Chapter 8

THE PROPOSAL

Aku berjalan santai melewati koridor apartemen yang sepertinya begitu sepi siang ini. Sepertinya hanya aku sendiri yang berjalan ditengah koridor beralaskan karpet merah ini. Ku selempangkan sebuah tuxedo lengkap yang terbungkus rapih dengan plastic tembus pandang disebelah tanganku, baju yang baru saja kuambil dari temanku sekaligus desainer yang kutunjuk langsung untuk mendesain baju panggung kyuhyun. Mulutku sibuk mengunyah permen karet rasa anggur favoritku. Langkahku berakhir didepan salah satu pintu besar yang berada di ujung koridor, dengan cepat tanganku yang bebas membuka kumpulan tombol yang ada didekat gagang pintu dan menekan rangkaian angka yang sudah ku hafal diluar kepala. Seusai angka terakhir kutekan pintu apartemenpun terbuka dengan mengeluarkan suara khasnya.

“Yooong, kau sudah pulang?” ahra unnie berdiri tak jauh dari pintu, ia menyapaku dengan seringai khasnya. Sebelah tangannya terlihat menggenggam sebuah alat penggorengan, pakaiannya tertutup oleh celemek bunga-bunga yang terikat rapih di tubuhnya. Rambut pendeknya ia sengaja ikat berantakan.

Aku mengangguk pelan sembari menatapnya dengan wajah innocentku. “Noona kau sedang apa?”

Ahra unnie berjalan mendekat padaku dengan seringai yang tak lepas dari wajahnya, “Yoong kau harus mencicipi resep baruku” Ujarnya sembari menarik tanganku dan membawaku bersamanya. Langkah kami berhenti di dapur, tepat di depan meja makan yang sudah terdapat berbagai macam makanan diatasnya.

“Kau belum makan malam kan?” tanyanya, “Ayo duduklah kita makan bersama, ini semua resep baruku kau harus mencicipinya eoh” perintahnya. Ia mengambil tuxedo yang sedari tadi ku selempangkan di tanganku lalu mendorong bahuku dan membuatku duduk di salah satu kursi di meja makan tersebut.

“Whoaaaa unnie, ini semua kau yang masak?” ujarku tak percaya, untuk soal makanan aku tak dapat berkompromi lagi. Sudah pasti dengan senang hati aku akan mencicipi semua masakan ahra unnie yang membuat liurku hampir keluar ini.

“mmm..” jawabnya, “ini, makanlah” sebelah tangannya menjulurkan sebuah mangkuk nasi yang sudah terisi nasi didalamnya.

“Whoaaa dengan senang hati unnie” Jawabku sumeringah, “terima kasih” Aku membawa semangkuk nasi yang diberikan ahra unnie, mataku mulai menelusuri seluruh makanan yang ada dihadapanku ini. Yang mana yang harus ku makan duluan! “Selamat makan” teriaku penuh semangat.

“Bagaimana?” Tanya ahra unnie dengan hati-hati sesaat sesuap nasi dan gurita saus madu buatannya masuk kedalam mulutku.

Sesaat aku tak berkata apa-apa, aku menatap ahra unnie dengan tersenyum sedikit kecut. Mulutku berhenti mengunyah. “Kenapa yoong? Tak enak ya?” tanyanya sedikit khawatir.

“Unnie…” jawabku pelan, “mianhae..” ujarku sedikit menyeringai, “masakanmu….” Sesaat kata-kataku menggantung diudara. Ahra unnie menatapku penasaran, wajahnya terlihat cemas menunggu kelanjutan kalimatku. “DEBBAK UNNIE” ujarku mengaggetkannya, kedua ibu jariku ku angkat keudara.

“YA!” teriaknya kesal sembari menjitak kepalaku pelan. Aku terkekeh melihat wajahnya yang begitu terkejut, sembari mengelus kepalaku bekas jitakannya. “Awas kau” jawabnya kesal sembari menyeringai menatapku. Aku semakin terkekeh melihatnya.

“Benarkah enak?” tanyanya sekali lagi.

“Ne unnie, sangat enak!” jawabku semangat sembari meneruskan mencoba masakannya yang lain. “kenapa kau tak membuka usaha restaurant saja unnie”

“aku ingin, tapi aku bingung mencari pekerja untuk bersih-bersih piring kotor. Kau mau bekerja denganku yoong?” Sahutnya jahil, aku menatapnya dari ujung mataku “Unnie” jawabku lemas.

“Hahaha.. aku bercanda yoong makanlah” ia terkekeh jahil menatapku.

“Aigoo, yoona si shikshin bagaimana bisa tubuhmu kurus seperti itu tapi makanmu banyak seperti anak laki-laki begini” Protesnya sembari menggeleng-gelengkan kepalanya menatapku takjub.

Aku menyeringai cuek masih terus mengunyah makanan yang membuat mulutku overlimit. Ahra unnie menatapku sambil menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya “Pelan-pelan makannya yoong” ujarnya sedikit khawatir.

 

“Ngomong-ngomong kemana kyuhyun? Kau tak pulang bersamanya?” Tanya ahra, sembari menyuap kecil nasi kedalam mulutnya.

“Hari ini kyuhyun ada latihan vokal unnie, dia latihan bersama teman duet barunya sepertinya akan pulang terlambat” Aku menatap jam tanganku yang sudah menunjukan pukul 8 malam.

“Hmm teman duet? dia bernyanyi duet?” tanya ahra unnie yang terlihat penasaran.

“mm..” aku menganggukan kepalaku cepat, mengambil segelas air putih yang berada disebelahku dan meneguknya sedikit. “Bulan depan ia menjadi tamu di acara love request, lee so man ingin dia menyanyi dengan artis baru” jelasku, “sepertinya acara love request itu akan menjadi debut pertama penyanyi baru ini” Tambahku.

“benarkah?” Ujarnya pelan, “Apa penyanyi baru itu perempuan yoong?” tanyanya lagi semakin penasaran.

“Sepertinya begitu unnie, aku juga belum bertemu langsung dengan orangnya” Aku menganggukan kepalaku cuek sembari terus melahap makananku.

“Yoong kau tak takut akan ada rumor muncul tentang mereka? Apalagi mereka duet di acara Love request seperti itu? Bukankah itu acara yang bertema romantis?”

“Memangnya kau tak cemburu?” tambahnya.

“eoh?” Aku sedikit tersentak mendengar kata-kata terakhirnya. Aku diam sejenak, mulutku tiba-tiba saja berhenti mengunyah makanan yang ada didalam mulut. “Kenapa aku harus cemburu unnie, bukankah kyuhyun harus bersikap professional?” Jawabku mencoba meyakinkannya.

