Chapter 3

Rainbow In Your Eyes
Please Subscribe to read the full chapter

 

Selamat membaca. Dan maaf jika salah-salah ketik.

 

                                                                                                      ************************************* 

 

Wooyoung mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya dengan keras. Dia langsung tersentak dari tidurnya yang nyenyak.

"Yah, Udong sshi. Bangunlah!" Nichkhun berteriak dari balik pintu kamar tidurnya.

Wooyoung meloncat dari tempat tidurnya dan langsung membuka pintu kamar.

"Nn..ne?" katanya sambil mengusap-usap matanya yang masih mengantuk.

"Datanglah ke ruang kerjaku, malam ini kita harus kembali bekerja." kata Nichkhun tegas dan langsung berlalu dari depan pintu.

"Tapi ini sudah jam dua pagi." bisiknya pelan, takut terdengar.

Wooyoung kembali masuk kekamarnya untuk mencuci muka. Dia tidak sempat berganti piyama, karena takut NIchkhun menunggu lama.

"Dia tidak bisa melihat baju apa yang aku kenakan, jadi mungkin tidak apa-apa jika aku memakai piyama ini."

Wooyoung mengetuk pelan pintu ruang kerja itu dan mendengar suara Nichkhun menyuruhnya masuk.

"Cepatlah sedikit, semuanya akan hilang jika kau begitu lamban." 

Wooyoung segera menyalakan komputer dan mengetik setiap kata yang di ucapkan Nichkhun. Matanya sedikit mengantuk tapi dia bisa mengikuti perkataan Nihkhun yang sangat cepat.

Hampir 3 jam mereka bekerja Nichkhun menghentikannya, dan meminta Wooyoung untuk membuatkannya secangkir kopi. Wooyoung hampir saja tertidur di dapur karena sangat mengantuk, dan paginya dia harus berangkat kuliah. 

Setelah membuatkan sarapan untuk tuannya, Wooyoung berpamitan untuk pergi kuliah pada Nichkhun yang masih berada dalam ruangan kerjanya.

 

Mobil yang akan mengantarnya ke tempatnya kuliah, sangatlah mewah. Belum pernah Wooyoung melihat mobil semahal itu dari dekat. Walaupun ada teman kuliahnya anak orang kaya, tapi tak pernah dilihatnya mobil semewah ini mengantar mereka pergi kuliah. Dan ketika Wooyoung masuk kedalam mobil, semakin tercenganglah dia. Joknya berwarna cream dan sangat lembut, terbuat dari kulit berkualitas tinggi, dan sebuah TV yang menempel pada kursi di depannya.

"Oh, Anneyo." sapanya ramah pada sang sopir.

"Anneyo, sekarang kita akan pergi ke mana tuan?" tanya opir itu pada Wooyoung.

"Ke Seoul paman, Universitas Seoul. Dan tolong paman, jangan memanggilku tuan. panggil saja aku Udong." Wooyoung nyengir malu mendengar sopir mobil itu memanggilnya tuan. 

 

Sungguh benar dugaannya mengenai Junho dan Chansung. Mereka menunggunya di depan gerbang, dengan mulut menganga lebar, ketika melihatnya keluar dari mobil mewah tersebut, dan langsung memberikannya pertanyaan.

"Yah, Woo. Dari mana saja kau? Semalam kau tidak pulang ke asrama, dan semua pakaianmu lenyap dalam lemari. Dan Minjun hyung juga bertanya keberadaanmu, karena kau tidak datang ke Cafe." Junho langsung mendekatinya dan berjalan bersama Wooyoung.

"Aku pindah dari asrama, Nuneo. Aku menemukan tempat tinggal yang murah dekat tempat kerjaku yang baru. Kau tidak perlu khawatir." jawab Wooyoung sambil tersenyum kecil.

"Bagaimana kami tidak mengkhawatirkanmu. Kau menghilang tanpa kabar, dan sekarang kau keluar dari mobil mewah yang hanya bisa di miliki orang-orang kaya. Kau sekarang jadi simpanan ajumma ya? Atau simpanannya ajusshi?" tanya Junho kritis.

