Chapter 4

THE PROPOSAL

“Its been a long time, huh?” lelaki tersebut menatap kyuhyun dengan sebelah alisnya yang terangkat. Mata kyuhyun tak berhenti menatap lelaki dihadapannya. Hingga seorang wanita yang berdiri disebelah lelaki tersebut berjalan mendekatinya dan merangkulnya lama.

“mom” suara kyuhyun hampir tak terdengar.

“kyu, i miss you so much” ujarnya memeluk kyuhyun sembari mengelus-elus kepala kyuhyun lembut.

Aku menatap adegan ini tak mengerti. Siapa sebenarnya mereka? Apakah mereka ayah dan ibu kyuhyun? Lalu apa yang harus ku lakukan sekarang? Mengapa kyuhyun begitu terkejut melihat kedatangan mereka?. Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dalam hatiku saat ini.

“appa, mom” ujar ahra unnie memecahkan suasana canggung ini. “ini yoona calon istri kyuhyun” ujarnya menarik tanganku. Aku berjalan mendekat kearahnya.

Perempuan yang merangkul kyuhyun menatapku dan melepaskan rangkulannya dari kyuhyun. “really? So beautiful” wanita paruh baya yang mereka sebut ‘mom’ itu berjalan mendekatiku, membenarkan letak rambutku. Matanya yang hangat menatapku, bola mata kecoklatan yang dimiliki kyuhyun dan ahra unnie kuyakin diwarisi dari ibunya. Ibu kyuhyun yang berdarah amerika ini terlihat begitu cantik walau beberapa keriput menghiasi wajahnya namun tak menghapus aura kecantikannya.

“hello, my name yoona” aku menjajal kemampuan inggrisku memperkenalkan diri padanya.

“hello yoona, nice to meet you” ujarnya dengan tersenyum dan menggenggam tanganku, “aku ibu kyuhyun” ujarnya dengan menyeringai memperlihatkan deretan giginya yang putih. Aku sedikit terkejut mendengarnya berbicara dengan bahasa korea yang sangat lancar dan pelafalan yang begitu jelas.

Ahra unnie tertawa geli menatap wajahku yang terkejut sekaligus bingung. “Mianhae yoona ya, ibuku memang senang bercanda” ujar ahra unnie sembari mengelus punggungku halus.

 “ayo kita langsung makan saja, mom kau pasti sangat lelah eoh? Aku sudah memasakan masakan kesukaanmu” ahra unnie berdiri ditengah-tengahku dan ibu kyuhyun, menggandeng tangan kami berdua. Aku berjalan mengikuti ahra unnie sembari menatap kyuhyun yang sedari tadi tak berkutik dari tempatnya.

***

Kyuhyun menjadi orang yang sangat pendiam malam ini, raut wajahnya terlihat berbeda kali ini aku benar-benar tak mengenalinya. Tatapannya masih kosong bahkan ia tak terlihat berselera melihat banyak daging yang dimasak oleh ahra unnie saat makan malam tak seperti biasanya. Sampai mereka berkumpul diruang tengah menikmati secangkir teh dan buah-buahan sebagai penutup makan malam kyuhyun duduk disebelahku tanpa mengeluarkan sepatah kata sedikitpun.

Sesekali aku menatap kyuhyun khawatir di tengah-tengah pembicaraan ahra unnie dan ibu kyuhyun yang membahas soal pernikahan kyuhyun dan aku. Aku benar-benar tak dapat membaca raut wajahnya, ia terlihat sedih namun aku dapat merasakan sedikit rasa marah dari matanya.

 “cho kyuhyun?” suara berat keluar dari lelaki paruh baya tersebut yang sedari tadi tak banyak bicara sama seperti kyuhyun, ia menatap kyuhyun cukup tajam. Kyuhyun membalas tatapannya dengan matanya yang sama-sama tajam.

“jadi kau tetap memakai nama cho dalam nama panggung mu?” tanyanya, dapat kurasakan suasana yang tak baik saat ini.

“Appa” ahra unnie mencoba menengahkan pembicaraan yang mulai memanas.

“Yeobo, tak usah memulai pembicaraan ini lagi” ibu kyuhyun mencoba menenangkan.

