chapter 7

THE PROPOSAL

“Hoaaam” aku beranjak bangun dari sofa besar tempat tidur baruku akhir-akhir ini. menyingkap selimut yang menutupi wajahku dan berjalan sedikit malas dengan kaki yang terseret berat. Berulang-ulang aku menguap, rasa kantuk masih dapat kurasakan mataku sepertinya sulit sekali terbuka. Aku menatap jam dinding yang ada di kamarku, sudah menunjukan pukul 11 siang. “hmm sudah siang” gumamku kecil.

Aku menatap ranjang besar kesayanganku yang sudah rapih. Aku tak dapat melihat si wanita kurus yang menjadi penghuni ranjang kesayanganku baru-baru ini. Aku meneruskan langkahku keluar dari kamar. Diluarpun aku tak dapat melihat siapa-siapa, si wanita kurus cerewet tersebut tak dapat kutemukan, begitu pula dengan noonaku. “Kemana orang-orang?” gerutuku. Mataku berkeliling menelusuri seisi apartemenku dan tak dapat kutemukan mereka.

Aku berjalan kearah kamar yang ada disebelahku, membuka pintunya sedikit dan mengintip ke dalamnya. “noona?” ujarku, dan orang yang ku bayangkan tak ada didalamnya. “kemana mereka?” aku mengernyitkan dahiku sedikit berfikir. Mereka meninggalkanku sendiri? Kemana mereka berdua? Pikirku.

Aku menjatuhkan tubuhku diatas sofa ruang tv, menyandarkan tubuhku diatasnya masih mencoba mengumpulkan kesadaranku yang belum penuh. Tanganku merogoh kantung celana tidur yang kupakai meraih ponsel yang kusimpan disana, dan dengan cepat mengetik sebuah pesan.

 

To : Im Weirdo

Kau dimana yoong?

 

Tanganku mengetik dengan cepat dan segera menekan tanda send di layar ponselku. Pesanpun tekirim. Aku menyandarkan kembali kepalaku di muka kursi dengan ponsel yang masih ku genggam. Tak lebih dari 5 menit ponselku bergetar, dengan cepat aku menatap layar ponsel masih dengan kepala yang kusimpan di muka kursi. Sebuah pesan masuk datang.

 

From : Im Weirdo

Kau baru bangun? Noona pergi pagi-pagi sekali, dia bilang mau bertemu seseorang. Aku sedang diluar bersama changmin.

 

Tiba-tiba mataku melebar melihat pesan yoona. Aku menegakan tubuhku membalas pesan yoona. Tanganku bergerak mengetik kata-kata dengan kesal.

 

To : Im Weirdo

Kau dimana? Apa yang kau lakukan dengannya?! Pulang lah sekarang aku lapar!!!

 

Aku melempar ponsel dari genggamanku, menghembuskan nafas kasar. “Untuk apa dia bertemu anak itu?” dengusku kesal. Tak lama ponselku kembali bergetar.

 

From : Im Weirdo

Diatas meja makan sudah kusiapkan makanan untukmu, makanlah. jangan menunggu aku!

 

“Aisshh” aku melempas ponsel keatas meja yang berada didepanku cukup keras. Beranjak dari tempatku dan berjalan kearah meja makan, membuka sungkup makanan yang terletak diatasnya menutupi beberapa piring makanan yang ada dibawahnya. Benar yang yoona katakan, ia sudah memasak untukku. Sepertinya ia sengaja memasak untukku agar ia tak perlu cepat pulang karena aku merengek kelaparan. “Perempuan ini benar-benar” gerutuku dalam hati.

“rrgh.. siapa yang ingin makan!!” aku menutup kembali sungkup makanan tersebut dengan kasar. “menyebalkan, changmin changmin changmin bocah tengik” gerutuku kesal.

“Meow..” Suara jolie terdengar, merespon kata-kataku. Aku menatap kucing gendut yang berada didalam kandangnya, ia menatap balik dengan bola mata kuningnya. “Meow..” ujarnya sekali lagi.

Aku menatapnya tajam, berjalan mendekat kearah kandangnya. “Meow..” Aku menendang kandang tersebut kesal, sepertinya tendanganku cukup keras karena aku berhasil membuat kandang beserta jolie didalamnya bergeser. Aku meluapkan kekesalanku kepada kucing bodoh tersebut.  Aku menatap jolie yang berdiri dari karena terkejut, menatapnya tajam dapat kubayangkan wajah yoona saat menatap jolie. “Apa bagusnya changmin hah” ujarku kesal.

