PART 14 – THERE IS ALWAYS RAINBOW AFTER HEAVY RAIN

THEY SAID YOU ARE MY MOTHER

10 Tahun kemudian…

Miyoung’s POV

“Eomma…” suara Teya memanggilku. Aku menoleh dari buku yang aku baca. Aku mendapati putriku yang kini berusia 14 tahun masih menggunakan seragam sekolahnya kemudian menghampiriku, “Eomma membaca buku itu lagi?” Tanyanya. Aku mengangguk. Dia memelukku dan mengecup pipiku.

“Teya, ganti baju dulu sana. Nanti dimarahin nenek loh kalau beliau melihatmu seperti ini.” Ujarku memperingatkannya. “Ah, nenek kan selalu memarahi Teya apapun yang Teya lakukan.” Ujarnya sambil memberengut. Aku mengusap rambut panjangnya yang hitam legam, dia selalu menolak ajakan teman sebayanya untuk mengganti warna rambutnya.

“Zhang Teya!!” suara laki-laki diambang pintu sukses mengalihakn perhatian Teya yang masih menggelayutiku, “Appa!!! Sudah datang dari Roma?? Mana oleh-olehnya?” Tanya Teya bersemangat. Lelaki itu tersenyum merekah lalu merentangkan tangannya. “Oleh-olehnya Appa dong.” Ujar suamiku itu sambil berusaha meraih Teya dalam pelukannya.

“Ih, Appa makin lama makin gak asik lagi.” Ujar Teya sambil berusaha melepaskan diri dari Appanya.

“Kau sukses membuatnya membencimu, sayang. Dan kau akan semakin membosankan kalau tidak menghadiahinya tiket nonton konser EXO bulan depan.” Ujarku sambil berkedip singkat pada Teya. Teya tersenyum sumringah berterima kasih padaku mengingatkan pada permintaannya.

“Tunggu, kau mau menonton EXO dengan siapa memangnya? Appa tidak mau ya memberikan hadiah ulang tahun lebih awal kalau kau menonton dengan laki-laki urakan bernama Kim Jongin itu.” Ujar suamiku. Teya tertawa.

“Ih…. Masa Kim Jongin sih. Udah basi tau Appa. Aku sudah punya yang baru, namanya Oh Sehun.” Ujar Teya sambil menjulurkan lidahnya ke Appanya. Aku tertawa terbahak-bahak. Suamiku menatapku kemudian menghampiriku dan mencium pipiku hangat. “Jadi, sayang jelaskan padaku siapakah Oh Sehun ini? Apakah temannya di kelas Balet seperti Kim Jongin itu?” tanyanya. Aku terkikik, Teya menggelayut ke Appanya.

“Oh Sehun itu yang dikenalkan nenek minggu lalu Appa, dia yang jago main drum itu, putra keluarga Oh.” Ujar Teya sambil berkedip kearahku.

 “Kim Jongin ternyata sudah punya pacar, dan putrimu patah hati minggu lalu. Dan dia memutuskan melupakan Huang Zitao yang kau jodohkan dengannya, sayang. Karena katanya Huang Zitao tak berhenti membicarakan sepatu Gucci  terbaru saat mereka berkencan. Sedangkan dengan Oh Sehun, mereka tiap hari ngedate  di café bubble tea milik Sehun itu, Sehun ternyata cukup manis dan gentleman katanya dia mirip dirimu, entahlah. Teya benar-benar mirip denganmu, terutama dibagian gonta-ganti pacar.” Jelasku sambil melanjutkan membaca buku yang kupegang.

“Hei.. heii aku tidak hobi gonta ganti pacar ya. Sejak dulu aku cuma jatuh cinta sekali, itupun denganmu… lagipula Zhang Teya, Huang Zitao masih lelaki yang terbaik yang Appa temui sejauh ini. Dia selalu sopan dan pendiam. Dia lelaki yang tepat untuk menaklukkan kamu yang liar putriku sayang.”

