Chapter 4

Rainbow In Your Eyes
Please Subscribe to read the full chapter

 

 

Hello readers, author kembali setelah lama tidak up date. Selamat membaca dan maaf jika banyak salah-salah kata. Enjoy!

 

                                                                                          *************************************

 

"Sejak kapan kau menjadi tuli!" Tadi aku mengatakan jika kau yang harus merawatnya." kata Nichkhun ketus.

"Tapi tuan, aku tidak bisa. Jika aku kuliah, siapa yang akan merawatnya? Anda harus menyewa seorang perawat profesional untuk menjaganya." tolak Wooyoung halus.

"Aku tidak ingin ada orang asing lagi di rumahku. Bawa di ke penitipan anak jika kau pergi kuliah, dan itu menjadi tanggung jawabmu untuk mencari tempat penitipan anak yang layak untuknya. Sebelum kau mendapatkan tempat itu, aku melarangmu untuk pergi kuliah. Arraseo!"

"Tt..tapi." Wooyoung tergagap.

"Berapa gaji yang kau sepakati dengan Tiffanny?" potong Nichkhun cepat.

"Ye?"

"Aku tanya berapa gajimu yang kau terima dari Tiffanny?"

"Satu juta untuk menjadi asistenmu, ditambah tiga ratus untuk menjadi seorang pembantu." jawab Wooyoung miris.

"Akan aku genapkan menjadi 2 juta. Dan aku akan memberikan bonus jika novelku sudah di rilis. Bagaimana? tawaran ku itu masih kurang?"

Wooyoung tidak langsung menjawab. Dia kembali menoleh ke arah anak kecil yang sekarang sudah terkantuk-kantuk di sofa. Wooyoung merasa kasihan dengan anak itu, jika bukan dia siapa lagi yang akan merawatnya. Wooyoung menghela nafas panjang sebelum menjawab tawaran Nichkhun yang sungguh menggiurkan itu.

"Baiklah, aku akan menerima tawaran anda. Tapi dengan satu syarat."  Wooyoungpun mengajukan sebuah tawaran.

"Apa itu?" tanya Nichkhun penasaran.

 

                                                                                             *****************************************

 

"Siapa namamu?" Wooyoung mendekati anak itu dab bertanya dengan suara halus.

"Kristal Song. Tapi mommy selalu memanggilku dengan Krissie." jawabnya sambil menguap.

"Nah Krissie, namaku Udong. Kau bisa memanggilku oppa atau Udong saja."

Krisse menganggukan kepalanya.

"Apa kau lapar?"

"Any, tapi Udongie, aku mengantuk dan ingin tidur."

"Eumh, Krisse untuk sementara kau tidur dulu di sofa. Aku akan membersihkan kamarmu, biar kau bisa tidur dengan nyaman." 

"Ye." 

Wooyoung membiarkan Krissie tidur di sofa, sementara dia membersihkan kamar untuknya. Wooyoung menyapu, mengganti penutup tempat tidurnya dan menaruh semua barang yang di bawa Krissie ke dalam kamar. Setelah semuanya bersih dan layak di tiduri, Wooyoung membawa anak malang itu ke dalam kamar. Wooyoung membuka semua bajunya, membersihkan tubuhnya dengan waslap yang dia basahi dengan air hangat, dan memakaikannya dengan sebuah piyama berwana pink yang dia ambil dari dalam koper. Lalu Wooyoung keluar dari kamar tersebut dan kembali ke kamarnya dengan membawa daftar yang di sebutkan oleh Victoria untuk dia pelajari.

"Apa dia sudah tidur?" 

"Oh! Anda mengagetkan aku." Wooyoung terkejut mendengar suara Nichkhun yang duduk di dapur yang gelap. Wooyung segera menyalakan lampu dapur dan melihat Nichkhun duduk di kursi dapur.

"Ye, dia tertidur nyenyak, mungkin dia kelelahan. Mengapa anda duduk gelap-gelapan di dapur?" tanya Wooyoung.

"Aku lapar. Jika kau tidak keberatan, aku ingin kau membuatkan makan malam untukku."

Tumben dia bertanya  dulu sebelum memerintah. Biasanya dia hanya meneriakkan keinginannya dengan kasar. Ucap Wooyoung dalam hati.

"Aku hanya bisa menyiapkan mie ramen untuk anda sekarang. Jika anda mau aku akan memasaknya." Wooyoung menawarkan.