‘Kkrrrkk..’ Dapat kurasakan perutku berbunyi, “Meow” jolie menatapku malas sembari kembali duduk malas seperti sebelumnya. Wajahnya seperti mengolok padaku, sepertinya ia juga dapat mendengar suara perutku yang berbunyi.

“Diam kau bodoh” Aku berbalik dan berjalan kearah meja makan sembari memegang perutku yang terasa sangat lapar. Kuurungkan niatku yang memutuskan untuk tidak makan selama yoona pergi agar dia merasa bersalah, aku tak dapat menahan rasa laparku. Aku berjalan dengan semangkuk nasi di tanganku dan duduk di atas meja makan membuka sungkup makanan dan memakan makanan yang sudah yoona siapkan.

“awas saja kau yoong” gerutuku kecil sembari mengunyah makanan didalam mulutku.

***

“Oke latihannya kurasa cukup” ujar seseorang wanita disebelahku, sembari dan mematikan audio yang berada didekatnya. Aku menghentikan latihan yang kulakukan untuk acara music bank besok. Aku menatap wanita tersebut yang beranjak dari tempatnya dan berjalan mendekatiku.

“Kau semakin baik kyu” ujarnya sembari menepuk punggungku dengan senyum yang mengembang dari wajahnya.

“Aku memang jenius noona” balasku. 

Wanita tersebut menyeringai lebar mendengarku, “sepertinya akulah yang jenius” ujarnya membalas ucapanku. “istirahatlah kau harus fit besok. Ingat besok jangan terlambat kita harus latihan lagi sebelum kau tampil” tambahnya mengingatkan. Aku mengangguk mengerti, ia tersenyum membalas anggukanku mengacak-acak pangkal rambutku lalu pergi.

“Boa noona!” proteseku. Aku membalikan tubuhku melihatnya pergi, ia melambaikan tangannya tanpa membalikan tubuhnya dan keluar dari tempat latihan. Ia adalah pelatih dance pribadiku, ia juga seorang penyanyi solo terkenal dari SM entertainment. Ia jauh lebih dulu debut dari pada aku, aku sangat mengaguminya saat ia berada di atas panggung. Auranya benar-benar berbeda saat aku bertemu langsung dengannya di tempat latihan. Lee so man sengaja memintanya untuk melatihku secara pribadi, ia merupakan dancer terbaik di SM entertainment. Karena kecintaannya dalam dance dan hubungan kami yang cukup dekat jadi ia dengan baik hati mau melatihku dance secara pribadi.

 

Aku berjalan mendekati tasku yang tergeletak di atas kursi, mengambil sebuah botol minuman besar yang ada didalamnya dan meneguk habis air yang ada didalamnya. Latihan 4 jam ini lumayan membuat tenggorokanku kering. Setelah tak ada lagi air yang tersisa aku menutup kembali botol minuman tersebut dan melemparkannya ke dalam tasku dan mengambil ponsel yang kusimpan di kantung pinggir tasku. Tanganku mencari-cari nama di kontak, ‘Im Weirdo’ setelah menemukan nama tersebut jariku menekan tanda panggilan disana.

Tak lama orang tersebut mengangkat panggilanku. “Yoong kau dimana?” tanyaku cepat tanpa membiarkan yoona berbicara lebih dahulu.

“di café, latihanmu sudah selesai?” balasnya.

“eoh. Aku kesana.. tunggu aku jangan bergerak sedikitpun dari tempatmu”

“arraseo, cepatlah”

Aku menutup panggilannya dan memasukannya kembali ponselku ketempat semula.

Aku mengambil anduk kecil disebelah tasku, membersihkan keringat yang membasahi wajahku. Tanganku merogoh kedalam tas membawa sebuah kaos bersih yang ada didalamnya untuk menggantikan kaos yang sudah penuh dengan keringat di tubuhku. Setelah itu aku membereskan barang-barangku asal memasukannya kedalam tas dan memakai jaket parasut yang ku gantung di muka kursi. Aku berjalan cepat keluar dari tempat latihan untuk menghampiri yoona yang tengah menungguku di café yang ada di gedung SM entertainment.

