Dangerous Twin

Dangerous Twin

            “Sudah waktunya aku kembali ke tubuhku Cho Kyuhyun”

Kyuhyun POV

            Aku tak bisa berkata apa-apa mendengar perkataan Kibum hyung atau lebih tepatnya hantu Kibum hyung? Entahlah. Hari ini terlalu banyak hal yang mengagetkan terjadi dalam kurung waktu singkat.

            “Kenapa? Kau bingung kenapa aku mengatakan tubuhmu adalah milikku?” seringai tak pernah lepas dari bibirnya “Harusnya kau bisa mengerti mengingat otakmu lumayan cerdas. Aku menyelamatkanmu dengan mengorbankan nyawaku. Jadi seharusnya tubuhmulah yang saat ini dikubur. Bukan tubuhku! Ini sungguh tidak adil”

            Apa kau menyesal menolongku Hyung? Apa kau sangat membenciku? Apa aku yang ada pikiranmu hanya seorang pembunuh?   

            Ingin sekali aku mengatakan itu. Tapi aku terlalu takut mendengar jawabannya “Lalu apa yang harus kulakukan untuk membuatnya adil?” aku mendengar diriku bertanya.

            “Kembalikan semua yang harusnya jadi milikku. Hidupku, masa remajaku, kasih sayang appa dan eomma dan segalanya” jawabnya.

            “Aku bukan Tuhan hyung, aku tidak bisa menghidupkan orang yang sudah mati” aku mencoba memberi tahunya.

            “Kau tidak perlu menjadi Tuhan untuk melakukannya. Aku yang akan melakukannya. Kau hanya diam dan terima saja” tak ada sedikitpun keraguan dalam suaranya.

            Kenapa rasanya sangat aneh. Aku ingat dulu ada kehangatan di hatiku setiap berdiri di depan Kibum hyung. Tapi saat ini yang kurasakan hanya perasaan tajut dan sedih.

            “Eomma akan datang sebentar lagi. Pura-puralah kau tidak tahu tentang aku. Jangan beri tahu siapapun atau kau akan menyesal” telunjuknya yang agak tembus pandang menuding wajahku. Aku mundur beberapa langkah “Bersiaplah besok untuk pertukaran tempat Kyunnie”

            Aku tak sempat bertanya apa maksudnya karena begitu dia mengatakan itu dia langsung menghilang tak berbekas. Aku masih terpana mencoba memahami apa yang baru saja terjadi ketika pintu kamarku di buka dan eomma serta Hangeng hyung masuk ke kamarku.

            “Kenapa tidak memberi tahu eomma kalu sudah pulang sekolah Kyunnie” eomma mendekatiku.

            Aku menatapnya sengit. Aku sangat marah padanya karena menyembunyikan fakta tentang Kibum hyung. Dia menatapku bingung “Kamu demam chagi?” dia bertanya. Tangannya terulur ingin menyentuh keningku.

            Sebelum tangannya mencapai keningku aku mundur dan berjalan menuju kasur. Aku merebahkan tubuhku yang terasa lemas ke kasur. Kepalaku masih saja berdenyut. Dadaku bergemuruh keras sampai rasanya susah sekali bernafas “Aku ngantuk. Bisakah kalian meninggalkanku sendiri?”

            “Ada apa Kyu, apa ada sesuatu yang membuatmu marah?” Tanya Hangeng hyung duduk di kasurku.

            “Tidak ada. Setelah keluar tolong tutup pintunya” jawabku. Aku tahu nadaku terdengar sangat dingin. Aku tak peduli. Saat ini aku hanya ingin mengistirahatkan pikiranku.

            “Kau mengusir eomma?” ibuku terdengar kaget. Aku memang tidak biasanya bersikap begini.

            “Tolong, aku hanya ingin tidur” aku menjawabnya lalu memiringkan posisi tidurku membelakangi mereka.

            “Baiklah. Selamat tidur chagi” eomma mengelus rambutku sedikit lalu terdengar suara pintu tertutup.

            Hancur sudah pertahananku. Air mata yang tadi terhenti kembali terjatuh. Dan terus terjatuh sampai aku terlelap dalam remang-remang mimpi.

