THEY SAID YOU ARE MY MOTHER

Description

Character :

1.       Zhang Yixing : A rich young man who inherit his parents company which currently hold Asian Market. His company both in Changsa and Seoul. Already living at Seoul since 13 years old due to his parents matters. Has a big crush with Miyoung since they met at freshmen highschool ceremony. And he decided to married her when they already  graduate from high school. Married at 19 years old.

2.       Jang Miyoung : An Innocent girl who currently working as a Kindergarten’s Teacher. Her first love is Zhang Yixing, and accepting him  as her husband when she graduated, married at 19 years old.

3.       Zhang Teya : A chubby little girl who always asking where is her mom to her dad. Actually she didn’t know who is her mom since her mother leave her without living a single photo or things, except a necklace that she wear.

4.       Zhang Liyin : she is Zhang Yixing’s mother who is really strict woman. She really dislike the fact his only son falling in love with a girl from nothing family. She was angry and doing manipulating when Zhang Teya born.

Supporting cast : Kris, Luhan, and several characters

Foreword

PROLOGUE

5 Years Ago

Miyoung’s POV

“You have already taken possesion of my heart. If you also take my choice now. If you don't let me grasp the love I have for you. What else do I have to live on? Please marry me Jang Miyoung.” Dia menggenggam tanganku begitu erat setelah menyematkan cincin berukir burung merak dengan berlian kecil. Cincin yang sederhana namun indah. Lelaki didepanku, Zhang Yixing, tengah menunggu jawabanku. Aku menggigit-gigit bibirku mencari kekuatan.

“Yixing, dengar, Kita baru saja lulus SMA dan kau sudah melamarku seperti ini. Kau yakin?” tanyaku ragu-ragu. Dia mengukir senyum dengan sudut bibirnya. Dia makin erat menggenggamku. “Aku teramat yakin dengan keputusanku, Miyoung-ah. Aku sudah tidak bisa menunggu 3 tahun lagi untuk menunggu menikahimu. Aku sudah menunggu selama 3 tahun.” Ujarnya.

“Kalau benar katamu, kau mencintaiku, harusnya kau masih rela menungguku selama 3 tahun lagi.” Ujarku pelan, menanhan pecahnya tangisku. Dia menatapku, “Baiklah aku akan menunggumu. Sampai kau siap. Aku menunggu.” Ujarnya. Kemudian dia bangkit dan mencium keningku. Lalu beranjak pergi, meninggalkan flatku.

Kepergiannya membuatku berpikir, pikiranku melayang saat dia mengatakan dia mencintaiku. Saat itu aku hanya bertanya-tanya, mana mungkin dia yang begitu sempurna mencintaiku yang bukan apa-apa. Aku hanya anak yatim piatu yang mewarisi beberapa harta orang tuaku. Tinggal sendirian di flat dan tak memiliki saudara. Bagaimana mungkin dia menyukaiku, bahkan mencintaiku? Mimpi saja tidak.

Benarkah dia begitu mencintaiku sampai mau menunggu bertahun lamanya? Haruskah aku menjawab semuanya hari ini? Aku tak bisa membayangkan hidupku tanpanya. Aku ingin selalu bersamanya.

***

Yixing’s POV

Ponselku berbunyi, panggilan masuk dari sahabatku. “Yooo.. Luhan ada apa?”

Kau tahu satu hal Yixing?

“Apa?”

Ada seorang perempuan yang baru saja tertidur disofa flatku. Untunglah aku memilih tinggal sendirian di Seoul, kalau tidak kedua orang tuaku akan memaksaku pulang ke Beijing saat ini juga.”

Aku terkekeh mendengar gurauannya. “Jadi perempuan malang mana yang memilih tidur di sofamu?” tanyaku.

Your woman, bastard! Listen, if you wanna marrying her, you should her now. Because I am tired already hearing her voice that only talking about you. Dammit Yixing, just come to my flat now!”

Aku mendengarnya saja sudah panik, kenapa dia tidak menghampiriku dan malah mendatngi Luhan?

***

Perlu 15 menit aku berlari dari rumahku menuju flat Luhan, aku bisa saja menggunakan mobilku, tapi aku tak punya waktu mengeluarkannya dari garasi. Aku sampai didepan pintu flat Luhan dengan terengah-engah. Luhan adalah sahabatku yang juga berasal dari China, dia sengaja mengambil pendidikan SMA di Seoul hanya karena ingin mengejar gadis pujaan hatinya. Yahhh itu hanya kisah kecilnya.

Kuketuk pintu Luhan berkali-kali. “Luhan… Luhan..” panggilku tak sabar. Pintu putih didepanku terbuka dan nampak Luhan dengan wajah mengantuknya menatapku, “Kau tahu Yixing, dia bercerita betapa inginnya dia menerimamu menjadi suaminya, hanya saja dia takut untuk menerimamu, karena statusnya yang seorang yatim piatu, meskipun dia mewarisi warisan kedua orang tuanya yang sebenarnya layak bersanding denganmu.” Ujarnya.

“Arraso hyung. Gomawo, telah menjaganya.”

***

Aku menunggunya sadar dari tidurnya. Saat ini kami masih berada di flat Luhan, Luhan sendiri sudah pergi karena ada janji dengan gadis pujaannya. Perlahan tubuh mungil yang kutatap hanya menggeliat, lalu perlahan matanya terbuka. Dia menatapku kaget, “Zhang Yixing!!!” teriaknya panik. Dia buru-buru merapikan rambut dan pakaiannya. Aku tersenyum dan menangkup pipinya yang tidak tirus dan tidak juga chubby. “Menikahlah denganku. Kumohon.” Pintaku sekali lagi.

Matanya membulat, kemudian seulas senyum merekah dibibirnya, “Aku menunggumu mengatakannya dua kali tau. Ne, I do. I do!!!” teriaknya histeris kemudian merengkuh leherku. Aku tersenyum, merasa paling bahagia saat ini.

***

Miyoung’s POV

Aku berjalan ditemani  Luhan, sahabat sekaligus kakak angkatku, didepan altar sudah berdiri Zhang Yixing dengan tuxedo hitamnya, tampak gagah dan tampan. Aku mengamit lengan Luhan semakin erat, “Kau takut?” tanyanya. Aku tersenyum sambil menggigiti bibirku, “Terima kasih untukmu Luhan dan ibumu, karena mengangkatku menjadi putri keluarga kalian. Terima kasih atas kebaikan kalian selama ini.” Ujarku. Luhan berhenti melangkah kemudian memelukku dihadapan semua hadirin, “Kau satu-satunya adikku, aku ingin kau bahagia.” Ujarnya. Aku tersenyum sumringah.

Kemudian Luhan membawaku ke altar, ke calon suamiku, Zhang Yixing

Comments

You must be logged in to comment
riezaimar #1
sediiih... tapi gw suka kris nya bahagia...:)