Help

When it all crashes (Indonesia Ver)

*Junho POV*

Kegelapan tak terlihat menekannya dari berbagai sisi, seakan kegelapan itu adalah benda padat yang bisa berubah bentuk. Junho terengah-engah, merasakan semakin sulit untuk bernafas saat ia berjalan menjauh dari jalan yang penuh dengan darah itu.

Ia terjatuh berlutut, tangannya menarik-narik rambutnya yang lengket dan penuh darah dengan frustasi. Matanya melihat kebawah, kearah lantai yang tak terlihat, yang terlihat seperti laut merah.

Kemanapun ia berjalan, ia terdongak dan tersedak di udara, melihat mayat-mayat menyelubungi jalanan.

END POV


Dua hari berikutnya berlalu tanpa menemukan kota, tanpa hujan dan sekarang mulai hari ketiga. Jun K berhenti bergumam, dan membawa Wooyoung, yang muntah beberapa kali selama dua hari terakhir.

Seoun juga tidak bisa memaksanya minum air. Junho terus-terusan sadar lalu tidak sadar dan tidak pernah bisa diketahui dimana ia sebenarnya.

Segala hal yang mereka paksa masuk melewati tenggorokan berakhir keluar tanpa bisa dicegah. Faktanya mereka semua telah memuntahkannya sedikitnya satu kali atau tidak dua atau lebih.

Persediaan buah sudah habis kemarin, jadi mereka tidak punya apapun lagi untuk dimuntahkan. Nichkhun dan Seoun, berjalan dengan tidak stabil, dan mereka mulai bertumpu satu sama lain untuk saling mendukung.

Taecyeon membawa Junho di punggungnya. Mereka semua kehilangan tenaga mereka dengan cepat dan setiap waktu istirahat perlahan-lahan menjadi lebih lama.

"Sial... Aku harus berhenti, beberapa saat saja." Gumam Seoun, menggeser tongkatnya dan meraba kaki atasnya dengan lembut.

Nichkhun hanya terduduk tanpa suara di permukaan, mengusap mata dan dahinya.

Taecyeon dan Jun K dan Chansung tidak berani untuk duduk, takut mereka tidak akan pernah bangun lagi.

"Bagaimana keadaan kakimu." Tanya Taecyeon.

"Sakit, dan aku mulai tidak bisa merasakan sebagian kakiku." Jawab Seoun.

"Kemarilah," Kata Nichkhun, yang bangun dan menarik tangan Seoun, lalu menempatkan tangan Seoun menyilangi bahunya.

"Itu bisa membantu."

"Terima kasih... Kau baik-baik saja?" Tanya Seoun.

"Yeah, untuk saat ini."

Taecyeon mengambil tongkat Seoun dan mereka mulai berjalan lagi.

"Aku bertanya-tanya apakah kita harus tetap tinggal," Chansung berkata keras-keras.

"Terlalu terlambat untuk mencari tahu sekarang," Balas Jun K.

Nickhun berkata, "Diamlah kalian berdua, semakin banyak kalian berbicara akan terasa semakin haus."

Keduanya mengangguk setuju, tidak berniat membalas perkataannya. Bagaimanapun ia benar.

Mereka semua berjalan selama beberapa jam sampai mereka mendengar bunyi dan berhenti. Mereka mulai mendengarkan dengan seksama dan memahami apa yang mereka dengar.

"Itu suara mobil," Ucap Seoun.

"Bukan... Itu mobil-mobil." Balas Taecyeon.

Mereka buru-buru berjalan kedepan secepat yang mereka bisa, menarik ranting-ranting dan berjuang melewati semak-semak. Mereka mendapatkan kekuatan dalam harapan akhirnya menemukan orang-orang.

Mereka berhasil melewati hutan belantara dan berada di sebuah jalan. Beberapa mobil berlalu melewati mereka.

Mereka berdiri mematung, memandang hampir tidak percaya, sampai sebuah mobil berhenti di sisi jalan dekat mereka.

"Kalian baik-baik saja anak-anak?" Tanya seorang laki-laki dalam bahasa Cina, yang untungnya diketahui mereka.

Laki-laki itu menatap mereka semua yang mengenakan pakaian robek, kotor, dan berdarah. Ia berjalan kearah mereka sambil mengeluarkan handphone.

Melihat handphone membuat mereka tumbang. Mereka terjatuh ke tanah, dengan kelegaan melliputi mereka semua.

Chansung dan Taecyeon meletakkan Junho dan Wooyoung ke tanah dengan gerakan pelan dan lembut. Lalu terduduk, bersandar satu sama lain. Seoun dan Nichkhun juga mengikuti gerakan mereka. Mereka semua bergetar hebat.

Laki-laki itu menelpon emergency, meminta pertolongan, mengatakan bahwa ia menemukan tujuh orang di sisi jalan dengan kondisi mengenaskan.

Laki-laki itu menanyakan nama mereka masing-masing.

"Kalian anggota boyband dari pesawat yang hancur!"

Jun K dan Chansung mengangguk.

"Kalian semua aman sekarang. Jangan khawatir, pertolongan akan segera datang."

Laki-laki itu sibuk menenangkan mereka dan sebentar saja mobil-mobil lainnya berhenti untuk melihat apa yang terjadi. Mereka semua kaget menemukan orang-orang yang bertahan dari kecelakaan pesawat, yang dikatakan telah membunuh semua orang didalamnya. Lalu sirine terdengar dari kejauhan, polisi mengamankan area dan tim medis segera menyerbu mereka.

Nichkhun dan Seoun akhirnya menyerah pada kegelapan dan mulai tidak sadarkan diri tanpa menghiraukan usaha tim medis yang mengusahakan agar mereka tetap sadar.

Mereka semua dilarikan ke bagian emergency rumah sakit. Wooyoung dioperasi selama empat jam, sedangkan Seoun dioperasi selama satu jam.

Mereka semua diberikan cairan infus, pengobatan dan ditidurkan setelah dimandikan, dan diperiksa. Chansung dan Jun K ingin tetap bersama dalam satu ruangan. Sehingga mereka berada di satu kamar.

Jun K, Taecyeon dan Chansung akan baik-baik saja setelah istirahat dan diberi infus. Tangan Nickhun sekarang di gips.

Hidup Wooyoung sedikit terancam, infeksi telah menyebar keseluruh tubuh, Seoun mungkin akan kehilangan kakinya, tapi mereka menyuntikkannya antibiotik untuk mencoba dan mencegahnya.

Demam Junho yang sangat tinggi membawanya pada kondisi koma.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
Acgoo1999
Hei~~ Arthur acgoo disini.. Update author yang pertama di 2014 dalam proses nee.. Sabar semua!!

Comments

You must be logged in to comment
Uyounggie
#1
Chapter 14: Lanjuttt... di ff nie. G ada kisah cintax yaa ??
LUCIVER #2
Chapter 14: Lanjutttttttt
LUCIVER #3
Chapter 12: Ditunggu apdatannya ya thorr
soalnya ceritanya kerennn
TikaChan
#4
Chapter 8: Menegangkan, apa yang akan terjadi sama mereka selanjutnya? Nuneo akhirnya tumbang juga
LenkaChakhi
#5
Chapter 7: Aku takut hiks ;-( woo oppa bertahanlah .
LenkaChakhi
#6
Chapter 6: Aku deg degan bcanya ;-(
LenkaChakhi
#7
Chapter 5: Kasian ;-( apakah nuneo trauma ?