Chapter 15

Rainbow In Your Eyes
Please Subscribe to read the full chapter

 

 

Hai readers, terima kasih karena telah sabar menunggu.

Maaf banyak salah ketik, karena tidak sempat diedit.

Selamat membaca.^^

 

____________________________________________________________________________________________________________________________________

 

Wooyoung bertanya.

Dalam tidurnya, dalam mimpi-mimpinya.

Dalam setiap hembusan nafasnya. 

Dan pertanyaannya itu adalah: mengapa dia mau menerima  pekerjaan ini?

 

Dia selalu bekerja dengan profesional. Fansnya menuntut kesempurnaan dalam tiap penampilannya. Jadi dia berusaha memberikan yang terbaik bagi fansnya, bagi perusahaannya dan bagi dirinya sendiri. 

Tapi lihat dirinya sekarang! 

Cordy noona, menghela nafas, ketika harus menutupi kantung matanya dengan bedak tipis, agar warna hitam dibawah matanya itu tersamarkan. Beberapa kali PD berteriak CUT! ketika adegan yang dia lakukan salah, karena aktingnya tidak menjiwai dan tatapan matanya yang kosong. Berkali-kali dia harus membungkukkan badan meminta maaf sambil menahan malu.

Hari ini, dia sedang melakukan syuting iklan untuk televisi. Sebagai brand ambasador, dia harus tampil sempurna. Tapi setelah kejadian di pulau Jeju waktu itu, dia jadi tidak bersemangat. Dia kurang tidur, sehingga tubuhnya lemas. 

 

Pukul 5 sore semua pekerjaannya telah selesai. Walaupun, dia harus mengulang beberapa adegan, tapi akhirnya PD merasa puas dengan hasilnya.

Karena syutingnya di dalam Mall, dia meminta Jo Soeb sshi untuk menemaninya berjalan-jalan. Dia kapok berjalan sendiri, karena dia tidak ingin managernya itu kena marah Nichkhun lagi. 

Dia keluar masuk butik, dan membeli beberapa pakaian untuk oleh-oleh Jo Kwon dan Sung Joon. Membeli sebotol parfume untuknya sendiri, dan beberapa Lp untuk menambah koleksinya. Untunglah dia memakai topi lebar dan masker untuk menutupi wajahnya, sehingga para penggemarnya tidak menganggu acara jalan-jalannya sore itu.

Kemudian dia masuk ke dalam toko buku.

 

____________________________________________________________________________________________________________________________________

 

Malam itu Wooyoung datang ke Coffe shop atas undangan Minjun untuk makan malam bersama. Minjun mencoba beberapa menu baru yang dia dapat dari internet untuk manambah variasi  menu makanan di Coffe shopnya.

"Ah, aku sudah melihat menu dan cara memasaknya di youtube beberapa kali, tapi sepertinya ada yang kurang dengan rasanya ya?" ujar Minjun lembut.

"Mwo?" tanya Wooyoung, menatap Minjun bingung.

"Makananmu. Dari tadi aku lihat kau hanya mengaduk-aduknya, dan hanya seakali kau masukkan ke dalam mulutmu. Apakah rasanya seburuk itu?"

"Yoebo, masakanmu enak kok sama seperti biasa. Ouch!" Taecyeon menjerit kesakitan ketika Minjun menendang kakinya di bawah meja. Taecyeon menoleh ke Wooyoung setelah Minjun memberi isyarat.

"Wooyoung ah, kau harus makan. Jo Soeb sshi bilang beberapa hari ini kau tidak makan dengan teratur. Kau tidak ingin Nichkhun marah padamu dan pada managermu itu lagi kan?" seru Taecyeon.

Wooyoung menghela nafas panjang, kemudian dengan lesu menyuapkan makanannya ke dalam mulutnya.

"Hyung, ada yang ingin aku tanyakan." kata Wooyoung ragu, setelah makanan di dalam mulutnya kosong.

"Apa?" jawab Taecyeon ingin tahu.

"Nichkhun sshi...."

"Ada apa dengan Nichkhun?" tanya Taecyeon cepat.

"A..aku tadi mampir ke toko buku dan ingin membeli novel Nichkhun yang terakhir, Tapi kata karyawan yang ada di sana novel itu tak pernah ada."

"Kau membaca novel-novelnya? Dan darimana kau tahu jika Nichkhun mengakhiri serial detektifnya itu?" tanya Taecyeon penasaran.