“jangan mentang-mentang kau managernya jadi kau cuek dengan masalah seperti ini yoong, kau juga harus menjaga suamimu” Ujarnya menatapku dalam. “Tapi benar juga sih kau tak perlu cemburu, aku yakin adikku orang yang setia dia tak akan menduakanmu” Tambahnya, kini senyum mengembang dari wajah cantiknya. “Aku akan menghajarnya jika ia macam-macam jadi kau tenang saja” tambahnya sembari mengepalkan tangannya di udara, aku tertawa melihat kelakuannya tertawa yang ku paksakan. Maafkan aku unnie dan terima kasih.

***

To : GaemGyu

Latihanmu belum selesai?

1 pesan terkirim dari ponselku. Aku melirik jam dinding yang ada dihadapanku sudah menunjukan pukul 9 malam dan kyuhyun belum juga pulang. Aku duduk malas diatas sofa empuk milik kyuhyun bersama ahra unnie yang tengah asyik menonton drama kesukaan kami. Entah mengapa aku tak dapat menonton fokus drama kesukaanku kali ini, mataku memang tak lepas menatap Lee seung gi artis yang sangat kukagumi bermain didrama tersebut namun tidak untuk ottaku yang terus memikirkan kyuhyun yang belum kunjung pulang.

Berkali-kali tanganku mengecek ponsel yang berada didalam genggamanku, namun tak ada satupun balasan dari kyuhyun. Aku berniat ingin menelfonnya tapi kuurungkan niatku karena takut kyuhyun memang benar-benar tengah sibuk. Tak seperti biasanya, hari ini ia sangat tenang tak cerewet terus mengirimku pesan ini itu. Kemana dia sebenarnya fikirku penasaran.

“Whoaa lihatlah yoong seung gi tampan sekali eoh?” ujar ahra unnie membuyarkan lamunanku.

“Hmm.. unnie dia memang tampan” Jawabku tak bersemangat. Aku menghembuskan nafasku panjang sekali lagi melihat layar ponselku yang tak terdapat 1 pesanpun disana.

 

 

“HOAAAM” ahra unnie menguap untuk yang kesekian kalinya, “Yoong kau belum ngantuk?” ujarnya dengan suara yang sedikit lelah.

Aku menggelengkan kepalaku pelan, “tidak unnie” menatapnya dengan mataku yang sudah terasa berat. “Kau istirahatlah unnie, kau kelihatan sangat lelah”

“Aku tidur duluan tak apa kan yoong?” tanyanya sembari menguap lagi, “Yoong kau cepatlah tidur jangan menunggu kyuhyun sepertinya dia akan pulang terlambat” Tambahnya.

“Ne unnie, aku ingin menonton sebentar lagi. Kau tidurlah duluan unnie”

“Baiklah kalau begitu, aku tidur duluan yoong. Kau jangan tidur terlalu larut arraseo?”

“Arraseo unnie” Jawabku penuh penekanan, sembari tersenyum aegyo padanya.

“Hmmm gwiyeowo..hooaam” Jawabnya diiringi menguap.

Ia melambaikan tangannya dan menghilang masuk kedalam kamarnya. Sekarang tinggal aku sendirian ditemani suara tv yang masih kubiarkan menyala. Tanganku memainkan remote menekan-nekan asal membuat channel didalamnya berpindah-pindah tak karuan sampai akhirnya aku melempar pelan remot tersebut ke samping tempat dudukku.

“Huuuuh” dengusku kasar. Sekali lagi ku cek ponselku, dan tak berubah hanya gambar pemandangan pulau bali yang kujadikan wallpaper yang dapat kulihat. Kulihat jam yang ada didalam ponselku, sudah hampir tengah malam. “Kemana sebenarnya dia? Apa latihannya sampai larut begini?” gerutuku sendiri.

Aneh apa yang dia lakukan? Apa latihan menghabiskan waktu seharian? Gerutuku dalam hati.  Apa yang dia lakukan bersama teman duetnya itu? Biasanya ia tak pernah seantusias ini berduet dengan seseorang, apa teman duetnya itu cantik? Kenapa dia tak membalas pesanku!. “rggggh yoona apa yang sedang kau pikirkan! Kenapa kau memikirkan bocah itu!” Aku mengacak-acak rambutku mencoba mengembalikan pikiranku ke jalur yang benar.

“HOAAAM..”

Mulutku tak henti-hentinya menguap, mataku terasa lebih berat dari sebelumnya dan sedikit terasa perih. Sesekali tanganku menggosok-gosok mata agar rasa kantuk pergi dari benakku tapi tak berhasil aku justru semakin merasa mengantuk sampai akhirnya pandanganku semakin kabur dan akhirnya hitam.

***


Dengan sangat hati-hati menekan password apartemenku dan pintupun terbuka mengeluarkan suaranya. Aku diam sejenak sembari sebelah tanganku memegang kenop pintu, aku mengernyitkan dahiku menunggu respon seseorang dari dalam apartemenku tapi tak terdengar suara siapapun.

“Sepertinya mereka berdua sudah tidur”

Dengan sangat hati-hati aku melangkahkan kakiku masuk kedalam apartemen berusaha tak mengeluarkan suara sedikitpun. Setelah memastikan pintu apartemen sudah terkunci kembali, aku melangkah masuk berniat untuk langsung pergi ke kamarku. Namun langkahku terhenti melihat ruangan tv yang masih menyala lengkap dengan suara tv yang dibiarkan hidup.

"yoona?” sahutku pelan memastikan apakah seseorang masih terjaga, “noona?” aku berjalan kearah ruang tv setelah mengganti sepatuku dengan sandal yang biasa ku pakai didalam apartemen.

"Hmm kenapa dia tidur disini" aku berdiri sembari menggelengkan kepala melihat yoona yang tengah tertidur pulas di atas sofa kesayanganku tersebut. Ia terlihat tengah berada di tengah mimpinya begitu damai walaupun tidur diatas sofa.

"Yoong.. Yoong" sebelah kakiku menggoyang-goyangkan ujung kakinya mencoba membangunkannya. "Yoong.." ujarku sekali lagi dengan nada yang lebih tinggi.

"mmm kyu, kau sudah pulang?"

Aku membalikan tubuhku mendengar suara seseorang yang sedikit membuatku terkejut, aku melihat seseorang yang tengah berdiri bersandar di pinggir pintu menatapku dengan matanya yang setengah terbuka. "eoh noona apa aku membangunkanmu"

Ahra unnie menggosok-gosokan matanya mencoba menatapku, "kau baru pulang kyu?" Tanyanya.

"Iya noona" jawabku sembari mengangguk pelan."Apa kau sudah makan?" Tanyanya,

"Sudah noona, kau tak perlu mengkhawatirkanku kembali lah tidur"

"hmm baiklah” jawabnya terdengar setengah sadar,"kyu sebaiknya kau gendong saja yoona kedalam kamar, jangan bangunkan dia. Kasian dia dari tadi menunggumu sampai tertidur disana" tambahnya. Dengan melangkah sedikit gontai ahra unnie kembali masuk kedalam kamarnya.