"Yah Nuneo, kau tidak boleh berkata begitu padaku!" teriak Wooyoung marah. "Aku bukan simpanan siapa-siapa."

"Hei kalian. Jangan bertengkar di depan kampus, kalian jadi perhatian teman-teman kampus kita." kata Chansung. Dia mencoba meredakan emosi kedua temannya.

"Mian." Junho menyesali perkataannya. "Sekarang, ayo kita kekantin, kita tadi belum sarapan karena menunggumu di depaan kampus." ajak Junho.

"Kalian pergilah ke kantin, aku tadi sudah sarapan." kata Wooyoung memisahkan diri.

"Kau masih marah padaku, Woo?" tanya Junho.

"Tidak Nuneo, aku tadi memang sudah sarapan. Sekarang aku akan bertemu dengan Dosen, meminta maaf karena kemarin aku bolos kuliah." jawab Wooyoung sambil menghela nafas.

"Baiklah, sampai bertemu di kelas." kata Chansung dan menarik tangan Junho ke kantin.

Wooyoung tersenyum dan melambaikan tangan pada kedua temannya tersebut dan berjalan cepat ke arah kantor para Dosen.

Pada waktu istirahat siang, Wooyoung bersama Junho dan Chansung sedang asyik menikmati makan siang di kantin.

"Woo, malam nanti, kau juga akan bolos dari cafe Minjun hyung?" tanya Junho.

"Sepertinya aku harus berhenti bekerja di sana. Pekerjaanku yang baru begitu menyita waktuku. Jadi aku tidak bisa lagi bekerja di cafe Minjun hyung."

"Sayang sekali, padahal kau itu kesayangannya Minjun hyung."

"Aku tahu, aku akan menelponnya dan meminta maaf padanya nanti."

Wooyoung baru saja keluar dari pintu gerbang kampusnya. Tapi mobil yang akan mengantarkannya kembali ke penthouse, sudah menunggunya di depan. Wooyoung masuk dan kembali menyapa sopir.

"Aku akan mengantarkanmu ke supermarket, tadi tuan Nichkhun memberiku daftar belanjaan dan sesuatu untuk kau beli di sana."

"Ok." jawab Wooyoung singkat dan mengambil daftar dan sebuah amplop berisi uang yang di berikan oleh  si sopir. 

Wooyoung mendorong trolly belanjaan di sebuah hypermarket terbesar di Seoul, sambil membaca daftar belanjaan yang harus dia beli.

"Aku harus membeli pakaian dalamnya juga?" Wooyoung berkata sendiri, ketika dia membaca daftar belanjaannya. Dalam daftar itu tertera merek dan ukuran pakaian dalam yang harus dia beli untuk Nichkhun.

Trolly belanjaannya sudah penuh, tapi dia merasa ada yang kurang.

"Es krim." pekiknya pelan, dan langsung mendorong trollynya ke arah lemari es supermarket tersebut. Wooyoung kembali membaca daftar belanjaanya takut ada yang kelewat. Setelah itu, dia mendorong trollynya ke kasir. 

 

Wooyoung kesulitan membawa semua belanjaannya ke dalam penthouse. Wooyoung menekan bel yang ada di pintu, karena Tiffany belum memberinya code untuk membuka pintu tersebut.

"Dari mana saja kau! Belanja begitu saja lama sekali!" teriak Nichkhun dari balik pintu.

"Maaf, saya kesulitan mencari pakaian dalam dengan ukuran yang anda inginkan. Dan supermarket itu mengatakan jika stock mereka sudah habis, jadi saya mencarinya di toko lain." jawab Wooyoung takut-takut.

"Huh. Sekarang buatkan aku makan malam, aku sudah kelaparan."

"Baik." Wooyoung segera pergi ke dapur. Barang belanjaannya segera dia bereskan. Ada yang di masukkan dalam lemari es, dan ada juga di masukkannya ke dalalm lemari dapur. 

Wooyoung sedang asyik memasak makan malam, ketika dia mendengar suara Tiffanny yang datang malam itu untuk menginap.

"Udong, buatkan makan malam untukku juga, aku belum makan di lokasi syuting tadi." Tiffanny berkata padanya hanya kepalanya saja yang muncul di  pintu dapur.