 

‘TING’ suara lift berbunyi, lift yang ku naiki berhenti di lantai yang kutuju. Aku berjalan keluar dari lift bersama beberapa orang yang berada didalam lift yang sama denganku. Mataku berkeliling mencari yoona di café yang cukup ramai ini. Akhirnya aku dapat menemukan yoona yang duduk dikursi yang berada didekat kaca. Aku berjalan menghampirinya, tapi sepertinya yoona tak duduk sendiri. Aku mengernyitkan dahi melihat penasaran kepada seseorang yang duduk didepan yoona, aku tak dapat melihat wajahnya karena dari tempatku berdiri aku hanya dapat melihat punggungnya.

Yoona melambaikan tangannya kearahku, ia menyeringai lebar melihatku. Orang didepannya menatap membalikan tubuhnya dan melihat kearah yang sama dengan yoona. Aku menghentikan langkahku, “Changmin?” ujarku kecil, dia bersama changmin? Lagi?! Kenapa yoona senang sekali bertemu changmin gerutuku kesal. Laki-laki tersebut tersenyum ramah kearahku, sesaat aku menatapnya sedikit kesal laki-laki ini kenapa sok tersenyum ramah begitu kepadaku pikirku dalam hati. Seketika terbesit pikiran didalam otakku, aku tersenyum evil menatapnya dengan mengangkat sebelah ujung bibirku. Aku kembali meneruskan langkahku mendekati mereka, aku berjalan memalingkan tatapanku dari changmin dan menatap yoona yang ada didepannya.

“Yoong” aku berjalan mendekati yoona dan mengusap pangkal kepalanya pelan, lalu menarik kursi disebelah yoona dan duduk disana.

“Bagaimana latihanmu?” yoona memutar kepalanya menatapku.

Aku mengangguk sembari mengambil segelas orange juice milik yoona, “begitulah” jawabku singkat lalu meneguk habis orange juice yoona.

“aish.. itu kan punyaku” protesnya,

“Aku haus yoongie..” jawabku lembut dengan menatap matanya, yoona membalas tatapanku bingung. Ia mengernyitkan dahinya sembari mendengus sikap aneh dariku.

“kalian sedang apa disini?” aku memalingkan wajahku dan menatap changmin yang sedari tadi menatap kami berdua.

“Berbincang-bincang” sahut yoona.

Changmin mengangguk mengiyakan kata-kata yoona,

“sepertinya akhir-akhir ini kau banyak waktu luang, bukankah seharusnya kau sibuk menyiapkan peluncuran album jepang TVXQ?” aku menatap tajam changmin, mengingat changmin dan yoona yang akhir-akhir ini sering bertemu.

“begitulah, kami diberi waktu istirahat sebentar sebelum waktu peluncuran album” jawabnya santai.

Yoona menyikut pelan lenganku, sepertinya ia sudah dapat membaca situasi yang kubuat. Aku menatap yoona disebelahku dengan menatapku penuh arti. Aku menatapnya sesaat sampai teringat sesuatu.

“changmin” ujarku tiba-tiba, changmin menatapku menunggu kata-kataku selanjutnya. Dapat kurasakan yoona yang juga menatapku. “Kau tak ingin memberikan selamat untuk pernikahan kami?” tambahku.

Kali ini yoona memalingkan wajahnya dariku, dan menatap changmin menunggu responnya. Sepertinya mereka belum membahas soal pernikahan aku dengan yoona.

Changmin menatap aku dan yoona secara bergantian, dapat kubaca wajah bingung sekaligus terkejut dari wajahmu. “apa maksudmu pernikahan? Kau dan yoona?” ujarnya.

Aku mengangguk yakin menjawab pertanyaanya, aku menatap yoona yang tengah mengingat-ingat sesuatu dengan wajah innocentnya.

“kau tak dapat kabar dari lee sajangnim?” yoona menatap changmin bingung, changmin menggeleng wajahnya. Ia menatap yoona dalam raut wajahnya berubah dari sebelumnya. “Hmm.. sepertinya lee sajangnim hanya member tahu orang-orang yang saat itu ada di SM saja” ujar yoona.

Aku menatap changmin yang tak henti-hentinya menatap yoona dengan raut wajah yang tak percaya, entah mengapa tatapannya berharap bahwa semua itu tidak benar. Aku menatapnya tajam menyelidiki setiap raut wajahnya. Apa dia menyukai yoona? Pikirku dalam hati.

“Kapan kalian menikah? Dan kenapa?” Ujarnya dengan suara yang tak biasa, “eoh maksudku, aku tak mengetahui kalian memiliki hubungan. Hmm maksudku…”

“Kami menikah saat kau berada dijepang changmin, maaf membuatmu terkejut” Ujar yoona sedikit merasa bersalah.

