Dangerous Twin

Dangerous Twin

Author POV

            Sumpah Kibum tak tahu apa yang merasukinya sampai dia terus mengelus lembut rambut adiknya. Seandainya sang eomma tidak datang untuk membangunkan Kyuhyun, Kibum pasti akan terus melakukan itu sampai pagi. Sayangnya ketika Kibum melihat betapa cemasnya sang eomma saat tak juga bisa membangunkan Kyuhyun membuat perasaan sayang yang dia rasakan menguap dibawa angin.

            Mata hitam tajamnya memancarkan perasaan iri dan kesal saat orang tuanya dengan heboh dan kawatir memanggil dokter untuk mengecek keadaan Kyuhyun yang tak juga bangun dari tidurnya.

            “Tenanglah Tuan dan Nyonya, Kyuhyun hanya mengalami kelelahan. Kemungkinan besar itu karena aktivitasnya yang padat dan banyaknya beban pikiran sehingga membuatnya stress” Dokter Jang –Dokter Keluarga Cho- memberitahu sepasang suami isteri yang cemas tingkat dewa itu. Tapi untuk jaga-jaga Dokter Jang memasang infus di tangan Tuan Muda Cho. Merasa akan muntah saking muaknya Kibum menghilang dari sana meninggalkan kedua orang tuanya yang berjaga di samping ranjang adik kembarnya.

            Sepanjang malam Mr dan Mrs Cho sama sekali tidak beranjak dari samping Kyuhyun. Kedua insan itu terlihat begitu lega ketika anak mereka akhirnya membuka mata.

            “Chagi…” panggil sang eomma lembut.

            Istirahat sepanjang hari membuat tubuh Kyuhyun kembali segar walau kepalanya masih lumayan berat. Setidaknya rasa lelahnya sudah menghilang. Melihat kecemasan dalam mata kedua orang tuanya Kyuhyun tersenyum berusaha menghilangkan rasa cemas itu “Aku baik-baik saja eomma”

            “Itu kalimat favoritmu nak” sang appa membalas senyum anaknya.

            “Apa terjadi sesuatu Kyunnie? Tidak biasanya kamu tiba-tiba sakit padahal kemarin sore keadaanmu baik-baik saja” Tanya sang eomma masih belum bisa menghilangkan rasa cemas pada anak satu-satunya. Yah setidaknya anak satu-satunya yang msih hidup.

            Tentu saja ada yakni kakaknya yang bangkit dari kematian dan mengklaim bahwa seharusnya dia masih hidup dan adiknyalah yang seharusnya mati. Tapi bukannya mengatakan itu, Kyuhyun hanya menggeleng “Ani. Tugas sekolahku sangat banyak. Mungkin aku hanya agak lelah”

            Ayolah siapapun tahu otak secerdas Kyuhun tidak akan mengeluh walaupun diberi soal anak mahasiswa tingkat akhir. Sayangnya sang orang tua yang tidak ingin memaksa anaknya bercerita hanya menghembuskan nafas menyadari ada yang aneh dengan anak mereka.

            Tanpa sengaja mata Kyuhyun menangkap angka yang ditunjukkanjam dinding di kamarnya. Jam 1 siang. Oh God! Bukankah jam 4 nanti dia ada janji dengan Siwon hyung-nya? Atau lebih tepatnya Kibum yang ada janji. Dengan panik Kyuhyun berusaha bangun dari posisi tidurnya tapi infus pada tangannya menghalangi.

            “Mau kemana Kyu? Kau harus istirahat. Kondisimu masih lemah. Lagipula ini hari minggu” sang appa menatap tidak suka ketika anaknya berusaha melepas infus pada tangannya.

            “Aku ada janji dengan Siwon hyung. Aku sudah sembuh appa. Biarkan aku pergi bersama Siwon hyung” jawab Kyuhyun masih sibuk melepas paksa infusnya.

            “Telepon saja Siwon dan katakan kau sedang sakit. Dia pasti mau mengerti” takut Kyuhyun akan memaksa membuka infus dengan kasar dan melukai tangannya, sang eomma membantu anaknya melepas infus.