“kau keberatan? Akan kuubah secepatnya” kyuhyun tersenyum pahit dengan mengangkat sebelah ujung bibirnya dan masih dengan tatapannya yang tajam.

“kau sudah hidup didalam mimpimu sekarang kyu?” suasana semakin memanas, aku memegang tangan kyuhyun yang mulai mengepal mencoba menenangkannya.

Tiba-tiba kyuhyun bangkit dari tempatnya, ia menarik tanganku dengan kuat dan membuatku berdiri dari tempatku.

“jika kau hanya ingin membicarakan ini lagi, aku permisi” kyuhyun menarik tanganku dan membawaku bersamanya, aku menyempatkan membungkuk kepada mereka semua untuk berpamitan.

“KYU” ahra unnie berteriak mencoba memanggil kyuhyun, dan sepertinya kyuhyun tak menggubris teriakan kakaknya itu. Dengan cepat ia menyambar kunci mobil ahra unnie yang sebelumnya ia simpan atas meja. Kyuhyun melepaskan genggamannya dari tanganku dan masuk kedalam mobil ahra unnie yang terparkir diluar rumah, aku mengikutinya masuk kedalam mobil tanpa banyak bicara.

Selama perjalanan pulang ke cottage kyuhyun tak mengeluarkan suara sedikitpun, ia hanya fokus dengan kemudi dan jalanan didepannya. Sesekali aku menatapnya cemas, namun aku tak berani bertanya apapun tentang kejadian ini kurasa itu hanya akan membuat amarah kyuhyun semakin menjadi. Aku yang masih bingung duduk diam disamping kyuhyun dengan perasaan gelisah dan khawatir.  

Sesampainya di cottage kyuhyun memarkirkan mobil ahra unnie didepan lobi lalu berjalan cepat masuk kedalam cottage tanpa menungguku, aku menatap punggung kyuhyun yang semakin menjauh dan menghilang. Aku sangat mengkhawatirkannya, namun sepertinya kyuhyun membutuhkan waktu sendirian saat ini. Aku memilih masuk kedalam kamarku dengan pikiranku yang dipenuhi oleh kyuhyun. Apa dia baik-baik saja? Ujarku dalam hati.

***

Aku keluar dengan tergesa-gesa dari kamar penginapanku setelah sebelumnya seorang pelayan memberitahu bahwa seseorang menungguku di lobi. Entah siapa seseorang yang datang pagi-pagi begini mencariku, sepertinya bukan kyuhyun atau ahra unnie karena mereka biasanya mengetuk langsung kekamarku.

Seorang lelaki paruh baya berdiri dari salah satu sofa yang ada di lobi, ia tersenyum menyapaku setibanya aku dilobi cottage milik ahra unnie ini. sontak aku membungkukan tubuhku sopan menyapanya. Laki-laki yang terakhir kulihat tadi malam, lelaki yang belum sempat aku memperkenalkan diri padanya. Ayah kyuhyun mencariku? Fikirku melihat lelaki tersebut sedikit terkejut.

“annyeonghaseyo ajjushi” ujarku menyapanya.

“yoonassi, maaf mengganggumu beristirahat” ia menepuk-nepuk punggungku pelan.

“tidak apa-apa tuan cho, lagi pula aku sedang tidak beristirahat” aku tersenyum ramah padanya, “ajjushi, kau mencari kyuhyun?”

“tidak, aku kesini ingin bicara dengamu. Kau ada waktu?”

Aku menatapnya bingung, dengan cepat aku mengangguk padanya. “ne..”

 

 

“sebelumnya aku ingin minta maaf, kita bertemu dengan suasana yang tidak enak tadi malam” ujarnya memulai pembicaraan.

“tidak apa-apa ajjushi, tidak usah dipikirkan” Kami berjalan beriringan dipinggir pantai, sesekali aku menatap lelaki paruh baya yang berjalan disebelahku. Raut wajah tegasnya mirip sekali dengan kyuhyun.

“kau jangan memanggilku ajjushi, bukankah sebentar lagi kau menjadi menantuku” ia tersenyum hangat padaku.

Aku tesenyum sedikit canggung, “aah.. ne..” ujarku sedikit canggung.