Aku membalikan tubuhku dan kembali menatap yoona yang tertidur diatas sofa dengan mulutnya yang sedikit terbuka seperti biasanya. Kata-kata kakakku terlintas kembali didalam kepalaku.

"Benarkah dia menungguku pulang?" entah mengapa tiba-tiba senyum mengembang di wajahku memikirkan hal tersebut. "Weirdo"

Aku membungkukan tubuhku disamping yoona, bersiap untuk melakukan perintah kakaku sebelumnya untuk menggendongnya kedalam kamar "Seharusnya aku biarkan saja dia yang tidur di sofa, tidurnya pulas begini" gerutuku, "kuyakin jika ada bel pemadam kebakaran berbunyi pun dia masih asik bermimpi"

Kulebarkan sebelah tanganku, sebelah tangan yang lain mengangkat kepala yoona dan menyandarkannya diatas tanganku yang sudah siap untuk mengangkatnya.

"Hmmmm kyu pabo...." Terdengar yoona mengigau pelan.

"Weirdo yoong" balasku, setelah kusimpan tanganku yang lain di bawah kakinya sekarang aku bersiap mengangkat tubuhnya memindahkannya kedalam kamar. Aku berjalan perlahan, tatapanku tak lepas dari wajahnya yang tengah tertidur dengan damai. ia bahkan tak merasakan tubuhnya yang sedang kugendong ia masih saja pulas dalam tidurnya.

Rambutnya yang ia sengaja ikat keatas sehingga dapat kulihat dahi miliknya yang indah, dahi favoritku. Alisnya yang terukir rapi melihatkan ketenangan disana, bibirnya yang tipis, pipinya yang bersemu merah, 'Astaga ada apa denganku? Mengapa jantungku mendadak berdegup sekencang ini?' Aku menelan lidahku berat mencoba memeberikan ketenangan tapi mataku tak berhenti memandang gadis yang tengah berada didalam gedonganku ini. Sebelah tanganku mencoba meraih gagang pintu dengan sedikit kesulitan akhirnya pintu kamar dapat kubuka. Ku tarik nafasku panjang-panjang, mataku tak henti memandangi yoona 'Kenapa dia terlihat lebih cantik saat ia tidur'. Tiba-tiba saja jantungku berdetak lebih kencang lagi dari sebelumnya, aku tak mengerti tapi sangat mengganggu. lagi-lagi aku mencoba menenangkannya dengan menarik nafas panjang, aku melangkahkan kakiku masuk kedalam kamar sampai akhirnya..

'PLETAK!!'

"AAAAAW" yoona mengeringis kesakitan ditengah tidurnya, perlahan matanya terbuka ia menatapku dengan mengernyitkan dahinya dan sebelah tangannya mengusap kepalanya yang tak sengaja beradu dengan tembok.

"YAA!" Teriaknya kesal saat matanya sudah dapat melihatku jelas, aku menatapnya dengan senyum yang kupaksakan.

“ma… maaf yoong"

"SAKIT TAU" ujarnya kesal, "aaaa kepalaku" protesnya kesakitan.

"Aku tak sengaja yoong, aku tak melihat jalan"

"Cepat turunkan aku" protesnya sembari menepuk-nepuk bahuku. Dengan cepat kuturunkan tubuhnya dari gedonganku seperti perintahnya.

"Hssss.. Kau liat apa sih sampai tembok sebesar ini tak kelihatan" protesnya kesal masih mengelus-elus lkepalanya.

"A..aku.." Seketika aku tak dapat meneruskan kalimatku, bagaimana bisa aku mengatakan jika mataku tak dapat berhenti menatapnya. "Aaah… kau ini banyak protes sekali untung saja aku tak membiarkanmu tidur disofa sendirian!" Balasku. "Bukannya berterima kasih" gerutuku pelan.

"Aigoo.. Baiklah terima kasih cho kyuhyun, terima kasih untuk benjolan di kepalaku" jawabnya penuh penekanan.

Aku menatapnya tajam, entah mengapa rasanya wajahku memanas. "Hssss weirdo.." Balasku kesal sembari mengacak-acak rambutnya dan masuk kedalam kamar meninggalkannya yang masih berdiri meringis kesakitan, sebaiknya aku pergi sebelum yoona melihat wajahku yang mendadak berubah merah. Kau bodoh kyuhyun.


"Isssh.. Kenapa dia" gerutu yoona, "kyuhyun pabo!" Ujarnya kesal. Tangannya terus mengusap kepalanya yang kini terasa nyeri. seketika senyum mengembang dari wajahnya mengingat tubuhnya yang baru saja berada didalam gendongan kyuhyun, wajahnya bersemu merah.

"Ooh.. Ada apa denganku" dengusnya sendiri dengan senyum yang semakin mengembang, kedua tangannya ia simpan menutupi wajahnya yang semakin berubah merah.

***


Aku berjalan mendekat kearah lokasi syuting pengambilan iklan yang dilakukan kyuhyun hari ini. Sebuah iklan parfume yang sudah memakai kyuhyun sebagai bintangnya selama 1 tahun terakhir ini. Aku berdiri tepat dibelakang sang sutradara yang tengah sibuk berbicara menggunakan alat pengeras suara di mulutnya.

“One.. two.. three ACTION” teriak lelaki tersebut.

Kulihat kyuhyun yang mulai berakting sesuai yang diperintahkan sang sutradara sebelumnya, kali ini ia berakting bersama seorang model yang sudah dipasangkan bersama sebelumnya.

“yoona” seseorang berbisik tepat ditelingaku dan membuatku terkejut.

“ya eunhyuk kau membuatku kaget saja" protesku, eunhyuk membalas dengan seringai khasnya.

“kemana saja kau baru datang?” tambahku.

“hehehe.. maaf yoona oemma tiba-tiba saja memintaku ke toko kue hari ini appaku ulang tahun”

“eoh benarkah? Ucapkan selamat ulang tahun dariku untuk ayahmu ya?”. “dan juga titipkan salam untuk ibumu arraseo!”

“Kau datanglah kerumah bersama kyuhyun, ibuku menyiapkan makan malam untuk merayakan ulang tahun appa dan rumah baru kami hehe..” eunhyuk menyengir sembari memegang pundaknya malu.

“eiiiii… kau membelikan hadiah rumah untuk appamu?” tanyaku penasaran.

“SSSSSTT!” beberapa orang disekitar kami sepertinya sedikit merasa terganggu dengan obrolan aku dan eunhyuk. Aku meringis sembari menatap eunhyuk.

“Kita mengobrol di tempat lain saja” bisik eunhyuk dengan mengajaku pergi dari tempat kami sekarang, aku mengangguk dan pergi dari kerumunan orang yang tengah sibuk dengan pembuatan iklan tersebut.