***

Author POV

            Kyuhyun tak banyak bicara setelah bangun dari tidur siangnya. Dia hanya mengangguk dan menggeleng jika perlu, selebihnya dia bersikap seperti patung. Orang tuanya mengira dia sedang demam. Seorang dokter datang untuk memeriksanya tapi belum sempat menyentuh Tuan Muda Cho dia sudah mendapat teriakan dan deathglare menyeramkan. Hangeng sempat berpikir Kyuhyun entah bagaimana tahu tentang saudara kembarnya ‘tapi jika memang tahu harusnya dia bertanya bukannya bersikap seolah semua orang adalah musuhnya’ itulah pikiran Tan Hangeng.

            Pagi menjelang. Sinar matahari menyinari kamar mewah Kyuhyun membuat sang empunya kamar terbangun. Sebenarnya bukan itu saja yang membuatnya terbangun. Dia tersentak kaget dan mundur. Saking kerasnya mundur kepalanya membentur kepala ranjang.

            Kyuhyun mengelus-elus kepalanya yang sakit dan bertanya pada tersangka yang membuatnya kaget “Apa yang kaulakukan hyung?”

            Kibum yang baru datang dari alamnya entah dimana tak sabar menunggu Kyuhyun bangun dan berniat memulai ‘pertukaran tempat’ dengan dongsaengnya hanya tersenyum simpul “Tentu saja mengambil tubuhmu” kata-katanya menakutkan tapi senyum simpulnya membuatnya mirip dengan Bummie kecil yang selalu melindungi adik kembarnya.

            Kyuhyun yang sempat terhipnotis senyum kembarannya tersentak “Kau mau membunuhku hyung?”

            “Kau tak akan mati jika aku mengambil tubuhmu. Kau paling akan menjadi roh gentayangan sampai kau kembali ke tubuhmu. Kau masih belum mengerti arti bertukar tempat ya” jawab Kibum enteng.

            “Eh hyung akan mengembalikan tubuhku?” Kyuhyun berpikir setelah Kibum melakukan ‘entah apa’ pada tubuhnya dia tidak akan pernah bisa menyentuh tubuhnya lagi.

            “Tergantung dari sikapmu. Nah sekarang bersiaplah. Pertama akan terasa lumayan sakit dan mungkin kau akan pingsan sampai entah kapan. Tapi aku jamin setelahnya kau akan biasa” jelas Kibum.

            Baru saja Kyuhyun tersenyum dan berpikir Kibum hanya akan ‘meminjam’ tubuhnya sekali tapi mendengar kata ‘setelahnya’ dia kembali muram “Hyung akan sering meminjam tubuhku?”

            “Kau lupa akulah pemilik hidupmu. Sekarang diam dan berhenti memanggilku hyung” perintah Kibum kesal karena Kyuhyun banyak bertanya.

            Tak mau memancing kemarahan hantu kakaknya, Kyuhyun menurut. Dia kaget ketika Kibum mendekatkan wajahnya ke wajah Kyuhyun dan mencium bibirnya.

            Hal pertama yang dirasakan Kyuhyun adalah dingin. Seluruh tubuhnya terasa beku. Kepalanya seperti tertimpa segunung bongkahan es. Paru-parunya seolah berhenti mendapat oksigen. Asap biru kembali keluar dari bibirnya dan masuk ke bibir Kibum yang sudah melepas ciuman mereka. Dia berusaha memberontak tapi Kibum seolah mengikatnya dengan tali kasat mata. Dia melemah dan akhirnya kepalanya terkulai di kasur dengan mata tertutup.

            Kibum menatap puas wajah adiknya yang pingsan. Wajahnya tidak lagi berwarna. Tidak ada semburat merah yang biasa menghiasi pipi Kyuhyun. Yang ada hanyalah wajah pucat dan semitransparan karena yang terbaring disana hanayalah roh seorang Cho Kyuhyun. Tubuhnya sekarang ditempati roh Kibum yang kembali menuntut haknya.