            Kyuhyun menggeleng kuat. Merasa lega kepalanya tidak berdenyut lagi “Aku sudah janji. Aku sangat ingin pergi dengan Siwon hyung. Kumohon” Kyuhyun mengingat betapa semangat dan senangnya Bummie hyungnya membahas acara ‘kencan’ dengan Siwon membuat dia tidak tega jika acara ‘kencan’ itu harus batal karena kesalahannya. Tapi syukur jurus terakhir andalannya yakni ‘memohon’ dengan puppy eyes_nya tak pernah gagal membuat semua orang menuruti keinginannya.

            “Baiklah tapi jangan pulang malam dan kalau suadh lelah langsung pulang. Arra?” titah Mr Cho.

            Kyuhyun mengangguk sambil tersenyum. Dia berhasil menyelamatkan ‘kencan’ kakaknya. Walau jujur, dia merasakan sesuatu melilit perutnya dengan perasaan tidak nyaman membayangkan kakaknya akan pergi dengan Siwon hyung yang disukainya.

            Setelah makan banyak –Kyuhyun tak habis pikir nafsu makannya begitu besar saking terkuras energinya untuk pertukaran tempat- dan menerima ceramah kedua orang tuanya tentang berbagai hal yang harus dai perhatikan demi kesehatannya, Kyuhyun bersiap-siap. Mandi membuatnya segar seperti HP yang baru dicas sampai penuh.

            “Kerja bagus. Hebat juga kau bisa meyakinkan mereka agar mengijinkanmu keluar rumah setelah hampir 24 jam tidur seperti orang mati” Kibum yang sedang duduk di kasur Kyuhyun berkata sambil membolak-balik majalah game yang dia dapat di atas meja belajar adiknya ketika sang adik baru keluar kamar mandi.

            Kyuhyun tersenyum mendengar pujian dari kakaknya.

            “Aku heran apa yang membuatmu begitu tergila-gila dengan game ini? Ini sungguh membosankan!” Kibum melempar majalah game yang tadi dibacanya sembarang arah.

            Kyuhyun mengeringkan rambut hitamnya dengan handuk “Aku juga bingung kenapa hyung sangat suka membaca buku. Apalagi buku aneh tebal kusam padahal waktu itu hyung belum bisa baca sama sekali”

            Kibum tersenyum mengingat ketika kecil dia sering meminta dibelikan buku seperti itu. Dia belum bisa membaca dan meminta eommanya membacakan itu sebagai dongeng. Padahal isinya cerita mistis seperti dunia lain dan iblis yang mengerikana. Tapi dia sangat suka cerita-cerita seperti itu “Daripada kau cerewet seperi itu cepat pakai baju yang sudah kusiapkan” Kibum menunjuk pakaian yang sudah dia siapkan di atas kasur tepat disebelahnya.

            “Hyung menyiapkannya untukku?” Tanya Kyuhyun tidak percaya. Dia teringat dulu ketika mereka berdua mandi bareng Kibumlah yang memilihkan baju untuknya.

            “Tentu saja. Mana mau aku merusak kencanku dengan selera fashionmu yang parah” Kibum angkat bahu menatap adiknya yang masih memakai handuk.

            Senyum Kyuhyun tidak menghilang mendengar alasan kakaknya. Dia cukup senang kakaknya kembali perhatian padanya walaupun hanya agar tubuh pinjamannya baik-baik saja. Kyuhyun  memakai baju pilihan kakaknya berupa kaos lengan pendek berleher V berwarna putih dilapisi kemeja merah panjang yang semua kancingnya tidak terpasang. Celana panjang hitam membalut sempurna kaki jenjang Kyuhyun.

            Kibum mengamati hasil pilihan fashionnya “Cocok. Tidak terlalu murahan dan tidak kaku. Pas untuk cowok penggoda yang berkelas”

            “Eh?” Kyuhyun menatap kakaknya bingung. Cowok penggoda?

            “Sudah cepat sisir rambutmu. Jangan rapi-rapi buat dia berantakan tapi jangan aut-autan” perintah Kibum lagi.