"Akan aku makan apapun yang kau masakkan untukku. Aku benar-benar kelaparan. Tapi bagaimana ada mie ramen di dapur, karena aku tidak menyuruhmu untuk membeli  benda itu ketika kau ke supermarket." kata Nichkhun sambil  tersenyum kecil, dan baru itulah Wooyoung melihat Nichkhun tersenyum.

"Aa..aku membelinya untukku sendiri. Maaf." jawab Wooyoung gugup.

"Ok, tidak apa-apa, sekarang mulailah memasak, aku tidak bisa menahannya lebih lama lagi."

"Baik, mohon tunggu sebentar." Wooyoung buru-buru memasak mie ramen untuk Nichkhun. Nichkhun menunggunya memasak dan tidak beranjak dari dapur. Dalam kebisuan mereka, yang terdengar hanyalah suara panci yang beradu dengan sendok, dan suara langkah kaki Wooyoung. 

Dengan cepat, aroma harum mie ramen yang di masak Wooyoung menyebar di dalam dapur tersebut, dan membentur hidung Nichkhun.

"Baunya harum sekali." ujar Nichkhun lembut.

"Apakah anda ingin makan di ruang makan? Aku akan membawanya ke sana." kata Wooyoung setelah dia menyelesaikan masakannya.

"Ani. Aku ingin memakannya di sini saja."

Wooyoung meletakkan panci di hadapan Nichkhun.

"Sendoknya saya letakkan di sebelah kiri anda, dan tiuplah dulu mie itu sebelum anda makan, karena masih panas." kata Wooyoung sambil meninggalkan dapur.

"Kau mau pergi kemana? Temani aku sebentar, bukankah kau tadi juga belum makan? tanya Nichkhun.

"Aku tidak lapar, tapi aku akan menemani anda sebentar." Wooyoung berbalik dan mengambil es krim dalam lemari es, lalu duduk di kursi di hadapan Nichkhun.

"Apa yang kau makan?" tanya Nichkhun, ketika di dengarnya Wooyoung memakan sesuatu.

"Es krim." 

"Phuufth..." Nichkhun hampir saja memuntahkan mie ramen yang telah dia makan. "Malam-malam begini kau makan es krim?"

"Es krim membuatku rileks, dan bisa membuatku tertidur. Apa anda ingin mencobanya?" 

"Baiklah, tapi aku akan mencobanya sedikit dulu." jawab Nichkhun.

Wooyoung beranjak dari kursi dan mengambil seember es krim dari dalam lemari es. Wooyoung menaruh es krim sedikit kedalam gelas dan di berikannya pada Nichkhun.

"Hemm enak. Es krimnya memang enak. Ini juga bisa menjadi pencuci mulut setelah makan mie ramen ini." kata Nichkhun dan menghabiskan es krim yang Wooyoung berikan untuknya.

"Apa anda ingin tambah?"

"Tidak, ini sudah cukup. Aku sudah kekenyangan."

Wooyoung tersenyum, dan mengambil panci dan gelas di hadapan Nichkhun yang telah kosong ke wastafel. Dan bermaksud untuk mencucinya, tapi Nichkhun kembali menyuruhnya untuk duduk kembali.

"Aku ingin bertanya sesuatu padamu?" ujarnya setelah di dengarnya Wooyoung telah duduk di kursi. 

"Udong, berapa usiamu?" tanya Nichkhun.

"20 tahun." jawab Wooyoung cepat, mungkin jika dia memberitahukan umurnya tak menjadi masalah.

"Semester berapa kau sekarang?"

"Aku tidak bisa menjawabnya, tuan."

"Apa itu juga ada dalam kontrak kerjamu? Seperti, kau harus memakai nama samaran ketika kau bekerja denganku?"

"Ne."

"Baiklah, jika di paksapun sepertinya kau tetap bungkam. Kalau begitu aku akan kekamarku saja. Terima kasih makan malamnya Udong." 

"Nn..ne." Wooyoung sedikit terkejut ketka Nichkhun mengucapkan terima kasih padanya. Wooyoung menatap Nichkhun yang pergi keluar dapur dengan langkah perlahan dan berpegangan pada dinding.

Setelah Nichkhun keluar dapur, Wooyoung pun berdiri,  mencuci piring dan membersihkan dapur sambil tersenyum kecil.