            Dengan pelan Kibum mendekati cermin besar di kamar Kyuhyun “Dia sama sekali tak berubah. Tetap murni dan polos” dia berkata pada wajah yang dipantulkan disana.

            Terdengar ketukan pelan dari pintu kamar Kyuhyun “Kyunnie, eomma bawakan sarapan untukmu. Kau tak perlu sekolah hari ini”

            Tidak sekolah? Enak saja. Susah payah dia menguasai tubuh ini masa dia hanya diam di rumah “Shiero. Aku akan sekolah hari ini eomma” Kibum dengan cepat menjawab dan membuka pintu kamar Kyuhyun dan mendapati eommanya berdiri dengan pakaian rapi membawa nampan.

            “Tapi bukannya kamu sakit chagi?” Tanya sang eomma bingung.

            Kibum menggeleng “Aku baik-baik saja eomma” lalu mendorong pelan eommanya untuk kembali ke bawah “Aku siap-siap dulu. Sarapannya bawa saja, nanti kita sarapan bersama”

            Meski bingung Mrs Cho menuruti anaknya. Dia merasa ada yang aneh, hanya saja dia sama sekali tidak menyangka bahwa orang yang di depannya tadi adalah anak sulungnya yang meninggal 14 tahun lalu.

            Kibum mengambil handuk berwarna biru milik Kyuhyun dam bersiap mandi. Saat dia melewati kasur king size milik dongsaenya, dia menatap dongsaengnya yang seolah tak bernafas itu “Maaf Kyu, tapi hari ini adalah milikku” katanya sambil tersenyum.

***

Kibum POV

            Menurutku reaksi appa terlalu berlebihan ketika aku mengatakan akan menyetir sendiri ke sekolah. Dia dan eomma langsung heboh seolah aku berkata akan menjadi pendeta. Aku kan bukan si phabo Kyuhyun yang entah kenapa tidak terlalu becus berhubungan dengan kemudi. Tapi akhirnya aku berhasil meyakinkan mereka bahwa aku akan baik-baik saja. Lagipula mana mungkin aku akan mencelakai tubuh yang akan menjadi fasilitas menikmati hidup ini.

            Aku sudah terlalu lama menunggu hari ini. Hari dimana aku bisa merasakan cahaya matahari tidak menembusku. Hari ketika aku bisa melihat hembusan nafasku sendiri. Hari dimana ketika aku berjalan orang akan melihatku.

            Tapi aku sungguh tidak menyangka dengan membawa mobil ke sekolah akan membuat seisi sekolah heboh setengah mati. Apa sebegitu besarkah dampak kehadiran dan prilaku seorang Cho Kyuhyun disini?

            Aku tahu Kyuhyun lumayan terkenal di kalangan yeoja bahkan para namja. Tapi tidak sampai membuat semua siswa ternganga lebar ketika aku keluar dari mobil. Banyak suara kekaguman seperti:

            “Tuan muda Cho membawa mobilnya. Dia keren”

            “Ternyata dia memang mendapatkan Ferrari biru sebagai hadiah kenaikan kelasnya”
            “Lihat betapa tampanya dia”

            “Oh Tuhan, dia terasa begitu atas dari duniaku”

            Dan lain sebagainya.

            Hanya untuk tidak merusak image kerenku, aku membalas tatapan kagum mereka dengan killer smileku. Dulu appalah yang menjuluki senyumku seperti itu. Hahaha padahal waktu itu usiaku baru 2 tahun. Aku juga kaget betapa aku mengingat semua yang terjadi ketika aku msih hidup. Mungkin karena aku hidup hanya 3 tahun. Dan itu karena pemilik tubuh yang kugunakan sekarang.

            “Kau sungguh bawa mobil ke sekolah?” salah satu sahabat Kyuhyun yang bernama Lee Donghae bertanya.

            “Yups” jawabku sambil membanting tas di meja yang biasa Kyuhyun tempati, tepat di samping sahabatnya yang lain Kim Ryeowook.

            “Woha! Apa yang membuatmu tiba-tiba jadi tukang pamer tuan muda?” Lee hyukjae bertanya.

            “Aku bukan tukang pamer Monyet Sirkus” jawabku kesal.