“kudengar kau adalah managgernya?”

“Ne..” jawabku dengan anggukan.

“apa kyuhyun sering menyusahkanmu?”

“tidak, walaupun terkadang sedikit menyusahkan” jawabku diiringi tawa kecil, menyadari kata-kataku yang berbohong.

Lelaki tua itu duduk di sebuah kursi yang menghadap kearah hamparan laut, aku mengikutinya duduk di kursi yang berada disebelahnya.

“aku minta maaf jika ia sering menyusahkanmu” ujarnya sesaat setelah duduk ditempatnya. “kyuhyun anak yang baik, hanya saja ia tidak pandai berbicara jadi terkadang dia terlihat seperti anak yang keras”

Aku mengangguk-anggukan kepalaku yakin, membenarkan perkataan lelaki tersebut tentang anaknya “aku mengerti ajjushi”

“seperti yang kau lihat tadi malam, aku dan kyuhyun tidak memiliki hubungan yang baik semenjak aku menentangnya menjadi seorang penyanyi” ia menghentikan kata-katanya sejenak. “bisa dibilang ia datang ke korea tanpa restu dariku. Ia membenciku saat aku bersikeras mendorongnya menjadi seorang pengacara dan memaksanya belajar hukum” ujarnya menjelaskan, aku mencerna baik-baik kata-katanya. “kami sudah tak bertemu hampir 3 tahun ini, kyuhyun tak pernah menghubungiku sejak awal kepergiannya ke korea. Aku tahu kabarnya hanya dari ibunya atau kakaknya” terusnya.

“Ia tidak membencimu ajjushi” tiba-tiba aku memberanikan diriku mengeluarkan suara. “kyuhyun tak pernah membencimu, ia memang jarang menceritakan soal keluarganya kyuhyun orang yang tertutup mengenai kehidupan pribadinya” ujarku. “tapi aku pernah mendengar soal anda dari kyuhyun, ia mengatakan bahwa ayahnya seorang pekerja keras, dan seorang yang bertanggung jawab” terusku.

“salah satu alasan kyuhyun tak pernah mengubah namanya diatas panggung karena ia ingin semua tahu dari keluarga mana dia berasal dan dia ingin kau tahu bahwa ia berhasil berdiri di tempatnya sekarang. Dia ingin membanggakanmu dengan caranya sendiri ajjushi”

“aku tahu itu” jawabnya. “Mungkin aku yang terlalu egois, aku bangga padanya”

Ayah kyuhyun duduk dengan menyandarkan tubuhnya di muka kursi, ia memejamkan matanya sebentar dan membiarkan udara segar masuk kedalam tubuhnya.

“yoonassi, bisakah aku meminta sesuatu padamu?” ujarnya tiba-tiba, aku menatapnya bingung sembari menunggu ayah kyuhyun menyelesaikan kata-katanya.

“hiduplah bahagia dengan kyuhyun, dan aku mempercayakan bocah nakal itu ditanganmu” ia menatapku sedikit memohon, aku menatapnya tak percaya. Kata-katanya seolah menambahkan beban dan rasa bersalah didalam hatiku, bahkan ayahnya menyimpan harapan besar padaku! Pada pernikahan ini!

Tak ada yang dapat kulakukan selain tersenyum membalas tatapannya, memberi tanda setuju dari balik tatapanku. “Kau tak perlu khawatir ajjushi” ucapku lirih.

Ya tuhan tolong maafkan aku!

***

Hari-hari berlalu sangat cepat, tak terasa berganti sangat cepat. Sampai kulihat didalam kalender besok adalah upacara pernikahanku dengan kyuhyun. Aku semakin merasa tak yakin soal pernikahan ini. aku menatap jam yang terpasang di tanganku, kurang dari 24 jam aku akan melaksanakan pernikahanku dengan kyuhyun.

Disisi lain aku tak mungkin merusak semua yang sudah kami rencanakan sedemikian rupa, aku tak ingin menghancurkan impian kyuhyun. Tapi di sisi lain aku hanya akan menyakiti orang-orang yang berharap banyak dengan pernikahan yang aku dan kyuhyun rencanakan ini. aku memikirkan ahra unnie yang sudah kuanggap kakakku sendiri, betapa kecewanya ia jika tahu pernikahan ini hanya dilakukan dengan tujuan tertentu. Bagaimana dengan ayah kyuhyun yang mempercayaiku untuk menjaga anak laki-laki satu-satunya itu? Bagaimana juga dengan ibunya? Pernikahan ini hanya membuat harapan palsu bagi mereka semua.