“Kami sering bertemu dan siapa yang tahan dekat dengan wanita seperti yoona tanpa ingin memilikinya?” Ujarku tiba-tiba, Changmin menatapku tajam. Aku memalingkan wajahku dan menatap yoona "dia wanita yang membuka mataku, dia benar-benar berbeda" Yoona balas menatapku. “Kau juga pasti akan merasakan hal yang sama” Aku menatap mata yoona dalam, entah mengapa hatiku sedikit tersentak ada sedikit perasaan aneh didalamnya. Yoona masih menatapku dengan kedua matanya ia menatapku tak percaya dengan kata-kata yang baru saja ku lontarkan. Untuk sesaat aku dan yoona saling menatap satu sama lain.

“Kalau begitu..” Suara changmin terdengar, membuyarkan pikiranku. Aku memalingkan tatapanku dari yoona dan beralih menatapnya, wajahnya berubah mengeras dan dingin. “Ku ucapkan selamat untuk kalian” Ujarnya datar.

Tanganku bergerak merangkul yoona yang masih tak lepas menatapku, Aku tersenyum lebar menatap changmin ‘BINGO’ ujarku dalam hati.

***

‘TING TONG’ bel apartement berbunyi, dengan malas yoona beranjak dari sofa dan meninggalkan sejenak drama yang tengah ia tonton. Drama baru kesukaannya yang tak pernah rela ia lewatkan satu episode sekalipun. Ia berjalan cepat untuk membukakan pintu dan berniat untuk cepat kembali menonton drama kesukaannya tersebut.

“unnie” Ujarnya menatap ahra yang berdiri didepan pintu dengan setumpuk belanjaan di kedua tangannya. Ahra tersenyum lebar menatap yoona.

“yoona tolong bantu aku” Ujarnya pelan, sembari melangkah masuk dengan beberapa belanjan lain tersembunyi dibelakang tubuhnya. Yoona menatap setumpuk belanjaan lain yang tergeletak di lantai dengan cukup terkejut. Dengan cepat ia membawa belanjaan tersebut dan masuk kedalam apartemen.

Yoona menaruh belanjaan tersebut didekat belanjaan lain yang ahra bawa sebelumnya, “unnie kau belanja apa saja sampai sebanyak ini?” ujar yoona menatap penasaran kearah tumpukan belanjaan yang sekarang memenuhi ruang tv apartement kyuhyun.

“hehehe.. hari ini sedang banyak sale dimana-mana yoong aku kalap. Seharusnya kau ikut denganku tadi” ujarnya sembari menyeringai lebar percis seperti seringai jahil milik kyuhyun. “ah yoong kemarilah aku punya sesuatu untuku” tambahnya tiba-tiba, dengan menyuruh yoona duduk didekatnya. Yoona beranjak dari tempatnya, berjalan mendekati kakak kyuhyun dan duduk di sofa tepat disebelahnya.

Yoona menatap bingung kakak iparnya tersebut yang tengah sibuk mengubek-ubek sebagian belanjaanya. “Ini.. ini dan ini” ia mengangkat beberapa kantong belanjaan dan memberikannya padaku.

“unnie apa ini” ujar yoona bingung dengan tumpukan belanjaan di pangkuannya kini.

“bukalah” ujar ahra dengan tersenyum semangat. Yoona membuka kantong pertama, yang berukuran lebih kecil dari yang lainnya. Tangannya merogoh sesuatu yang ada didalamnya. Yoona mengangkat sebuah mug bergambarkan hati berwarna merah muda, ia mengernyitkan dahinya dan mengeluarkan mug satu lagi dari dalam kantong kali ini mug berwarna biru muda yang juga bergambarkan hati.

 

“Unnie ini untukku?” Yoona menatap ahra bingung.

 

Ahra mengangguk yakin, “Itu untukmu dan kyuhyun” tambahnya.

 

“Tapi tempat minum kami masih bagus unnie”

 

“Mulai sekarang pakailah ini eoh?!” jawabnya, "kalian ini suami istri tapi sedikit sekali barang-barang pasangan seperti ini membosankan" tambahnya.

 

Yoona tersenyum sedikit terpaksa menanggapi kata-katanya. Ia menyimpan kembali kedua mug dikedua tangannya kedalam kantong belanjaan lalu membuka belanjaan yang lain.