            Kyuhyun bingung apa yang dimaksud dengan ‘berantakan tapi tidak aut-autan’ tapi Kibum tersenyum puas melihat rambut Kyuhyun yang disisir asalah oleh yang punya.

            “Aku sudah tidak sabar. Cepat kemari. Kita bertukar tempat” titah sanak sulung Cho itu.

            Meski diperintah terus dari tadi Kyuhyun sama sekali tidak keberatan. Tanpa banyak berpikir Kyuhyun mendekati Kibum yang duduk masih duduk di ranjangnya. Dia memejamkan matanya ketika sensani dingin itu datang lagi. Kepalanya terasa sakit tapi tidak sesakit ketika pertama kali. Kyuhyun mengepalkan tangannya keras berusaha meredakan rasa sakit yang diarasakan. Kibum memegang pundak adiknya erat agar jika sang adik pingsan dia tidak akan terjatuh ke lantai.

            Rasa sakit itu mereda Kyuhyun membuka matanya dan yang pertama dia lihat adalah wajahnya sendiri yang sedang menatapnya denagn tatapan yang sulit diartikan. Meski menggunakan tubuh Kyuhyun, Kibum selalu berhasil menyembunyikan perasaannya yang sesungguhnya.

            “Apa rasanya masih sakit?” Kibum bertanya. Dia sama sekali tidak merasakan sakit ketika 'pertukaran tempat’ berlangsung berbeda dengan Kyuhyun yang meregang nyawa melakukannya.

            Kyuhyun menggeleng “Aniya. Sudah lebih baik dari yang pertama”

            “Baguslah kalau begitu. Aku jadi bisa sering melakukannya tanpa membuatmu mati terlalu cepat” Kibum berdiri dari pose duduknya. Dia berjalan menuju cermin untuk melihat penampilannya.

            “Siwon hyung mengajak hyung kemana?” Tanya Kyuhyun penasaran dan sedikit iri.

            Kibum tersenyum misterius “Kau tidak pernah kencan ya? Masa kau tidak tahu kemana orang akan mengajak pasangannya kencan?”

            Kyuhyun terdiam. Rasanya sangat tidak enak membayangkan Kibum dan Siwon sebagai pasangan. Hatinya seolah berteriak ‘Akulah pasangan Siwon hyung’ tapi mulutnya hanya berkata “Aku tidak tahu”

            “Maklum saja selama ini tidak ada yang pernah mengajakmu berkencan sih” Kibum angkat bahu tidak peduli. Dia mengecek waktu di jam tangan sport merahnya “Sudah hampir jam 4 sebentar lagi Siwon hyung pasti menjemputku dan kami bisa segera berkencan mesra”

            Kyuhyun menyadari Kibum yang biasanya memanggil Siwon dengan Siwon saja sekarang menggunakan Siwon Hyung dan Kyuhyun tahu itu bukan bertanda baik untuknya.

            “Aku peringatkan kau tidak boleh mengikutiku dan Siwon. Kalau sampai aku melihat rohmu berkeliaran disekitar kami aku tidak akan segan-segan menyakitimu dan orang-orang yang kau sayangi. Arra?”

            Kalimat Kibum yang seperti ancaman membuat Kyuhyun yang berniat membuntuti diam-diam kencan mereka segera mengangguk dan membatalkan niatnya.

            “Bagus. Lagipula kau pasti tidak suka melihat apa yang akan kami lakukan nanti” Kibum berkata.

            Kyuhyun menatap kembarannya bingung “Apa maksut hyung?”

            Killer smile yang sangat indah terpantri dibibir tipis Kyuhyun yang saat ini dikendalikan Kibum “Aku akan berciuman dengan Siwon hyung”

            Rasa sakit kepala yang tadinya lenyap kini menghantamnya dengan kuantitas jauh lebih menyakitkan tapi rasa itu menyerang hatinya “Mwo?”

            “Kyunnie Siwon sudah datang. Dia menunggumu di bawah chagi” suara Mrs Cho terdengar di balik pintu kamar Kyuhyun.