“Kau sedang apa disini” suara yang tak asing bagiku, aku menatap seseorang yang berdiri di sampingku dengan sebotol wine dan 2 gelas kosong di tangannya. Ia duduk di atas pasir tepat disampingku.

“Kenapa kau sendirian disini?” tanyanya.

“untuk menghirup udara segar” jawabku masih terus menatapnya, kyuhyun menuangkan wine kedalam  gelas hingga terisi seperempat gelas lalu memberikannya padaku. Aku mengambil gelas yang sudah ia isi dengan anggur merah dari tangannya.

“kau tak terlihat baik” ujarnya menatapku sembari meneguk wine yang baru saja ia isi kedalam gelasnya. “sudah ku bilang jangan memikirkan hal lain selain kontramu denganku” sahutnya seolah ia dapat menebak isi pikiranku.

“kyu keluargamu begitu baik padaku, aku merasa sebagai orang yang sangat jahat” nadaku terdengar parau.

Seketika kyuhyun mengelus puncak kepalaku pelan, “yoona tenanglah tak akan terjadi apa-apa, sudah ku katakan padamu urusan keluargaku biar menjadi urusanku” kyuhyun beralih mengelus punggungku.

“kau tak perlu khawatir arraseo?” ujarnya. “kita bersulang saja untuk pernikahan kita besok” kyuhyun menjulurkan gelasnya kehadapanku, aku menatap kyuhyun lemas ia mengangguk-anggukan kepalanya mencoba meyakinku tak akan terjadi hal yang tidak kuinginkan.

Aku mendekatkan gelasku dan mengadukannya pelan dengan gelas kyuhyun. Lalu mendekatkan gelas yang kupegang kemulutku agar aku dapat meneguk wine yang siapa tahu bisa menenangkan hati dan pikiranku. Ketika baru saja gelasku mencapai pangkal bibirku, tiba-tiba ‘TING’ kyuhyun mengadukan gelasnya dengan gelasku lagi. Setengah dari isi wine tumpah membasahi sebagian wajah dan pakaianku, aku sangat terkejut dan menatap kyuhyun sangat kesal.

Sontak kyuhyun tertawa lebar karena berhasil mengerjaiku lagi-lagi dengan ulah jailnya “HAHAHAHAHA” ketawanya berhamburan keras ia tertawa puas sembari memegang perutnya yang sakit akibat tertawa.

“Awas kau evil! Rrrgggh” geramku kesal.

***

Satu persatu olesan make-up meriasi wajahku dari mataku, bibir, pipi hingga seluruh wajahku secara bergantian. Panata rias dengan lihai mendandaniku, aku melihat pantulan diriku didepan cermin.

Akhirnya datang juga, pernikahan yang menjadi awal dari kebohonganku dan kyuhyun setidaknya hingga 2 tahun kedepan. aku menatap lekat wajahku didalam cermin, gaun pengantin putih yang cantik pilihan ahra unnie semakin meyakinkanku bahwa pernikahan itu sudah didepan mata. Aku menarik nafasku dalam-dalam mencoba menenangkan diri.

"Yoona, kau sudah siap?" Kulihat wajah ahra unnie didalam cermin, menatapku dari balik pintu.

"Unnie, masuklah" ujarku dengan tersenyum menatapnya dari cermin.

"Belum selesai?" Tanyanya.

"Sedikit lagi" jawab sang penata rias.

"Aigooo yeppoyo" ujar ahra unnie menatap pantulanku didalam cermin. Aku mengangkat kedua ujung bibirku sangat berat. Penata rias tersebut menghentikan kegiatannya setelah memastikan riasanku beres ia meninggalkan kami berdua didalam ruangan tersebut.

Aku memutarkan kursiku hingga dapat menatapnya.

"Kau baik-baik saja yoona?" Tanyanya, tersirat wajah khawatir saat menatapku.

