Seoun bergerak gelisah dalam tidurnya. Matanya terbuka perlahan, melihat ke sekeliling ruangan yang gelap, tidak yakin dimana ia berada. Ia mencoba untuk duduk tapi ia merasa begitu lemah dan sakit.

Ia pasti membuat suara karena Taecyeon turun dari tempat tidurnya, sedikit terhuyung lalu duduk di ujung tempat tidur Seoun.

"Kau baik-baik saja?" Tanyanya.

"Aku... Aku rasa. Aku merasa sakit."

Taecyeon menyentuh pipi Seoun dan merasakanya panas, "Temperaturmu tinggi, kau berkeringat."

"Ug... Kurasa aku akan muntah." Gumam Seoun.

"Apa aku perlu memanggil seseorang?" Tanya Taecyeon khawatir.

"Tidak... Bagaimana Wooyoung?"

Mereka menempatkannya di perawatan kritis." Ucap Taecyeon pelan, suaranya pecah oleh air mata.

"Kalian berdua tidak sadarkan diri selama dua hari."

"Tertidur?"

"Yeah, Demam Nichkhun turun kemarin, Wooyoung berada di perawatan kritis, dan Junho dalam keadaan koma."

"Junho dalam keadaan koma?" Tanya Seoun tak percaya.

"Yeah."

"Apa Wooyoung akan baik-baik sajaa?"

"Mereka tidak tahu, infeksinya menyebar ke seluruh tubuh tapi mereka bilang bisa saja lebih buruk kalau saja kau tidak memberinya pertolongan pertama. Dan kakimu... Mereka mungkin... Um..."

Seoun menyentuh tangannya. "Aku tahu. Mereka mungkin harus diamputasi."

Taecyeon mengangguk dalam diam, "Kau harus istirahat."

Seoun tersenyum lemah, "Ok, setidaknya saat tidur aku tidak merasakan sakit."

Taecyeon tersenum dan berjalan kembali ke tempat tidurnya.

Nichkhun duduk dan melihat member 2PM lainnya dan Seoun. Seoun tertidur dan Junho dalam keadaan koma, dikelilingi mesin-mesin.

Chansung dan Jun K berada di tempat tidurnya, bermain kartu dengannya. Wooyoung berada di ruangan lain dan mereka belum bisa menemuinya.

Ia melihat Jun K, Taecyeon dan Chansung. Mereka semua terlihat lebih baik, lebih bersih, dan lebih berisi. Senang bisa melihat Chansung tersenyum kembali, rasanya aneh melihatnya sangat serius dan diam.

Nichkhun tersenyum melihat teman-temannya, tertawa dalam diam, namun ia memberengut saat mengingat ketiga temannya yang lain. Ia menaruh kartunya, turun dari tempat tidurnya dan berjalan kearah Junho, menyentuh tangannya pelan.

"Bangunlah Nuneo, kami semua menunggumu." Ia berkata pelan di telinga Junho sebelum bergerak untuk mengecek Seoun. Taecyeon, Jun K dan Chansung memandanginya dari tempat tidur tanpa mengeluarkan suara.

Nichkhun menyentuh kepala Seoun yang basah oleh keringat dari demamnya. Ia berharap demamnya segera turun dan ia tidak akan kehilangan kakinya. Jika bukan karenanya Wooyoung mungkin sudah meninggal, dan mungkin juga mereka semua.

Ia mempersatukan mereka entah ia tahu akan hal itu atau tidak. Nichkhun mendesah dan berjalan keluar ruangan, ingin melihat Wooyoung.

Chansung memandangi Nichkhun berjalan keluar ruangan, lalu berbalik kearah Jun K, menumpukan kepalanya di bahu Jun K. Taecyeon mengelus kepala Chansung dengan tangannya.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Taecyeon.

"Aku takut." Balas Chansung.

"Mengenai yang lain?"

"Ya, dan aku tidak ingin pergi sampai mereka membaik tapi-"

"Perusahaan ingin kita segera kembali, secepat yang kita bisa." Jun K menyelesaikan kalimat Chansung.

"Mengapa kita tidak bisa tinggal, ini tidak seperti kita akan bisa berlatih atau tampil."

"Kita akan melakukan konferensi pers dan wawancara."

"Aku juga tidak ingin Taecyeon."

"Aku tahu. Aku juga tidak dan aku tidak ingin pergi."

Chansung menyembunyikan wajahnya di bahu Jun K dan menangis.