            “Ne eomma” jawab Kibum lalu dia menatap adiknya yang  masih membeku shock. Mata elangnya berkilat-kilat puas “Sampai nanti Kyunnie. Tenang saja aku tidak akan membiarkan tangan Siwon hyung turun lebih dari pinggangku”

***

Kibum POV

            Kencan yang ada di pikiranku jauh lebih baik dari ini. Bayangkan saja setelah aku susah payah memancing Siwon hyung dengan berbagai cara agar dia mengajakku sekedar ‘jalan-jalan’ kami malah makan malam di Restoran Herbal hanya gara-gara dia tidak mau aku sakit dan muntah-muntah karena makan sembarangan. Mengingat orang tua Choi Siwon yang merupakan pemilik perusahaan mobil terbesar di Korea dia pasti bisa membayar restoran di hotel bintang 7 dan menyewa atap restoran itu hanya untuk dinner kami berdua. Tapi apa yang kudapat? Makan malam sup kentang dan wortel tumis.

            “Jangan melihatku seolah aku melukai harga dirimu Kyunnie. Kau sedang tidak fit. Aku tidak mau gara-gara kau memaksakan diri menepati janjimu padaku sakitmu malah makin parah” Siwon hyung menatapku dengan senyum mengembang membuat dua lesung pipinya yang indah terlihat luar biasa y.

            “Aku mau makan daging” jawabku mencoba seperti Kyuhyun sang pecinta daging dan pemusnah sayuran.

            “Sudahlah ayo makan” Siwon hyung malah mengacak-acak rambutku.

            Setelah menatapnya sebal aku memakan makanan di depanku. Wow! Untuk ukuran sayuran, makanan ini enak juga. Lagipula aku bukan vegetalbe hater seperti si kembaran manjaku itu.

            “Bagaimana enakkan?” Senyum Siwon hyung makin lebar membuat pipiku memerah.

            Aku mengangguk “Enak sekali hyung” jawabku jujur.

            “Aku senang kau tidak muntah-muntah hebat seperti terakhir kali aku memaksamu makan sayur kemarin” Siwon hyung menatapku senang.

            Eh? Si Phabo Kyuhyun itu sungguh-sungguh tidak bisa makan sayur sampai detik ini? Astaga hebat juga anak itu bisa hidup sampai sekarang. Aku jadi teringat ketika kami berusia 2 tahun dia langsung dilarikan ke rumah sakit karena sayuran yang dia makan tersangkut di tenggorokannya. Dia hampir saja harus dioperasi. Mungkin gara-gara itu dia sangat membenci yang namanya sayuran.

            “Setelah selesai makan kita nonton di bioskop ya. Aku sudah dapat tiket film yang kau suka” Siwon hyung melanjutkan makannya.

            Aku hanya mengangguk.

***

            Sejak dulu aku selalu mengutuk kebiasan adikku yang sangat suka film dongeng. Bukan berarti aku tidak suka. Waktu kecil aku sangat menyukai dongeng tapi itu dulu. Sayangnya si bodoh itu tetap menyukai dongeng dan cerita omong kosong lainnya sampai sekarang. Siwon hyung dengan bangga menunjukkan tiket bioskop dengan film berjudul ‘Putri Duyung’. Aku mengerang frustasi dan tidak bisa berbuat apa-apa karena tak ingin membuatnya curiga.

            Aku memandang antrian orang-orang yang masuk ke museum dan mataku langsung membulat sempurna menemukan sebuah poster film besar bertulisan ‘Detective Conan Movvie Spesial Pembunuhan di Pulau Burung’. Bagai disengat lebah –walau aku belum pernah merasakannya- aku langsung menarik tangan Siwon hyung dan berkata cepat tanpa spasi “Akuinginnontonfilmconanpokoknyafilmcoanandanharusitu”

            “Kyu bicaramu cepat sekali seperti Eunhyuk jika ngerap. Kau bilang apa? Coba ucapkan pelan-pelan dan tark nafas” Siwon hyung menatapku bingung dan cemas.