            “Hae chagi. Dia mengatakanku monyet sirkus lagi” Si Monyet merengek pada Si Ikan.

            “Hey Ikan Asin. Bawa jauh-jauh monyet rabies itu sebelum moodku rusak” kataku pada Donghae.

            “Hus Kyu, bicaramu sudah keterlaluan” Ryeowook menyenggol sikuku.

            Aku hanya memberinya tatapan ‘I Don’t Care’ lalu sibuk membaca buku yang kubawa dari rumah.

            “Sejak kapan kau suka baca buku” Eunhyuk yang sudah kembali bermood bagus bertanya.

            “Dari dulu” jawabku tanpa sadar. Akh! Aku lupa si phabo Kyu kan hobbynya main game dan bikin rusuh. Mana mau dia baca buku kalau bukan terpaksa “Maksudku dari dulu aku ingin membangun image anak pintar dengan membaca buku”

            “Kau sudah pintar Kyu tanpa membaca buku. Kau kan si peringkat satu sepanjang masa” Donghae mengingatkanku.

            Huh! Kyuhyun selalu peringkat satu karena tidak ada aku. Aku jauh lebih pintar darinya. Seandainya dia sedikit lebih pintar, aku tak perlu selalu saja berusaha menyelamatkannya dari masalah.

            Aku malas membalas perkataan mereka. Aku memilih tenggelam dalam buku bacaan yang kubawa. Buku tentang revolusi manusia jauh lebih menarik daripada obrolan 3 makhluk tentang game terbaru.

            Aku sudah menyelesaikan halaman pertama ketika terdengar suara gebrakan. Kami semua sontak menatap asal suara. Aku agak kaget melihat seorang namja tampan berkeringat yang berjalan cepat ke arahku. Dia menarik tanganku dan langsung memelukku. Aroma maskulin dari tubuhmu membuatku meleleh. Aku ingat. Orang ini adalah Choi Siwon. Salah satu bonus tambahan dari ‘pertukaran tempat’ku dengan Kyuhyun. Aku hanya tidak menyangka bonusnya sebagus ini.

            “Kau tak apa-apa Babby Kyu?” Siwon melepaskan pelukannya dan mengamatiku seksama. Meneliti seluruh tubuhku memastikan tak ada organ yang kurang “Aku dengar kau sekolah mengendari mobilmu sendiri? Kau tidak menabrak gerbang kan? Tidak mengalami shock atau trauma kan?”

            Hey tunggu! Bukankah seorang Choi Siwon itu tenang dan terkendali? Kenapa sekarang dia bersikap seperti ini? Apa sebegitu kawatirnyakah dengan sosok Kyuhyun? Wah pantas saja bocah tengil itu melupakanku. Dia mendapatkan ganti yang lebih baik rupanya. Awas saja anak itu “Aku tak apa-apa Siwon hyung. Aku tak menabrak apapun saat kesini” kemudian aku punya ide untuk mengecek seberapa pentingkah Kyuhyun untuknya “Tapi ada sebuah mobil yang hampir menabrakku. Dia menyumpahiku” aku berkata dengan nada pura-pura sedih dan ketakutan.

            “Oh Babby” Siwon memelukku erat sampai aku susah bernafas “Siapa orang bedebah yang berani melakukan itu padamu? Kau ingat plat mobilnya? Atau kau ingat apa merk mobilnya? Aku akan menjebloskan orang brengsek itu ke penjara sampai busuk”

            Wow Look! It’s fun “Aku lupa. Orang itu sangat menakutkan. Tampangnya seperti penjahat India” aku mulai menikmati kecemasan dan perhatiannya.

            Dia memelukku lagi “Tenanglah Kyunnie, tak akan ku biarkan siapapun menyakitimu. Aku kan melindungimu dengan mempertaruhkan nyawaku”

            Hahaha sangat lucu Choi Siwon. Kau bahkan tak tahu kan kalau yang kau peluk sekarang bukan Kyuhyun tersayangmu. Kau bahkan tidak tahu Kyuhyunmu yang imut itu hanya tinggal roh yang terbaring tidak berdaya. Kau bahkan tidak bisa mencegahku melukai Kyuhyun lemahmu itu.