"Emmhh. Sebelum aku ke Korea, aku mencari informasi mengenai dirinya, dan membeli satu buah novelnya yang berbahasa Jepang. Aku hanya penasaran dengan akhir cerita serial itu." Wooyoung berkata gugup. 

Taecyeon dan Minjun terdiam dan menghela nafas sejenak.

"Novel terakhir itu sebenarnya ada. Aku telah membacanya. Aku telah membacanya berulang kali sebelum di cetak, karena aku yang mengeditnya." jawab Taecyeon.

"Tapi sesuatu terjadi padanya hingga Nichkhun menarik semua novelnya, setelah di cetak." Minjun ikut bicara.

"Maksud hyung, Nichkhun tidak menjual novelnya, padahal sudah  di cetak?" Wooyoung membelalakan matanya.

"Aku yang harus menelpon ke percetakan atas permintaan Nichkhun, untuk membatalkan pengedarannya di dalam dan luar negeri. Bayangkan berapa banyak novel itu telah tercetak dan siap di pasarkan?" Taecyeon bertanya.

"M..memangnya ada berapa banyak?" tanya Wooyoung balas bertanya.

"1.200.000 eksemplar, dan itu adalah pemecah rekor terbanyak novel Nichkhun yang di cetak dan di pesan oleh semua toko buku yang ada di dalam dan luar negeri." jawab Taecyeon. 

Wooyoung terkejut. "Sebanyak itu?"

"Semua penggemarnya terlalu menantikan novel terakhir itu, dan seorang produser film ingin mengadaptasinya menjadi film action. Tapi semuanya batal. Dan Nichkhun harus membayar semua kerugiannya, hingga membuatnya hampir bangkrut." kata Minjun.

"Padahal ceritanya bagus dan mengharukan, aku saja tidak pernah bosan membacanya." ujar Taecyeon kemudian tercenung membayangkan setiap kata-kata dalam novel itu.

"Mengapa Nickhun sshi, membatalkannya?" Tanya Wooyoung penasaran.

"Kau ingat ketika aku memberitahumu tentang kehidupan pribadinya pada saat aku menjemputmu di bandara waktu itu?" Taecyeon balik bertanya.

Wooyoung mengngguk. "Kau berkata jika dia mempunyai istri, tapi tidak menikah."

"Karena calon istrinya kabur. Orang yang sangat di cintai olehnya itu kabur dari hidupnya dan sampai saat ini belum dia temukan." ujar Minjun kesal.

"Cc....calon istri." gumam Wooyoung.

"Aku akan bercerita mengenai kehidupan pribadi Nichkhun, biar kau tahu mengapa Nichkhun kadang terlihat sedih dan sedikit emosional, walaupun yang terakhir itu adalah sifatnya sejak lahir." kata Taecyeon.

-

-

-

-

Wooyoung hapal betul dengan cerita Taecyeon, karena ada dia di dalamnya. Ketika Taecyeon bercerita, Wooyoung membayangkan di setiap adegan dan setiap moment yang dia dan Nichkhun lalui, tapi dia tidak bisa membayangkan kejadian selanjutnya. Ketika dia telah pergi. apa yang di lakukan Nichkhun, dan apa yang menyebabkan Krisse masuk ke sekolah asrama, padahal anak itu tidak suka di pisahkan dengan ayahnya. Semua pertanyaan itu selalu memenuhi benaknya selama dia di Korea. Tapi ketika mendengar cerita Taecyeon dia terhenyak dan membalalakkan matanya.

"Nichkhun sempat depresi, berteriak histeris dan beberapa kali dia mencoba bunuh diri. Dia tidak ingin matanya melihat lagi jika karena operasi itu telah membuat pergi orang yang dia di cintai. Tubuhnya di ikat ke tempat tidur, karena dia selalu memberontak, dokter takut dia akan membuat dirinya dan orang lain terluka. Aku sempat mengira dia akan menjadi gila. Tapi untunglah putrinya merawatnya dengan sabar dan penuh cinta, setelah enam bulan dia di rawat, akhirnya dia bisa pulang." kata Taecyeon melanjutkan cerita.