Aku berjalan kearah salah satu kursi kayu yang berada didalam kebun binatang ini. Kebun binatang yang hari ini sepi pengunjung, kebun binatang yang sengaja di sewa oleh pihak perusahaan parfume tersebut untuk pembuatan iklan hari ini maka dari itu pembuatan iklan kali ini lebih tenang karena tak ada kumpulan fans kyuhyun yang ramai-ramai sengaja datang hanya untuk melihatnya syuting walaupun dari kejauhan. Aku duduk di kursi kayu dengan pohon rindang diatasnya yang melindungiku dari sorot matahari hari ini, eunhyuk mengikuti duduk disebelahku.

“ini” eunhyuk memberikan sebotol jus jeruk dingin ditangannya.

“terima kasih” jawabku, sembari membuka botol jus tersebut dan meneguknya.

“kenapa semalam kau tak ikut makan bersama kami?” tanya eunhyuk sesaat setelah meneguk jus miliknya.

“Makan malam?” tanyaku bingung. aku menatap eunhyuk pemasaran.

“mmm” eunhyuk mengangguk cepat, “semalam aku dan kyuhyun makan malam bersama lee ajjushi dan juga seohyun. Apa kyuhyun belum cerita padamu?”

“seohyun?” aku mengerutkan dahiku semakin bingung mendengar nama  baru yang tak kukenali kali ini.

“iya seohyun, pasangan duet kyuhyun yang baru. Yoona kau tak tahu?” tanyanya tak percaya. eunhyuk menatapku lekat tak percaya.

“ooh.. jadi namanya seohyun” aku mengangguk-anggukan kepalaku seolah mengerti. "tentu saja aku tahu" tambahku.

“iya namanya seohyun, kau belum bertemu dengannya?” tanya eunhyuk lagi.

Aku menggeleng-gelengkan kepalaku. "aku belum sempat bertemu dengan pasangan duet kyuhyun"

“Dia wanita yang sangat cantik yoona, kau tahu pertama melihatnya dia benar-benar terlihat seperti sosok cinta pertama yang biasanya ada di drama-drama” cerita eunhyuk antusias. “Rambutnya panjang, wajahnya yang innocent rrrrgg.. membuatku gemas” tambahnya.

Aku menatapnya eunhyuk yang tengah senyum-senyum tak jelas sembari berakting seolah tengah membayangkan sesuatu dalam pikirannya.

“Dan sepertinya kyuhyun sangat akrab dengannya.. sepertinya mereka sudah mengenal sebelumnya” terusnya.

“Benarkah?” aku semakin penasaran.

“mmm” eunhyuk mengangguk yakin, “Seohyun juga tak canggung memanggil kyuhyun dengan sebutan oppa” tambahnya.

“mwo?” ujarku sedikit terkejut.

“Iya mereka juga berbicara bahasa yang informal, seperti yang sudah lama mengenal”

Aku terdiam masih menatap eunhyuk sembari memikirkan kata-katanya.

“Yoona hei yoona!” teriak eunhyuk membuyarkan lamunanku.

“eoh”

“kau melamun apa?”

“eoh?! Tidak ada” jawabku sembari menggaruk asal rambutku dan memalingkan pandanganku darinya.

“kau memikirkan kyuhyun dan seohyun?” tanyanya sembari menyengir jahil. “heeeii kau sedang cemburu” tanyanya asal.

aku tak dapat menjawab pertanyaannya, aku mengembungkan pipiku dan berakting seolah tak mendengar perkataannya dengan menatap ke sembarang arah.

“eeeiy yoong.. tenanglah suamimu tak akan mengkhianatimu aku jamin!” ujarnya sembari menyenggol bahuku.

“Ya walaupun kau kalah seksi dengan seohyun” ujarnya sembari menatapku dari ujung kaki hingga ujung rambut. “Aku yakin kyuhyun hanya mencintaimu” tambahnya.

“Hehehehe” jawabku dengan tersenyum manis. “KAU BICARA APA HAH!” mataku melotot kesal menatapnya dengan alisku yang hampir bersatu.

“ampun yoooong….” Sahutnya sembari berlari kabur dari amukanku.

***


“CUT..” teriak lelaki si sutradara dari balik alat pengerasnya. “Baiklah kita break dulu 30 menit sebelum meneruskan scene terakhir”

“NEEEE..” jawaban serempak dari seluruh kru disekitar lokasi pembuatan iklan.

“Kyuhyun-ssi silahkan istirahat sejenak..” tambahnya.

“nee..” kyuhyun membungkuk tubuhnya sedikit kepada sang sutradara, ia berjalan mendekati eunhyuk yang berdiri tak jauh dari tempatnya.

“ini” eunhyuk memberikan sebotol air mineral dingin kepada kyuhyun, dengan cepat kyuhyun menyambar botol tersebut dan meneguk habis air yang ada didalamnya.

“hoaaah.. panas sekali” keluh kyuhyun sembari mengibas-ngibaskan pakaian yang dikenakannya. “Kau lihat yoona? Kemana dia?” tanya kyuhyun dengan kepala yang berkeliling mencari sosok yang ia cari.

“tadi aku duduk bersamanya di bawah pohon disana” eunhyuk mengangkat tangannya dan menunjukan ke salah satu arah “sepertinya dia masih disana” tambahnya.

Tanpa mendengar kalimat eunhyuk berakhir, dengan cepat kyuhyun berjalan kearah yang ditunjukan eunhyuk sebelumnya. Eunhyuk menatap kyuhyun dengan wajahnya yang bingung karena kyuhyun yang berlalu begitu saja.

“aigoo pasangan itu membuatku iri saja” gumamnya sendiri.

***

Langkah kyuhyun terhenti, ia melihat seseorang yang tak asing duduk di kursi kayu dengan pohon rindang yang menaunginya. Yoona yang tengah duduk disana dengan kepalanya yang sedikit tertunduk.

Kyuhyun menatap punggung yoona sembari tersenyum jahil, ia meneruskan langkahnya kini dengan setengah berlari menghampiri yoona. 

Kyuhyun berjalan dibelakang yoona dengan berhati-hati tanpa mengeluarkan suara sedikitpun, ia mencondongkan wajahnya mendekati yoona dan meniup rambut belakangnya.

"Ommo" yoona terkejut dengan cepat ia membalikan tubuhnya menatap kyuhyun , yang tengah terkekeh geli melihat wajah terkejut yoona.

"Ya!! kau membuatku takut!" ia memukul tangan kyuhyun kesal.

"hahaha mianhae.. siapa suruh kau melamun sendirian begitu" kyuhyun berjalan dan berdiri dihadapanya, "kau punya hutang?" Tanyanya asal.