 

"Noona, kau sudah pulang?" Kyuhyun keluar dari kamar mandi sembari menggosok-gosok rambutnya yang masih basah dengan handuk kecil ditangannya. Ia berjalan mendekati yoona dan kakaknya yang tengah asyik bermaksud untuk bergabung bersama mereka.

"Noona apa saja yang kau beli, banyak sekali belanjaanmu" kyuhyun menatap tak percaya pada semua kantong belanjaan yang ada didepannya. Ahra hanya dapat menyeringai lebar menjawab pertanyaan adiknya.

Kyuhyun menatap yoona yang tengah membuka kantong besar yang ada di pangkuannya, "Apa itu yoong?" Ujarnya penasaran. Seketika yoona terpaku menatap kedalam isi kantong tersebut, lalu menatap kyuhyun dengan tatapan meminta pertolongan. Kyuhyun menatap yoona bingung, dengan cepat ia mengambil kantong dari atas pangkuan yoona lalu membuka isinya.

Kyuhyun mengangkat sepasang baju tidur berwarna biru dengan corak hati kecil berwarna merah muda dan satu lagi berwarna merah muda dengan corak hati biru muda. Ia mengeluarkan baju tersebut dan mengangkatnya tinggi-tinggi. “Hahahahaha.. noona apa ini?” Kyuhyun tak dapat menahan tawanya melihat sepasang baju tidur yang menurutnya sangat kekanak-kanakan tersebut. “Kau membelikan ini semua untuk yoona?” tambahnya lagi masih dengan tawanya yang tak dapat terbendung.

Ahra menggeleng cepat dengan tersenyum lebar, kyuhyun memalingkan tatapannya menatap yoona masih dengan tertawa kecil. “Itu untukmu” sahut ahra unnie.

Tiba-tiba tawanya berhenti seketika, ia memalingkan wajahnya menatap yoona. Yoona hanya dapat memberikan wajah tak berdaya pada kyuhyun, kyuhyun melihat raut wajah yoona masih tak mengerti. “Apa maksudmu noona?” ujarnya.

Ahra berjalan mendekati kyuhyun, duduk diantara yoona dan kyuhyun. “Satu ini untukmu, dan yang ini untuk yoona” ujarnya memberikan baju tidur berwarna biru dengan corak hati berwarna merah muda kepada kyuhyun dan satunya yang berwarna merah muda dengan corak hati berwarna biru muda untuk yoona.

“Pakailah” tambahnya.

“MWO!!” kyuhyun menatap kakaknya tak percaya.

 

 

“Ommonaaa kalian lucu sekali” Ujar ahra menatap kedua orang yang berjalan kearahnya beriringan. “Duduklah kita makan” ahra begitu antusias melihat adik kesayangannya dan adik iparnya memakai baju tidur yang baru saja ia belikan. Dengan segenap paksaan dan berbagai cara ia berusaha memaksa kyuhyun dan yoona untuk memakainya dan tentu saja selalu berhasil. Ahra tau benar adiknya tak bisa membantah keinginannya.

Kyuhyun berjalan dengan raut wajahnya yang sedikit cemberut, sedangkan yoona berjalan dengan senyuman yang terkesan terpaksa di raut wajahnya.

“Noona kau puas?!” ujar kyuhyun tajam.

“Sangat puas kyu” balas kakaknya sambil tersenyum jahil. “Yoona kau cantik sekali memakai baju itu” tambahnya.

“cantik apanya, dia terlihat seperti badut ulang tahun dengan baju tidur kebesaran begitu” sahut kyuhyun. Yoona membalas kata-kata kyuhyun dengan tatapan tajam yang membunuh.

“YA KAU!” teriak ahra kesal. kyuhyun menatap kakaknya dengan wajah tak bersalah. “Yoona duduklah, ayo kita makan” ujarnya, yoona mengangguk sembari menarik kursi menuruti perintah kakak iparnya.

“WHOAAAA noona, banyak sekali daging makan malam kali ini” seketika wajah cemberut kyuhyun hilang melihat banyak hidangan daging kesukaannya di atas meja makan. Wajahnya berubah berbinar, ia menatap semua hidangan di atas meja seperti anjing kecil yang kelaparan.

“Makanlah yang banyak” ahra tersenyum melihat kelakuan adik kesayangannya tersebut. Malam ini ia memasak makanan kesukaan kyuhyun, ahra sudah memiliki firasat jika adiknya akan kesal karena ulahnya membelikan banyak benda couple ia tahu betul kyuhyun sangat anti dengan benda-benda berbau kekanakan seperti itu oleh karena itu ia sengaja membeli banyak daging untuk membuat mood adiknya kembali baik dan usahanya memang tak sia-sia.

