di sini?” tanya Jaekyung sambil memakai sebuah celemek.

“Enggak. Ada Yunho juga di sini.”

Seketika itu, wajah Jaekyung langsung berubah jadi sumringah. “Dia ganteng gak?”

“Ga—ganteng. Erm, noona—”

“Umurnya berapa?”

“16. Noona—”

“Aww! Pas banget!”

“Bukannya kamu bilang kamu gak doyang berondong?”

Wajah Jaekyung berubah lagi. Dia memandang Jae dengan pandangan cieee-ketauan-nih.

“Kamu cemburu ya?”

Wajah Jae berubah seketika. “Eng—enggak!”

“Bohoooong~”

“Enggak!” Jaejoong berbalik dan merengut. “Noona jahat!”

“Aww... Joongie~ maafin noona dong~”

“Ah, udah ah! ayo mulai masaknya!”

~~~

“Yeoboseyo?”

“Sungmin ah! Gimana kabarmu?”

“Hhh... hhh... baik. Kamu?”

“...”

“Yun?”

“Aku juga baik. Kamu lagi ngapain?”

“Hhh... hhh... akuhh... sama Kyuhyun... kita... lagihh...”

Yunho langsung memutuskan sambungan.

~~~

Sungmin memandang HPnya dengan aneh.

“Kenapa Min?” tanya Kyuhyun.

“Hhh... hhh... aku juga gak tau...” Sungmin terengah-engah sambil mengangkat bahu, masih lari-lari di treadmill.

“Capek? Treadmill mu terlalu cepet tuh. Lambatin dikit dong. Kamu diliatin orang satu gym tau.”

~~~

“Noona, bawangnya berapa?”

“Lima aja,” kata Jaekyung sambil memotong-motong jamur. Jae mengangguk.

“Erm... Jae, kamu lagi masak apa?” tanya Yunho yang entah sejak kapan ada di situ. Kedua saudara itu menoleh ke sumber suara.

“Ah, Jaejae! Jadi ini Yunho?”

“Iya. Yunho, Jaekyung noona. Jaekyung noona, Yunho.”

Yunho tersenyum sedikit ke Jaekyung lalu kembali menoleh ke Jae. “Masak apa?”

“Sop.”

“Pakai jamur?”

“Iya.”

“Pakai ayam?”

“Iya.”

“Gak pakai kikil kan?” Kali ini Yunho bertanya dengan setengah berpikir.

“Gak.”

“Aigoo~ kalian bener-bener hubby and wifey ya~ Co cweet!”

Yunho dan Jaejoong terbelalak.

Jaejoong angkat bicara. “Noona, kita bukan—”

“Gak apa-apa! Jae, kamu bisa kan masak sop sendiri? Setelah bikin sop kalian bisa dapat tenaga buat bikin anak kan? Annyeong! Selamat beryadong!”

Dalam sekejap, Jaekyung keluar dari dorm mereka.

 

A/N: Maaf ya lama updeitannya ^^ Dan makasih udah sabar menunggu, aku bener-bener merasa bersalah kalo gak update FFku sehari aja, tapi writer’s block ini loh >.< semakin parah. Maap ya, meski aku gak pantas dimaafkan -__-

Anyway, comment please? Comments really make me happy!