Tidak peduli dengan tatapannya aku mengulanginya dengan tidak sabar “Aku ingin nonton film Conan. Pokoknya film Conan dan harus itu” aku menunjuk poster film Conan yang bergambar orang Jepang dengan pakaian seragam ala Shinichi.

            “Tapi kamu kan tidak suka film pembunuhan. Parahnya begitu melihat darah kau langsung pusing dan mual” Siwon hyung berkata.

            “Aku tidak peduli. Pokoknya aku mau yang itu. Kalau hyung tidak mau, aku akan nonton sendiri” aku sudah berniat meninggalkannya yang terlalu lama berpikir.

            Siwon hyung menahan lenganku “Baiklah. Jangan  cepat ngambek. Ayo kita nonton film itu”

            Setelah lumayan lama mengantri kami akhirnya berdiri di antrian terdepan. Dengan senyum sumringah nan cerah aku menatap wanita pengurus tiket itu dengan penuh harap. Tanganku sudah siap menyentuh tiket itu ketika sebuah tangan yang lebih besar merebutnya lebih dulu. Aku memandang orang itu dengan marah.

            “Maaf man, pacarku sangat ingin nonton ini. Kalian nonton yang lain saja” dia berkata.

            Aku sudah siap menyemburnya dengan sunpah serapahku tapi Siwon hyung mengenggam tanganku erat “Sudahlah Kyu, kita beli yang lain saja” dia lalu berbicara pada wanita pengurus tiket itu “Kami beli 2 tiket film ini”

            Setelah pulih dari shock terpesonanya melihat ketampanan Siwon hyung wanita itu menjawab dengan sedih “Maaf tapi tiket tadilah yang terakhir”

            Aku benci kata maaf. Kuhentakkan tangan Siwon hyung yang menggenggam tanganku dan berlari mengejar orang yang merebut tiket emasku itu. Dia sudah hampir masuk pintu teater. Aku menarik pundaknya dan mentapnya murka “Kembalikan tiketku!!”

            Orang itu agak kaget lalu melihatku dari atas ke bawah seolah menilai kelihaianku berkelahi “Jangan berteriak di telingaku dengan suara cemprengmu nak. Dan ini tiketku aku saudah membayarnya tadi”

            Nak? Cih umurnya bahkan baru 20 tahun tapi dia menganggapku bocah 5 tahun “Cepat berikan tiket itu atau kau akan menyesal”

            Dia dan pacarnya tertawa. Wanita yang menjadi pacarnya adalah gadis SMA bermike up layaknya tante-tante ganjen itu mengibas-ibaskan 2 tiket emasku layaknya kipas “Kau ingin ini?” dia menggibas-ibaskan lagi tiket itu di depan wajahku. Dengan gerakan cepat aku merebutnya.

            “Auww” dia meringis saat tangannya kuhentakkan dengan kasar “Oppa… dia menyakitiku” adunya.

            Aku menatap kedua orang tak penting itu sekilas lalu berbalik mencari Siwon hyung tapi baru beberapa langkah, namja tadi mendorongku. Aku terjatuh ke lantai dengan lutut lebih dulu. Sialan lututku pasti lecet tapi tidak terasa sakit karena Kyuhyunlah yang merasakan sakitnya. Aku bersiap bangun dan membalasnya saat aku melihat siluet orang bergerak sangat cepat menerjang namja perebut tiket emasku itu. Dan siluet itu adalah tubuh kekar Siwon hyung.

            Tidak hanya menerjangnya. Siwon hyung menhantamkan tinju mentahnya ke hidung orang itu sampai menghasilkan suara tulang patah yang menyakitkan. Aku tersentak mendengar suara geraman menakutkan yang keluar dari bibir Siwon hyung “Bedebah macam kau berani sekali menyakiti Kyuhyun. Tak akan kubiarkan orang kotor sepertimu menyentuhnya. Kau akan merasakan neraka jika berani muncul dihadapan kami lagi”

            Total 3 kali pukulan cukup membuat wajah orang itu babak belur tak berbentuk. Tak ada satu orangpun yang berani melerai perkelahian itu. Semua orang seolah membeku oleh aura kelam membunuh yang keluar dari tubuh Choi Siwon. Merasa lawannya tidak berdaya lagi Siwon hyung melempar orang itu seperti kaos kaki bau. Dia mengeluarkan dompet dan melempar orang itu dengan lembaran-lembaran seratus ribu won banyak sekali “Itu untuk bayar tiketnya”

            Aku masih tak bergerak sedikitpun ketika Siwon hyung akhirnya berbalik. Wajah sangarnya langsung berubah lembut begitu melihatku. Dia berjalan cepat meraihku dalam pelukannya “Kau tak apa-apa kan Kyunnie? Orang itu tidak melukaimu kan?”