"Aku baik-baik saja unnie, hanya sedikit tegang" jawabku berbohong.

"Aku punya sesuatu untukmu" ahra unnie menyodorkan sebuah kotak kecil berwarna biru gelap kearahku, aku menatap kotak yang ada ditangannya menyelidiki. Kotak tersebut terlihat seperti kotak perhiasan, apa cincin pernikahannya diberikan sekarang? Fikirku dalam hati. Aku menatap ahra unnie dengan mengernyitkan dahiku bingung. "Bukalah" terusnya. Ia menyodorkan tangannya lebih dekat denganku.

Aku mengambil kotak kecil tersebut dari tangannya, membuka kotak tersebut seperti yang diperintahkan ahra unnie. Dan aku dapat melihat kalung permata blue shappire yang terakhir kulihat di toko perhiasan seminggu yang lalu ada didalamnya. Aku menatap ahra unnie terkejut, tak mengerti apa maksudnya memberikanku kalung tersebut.

"hadiah pernikahanmu dariku" ujarnya dengan tersenyum manis menatapku.

Mataku mulai memanas, aku menutup kotak kecil tersebut sambil menahan air mataku yang hendak turun. "Unnie aku tidak bisa menerima ini" aku mengembalikan kalung tersebut, menyimpannya kembali ditangan ahra unnie.

"Ada apa yoong? Kau tidak menyukainya?"

Aku menggeleng-gelengkan kepalaku cepat. "Kau melakukan banyak hal untukku juga kyuhyun, aku tak bisa lagi menerima hadiah darimu. Aku sangat berterima kasih padamu unnie" aku menggigit bibirku bersusah payah agar air mataku tak tumpah.

"Yoona" seketika ahra unnie memeluku dalam dekapannya. Aku memejamkan mataku menahan air mata, aku merasa sangat bersalah berbohong padanya. Aku tak tahu harus melakukan apa semuanya benar-benar jauh dari yang kubayangkan, semuanya tak semudah yang kupikirkan. "Yoona kau sudah kuanggap sebagai adikku sendiri, terima kasih sudah menerima kyuhyun dengan segala kekurangannya. Hiduplah bahagia eoh" seketika air mataku tumpah setetes demi setetes, sudah tak dapat kubendung lagi.

"Hey jangan menangis make-upmu akan luntur" ujarnya mengusap air mata yang jatuh ke pipiku. ia mengambil kalung didalam kotak tersebut dan memasangkannya di leherku. "Lihatlah kau semakin cantik memakai ini" ujarnya, ia tersenyum lalu memelukku kembali.

Unnie tolong maafkan aku, maafkan juga adik kesayanganmu karena membohongimu.

***

"Cho kyuhyun, apakah kau akan berjanji akan selalu bersama dikala susah maupun senang? Dalam keadaan sehat maupun sakit akan setia menemani istrimu seumur hidupmu?"

"Aku berjanji" kyuhyun mengucap janji didepan altar, dihadapanku juga beberapa undangan yang datang.

"Dan im yoona, apakah kau akan berjanji akan selalu bersama dikala susah maupun senang? Dalam keadaan sehat maupun sakit akan setia menemani suamimu semumur hidupmu?"

Aku menatap kyuhyun yang ada dihadapanku, tatapannya menatapku dalam. Kini ia tersenyum menatapku menggenggam kedua tanganku mencoba menenangkanku.

Aku menggigit ujung bibirku. "Aku.. Berjanji" kata-kata tersebut akhirnya dapat keluar dari mulutku

"Kunyatakan kalian berdua sebagai suami istri"

 

"KISS..KISS..KISS" terdengar suara yang tak asing bagiku berteriak ditengah-tengah deruan ombak yang melatari pernikahan ini. Aku menatap kearah sumber suara tersebut, eunhyuk menyeringai khas pada kami berdua berteriak dari kejauah yang diikuti oleh undangan yang lain. aku menatap kyuhyun, ia menatap eunhyuk tajam.

aku memelas agar kyuhyun tak melakukan apa yang diteriaki hampir oleh semua orang disini, bahkan kulihat ahra unnie dan ibu kyuhyun begitu semangat berteriak bersama undangan yang lain.