Yoona menatap tajam dari tempatnya, "jangan asal bicara"

"hahaha.. arraseo" sahut kyuhyun sembari menyeringai evil

"Syutingmu sudah selesai?" tanya yoona

"Belum, kami break sebentar" jawabnya, "yoong panas sekali, aku ingin makan es krim" rengek kyuhyun.

yoona menatap kyuhyun sedikit menyipitkan matanya karena sinar matahari yang menyorot wajahnya "Hmm haruskah kita membelinya?"

"Mmm" Kyuhyun mengangguk semangat.

"baiklah ayo!" Ajaknya, yoona beranjak dari tempatnya dan berjalan mendahului kyuhyun.

"Kau yang traktir ya, dompetku ada di eunhyuk" kyuhyun berjalan cepat menyamakan posisinya dengan yoona.

"Gzzz.. Arraseo!" Jawab yoona dengan penuh penekanan.

"Kamhsahamida yoong" tangan kyuhyun mengacak-acak rambut yoona.

"Sopanlah sedikit pada noonamu kyu" sahut yoona jahil.

"Aish mulai lagi" kyuhyun berjalan mendahuluinya sembari menutup kedua kuping dengan tangannya. Yoona terkekeh jahil, ia berlari kecil mendekat kearah kyuhyun dan sebelah tangannya merangkul bahu kyuhyun sembari terus menggodanya.

 

"Ini" yoona menghampiri kyuhyun dengan menjulurkan sebungkus eskrim yang baru saja ia beli.

"Thankyou" dengan cepat kyuhyun menyambar eskrim dari tangan yoona dan memakannya penuh semangat.

Mereka pun berjalan memutari kebun binatang sembari memakan eskrimnya masing-masing, terlihat seperti 2 anak kecil yang tengah berekreasi sembari menikmati eskrim favorit mereka.

"Kau tadi bicara apa saja dengan eunhyuk?" Tanya kyuhyun memulai pembicaraan.

"Banyak" jawab yoona singkat, masih asyik dengan eskrim coklat favoritnya.

"ckck.. Ceritakan padaku"

"Dia mengundang kita datang ke rumah barunya malam ini, ada makan malam untuk merayakan ulang tahun ayahnya" jelas yoona ditengah-tengah kegiatannya mengemut eskrim yang mulai meleleh ditangannya.

"Benarkah?" Jawab kyuhyun, "haruskah kita datang?"

"Kau ingin datang?" Tanya balik yoona.

"Kalau itu untuk eunhyuk kenapa tidak"

Yoona mengangguk-anggukan kepalanya menyetujui omongan kyuhyun, ia tak bisa memalingkan fokusnya dari es krim ditangannya.

"Semalam kau pergi makan malam dengan teman duet barumu?" Tanya yoona tiba-tiba, "jarang sekali aku mendengar hal ini" tambahnya.

"eunhyuk menceritakannya?" Sahut kyuhyun "kau tahu yoong, teman duetku itu ternyata orang yang sudah kukenal sejak lama. Lama sekali" jelasnya.

"benarkah? dia teman sekolahmu?" Tanya yoona, kini terdengar nada ingin tahu darinya. "atau..." ia menatap kyuhyun mengharapkan jawabannya ia tak lagi fokus pada eskrimnya.

Kyuhyun balik menatap yoona, mencoba menebak tatapan yoona. Tiba-tiba senyum evil muncul dari wajahnya. kyuhyun berjalan didepan yoona sembaro membalikan tubuhnya, berjalan mundur dihadapan yoona. "Kau tidak sedang cemburu kan yoong?" Tanyanya jahil. Tatapan jahil mincul dari wajahnya dengan sebelah alisnya yang terangkat.

"hey kau jangan asal menebak! Aku hanya ingin tahu!" Jawab yoona dengan sedikit salah tingkah.

"Benarkah kau hanya ingin tahu?" Kyuhyun terus menggodanya.

Tiba-tiba saja wajah yoona merona, wajahnya berubah memerah dan kyuhyun menyadari perubahan wajah yoona. "Lihatlah wajahmu memerah, kau tak bisa mengelak lagi yoong" ujarnya sembari menunjuk wajah yoona yang tengah berubah padam.

"Hey wajahku merah karena hari ini sangat panas! Kau jangan seenaknya menyimpulkan" jawab yoona beralasan, sembari sebelah tangannya mengibas-ngibaskan wajahnya.

Sebelum tertangkap sedang salah tingkah, yoona berjalan setengah berlari mengelak dari kyuhyun. Ia tak ingin kyuhyun melihatnya semakin salah tingkah karena ulah jahilnya.

"Mmm" sesuatu menghentikan langkah kyuhyun "yoong..hey yoong kemarilah"  teriakan kyuhyun menghentikan langkah yoona, ia membalikan tubuhnya dan menatap kyuhyun yang tengah berdiri dan menatap sesuatu dihadapannya.

"Ada apa kyu" tanyanya penasaran dengan masih sedikit kesal.

"Lihatlah" tangannya menunjuk kearah salah satu kandang di kebun binatang ini.

"cepat kesini" tangannya terangkat keudara memberikan tanda agar yoona menghampirinya. Dengan agak sedikit kesal yoona menyeret kakinya berjalan kembali ketempat kyuhyun berdiri. "Ada apa sih?" Tanyanya kesal.

"Lihatlah yoong" tangan kyuhyun menunjuk kearah kandang rusa yang ada dihadapan kami. "Lihatlah bukankah mereka sangat mirip denganmu?" Ujarnya. Berkali-kali kyuhyun menatap yoona dan kembali menatap salah satu rusa yang tengah berdiri menatap mereka.

"Mwo? Maksudmu aku mirip rusa?" Ujarnya.

Kyuhyun mengangguk yakin.

"Apanya yang mirip?" Yoona menggerutu sembari menatap rusa-rusa tersebut dengan raut wajah yang bingung sekaligus kesal.


Aku membalikan tubuhku kearah yoona dan berdiri dihadapannya. yoona setengah terkejut menatapku, dengan wajah innocentnya dan kedua matanya yang membulat. Kugigit eskrim yang tak tersisa banyak di mulutku, lalu kuangkat kedua tanganku membentuk V-line dan kusimpan diatas kepala yoona.

"Deer yoong" sahutku sembari menyeringai evil didepannya.

Tanpa kusadari aku berdiri terlalu dekat dengannya, sangat dekat dengan yoona, kami berhadapan sangat dekat satu sama lain. yoona yang menyadarinya berdiri mematung dengan menatapku canggung. Aku menatap kedua matanya, entah mengapa aku merasakan keteduhan dari dalam matanya. sesaat kami berdua hanya berdiri terpaku tak dapat melakukan apapun seolah seluruh tubuhku kompak tak dapat kugerakan begitu juga dengan yoona. Sesuatu yang aneh muncul didalam hatiku, jantungku tiba-tiba saja berdegup sangat kencang. Sepertinya sebentar lagi jantungku akan loncar dari tempatnya.

