EPILOG

THEY SAID YOU ARE MY MOTHER

10 Years ago

Author’s POV

Tubuh Zhang Yixing bersimbah darah. Didepannya Kris berhasil meraih Teya dalam pelukannya, tubuh Teya selamat meskipun punggung Kris tampak lecet, tapi dia baik-baik saja. Kris mencapai Yixing yang terluka. Yixing terbatuk-batuk kemudian darah keluar dari bibirnya. Kris mengguncang-guncang tubuh Yixing, “Bertahanlah kawan.” Ujar Kris. Yixing tersenyum kemudian menoleh kearah Teya yang pucat ketakutan.

“Terima kasih telah menyelamatkan malaikat kecilku.” Ujar Yixing. “Jangan banyak berbicara Yixing.” Ujar Kris. Yixing tersenyum, “Kelak, Teya akan bahagia memilikimu sebagai seorang yang menyelamatkannya dan mempertemukannya dengan ibunya.” Dia melanjutkan berbicara mengindahkan kalimat larangan Kris.

“Kumohon berhentilah berbicara.” Ujar Kris, bahkan mata Kris mulai berair. “Kau menangis Kris?” Tanya Yixing. Kris cepat-cepat menghapuskan air matanya.

“Zhang Yixing!!!” Miyoung histeris berteriak lalu meraih tubuh Yixing dalam pelukannya. “Astaga darahmu tak berhenti mengucur. Astaga! Astaga! Penyakitmu.” Miyoung makin histeris saat teringat akan penyakit Hemofilia dan Blood Disorder yang diderita Yixing.

“Xing Tuo… bertahanlah, Nak.” Ujar Zhang Liyin. Yixing menggeleng. “Tidak ada harapan, Ma. Maafkan aku. Aku harus pergi.” Ujarnya terbata bersamaan dengan darah yang keluar dari tubuhnya yang luka dan mulutnya.

“Tidak!!! Yixing tidak. Tidak. Kau harus bertahan.” Miyoung memeluk Yixing kembali dalam pelukannya. Darah terus mengalir dari tubuh Yixing dan membahasahi tubuh Miyoung. Kris beranjak meraih Teya, membawanya kehadapan Yixing.

“Appa… Mianhaeyo.. maafkan Teya. Maafkan Teya.” Teya menagis tersedu.

“Appa senang melihat Teya duduk disamping Eomma seperti ini. Teya, akan selalu bisa mendengar appa kapanpunTeya mau. Dan Appa akan selalu ada untuk Teya.” Ujar Yixing. Kemudian dia terbatuk dan darah keluar dari bibirnya.

“Jaga putri kita baik-baik, Miyoung. Dan Kau Kris, aku titip tiga malaikatku padamu, Ibuku, Miyoung juga Teya. Kau harus menjaga mereka dengan nyawamu.”

Kris tersenyum ganjil, “Asalkan kau bertahan dan membantuku Yixing.” Ujar Kris. Miyoung masih menangis dan kehilangan kata-katanya. Zhang Liyin hanya menatap tubuh putranya tak tahu harus berbuat apa.

“Mendekatlah Miyoung, aku ingin membisikimu sesuatu.”

Miyoung bergerak mendekati Yixing. Perlahan air matanya turun saat kalimat itu dicuapkan. Dia hanya mengangguk dan memeluk tubuh Yixing yang melemas dan meregang nyawa.

***
 

Present Time

Miyoung’s POV

“Sebuah jurnal aku simpan disudut perpustakaan kecil kita. Warnanya ungu dan disampulnya bertuliskan Ti Amo. Aku hanya ingin mengingatkanmu, Ti Amo Jang Miyoung.”

Kalimatmu masih teringiang ditelingaku , Zhang Yixing, bahkan setelah sepuluh tahun berlalu. Jurnal ungu milikmu masih sukses membuatku mencintaimu berkali-kali. Dan kalimat ajaib itu selalu menjadi pelipurku.

Terima kasih sudah mencintaiku Zhang Yixing, terima kasih menghadirkan Zhang Teya dan terima kasih membuat Kris selalu ada untukku. Ti Amo Zhang Yixing.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
riezaimar #1
sediiih... tapi gw suka kris nya bahagia...:)