***

Kyuhyun berjalan keluar dari kamar mandi dan membaringkan tubuhnya diatas sofa diruang tv, sudah berpuluh-puluh kali hari ini ia keluar masuk kamar mandi karena perutnya yang sakit. Tangannya mengelus-elus perutnya yang masih terasa sakit. Seketika ia mendengar pintu apartement yang terbuka, ia mengangkat sedikit tubuhnya mengintip siapa yang datang dari balik sofa.

“Yoong” ujarnya sedikit lirih menahan sakit.

“hmm” balas yoona, yoona menatap kyuhyun yang kini menghilang di balik sofa. Dengan cepat ia membuka sepatunya dan berjalan menghampiri kyuhyun karena khawatir mendengar suara kyuhyun yang berbede kali ini. “Kyu kau baik-baik saja?” ia menatap kyuhyun yang terbaring di atas sofa dengan raut wajah menahan sakit.

“yoong perutku sakit sekali, hari ini aku tak bisa buang air besar” Ujarnya menjelaskan.

“Benarkah?” yoona duduk di karpet mendekat dengan kyuhyun. “Bagian mana yang sakit?” ujarnya khawatir. Kyuhyun mengarahkan tangannya di tengah-tengah perutnya menunjukan bagian yang sakit pada yoona, yoona beranjak dari tempatnya “Tunggu sebentar” ia melangkah kedalam kamarnya yang sementara dipakai ahra unnie dan mengambil sesuatu dari dalam lemarinya. Dengan sedikit berlari yoona menghampiri kambali kyuhyun dengan kotak hitam kecil ditangannya.

Kyuhyun membangunkan badannya, kini tak lagi berbaring melainkan duduk diatas sofa. Yoona duduk disebelah kyuhyun dan meraih sebelah tangan kyuhyun dan menyimpan di atas pangkuannya. Kyuhyun tak melawan ia menuruti semua yang yoona lakukan padanya sampai kyuhyun melihat sebuah jarum kecil yang yoona ambil dari dalam kotak hitam yang ia bawa sebelumnya.

“YA! Kau mau apa dengan benda itu” Kyuhyun menarik tangannya dari pangkuan yoona dan menyembunyikan tangannya dibalik punggungnya.

“Kemarilah akan kuhilangkan sakit perutmu” Ujar yoona.

“SIRREO!!"

“kyu cepatlah, tak akan terasa sakit” bujuk yoona sambil berusaha meraih tangan kyuhyun di balik punggungnya.

“Sirreo! Sirreo!” teriak kyuhyun, “Jauhkan benda tersebut dariku” protesnya.

“Aiggoo bocah ini” yoona mendekatkan posisinya kearah kyuhyun, tangannya masih berusaha meraih tangan kyuhyun. Kyuhyun dapat merasakan genggaman tangan yoona di balik punggungnya.

“Hanya seperti digigit semut kyu” bujuk kyuhyun lembut, tiba-tiba kyuhyun menegang karena posisinya dengan yoona yang semakin mendekat. Yoona menatap kyuhyun intens dengan kedua matanya yang menggoda. Kyuhyun tak dapat bergerak sedikitpun kini jarak wajahnya dengan yoona hanya berbeda beberapa senti saja dan..

“AAAAAAAA” kyuhyun berteriak hebat, ia merasakan sesuatu yang tajam menusuk di telapa tangannya. Dengan cepat ia menarik tangan dari balik tubuhnya yang sudah tertancap jarum kecil di sana. Tiba-tiba teriakannya berhenti, ia menatap telapak tangannya yang sudah terdapat jarum akupuntur di atasnya.

“Tak terasa apa-apa kan?” ujar yoona. Ia menarik tangan kyuhyun dan menyimpannya kembali diatas pangkuannya lalu menancapkan jarum lain di tempat yang berbeda di telapak tangannya. Kyuhyun menatap yoona tanpa melawan kali ini ia benar-benar menbiarkan yoona menacapkan jarum-jarum lain di tangannya.

“Dengan begini rasa sakitnya akan hilang” sahut yoona masih serius menancapkan jarum terakhir di tangan kyuhyun. “Selesai! Biarkan dulu 5 menit” tambahnya. Ia memalingkan tatapannya dan menatap kyuhyun yang tanpa sadar tengah menatapnya sedari tadi.

