Mana Changmin?

Dong Bang Boarding High School: Dorm number 13

Yoochun dan Junsu yang masih memakai piyama lumba-lumba itu memandang Yunjae yang kelihatan canggung satu sama lain di meja makan.

Jae dan Yunho duduk berhadapan, tapi gak sedetikpun mereka saling memandang. Keduanya menatap ke sepiring nasi goreng kimchi yang dimasak Jae tadi. Yoochun menggeleng-gelengkan kepala.

“Cinderella sama pangerannya harusnya lovey dovey dong, jangan kayak Putri Salju sama Alladin.”

Seketika itu Yunjae memandang Yoochun dengan aneh.

“Iya. Kalian seperti gak pernah ketemu satu sama lain.”

Yunho melotot dan dengan suara leadernya dia berkata, “Chun.”

Yoochun mengangkat bahu. “Ya udahlah. Aku cuma ngomong kok.”

Beberapa saat kemudian pintu dorm dibuka dan Park Ricky berseru, “Yoochun hyung!”

Seketika itu Yoochun berdiri dan bergegas menemui adiknya. Beberapa saat kemudian suara ketawa-ketawa dan jeritan menggema seantero dorm, bersumber dari dua makhluk kakak beradik aneh itu. Junsu gak mau kalah, dia menaruh sendoknya dan bergabung sama kedua orang yang bermarga sama itu, ikut jerit-jerit gak jelas.

“HUAAAA!!!”

“Hyung! Aku kangen banget sama kamu!”

“Aku juga kangan sama kamu!”

“Hyung, anaknya Myungsoo hyung baru berulang tahun yang ke-lima loh! Dia kirim video ke aku!” Ricky merogoh tas selempangnya dan mengeluarkan sebuah kota berisi kaset DVD.

“Nonton videonya yuk!”

Junsu mengerucutkan bibir karena merasa dicuekkin. Yoochun melihatnya dan merangkul si dolphin itu. “Ricky, ini pacarku yang paling lucu en cakep sejagat raya, Kim Junsu.”

Junsu tersenyum lebar dan membungkuk 99 derajat ke Ricky. “Annyeong!”

Ricky cekikikan. “Bangapta, hyung! Yuk kita nonton videonya!”

“Oke! Tapi tunggu bentar deh.” Junsu berjalan menuju dapur, meninggalkan kedua kakak beradik tadi kebingungan.

Dia kembali dengan menggandeng Yunjae. “Ini Jaejaerella dan Pangeran Yunho. Hyung, kalian mau ikut aku, Yoochunnie, sama Ricky nonton video hyung mereka, Myengsu!”

“Ya bener Myung soo,” kata Ricky.

“Oh iya, Myungse!”

“...”

“Yuk ah! kita ke kamar!” Junsu menarik tangan Jae dan Yunho lagi. Yoochun dan adiknya mengikuti.

Tiba-tiba Jaejoong berkata, “Eh, Changmin mana?”

~~~

Changmin menggedor-gedor pintu dormnya Eunhyuk, Donghae, dan dedengkot-dedengkotnya. Wajahnya seperti anak kos yang baru kecolongan jemurannya.

Yang membuka pintunya adalah Daesung. Dari wajahnya jelas dia baru bangun tidur dan kelihatan gak senang. Begitu liat wajahnya Changmin, ekspresinya berubah jadi horor.

“Aku mau Hyukjae sama Donghae. Se. Ka. Rang.” Daesung mengangguk takut-takut. Dia membuka pintu lebar-lebar, mempersilakan Changmin untuk masuk.

Daesung masuk ke satu kamar. Dia mendorong Eunhae yang masik ngantuk dengan ekspresi ‘ini demi kebaikan kalian’.

Begitu sadar siapa yang ‘bertamu’ ke dorm mereka, mereka tersentak.

“Changmin ah?”

Changmin berjalan dengan langkah lebar-lebar ke arah mereka. Dia melototi mereka seperti melototi anjing yang makan kucing kesayangannya. “Kenapa kalian gak akting yang sadis sama Jae hyung?”

“Min, i—i—i—tu, ka—ka—ka—karena naskahnya, naskahnya Min!” kata Eunhyuk. Donghae merasa dia mau pipis begitu menatap Changmin.

“Gak ada alasan! Aku bener-bener kecewa sama kalian!” bentak Changmin. “Mulai besok aku mau kalian setor makan siang kalian! Kalo gak, awas!”

“Tapi Min—”

“Atau aku sebarin koleksi video yadongmu ke seantero sekolah!” bentak Changmin lagi. Teman sekamar Eunhae; Doojoon, Daesung, dan Nickhun mengintip mereka dari jendela kamar mereka.

“Jangan Min, plis!”

“Gak ada alasan! Aku udah punya sampel video yadongmu! Dan aku tau kalo kamu, Donghae, kamu nyuri kaosnya Shindong sunbae buat selimutmu kan? Ngaku!”

Donghae mengangguk takut-takut. Dia bener-bener harus ke kamar mandi sekarang.

“Awas kalo kalian gak setor! Lo, gue, end!”

Changmin berbalik dan keluar dari dorm. Dia membanting pintu begitu keluar.

Serentak tetangga-tetangga dorm Eunhae keluar dorm karena kesal oleh suara berisik itu.

“Woi! Jangan berisik! Aku lagi latihan meditasi nih!” Changmin menoleh ke arah suara dan melotot. Begitu Changmin melotot, sumber suara tadi, Shindong.

“Kamu meditasi selama lima abad pun paling banyak beratmu turun satu gram!”

Jleb.

“Changmin sshi.”

Changmin menoleh ke arah lain, ke sumber suara lembut tadi. Matanya melebar.

“Tolong ya, ini hari Minggu. Tolong biarkan kami istirahat, ya? Besok kami juga harus sekolah.”

Changmin melongo ke arah cowok cakep bermata sipit itu. Pipinya seputih dan kelihatan sehalus tahu. Senyumnya polos dan... gak bisa dijelaskan pakai kata-kata. Dia pakai kaos kebesaran bergambar kartun ayam goreng. Bokser yang dipakainya pun penuh gambar paha ayam.

“Iya.”

Cowok itu tersenyum dan masuk lagi ke dormnya. Caranya menutup pintu pun dengan amat lembut.

Changmin masih melongo.