"ka..kau.. Apa..apaan" yoona membuka suaranya yang terdengar gugup dan terbata-bata. "A..aku tak mirip rusa tau!" Dengan cepat yoona memalingkan wajahnya dariku ia berjalan sembari menundukan wajahnya seolah sedang menyembunyikannya.

sedangkan aku masih berdiri mematung tak dapat beranjak dari tempatku, aku masih mencoba menata pikiranku dan mengembalikan jantungku yang berdetak begitu kencang. Sebelah tanganku kusimpan di dada, dapat kurasakan degup jantungku yang tengah berlari begitu kencang. Kurasakan sesuatu yang aneh didalam hatiku, sesuatu yang tak dapat kudeskripsikan bagaimana rasanya ini jelas sangat aneh dan aku tak pernah merasakan yang seperti ini sebelumnya. Benar-benar menggangguku, namun semakin kupikirkan malah sebuah senyum mengembang datang di wajahku.

"Aneh, ini aneh" gerutuku. Sebisa mungkin aku mulai menyadarkan pikiranku. Aku menyeringai menatap yoona yang sudah berjalan jauh didepanku. Aku berlari mencoba menyusulnya.

"NENEK RUSA TUNGGU AKU!!"

***


From : GaemGyu

Kau dimana yoong?

Dengan tanganku mengetik balasan untuk pesan kyuhyun yang baru saja tiba,

To : GaemGyu

Aku dalam perjalanan kembali ke SM, kenapa?

Tak lama ponselku bergetar, sebuah pesan balasan kilat dari kyuhyun sudah tiba,

From : Gaem Gyu

Ke café biasa, temani aku makan siang!

Dalam hitungan 100 kau tidak tiba, kau akan mendapat masalah >:)

 

“ckck.. hobby sekali mengancam orang” ujarku sinis setelah membaca isi pesan kyuhyun,

“pak antarkan aku ke café biasa” perintahku pada supir pribadi kyuhyun.

“kita tak jadi ke SM?” tanyanya,

“tidak kyuhyun memintaku datang ke café” jawabku singkat,

“hmm.. baiklaaah” jawabnya riang, aku menyeringai mendengar jawabannya.

 

“pak kau kembali saja ke SM, aku pulang bersama kyuhyun” perintahku pada supir tersebut setelah sampai di tempat tujuanku.

“baiklah nona, kau hati-hati. Sampaikan salamku untuk tuan kyuhyun” ujarnya ramah.

“arraseo.. arraseo kembalilah. Hati-hati” jawabku. Ia terkekeh melihat wajahku yang sedikit kesal, aku membalasnya dengan tersenyum. Dengan segera aku menutup van putih milik kyuhyun dan berjalan masuk kedalam café favoritku dan kyuhyun.

Bel café tersebut berbunyi bersamaan saat aku membuka pintunya, aku masuk kedalam café yang terlihat cukup ramai siang ini. Mataku menelusuri seluruh ruangan café, kepalaku berputar 180 derajat mencari sosok kyuhyun. Mataku terhenti saat melihat topi biru dongker yang sepertinya milik kyuhyun, aku berjalan mendekat orang yang tengah duduk membelakangiku. Aku yakin orang tersebut adalah kyuhyun, namun siapa wanita yang duduk didepannya? Wanita berkulit putih susu dengan rambut panjangnya yang hitam, ia tengah tersenyum manis menatap lelaki yang duduk dihadapannya, lelaki yang kupikir adalah kyuhyun. Aku menghentikan langkahku selangkah dibelakang lelaki yang kuanggap kyuhyun tersebut, wanita dihadapannya menatapku bingung. Mata bulat indahnya menatapku seolah bertanya ‘Kau siapa?” dan aku menatapnya dengan tatapan yang sama dengannya.

“oh yoong, kau sudah datang” lelaki dengan topi biru dongker tersebut membalikan tubuhnya dan menatapku, tebakanku tak meleset dia memang kyuhyun tepat seperti perkiraanku. Yang kupikirkan sekarang bukan lagi apakah benar dia kyuhyun? Melainkan siapa wanita yang bersama kyuhyun?

“duduklah yoong” ujar kyuhyun menarik tanganku, memerintahkanku duduk dikursi tepat disebelahnya. “aku bilang kan kau harus datang pada hitungan ke 100” gerutu kyuhyun.

“untung aku datang” jawabku cuek, aku memalingkan tatapanku dari kyuhyun dan menatap gadis yang ada dihadapan kami. Senyuman manisnya tak lepas dari wajahnya.

“Yoong, kenalkan ini seohyun teman duetku yang eunhyuk ceritakan” kata kyuhyun memperkenalkan gadis yang sedari tadi membuatku penasaran. “dan ini im yoona” tambah kyuhyun memperkenalkanku pada seohyun dengan nada yang sepertinya mengandung sebuah arti. Aku menatap kyuhyun yang tengah cengengesan tak jelas.

“Annyeong haseyo, seo jo hyun im ni da. Senang berkenalan denganmu unnie” ujarnya sembari menundukan kepalanya sopan.

“aaah nee” aku membalas menundukan kepala, “im yoona im ni da. Senang bertemu denganmu” ujarku berusaha menampilkan senyuman yang tak kalah manis.

“Kau sudah makan yoong?” tanya kyuhyun.

“sudah” jawabku berbohong, sebelumnya perutku berbunyi tak karuan karena lapar tapi seketika saja nafsu laparku hilang entah mengapa moodku tiba-tiba saja jelek.

“benarkah? Kenapa kau makan sendiri” gerutu kyuhyun pelan.

“memangnya eunhyuk oppa menceritakan apa tentangku oppa” ujar seohyun penasaran.

“kau mau tahu saja anak kecil” canda kyuhyun sembari mengacak-acak pelan rambut seohyun,

“oppa” dengan cepat seohyun menepis tangan kyuhyun dan membereskan kembali panjangnya namun kyuhyun tak henti membuat rambutnya berantakan berkali-kali dan entah mengapa adegan ini sangat mengganggu penglihatanku.

Yang dikatakan eunhyuk soal kedekatan seohyun dan kyuhyun benar, mereka memang kelihatan sangat dekat tak seperti orang yang baru seminggu bertemu mereka seolah sudah mengenal sangat lama. Dari pembicaraan yang kudengar sepertinya kyuhyun juga sudah mengenal keluarga seohyun dengan baik, bahkan sepertinya seohyun juga mengenal ahra unnie. Mereka berdua juga tak canggung satu sama lain, sedari tadi mereka hanya bercanda dan tertawa-tawa bersama. Aku yang duduk bersama mereka dengan terpaksa tertawa bersama mereka walaupun didalam hatiku aku agak sedikit kesal bahkan sangat kesal, sekaligus penasaran hubungan seperti apa yang mereka punya sebenarnya? Ini tak seperti biasanya, tak seperti biasanya dia sedekat ini dengan teman duetnya.