            Butuh waktu 3 detik bagiku untuk mengerti perubahan drastis ekspresi dan sikap namja tampan di depanku ini “Ne hyung, aku baik-baik saja”

            Siwon melepaskan pelukannya dan menatap setiap senti wajahku memastikan tidak ada luka disana. Hal itu membuatku salah tingkah. Sial kenapa tiba-tiba aku bersikap seperti yeoja puber begini sih!

            “Maaf, tapi kalian sudah berbuat keributan” seorang petugas berseragam mendekati kami. Dia sedari tadi hanya diam tak berani mengganggu Siwon hyung karena melihat betapa mengerikannya namja itu “Sebaiknya kalian…”

            “Yak! Jangan berani-berani menyentuhnya” ekspresi Siwon hyung kembali sangar ketika petugas itu berniat memegang lenganku.

            Seperti melihat setan. Petugas itu gemetar. Siwon hyung kembali menatapku dan ekspresinya kembali lembut “Kajja Kyunnie kita nonton film Conan. Kau sangat ingin menontonnya kan?”

            Deg

            Senyum manis berlesung pipi itu membuat wajahku merona merah.

***

 

akhirnya bisa update juga,,

maksi buat yang nunggu :3

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Rismaaa #1
Chapter 12: Di tahun 2017 baru baca?? Kemana aja kamu risma?? Hehehe
bagus bgt thor ff fantasy emang paling seru buat dibaca. Pengen ada ff wonkyu lagi bisa?
reynita88 #2
Chapter 3: seruuuu...
si kibum jadi rada jahat yak, gak kayak waktu kecil dulu.
mungkin efek dendam gak di inget kali yah ~>_<~
Kawaii22 #3
Chapter 12: Bagus banget ohmygoddd,, lanjut terus thor!
skmcom #4
Chapter 12: aku cuma bisa bilang WOW!! its amazing garls...
Wulwul0705
#5
Chapter 12: Kejutan....
Kayak mau ultah trus dapat kejutan manis,..
Oh... Tuhan manisnya cinta siwon sama kyu
Tapi ending bahagia... aku suka...
hyunnie88 #6
Chapter 2: ceritanya seru bngt dn gk bosen aku baca2 terus!^^b
KyuriKimELF #7
Chapter 12: Mian ya thor q c0ment.a di part akhir..
Q suka ff.a keren terlepas dari aku joyer and pegaxue but i enjoyed this ff..
mau joyer,pegaxue tw wonkyu skalipun qta tetap elf yg mencintai mreka smua kan. Toh ini cuman fanfic..
#haha ,q kebanyakan diplomasi..xD
over all nice ff sneng akh!r.a bhag!a semua.
SitiNurAzizah #8
Chapter 12: huhuyyyy.... senangnya~~~ mereka semua bahagia..

ceritanya keren. pertama kali baca ff dengan ide cerita kaya gini dan ini bagus banget. hihi. keren thor.
Darmin
#9
Chapter 12: Aaaa noona...

Eh situ lebih tua ga ya? Bodo ah,gua eternal maknae dimana aja dan kapan aja :v

Btw,akhirnya nemu cerita ini lagi,dulu nemu pas masi chap 9,abis itu lupa linknya T.T

Btw ceritanya baguuus,author noona kreatif dah :3 and I want a sequel yah :3

*memberbarusksd
hayarahma #10
Chapter 12: Omg gak pernah kepikiran bakal gini akhirnya. But overall, this story is absolutely daebak!!
Happy ending ternyata ahaha, good job eonni! xD