“Eommaaaa… Appa bilang aku liar lagi…”

Aku hanya tertawa dan meneruskan membaca, mengabaikan pertengkaran rutin suami dan putriku.

***

 

Namanya Zhang Teya, putri kita. Sejujurnya aku masih ingin namanya Ti Amo yang artinya Aku mencintaimu dalam bahasa spanyol. Karena aku ingin terus mengingat bahwa aku selalu mencintaimu, Jang Miyoung.

--------------------------------------

 

“Eomma.. sudah siap?” Tanya Teya mengagetkanku. Aku menoleh dan mengangguk kemudian meletakkan buku yang aku baca dan meraih handbagku. Teya melirik halaman buku yang terbuka bekas aku baca. “Eomma selalu suka membaca kalimat itu ya dari semua tulisan appa?” tanyanya. Aku tersenyum dan mengangguk. “Jangan katakan pada Appa ya kalau eomma bisa jatuh cinta berkali-kali jika membaca jurnal milik Appa terutama bagian Ti Amo.” Kataku menggodanya.

Teya mengangguk kemudian meraih pinggangku dan memelukku, “Appa selalu suka mencari kalimat ‘Aku mencintaimu’ disemua bahasa ya Eomma. Appa terlalu terobsesi dengan kalimat itu. Disemua jurnalnya selalu tertulis Ti Amo.”

Aku mengangguk, “Sejak kita berpacaran Appa selalu memberikan hadiah dengan tulisan ‘Aku mencintaimu’ suatu ketika Eomma berkata paling suka dengan ‘Ti Amo’ karena saat mendengarnya rasanya berbeda sekali dengan bahasa yang lain. Lalu sejak saat itu Appa terobsesi dengan kalimat ‘Ti Amo’ bahkan memberimu nama dengan inspirasi dari sana.”

“Maaf sekali menganggu kalian berdua tuan putri, tapi sayangnya pangeran tua ini sudah siap menuju pemberhentian berikutnya.” Ujar suamiku menggodaku. Aku tertawa lalu menarik Teya menghampiri appanya.

***

 

Sebuah pusara dengan pualam warna putih dengan tinta ungu berhiaskan bunga krisan yang dibawa Teya. Teya tengah menutup matanya sambil berdoa dengan khusyuk, dia selalu berkata bisa berbicara dengannya. Aku memeluk pinggang suamiku yang balas memelukku, “Meskipun sudah sepuluh tahun, rasanya baru kemarin dia pergi.” Ujarnya, aku mengangguk dan mati-matian menahan air mataku.

“Menangislah sayang, tentu dia senang kau menangis setiap mengunjunginya.” Bisik suamiku ditelingaku.

“Yuk eomma, appa, kita pulang.” Ujar Teya dengan sumringah, ada bekas air mata dipipinya tapi senyumannya yang lebar lebih membuatnya bercahaya. “Apa yang dikatakan Appa nak?” tanyaku. Teya tersenyum, “Appa sangat senang saat aku mengatakan bahwa eomma menyukai kalimat di jurnal appa dan selalu jatuh cinta berkali-kali karenanya.” Ujarnya sambil berkedip kearah suamiku, Kris. “Dan kata Appa, tahun ini aku akan bisa seperti Kris Appa, aku akan masuk tim basket sekolah.” Tambahnya ceria dan menggelayut dilengan kokoh Kris.

“That’s my girl!” ujar Kris sambil meraih Teya dalam pelukannya.

***

 

Nisan dari pualam putih berhiaskan tinta ungu itu tertulis :

“he is lying here is a friend, son, father and husband for people who love him”

Zhang Yixing

I, who has fallen in love with no other place to
Go back, my wings have been taken away
Even though I lost my everlasting life, the reason to my happiness
You are my eternity. Eternally Love (Angel, EXO)

 

(END)

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
riezaimar #1
sediiih... tapi gw suka kris nya bahagia...:)