***


Kyuhyun turun dari mobil sport miliknya setelah ia parkirkan di dalam basement apartemennya. Dari pintu satunya, yoona mengikuti kyuhyun keluar dari mobil sembari menyelempangkan tas miliknya. Kyuhyun berjalan mendekat kearah yoona sembari tangannya menekan tombol kunci yang ada di kunci mobil miliknya.

“sini biar kubawa” kyuhyun menyambar tas berwarna putih yang terselempang di sebelah pundak yoona, tanpa berbicara yoona membiarkan kyuhyun membawakan tasnya.

“kau pasti ingin sesuatu” ujar yoona bercanda.

“aish perempuan ini” jawab kyuhyun sedikit kesal, yoona terkekeh mendengar jawabannya. Mereka berjalan bersama kedalam apartement kyuhyun.

“kelihatannya kau dan seohyun sudah sangat akrab” ujar yoona memberanikan diri membicarakan sesuatu yang sedari tadi mengganggu pikirannya, ia berbicara dengan setengah menunduk tanpa melihat kyuhyun.

“kami memang dekat, kan sudah kukakatakan kami saling mengenal lama sebelum kami dipasangkan menjadi teman duet” jelas kyuhyun, kyuhyun menatap perempuan disebelahnya yang tengah memandang langkahnya sendiri. “jangan bilang kau benar-benar cemburu yoong” goda kyuhyun.

“MWO?” sentak yoona, ia menegakan kepalanya menatap tatapan jahil kyuhyun. “Aku.. aku hanya ingin tahu” jawab yoona sedikit salah tingkah.

“eiiiii.. sudah katakana saja kau tak suka melihat kedekatanku dengan seohyun kan? Kau cemburu kan yoong”

“Sudah kukatakan tidak ya tidak!” bentak yoona.

‘TING’ suara lift berbunyi, lift yang mereka naikki berhenti di lantai tujuan mereka. Di lantai apartemen kyuhyun. Dengan cepat yoona keluar dari lift menghindari kyuhyun yang sedari tadi terus menggodanya.

“Yang terakhir sampai di apartement dia yang akan tidur di kursi malam ini” kyuhyun setengah berbisik pada yoona, ia mengambil ancang-ancang untuk berlari.

“hey tunggu apa-apaan ini” yoona menarik sebelah tangan kyuhyun mencoba menghentikan niatnya berlari, namun tangkapannya meleset dengan secepat kilat kyuhyun berlari didepannya. Tak mau kalah yoona berlari dengan cepat mencoba menandingi kecepatan kyuhyun berlari.

***


“huuuh” dengusku kasar, sudah berkali-kali kuhelai nafas panjangku karena merasa bosan. Hampir setengah hari ku habiskan duduk disofa dengan memainkan permainan yang ada dip sp kyuhyun sembari menemaninya latihan hari ini. Ia merengek ingin ditemani latihan vocal hari ini tapi sepertinya kehadiranku disini tak disadarinya, sejak ia tahu ternyata hari ini ia berlatih dengan seohyun aku seperti dianggap benda yang tak hidup. Ia bercanda riang gembira bersama seohyun dan tuan lee sedangkan aku duduk di sofa dengan psp yang kyuhyun berikan agar aku tak kebosanan nyatanya sebentar lagi aku hampir saja mati karena kebosanan ditambah lagi harus melihat keakraban yang dibuat kyuhyun dengan seohyun membuatku tambah ingin mati karena kesal.

Aku beranjak dari tempatku dan berniat keluar dari ruang vocal sebelum aku benar-benar tak sadarkan diri akibat terserang penyakit jamur disini. Aku berhasil keluar dari ruang vocal tanpa disadari kyuhyun, hmmm tentu saja ia sedang asyik latihan dengan teman duetnya itu. Aku berjalan kearah lobby berniat untuk membeli minuman soda di mesin minuman yang ada di lobby SM, mungkin saja itu bisa menyegarkan tenggorokanku sekaligus kepalaku ini.

“noona” teriakan seseorang terdengar ditelingaku, aku menghentikan sejenak kegiatanku memilih berbagai minuman soda yang baru saja ingin ku beli dari mesin minuman. Aku membalikan tubuhku karena merasa panggilan tersebut ditujukan untukku.

Lelaki tinggi dengan senyum khas miliknya melambai padaku, ia menghampiriku dengan sedikit berlari. “noona kau mau beli minuman?” tanyanya setibanya didekatku.

“eoh changmin” jawabku dengan mengangguk, “kau sedang apa disini?”

“Aku sedang break berlatih dance bersama yunho hyuny” jawabnya, “noona belikan aku minuman ya” ia menekan salah satu tombol yang mewakili salah satu minuman soda didalamnya. Ia membungkukan tubuhnya mengambil kaleng soda yang baru saja ia pilih dari mesin tersebut, dengan cepat ia membuka kalengnya dan meneguknya sampai tersedak. “huk..huk..”

“heii changmin pelan-pelan minumnya” ujarku sembari menepuk-nepuk punggungnya.

“kwaencana noona” ujarnya kembali tersenyum. “kau sedang apa disini noona?”

“aku baru saja ingin minum sesuatu yang segar, tapi sepertinya seseorang mencurinya dariku” candaku.

“hahaha… noona kau tak iklas memberikannya padaku?”

“hahaha… anniya, minumlah habiskan!” candaku, aku membalikan tubuhku kembali kearah mesin minuman, memasukan uang dan kembali memilih minuman yang kuinginkan.

“kau tak bersama kyuhyun?” tanyanya.

“dia sedang latihan vocal” jawabku sembari meneguk kaleng soda yang baru saja kuambil dari mesin minuman.

“hmmm.. kudengar dia akan kembali dipasangkan dengan penyanyi wanita noona”

“mmm..” aku mengangguk dengan kembali meneguk kaleng sodaku.

“kau tak cemburu?” tanyanya hati-hati.

“eiii kenapa aku harus cemburu” ujarku sembari menyenggol pelan changmin dengan lenganku.

“bukankah kau istrinya”

“mm.. maksudku.. hubungan mereka kan hanya sebatas kerja” jawabku dengan sedikit kebingungan.

“noona..” changmin menggantungkan kata-katanya diudara, aku menatapnya penasaran dengan kelanjutan kalimatnya.

“ada apa changmin?” ia menatapku dengan wajahnya yang serius, aku mencoba melihat tatapan matanya namun aku masih tak mengerti. Ia menatapku sangat dalam. “ada apa?” tanyaku sekali lagi.

“hmm sepertinya istirahatku sebentar lagi berakhir, aku harus kembali sebelum yunho hyung marah padaku” ia beranjak dari tempatnya bersiap untuk pergi, aku mengikutinya berdiri dari kursi tempat kami duduk.