"Ne, Tiffanny sshi." jawab Wooyoung.

Wooyoung menata meja untuk dua orang di ruang makan, setelah selesai, Wooyoung pergi ke kamar Nichkhun untuk memberitahunya jika makan malam sudah siap.

Baru saja dia ingin mengetuk pintu, Wooyoung mendengar suara-suara yang mencurigakan dari dalam, seperti desahan lembut wanita dan rintihan seksi .

Wooyoung cepat-cepat meninggalkan kamar itu dan masuk ke kamarnya sendiri. Dia tidak habis pikir dengan Nichkhun dan Tiffanny, padahal kamar Nichkhun itu sangat luas dan besar, tapi suara mereka yang sedang bercinta terdengar sampai keluar.

Wooyoung menutup telinganya, walaupun sudah berada di dalam kamar. Dia masih teringat suara-suara itu. dan sangat sulit untuk menghilangkannya dari otaknya.

"Aish!" teriaknya pada diri sendiri, dan bangun dari tempat tidur. Dia memutuskan untuk belajar. Malam ini Nichkhun tidak mungkin mencarinya. Malam ini dia bisa belajar dan tidur tanpa ada gangguan.

Lewat tengah malam, Wooyoung bangun dari tidurnya. Perutnya kelaparan, karena dia tadi melewatkan makan malam. Dia pergi kedapur untuk membuat sesuatu. Wooyoung juga pergi keruang makan, karena ingin tahu apakah makanan yang dia siapkan tadi malam di makan tuannya atau tidak. Dia melihat ruang makan begitu berantakan. Memang makanan itu di makan oleh mereka, tapi Wooyoung bingung karena semua benda di atas meja. semuanya berjatuhan ke lantai. Beberapa piring dan gelas pecah berserakan. Penutup meja kotor terkena tumpahan makanan dan minuman. Semuanya kacau seperti terkena gempa. Mungkin karena tidurnya begitu nyenyak, dia tidak mendengar kekacauan ini.

Wooyoung mengambil lap dan sapu untuk membersihkan kekacauan itu. Di pungutnya dulu piring-piring yang pecah, baru dia sapu serpihannya. Di bawah meja dia menemukan sesuatu, sebuah kondom bekas dipakai. Wooyoung terpaku beberapa saat, dan akhirnya dia mengerti darimana kekacauan ini berasal. Semalam Nichkhun dan Tiffanny menikmati makan malam sambil melakukan di ruang makan.

Wooyoung melanjutkan pekerjaannya, membersihkan ruang makan itu. Dia menganti penutup meja dengan yang bersih, dan membawa yang kotor ke mesin cuci. Mengepel lantainya yang kotor dan membawa piring  gelas yang masih utuh ke wastafel. Setelah ruang makan itu sudah bersih seperti semula, baru Wooyoung memasak makanan untuknya. Dia makan dalam diam sendirian. Wooyoung membawa es krim yang dia beli tadi ke kamarnya. Dia ingin memakan es krim di kamarnya saja, dan dia juga ingin  melanjutkan tidurnya.

 

                                                                                                   ***********************************

 

"Sudah berapa kali, kau salah mengetik kata-kata yang aku ucapkan!" teriak Nichkhun marah.

So

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
xxxjenaaaaya #1
Chapter 15: Lanjut dong?
Khun0430
#2
Chapter 15: Semoga ceritanya dilanjut ya thor, penasaran bnget sama cerita ini, banget bangeet
aisykahernand #3
Chapter 15: Please update. We're waiting for a long time
tcha0304 #4
Chapter 15: pls update author....
oryzae12 #5
Chapter 15: kapan updatenya?
cahyaAngAngel #6
Chapter 15: Finnaly . Khunwoo ?
hwootestjang #7
Chapter 15: Rindu pada ceritanya author... yeeeessa,, ketemukan mereka.. oh yeah
Amaliaambar
#8
Chapter 15: Aahh authornim diriku penasaran lanjutkaaan donggg pleaseee
Deahartika #9
Chapter 15: aahh.. penasaran bangett.. please update lagi ya authornim..
Kalel27
#10
Chapter 15: Waahh penasaran bgt..semoga cpt updatenya..