Yoona menatap kyuhyun tanpa berkutik, sesaat tatapan mereka saling bertemu. Yoona merasakan tatapan yang berbeda dari mata kyuhyun. Sampai akhirnya kyuhyun tersadar bahwa mereka tengah menatap satu sama lain.

“Ehem..” ujarnya berdeham salah tingkah, ia mengangkat lengannya dari pangkuan kyuhyun dan menatap telapak tangannya dengan beberapa jarum akupuntur yang terpasang disana.

“Dari mana kau belajar ini?” ujarnya mencairkan suasana.

“ayahku” jawab yoona, “Ayahku seorang dokter, dulu jika perutku terasa sakit ia selalu melakukan ini  dan mengajarkannya padaku. Setelah itu rasa sakitku hilang” jelasnya dengan tersenyum kecil sembari menatap ke sembarang arah. Kyuhyun menatap yoona sedikit tak enak, kyuhyun selalu merasa tak enak jika yoona membicarakan mendiang ibu dn ayahnya entah mengapa kyuhyun selalu merasakan rasa sedih dari balik senyuman yoona saat ia tengah membicarakan mereka.

“Kau sudah bertemu choi ajjushi? Apa yang ia katakan?” kyuhyun mencoba mengalihkan arah pembicaraan mereka, ia membahas pertemuan yoona bersama tuan choi bawahan lee so man.

“Ah benar” Yoona menegakan kembali tubuhnya tangannya mengambil sebuah map dari dalam tas yang ia bawa hari ini. “Ini”ia menyodorkan sebuah map berwarna hijau tua kearah kyuhyun. Kyuhyun meraih map tersebut dengan sebelah tangannya menyimpan di atas pangkuannya dan membuka untuk mencari tahu isi map tersebut.

“apa ini?” tanyanya penasaran.

“Lirik lagu yang harus kau nyanyikan di acara love request bulan depan” Jawab yoona, ia meraih lengan kyuhyun dan membukakan satu persatu jarum akupuntur dari tangannya.

“Kukira aku menyanyi laguku sendiri”

“Memang. itu 2 lagu tambahan yang akan kau nyanyikan juga selain lagumu”

kyuhyun mengangguk-anggukan kepalanya. “hmm.. bukankah ini lagu duet?” kyuhyun menunjuk salah satu kertas didalam map tersebut, yoona melihat kertas yang ditunjuk kyuhyun.

“Benar, kau akan menanyikan lagu itu bersama seorang artis baru. Aku lupa namanya, choi ajjushi bilang ia seorang trainee SM dari jepang”

“Benarkah? Apa dia seorang perempuan?” Ujar kyuhyun antusias, Yoona menjitak kepala kyuhyun pelan.

“Aigo bocah ini” protes yoona, ia membereskan jarum-jarum akupuntur memasukan kembali kedalam tempatnya.

“Pasti perempuan kan? Apa dia cantik yoong?”

Yoona mendengus sedikit kesal lalu beranjak dari tempatnya dan pergi meninggalkan kyuhyun, “YOONG APAKAH DIA CANTIK?” teriak kyuhyun jail menatap yoona yang pergi masuk kedalam kamarnya.

Kyuhyun tersenyum jahil sembari menatap telapak tangannya yang sedikit memerah akibat jarum akupuntur tersebut, ia mengelus kembali perutnya.

“Benar sakitnya hilang” Ujarnya pelan. Kini rasa sakit di perutnya sudah hilang seketika setelah yoona memberikan akupuntur di telapak tangannya.

***


Aku berjalan melewati koridor didalam gedung SM yang hari ini tak tampak begitu ramai. Aku berjalan sedikit malas, Yoona bilang hari ini aku akan bertemu pasangan duetku. Ia bilang hari ini kami akan berlatih bersama-sama untuk menyiapakan lagu duet yang harus kunyanyikan bersama artis baru tersebut di acara ‘love request’ bulan depan. Sebenarnya aku tak terlalu antusias mendengar berita ini, aku benar-benar tak tertarik dipasangkan dengan artis baru debut seperti ini apalagi ia adalah wanita. lee so man selalu memakaiku untuk mendebutkan beberapa artis solo wanita untuk membuatnya cepat terkenal dengan rumor yang muncul tentangku dengannya. Setelah bernyanyi bersama di suatu acara dia akan memasangkan kami bersama menjadi bintang tamu di salah satu acara reality show dan memaksaku untuk membuat moment bodoh, dan itu hanya akan membuatku terganggu dengan rumor bodoh yang para pemburu berita buat secara sepihak dan kesibukanku ditambah lagi untuk mengklarifikasi hal tersebut. Namun aku tak bisa melakukan apa-apa jika itu sudah menjadi kehendak lee so man tua itu, atau aku akan membuat yoona kesusahan jika aku menolak hal tersebut. Aku tak ingin membuatnya lebih susah, ia sudah banyak membantuku.