"Tapi Nichkhun tidak mau tinggal di Penthouse lagi. Baginya terlalu menyakitkan untuk tinggal di Penthouse itu ketika setiap barang yang dia sentuh selalu teringat akan orang yang dia cintai. Dia selalu menganggap orang itu sebagai istrinya, kau lihat saja di jari manis kirinya, dia selalu memakai cincin itu. Dan bila ada orang yang berusaha mendekatinya dan tertarik padanya, dia selalu berkata jika dia sudah menikah dan mempunyai istri." ujar Taecyeon lagi.

Perkataan Taecyeon menjawab pertanyaan Wooyoung dalam hati. Mengapa semua barang di Penthouse di tinggalkan begitu saja oleh Nichkhun, sedangkan semua barang Krissie di bawa ke rumah barunya.

"Tidak lama setelah kepulangannya, petugas dinas sosial mengambil Kristal, Nichkhun menolak mentah-mentah, menolaknya dan mengusir para petugas itu. Tapi Kristal meyakinkan ayahnya jika lebih baik dia tinggal di yayasan."

"Biar Daddy lebih banyak waktu mencarinya, tanpa harus menjaga Krissie. Dan tolong secepatnya daddy harus menemukan orang itu, Krissie akan memarahinya karena dia telah membohongi kita."

"Begitu katanya dan akhirnya dengan rela Nichkhun melepaskan Kristal untuk tinggal di yayasan. Tapi sekarang Kristal bersekolah yang ada asramanya, setiap hari sabtu dan minggu dia pulang untuk berkumpul dan menghabiskan liburan bersama ayahnya."  

Tanpa sadar, Wooyoung juga menangis, karena tidak mengira setelah kepergiannya Nichkhun dan Krisse mengalami kisah menyedihkan seperti itu. Ternyata bukan hanya dirinya yang menderita karena kepergiannya waktu itu.

"Wooyoung sshi?" seru Minjun lembut, ketika dia melihat air mata mengalir deras dipipinya.

"Oh, m....mungkin karena terlalu terhanyut  dengan ceritamu hyung, dan tidak mengira Nichkhun sshi pernah mengalami kejadian seperitu itu, jadinya aku......" Wooyoung menghapus air matanya dengan tissue yang di sodorkan Minjun padanya.

"Setiap orang pasti akan menitikkan air mata jika mendengar ceritanya. Aku saja begitu." Minjun tersenyum sendu.

"Sayangnya Nichkhun tidak tahu nama asli calon istrinya, jika saja Nichkhun tahu, mungkin cerita ini tidak akan berlarut-larut sampai 5 tahun lamanya." Taecyeon berkata.

"Tapi aku yakin Nichkhun akan menemukannya, dan mereka bisa hidup bertiga lagi dengan bahagia." lanjut Taecyeon dan Minjunpun mengangguk menyetujui perkataannya.

"Menurutku, lebih baik, orang itu tidak pernah muncul di hadapan Nichkhun."

"Minjun sshi tidak baik berkata begitu." Taecyeon mencoba menegur Minjun.

"Aku tahu, tapi melihat mereka sekarang, aku merasa mereka telah hidup bahagia tanpa orang itu. Mereka berjuang melalui masa-masa sulit, mereka berusaha untuk melupakan orang itu dan menjalani hidup sebaik-baiknya.

"Kita tidak bisa menebak apa yang Nichkhun rasakan sekarang. Dan mungkin orang itu sama menderitanya dengan mereka. Kita doakan saja yang terbaik untuk mereka bertiga, ok?" 

Wooyoung membisu, dia menunduk menatap makanannya, selera makannya telah lenyap entah kemana. 

 

_

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
xxxjenaaaaya #1
Chapter 15: Lanjut dong?
Khun0430
#2
Chapter 15: Semoga ceritanya dilanjut ya thor, penasaran bnget sama cerita ini, banget bangeet
aisykahernand #3
Chapter 15: Please update. We're waiting for a long time
tcha0304 #4
Chapter 15: pls update author....
oryzae12 #5
Chapter 15: kapan updatenya?
cahyaAngAngel #6
Chapter 15: Finnaly . Khunwoo ?
hwootestjang #7
Chapter 15: Rindu pada ceritanya author... yeeeessa,, ketemukan mereka.. oh yeah
Amaliaambar
#8
Chapter 15: Aahh authornim diriku penasaran lanjutkaaan donggg pleaseee
Deahartika #9
Chapter 15: aahh.. penasaran bangett.. please update lagi ya authornim..
Kalel27
#10
Chapter 15: Waahh penasaran bgt..semoga cpt updatenya..