 

Wooyoung terbangun ketika mendengar teriakan Krissie dari kamar sebelah, rupanya dia terbangun di tempat asing dan membuatnya takut. Secepat kilat Wooyoung berlari keluar dari kamarnya dan masuk ke dalam kamar Krissie. Wajah anak itu hampir membiru karena takut dan menangis keras. Wooyoung memeluknya erat mencoba untuk menenangkannya, sedangkan Krissie langsung memeluk leher Wooyoung sama eratnya.

"Sssht. Krissie, tidak apa-apa, aku ada di sini."

"Mommy, mommy...." Krissie menangis sambil memanggil-manggil ibunya. 

"Mommy, tidak ada di sini. Ingat kau sudah tinggal dengan daddymu?" kata Wooyoung lembut.

"Aku ingin pergi ke tampatnya, hiks...hiks. Aku ingin bertemu dengannya"...isaknya.

"Krissie, mommy kan sedang di rumah sakit, kau tidak bisa bertemu dengannya."

"Aku ingin mommy, pokoknya aku ingin bertemu dengannya!" Teriaknya kencang sambil memukul-mukul Wooyoung.

"Baiklah, kita akan pergi ke tempat mommy, tapi nanti setelah hari terang. Sekarang masih gelap, dan rumah sakit itu masih tutup. Kita tidak bisa masuk dan menemui mommymu." bujuk Wooyoung. "Maukah kau menunggu sampai pagi nanti?"

Krissie mengangguk, dan menghentikan tangisannya. 

"Sekarang kau harus kembali tidur ok?" Wooyoung membaringkan lagi Krissie ketempat tidur, tapi pelukannya di leher Wooyoung mengencang dan tubuhnya menjadi kaku.

"Tidak! Aku tidak ingin tidur lagi. Aku takut Udongie." Krissie kembali berteriak ketakutan. 

"Aku akan menemanimu di sini, kau tidak perlu takut." Sambil memeluk Krissie, Wooyoung membaringkan tubuh mereka. Krissie berbaring sambil memeluk Wooyoung. Wooyoung bersenandung sambil menepuk-nepuk punggung Krissie dengan lembut. 

Sebenarnya Nichkhun mendengar teriakan Krissie, tapi ketika dia ingin bangun dan pergi kekamar anaknya, dia mendengar langkah kaki dan suara pintu yang terbuka. Beberapa saat kemudian Nichkhun tidak lagi mendengar suara tangisan anaknya, berganti dengan suara merdu nyanyian dari kamar Krissie. Nichkhun bangun dari tempat tidur, dan memakai jubah tidurnya, dia ingin memastikan siapa yang bernyanyi dengan suara lembut tersebut. Nichkhun membuka pintu kamar Krissie perlahan, dan mendengar suara itu dengan jelas. 

"Oh, maaf. Kami membangunkan anda. Tadi Krissie terbangun dan menangis, dia ketakutan karena tidur di tempat asing dan ingin bertemu dengan ibunya." kata Wooyoung pelan ketika dia melihat Nichkhun memasuki kamar Krissie.

Jadi suara merdu itu berasal darinya? Tanya Nichkhun dalam hati. Dia berjalan dan mendekati tempat tidur. Tangannya mengapai-gapai ingin meraih anaknya. Setelah dia menyentuh tubuh mungil itu dan merasakan getaran lembut tubuh Krissie sisa dari tangisannya, Nichkhun mengelus rambut Krissie perlahan.

"Dia sudah tidur lagi." Wooyoung berbisik. "Tuan. Besok bolehkah aku membawa Krissie untuk bertemu dengan ibunya?" tanya

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
xxxjenaaaaya #1
Chapter 15: Lanjut dong?
Khun0430
#2
Chapter 15: Semoga ceritanya dilanjut ya thor, penasaran bnget sama cerita ini, banget bangeet
aisykahernand #3
Chapter 15: Please update. We're waiting for a long time
tcha0304 #4
Chapter 15: pls update author....
oryzae12 #5
Chapter 15: kapan updatenya?
cahyaAngAngel #6
Chapter 15: Finnaly . Khunwoo ?
hwootestjang #7
Chapter 15: Rindu pada ceritanya author... yeeeessa,, ketemukan mereka.. oh yeah
Amaliaambar
#8
Chapter 15: Aahh authornim diriku penasaran lanjutkaaan donggg pleaseee
Deahartika #9
Chapter 15: aahh.. penasaran bangett.. please update lagi ya authornim..
Kalel27
#10
Chapter 15: Waahh penasaran bgt..semoga cpt updatenya..