~~~

Ricky menekan tombol close dan bergegas ke tempat duduk di sebelah hyungnya.

“Ricky, siapa nama anaknya Myongso hyung itu?”

“Namanya Myungsoo. Anaknya namanya Park Dongwoon, umurnya baru lima tahun.”

“Oh, oke!”

Videonya mulai, terlihat seorang ayah yang menggandeng tangan seorang anak kecil di sebuah lapangan.

Jaejoong memandang video itu dengan aneh. “Itu Myungsoo?”

“Iya.”

“Umurnya berapa?”

“46 tahun.”

“...” Pentesan...

“Dongdong, liat ke arah kamera deh,” kata suara perekam, yang kemungkinan besar ibunya.

“Dongdong...” kata Myungsoo.

“Hai! Aku Park Dongwoon!”

“Aww...” kata Jae dan Junsu. Yunho dan Yoochun senyum-senyum melihat mereka.

“Eh Ricky, kenapa lama banget Myungsoo hyung kirim video ini? Ulang tahunnya Dongwon kan udah seminggu lalu.”

“Karena dia harus mengedit video ini.”

“Eh?” perasaan Yoochun mulai gak enak.

“Dongdong, liat kamera dong.”

“Aku Dongwoon dan aku suka makan -biip-.”

...

Suasana hening sejenak.

“Dikasih -biip- bareng -biip- di sebuah -biip- sama minum -biip-. Dan aku suka mainan -biip-. Aku mau ke Las Vegas kalo udah gede -biip-ku.”

Jaejoong melongo. “Wow. Kosakata yang begitu... berwarna-warni.”

Semua mengangguk setuju. Kecuali Junsu.

“Wow, anaknya Mungso hyung emang hebat!”

~~~

Begitu Eunhyuk keluar dari dorm untuk ke laundry, pemandangan pertama yang dilihatnya adalah Changmin yang masih berdiri di depan dormnya, melongo sambil menoleh. Ehem, menoleh sambil melongo.

“Loh, Min?”

“Hyukjae ah.”

“Eh?”

“Siapa penghuni dorm ini yang suka makan ayam goreng?”

“Ayam? Oh, kamu salah Min. Di TV ada, namanya Upin.” Eunhyuk terkekeh-kekeh.

Changmin menatapnya dengan evil. “Hyukjae.”

Eunhyuk dia seketika. “Nama—namanya O—onew. Ehem, maksudku Jinki.”

“Hmm...”

Ekspresi Changmin kembali berubah jadi datar. Eunhyuk bingung sama perubahannya.

“Kenapa Min?”

“Dialah yang akan punya anak sama aku nanti. Kembar. Enam.”

"... Sadis."

 

A/N: Hai hai! Author di sini! Aaaahh aku bener-bener merasa bersalah gak update lama banget -_- Semoga chappie ini cukup menghibur! ^.^

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
keyhobbs
#1
Chapter 26: Hahaha...bener deh ini, tapi dari semua aku paling suka pas junsu sma yoochun akting jadi mayat lumba-lumba pake saos:D
kjjjyh #2
Chapter 2: Sejak kapan muka kyu uda bapa-bapa mukannya aja masih unyu" wkwk
kjjjyh #3
Chapter 1: Yang jae paling jleb wkwk. Masa rank saty dari bawah jadi bisa masuk 10 besar dari berapa murid?? 15? Wkwkw
kjjjyh #4
Suara junsu ga baik untuk kesehatan???! Wkwkw
carissawhite #5
Chapter 26: huaaaa, changmin ngegombal. ugh, I feel like vomit but want to laugh out loud.
carissawhite #6
Chapter 25: eyyy, gak bs bayangin tingkah ny yunjae yg dh jadian,. haha, gaje tp lucu. keep up the gaje work :D
carissawhite #7
Chapter 22: sian chunie, agk serem bayangin apa yg dilakukan voldemin pada ny.
tp yunjae emg kelewat lemot y.
carissawhite #8
Chapter 21: si jae psti mw blg yeobo, tp dasar yoochun dtg d saat yg salah, *geleng2*
carissawhite #9
Chapter 17: heechul ama noona ny jae klop amat y nyuruh yunjae bwt anak, wkwkwkwk
carissawhite #10
Chapter 18: banget gaje ny, tp suka.humor ny, hehehe.