            “Ehem! Choi Siwon. Pelajaran pertama sudah dimulai 4 menit lalu. Tidakkah sebaiknya kau kembali ke kelasmu?” seorang guru yang baru saja datang berkata pada Siwon yang masih memelukku.

            Siwon melepas pelukannya tapi masih menggenggam tanganku dia menatap tegas guru itu “Aku akan tetap disini menemani Kyu”

            “Baiklah kalau itu maumu. Aku akan menyuruh Kyuhyun lari keliling lapangan 5 kali karena membawa orang asing ke kelas” ancam guru itu.

            Wajah keras kepala Siwon langsung berubah memelas “Andwae songsaengnim! Jangan lakukan itu. Aku akan kembali ke kelasku” lalu dia menatapku. Matanya yang hitam itu seolah membuat jungkir balik duniaku. Tatapannya lembut dan menenangkan “Aku akan kembali nanti Babby”

            Aku mengangguk lalu dia berbisik sebelum membungkuk pada guru itu dan pergi meninggalkan kelasku.

            “Syukur kita punya Cho Kyuhyun sebagai rem Choi Siwon jika dia berbuat seenaknya” aku bisa mendengar guru itu bergunam.

            Aku duduk di bangkuku bingung dan kaget. Tak menyangka sebegitu besar arti Cho Kyuhyun dalam diri Choi Siwon. Aku juga kaget mendengar kata-kata yang dibisikan Choi Siwon tadi.

“          Hari ini kau kelihatan berbeda”

***

 

Apa chapter ini terkesan terburu-buru?

Mianhae T_T sebentar lagi Author masuk kuliah jadi pengen kejar tayang TT_TT
semoga kalian enggak kecewa :3

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Rismaaa #1
Chapter 12: Di tahun 2017 baru baca?? Kemana aja kamu risma?? Hehehe
bagus bgt thor ff fantasy emang paling seru buat dibaca. Pengen ada ff wonkyu lagi bisa?
reynita88 #2
Chapter 3: seruuuu...
si kibum jadi rada jahat yak, gak kayak waktu kecil dulu.
mungkin efek dendam gak di inget kali yah ~>_<~
Kawaii22 #3
Chapter 12: Bagus banget ohmygoddd,, lanjut terus thor!
skmcom #4
Chapter 12: aku cuma bisa bilang WOW!! its amazing garls...
Wulwul0705
#5
Chapter 12: Kejutan....
Kayak mau ultah trus dapat kejutan manis,..
Oh... Tuhan manisnya cinta siwon sama kyu
Tapi ending bahagia... aku suka...
hyunnie88 #6
Chapter 2: ceritanya seru bngt dn gk bosen aku baca2 terus!^^b
KyuriKimELF #7
Chapter 12: Mian ya thor q c0ment.a di part akhir..
Q suka ff.a keren terlepas dari aku joyer and pegaxue but i enjoyed this ff..
mau joyer,pegaxue tw wonkyu skalipun qta tetap elf yg mencintai mreka smua kan. Toh ini cuman fanfic..
#haha ,q kebanyakan diplomasi..xD
over all nice ff sneng akh!r.a bhag!a semua.
SitiNurAzizah #8
Chapter 12: huhuyyyy.... senangnya~~~ mereka semua bahagia..

ceritanya keren. pertama kali baca ff dengan ide cerita kaya gini dan ini bagus banget. hihi. keren thor.
Darmin
#9
Chapter 12: Aaaa noona...

Eh situ lebih tua ga ya? Bodo ah,gua eternal maknae dimana aja dan kapan aja :v

Btw,akhirnya nemu cerita ini lagi,dulu nemu pas masi chap 9,abis itu lupa linknya T.T

Btw ceritanya baguuus,author noona kreatif dah :3 and I want a sequel yah :3

*memberbarusksd
hayarahma #10
Chapter 12: Omg gak pernah kepikiran bakal gini akhirnya. But overall, this story is absolutely daebak!!
Happy ending ternyata ahaha, good job eonni! xD