Kyuhyun mengangkat kedua bahunya, ia menatapku seolah member arti ‘apa yang harus kulakukan’. Aku menggelengkan kepalaku pelan memohon agar kyuhyun tak melakukannya.

"Tutuplah matamu" kyuhyun sedikit berbisik padaku, sontak aku kaget mendengar kata-katanya. apa yang mau dia lakukan? "Cepatlah" protesnya. Aku mengernyitkan dahiku, tanpa banyak tanya aku menuruti perintahnya untuk menutup mataku dapat kurasakan angin kencang menghampiri wajahku.

"maafkan aku" kini aku dapat mendengar suaranya yang mendekat dari sebelumnya, deruan nafasnya dapat kuraskan tepat di wajahku dan satu kecupan tersarang di keningku dengan cepat aku membuka mataku terkejut.

"Dan terima kasih" kyuhyun menyeringai evil menatapku, dan aku masih terpaku ditempatku menatap kyuhyun dengan kedua bola mataku yang hampir mau keluar. Apa yang dia lakukan? Dia menciumku? itu juga bagian dari sandiwaranya?

***


Aaaaaaaa, maaf banget kalo updatenya kelamaan :( berhubung saya mudik jadi sempat tertunda buat nerusin ffnya maaf juga kalau banyak typo sana sini :(. Ngomong-ngomong Minal Aidzin Wal Faidzin bagi teman-teman yang merayakannya :) jadi harus saling memaafkan ya hihihihi ;)

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
nabiladwi19 #1
Chapter 13: aku suka ff ini, nggak pernah baca ff kyk gini sebelumnya. Chap 13 kereen, akhirnya KyuNa happy ending :)
neesstt #2
Chapter 7: Yah lgi senyum2 bca moment kyuna ehh muncul seohyun, :) tpi gk papa deh tetep keren kok ^.^
neesstt #3
Chapter 5: Duh apa ya kejutan di chap brkutnya,, penasran :) , lngsung aja deh aku bca chap 6 nya ^^
neesstt #4
Chapter 4: Aaaa jdi hubungan kyu sma appa nya kurang baik y,, ciyeee sweet bgt pernikahannya :) ;)
neesstt #5
Chapter 3: Hmm knpa kyuhyun kaget liat appanya??
neesstt #6
Chapter 2: Wah suka sma ide ceritanya,, kyk drama full house ^^ keren!!!
Warda-ssi #7
Chapter 13: Waw waw akhirnya end juga.. Suka banget sama ceritanya. Akhirnya happy ending juga. Tiap part bener* butuh waktu baca yg lama. Mungkin 3 jam non stop. Tapi aku bacanya terpotong-potong tiap part nya. Karena tiap part panjang~ banget, jadi butuh jeda yg mau baca. Biar ga suntuk. Sekitar butuh 6 jam -,-

Sekali lagi, ff nya Daebbakk :)
ChoiSuri
#8
hwaaaaaaaaa terimakasih terimakasih terimakasiiih!! seneng deh ^^ salam kenal juga manggil apa aja bebas ko hihihi :> mulai sekarang juga sering sering baca fanfic straight aku yang lain yaaaa xixixixi :P
Nara14 #9
Chapter 13: saya suka cerita nya, awal cerita di bikin gemes ama couple ini trus pas di tengah di bikin senyum-senyum sendiri eh pas mau akhir di bikin sedih, untung nya happy end coba kalo gak ah saya bakalan gak kuat. Maaf ya bru coment di chapter ini hehe. Oh,ya! Ini fanfic straight pertama loh yang saya baca, padahal saya gak suka fanfic yg straight tapi pengecualian buat fanfic ini. Gak tau kenapa liat sinopsis fanfic ini jadi pengen baca dan akhirnya fuala saya jadi suka ama fanfic ini. Oh, ok kenapa saya jdi curhat disini. Hehe Salam kenal author(saya gak tau mau manggil apa, jdi saya manggil gtu aja. Maaf klo gak suka)
yoongyuyoong #10
Chapter 13: Suka suka suka suka sukaa sukaaaaa aaaaaaaaaaaaa tapi moment kyuna nya kurang banyaaaaak hihihi ditunggu ff yg lain ^^