“noona semoga hidupmu selalu bahagia eoh” ujarnya yang sama sekali aku tak mengerti, aku menatapnya dengan mengernyitkan dahiku bingung. Dengan cepat ia pergi meninggalkanku seolah ia tahu aku akan bertanya lebih lagi maksud dari kata-katanya barusan.

“annyeong noona” teriaknya dengan melambaikan tangannya padaku, lalu ia menambah kecepatan larinya dan menghilang dari penglihatanku.

“ada apa dengan anak itu” gerutuku.

***

Aku berjalan kembali ke ruang vocal sebelum kyuhyun tahu aku sudah tak disana lagi, bisa-bisa ia cerewet marah-marah tak jelas nantinya. Aku berjalan sendiri melewati koridor yang terlihat sangat sepi, aku berjalan menatap langkah kakiku sembari meminum soda yang tadi kubeli.

“huuuh” aku mendengus panjang, tiba-tiba saja kakiku terasa malas dan berat untuk kembali ke ruang vocal. Aku ingin sekali tak kembali kesana, didalam kepalaku masih mengingat keakraban kyuhyun dan seohyun yang membuatku kesal dan hanya membuat moodku jelek. Tapi mau bagaimana lagi, mau tak mau aku harus kembali kesana selain karena aku malas mendengar celotehan kyuhyun, barang-barangku juga kutinggal didalam sana semua. Lagi pula aku ini kan managernya aku harus bersikap professional dengan semua teman duet kyuhyun.

“rrrrrggh!!” aku mengacak-acak kasar rambutku, “untuk apa aku memikirkan hal itu semua! Si setan itu mau dekat dengan siapapun itu bukan urusanku! Kenapa aku harus memikirkannya”

Aku mempercepat langkahku dengan berkali-kali menggeleng-geleng kepalaku mencoba memusnahkan semua pikiran yang tak penting didalam kepalaku. Sampai akhirnya aku sampai didepan ruang vocal, sebelah tanganku mendorong pintu besi yang cukup berat tersebut dengan sekuat tenaga.

‘DEG’ tiba-tiba saja jantungku seakaan ingin berhenti berdetak, tubuhku lemas! dapat kurasakan seketika darahku mengalir cepat seluruh tubuhku terasa dingin. Kurungkan niatku untuk masuk kedalam ruang vocal, tanganku tiba-tiba kehilangan tenaga untuk membuka pintu besi ini. Mataku membelalak hebat, dapat kurasakan wajahku yang memanas, air mataku yang sudah bergumul diujung mataku, kini tatapanku sedikit kabur dapat kurasakan satu persatu tetesan air mata jatuh diwajahku.

Kyuhyun dan seohyun berpelukan? Pikirku  melihat pemandangan yang ada didepanku, tak ada tuan lee hanya mereka berdua didalam ruangan tersebut. kyuhyun menghadap seohyun yang membelakanginya, kyuhyun terlihat tengah memberi backhug pada seohyun sembari sedikit membungkuk seolah tengah berniat untuk mencium pipi seohyun dari belakang.

Dengan cepat aku membalikan wajahku sebelum benar-benar aku melihat kyuhyun mencium seohyun. Aku memilih untuk pergi tak ingin melihat pemandangan yang membuat hatiku sakit. Aku berlari sembari meremas kemeja yang kupakai, air mataku jatuh sangat deras. Ya tuhan kenapa aku harus melihat pemandangan seperti ini? kenapa hatiku begitu sakit.

 


Continue...

Chingudeuuuul ^^ lama yaa updatenya, saya mohon maaf karena liburan yang berakhir dan jadwal kuliah yang gila jadi tertunda. Mulai chapter ini dan selanjutnya akan saya buat sedikit lebih panjang dari sebelumnya agar lebih banyak moment kyuna yang bisa kalian baca ^^ dan chingudeul saya lagi memulai persiapan untuk cerita baru kyuna lainnya setelah cerita ini selesai. Makasih buat chingu yang udah setia nunggu  kelanjutan cerita ini sekali lagi saya minta maaf maaf berkali kali maaf karena adanya keterlambatan. untuk typo-typo yang ada saya juga mohon maaf. 

Tunggu terus kelanjutannya ya chinguuuuu :*:*. terima kasih

 

 

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nabiladwi19 #1
Chapter 13: aku suka ff ini, nggak pernah baca ff kyk gini sebelumnya. Chap 13 kereen, akhirnya KyuNa happy ending :)
neesstt #2
Chapter 7: Yah lgi senyum2 bca moment kyuna ehh muncul seohyun, :) tpi gk papa deh tetep keren kok ^.^
neesstt #3
Chapter 5: Duh apa ya kejutan di chap brkutnya,, penasran :) , lngsung aja deh aku bca chap 6 nya ^^
neesstt #4
Chapter 4: Aaaa jdi hubungan kyu sma appa nya kurang baik y,, ciyeee sweet bgt pernikahannya :) ;)
neesstt #5
Chapter 3: Hmm knpa kyuhyun kaget liat appanya??
neesstt #6
Chapter 2: Wah suka sma ide ceritanya,, kyk drama full house ^^ keren!!!
Warda-ssi #7
Chapter 13: Waw waw akhirnya end juga.. Suka banget sama ceritanya. Akhirnya happy ending juga. Tiap part bener* butuh waktu baca yg lama. Mungkin 3 jam non stop. Tapi aku bacanya terpotong-potong tiap part nya. Karena tiap part panjang~ banget, jadi butuh jeda yg mau baca. Biar ga suntuk. Sekitar butuh 6 jam -,-

Sekali lagi, ff nya Daebbakk :)
ChoiSuri
#8
hwaaaaaaaaa terimakasih terimakasih terimakasiiih!! seneng deh ^^ salam kenal juga manggil apa aja bebas ko hihihi :> mulai sekarang juga sering sering baca fanfic straight aku yang lain yaaaa xixixixi :P
Nara14 #9
Chapter 13: saya suka cerita nya, awal cerita di bikin gemes ama couple ini trus pas di tengah di bikin senyum-senyum sendiri eh pas mau akhir di bikin sedih, untung nya happy end coba kalo gak ah saya bakalan gak kuat. Maaf ya bru coment di chapter ini hehe. Oh,ya! Ini fanfic straight pertama loh yang saya baca, padahal saya gak suka fanfic yg straight tapi pengecualian buat fanfic ini. Gak tau kenapa liat sinopsis fanfic ini jadi pengen baca dan akhirnya fuala saya jadi suka ama fanfic ini. Oh, ok kenapa saya jdi curhat disini. Hehe Salam kenal author(saya gak tau mau manggil apa, jdi saya manggil gtu aja. Maaf klo gak suka)
yoongyuyoong #10
Chapter 13: Suka suka suka suka sukaa sukaaaaa aaaaaaaaaaaaa tapi moment kyuna nya kurang banyaaaaak hihihi ditunggu ff yg lain ^^