"Huuuuh" Aku menghembuskan nafasku panjang.

Sebelah tanganku memegang kenop pintu setelah sampai didepan sebuah ruangan, ruangan tempat artis-artis naungan SM berlatih vocal. Aku membuka pintu tersebut pelan, dapat kulihat seorang lelaki tua dibalik pianonya. Lee ajjushi tersenyum menatapku dari balik pianonya, namun seseorang berdiri didepannya. Seorang wanita dengan rambut hitamnya yang tergerai panjang.

“Kyu kau sudah datang” ujar tuan lee dengan senyum ramah seperti biasanya.

Aku mengangguk dan membalas senyumannya. Seketika aku terpaku menatap gadis yang kini membalikan tubuhnya menatapku dengan kedua mata besarnya.

“Oppa” ujarnya dengan tatapan yang bersemangat, aku menatapnya dari tempatku sedikit tak percaya.

“Seohyun??”


 

Continue...

 

Yeeeeeeeah, maaf chingudeul menunggu lama untuk chapter ini banyak banget hambatan ini itu tapi akhirnya selesai juga. Untuk typo sana sini mohon dimaklum ya chingu :) selama menikmati. Tunggu terus kelanjutannya ;)

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nabiladwi19 #1
Chapter 13: aku suka ff ini, nggak pernah baca ff kyk gini sebelumnya. Chap 13 kereen, akhirnya KyuNa happy ending :)
neesstt #2
Chapter 7: Yah lgi senyum2 bca moment kyuna ehh muncul seohyun, :) tpi gk papa deh tetep keren kok ^.^
neesstt #3
Chapter 5: Duh apa ya kejutan di chap brkutnya,, penasran :) , lngsung aja deh aku bca chap 6 nya ^^
neesstt #4
Chapter 4: Aaaa jdi hubungan kyu sma appa nya kurang baik y,, ciyeee sweet bgt pernikahannya :) ;)
neesstt #5
Chapter 3: Hmm knpa kyuhyun kaget liat appanya??
neesstt #6
Chapter 2: Wah suka sma ide ceritanya,, kyk drama full house ^^ keren!!!
Warda-ssi #7
Chapter 13: Waw waw akhirnya end juga.. Suka banget sama ceritanya. Akhirnya happy ending juga. Tiap part bener* butuh waktu baca yg lama. Mungkin 3 jam non stop. Tapi aku bacanya terpotong-potong tiap part nya. Karena tiap part panjang~ banget, jadi butuh jeda yg mau baca. Biar ga suntuk. Sekitar butuh 6 jam -,-

Sekali lagi, ff nya Daebbakk :)
ChoiSuri
#8
hwaaaaaaaaa terimakasih terimakasih terimakasiiih!! seneng deh ^^ salam kenal juga manggil apa aja bebas ko hihihi :> mulai sekarang juga sering sering baca fanfic straight aku yang lain yaaaa xixixixi :P
Nara14 #9
Chapter 13: saya suka cerita nya, awal cerita di bikin gemes ama couple ini trus pas di tengah di bikin senyum-senyum sendiri eh pas mau akhir di bikin sedih, untung nya happy end coba kalo gak ah saya bakalan gak kuat. Maaf ya bru coment di chapter ini hehe. Oh,ya! Ini fanfic straight pertama loh yang saya baca, padahal saya gak suka fanfic yg straight tapi pengecualian buat fanfic ini. Gak tau kenapa liat sinopsis fanfic ini jadi pengen baca dan akhirnya fuala saya jadi suka ama fanfic ini. Oh, ok kenapa saya jdi curhat disini. Hehe Salam kenal author(saya gak tau mau manggil apa, jdi saya manggil gtu aja. Maaf klo gak suka)
yoongyuyoong #10
Chapter 13: Suka suka suka suka sukaa sukaaaaa aaaaaaaaaaaaa tapi moment kyuna nya kurang banyaaaaak hihihi ditunggu ff yg lain ^^