Dangerous Twin

Dangerous Twin

Warning Sangat Warning : Cerita ini sangat jauh dari kata sempurna. Jika kalian termasuk orang yang tidak suka cerita yang sangat tidak masuk akan dan semaunya tanpa mengenal istilah ‘tidak mungkin’ maka sebaiknya tinggalkan FF ini. Daripada nyesel menghabiskan waktu lalu nyumpahin Author, mending jalan-jalan aja cari FF lain, tapi bagi yang enggak keberatan, Lets

Happy Reading

 

Chapter 11

 

            Kedua saudara kandung itu terus berlari tanpa melihat sekitar. Bukan karena ingin, tapi karena banyak kabut yang menutupi seluruh penghilatan mereka. Tak peduli sudah seberapa jauh dia meninggalkan mulut jembatan, Kyuhyun terus menggenggam tangan kakaknya saat berlari. Dia baru berhenti ketika sudah 5 menit mereka berlari.

            Butuh beberapa detik bagi Kibum untuk menertalkan nafasnya yang ngos-ngosan. Butuh waktu yang lebih lama lagi baginya menyadari apa yang sudah terjadi. Dan begitu otak cerdasnya selesai loading dia berteriak keras di wajah adiknya *walau dia sendiri tidak bisa melihat sang adik akibat kabut* “APA YANG KAU LAKUKAN KYU PHABO? KENAPA KAU MALAH MENYEBRANGI JEMBATAN TERKUTUK INI?”

            “Aissh hyung, bisakah kau kecilkan suaramu. Mereka pasti sedang mencari kita” jawab Kyuhyun sambil mengusap telinganya.

            “Mereka siapa?” Tanya Kibum mengecilkan volume suaranya.

            “Para penjaga jembatan ini” jawab Kyuhyun dengan nada serius “Mereka tidak suka diterobos seperti itu. Mereka tak segan-segan menyeret siapapun yang mengnaggu pekerjaan mereka”

            “Dan walaupun kau tahu itu kau tetap melakukannya? Selain bodoh kau itu nekat Kyu” Kibum benar-benar harus berjuang keras untuk mengerti jalan pikir adik kandungnya itu.

            “Aku melakukannya karena punya alasan Bummie hyung. Mungkin hanya ini satu-satunya jalan untuk menyelamatkan kita berdua” jawab Kyuhyun.

            Kabut mulai menipis membuat Kibum bisa melihat ekpresi keteguhan di wajah Kyuhyun “Apapun alasanmu, kau harus kembali. Tubuhmu ada di rumah kakek Hangeng hyung. Tapi waktu kita bahkan kurang dari 5 menit”

            Kyuhyun tersenyum menanggapi kecemasan kakaknya “Kita tidak perlu kembali. Seorang yang baik hati menceritakanku sebuah kisah. Kita bisa selamat jika mencoba jalan cerita itu”

            “Bisakah kau bicara hal yang masuk akal untuk situasi kita sekarang?” Kibum menatap frustasi adiknya yang terlihat luar biasa santai “Dalam waktu kurang dari 5 menit kau akan mati Kyu. Selamanya. Aku yakin kakek Lee bisa menceritakan alasan masuk akal ketika appa dan eomma menemukan tubuhmu tak bernyawa. Lalu Siwon akan jadi orang gila”

            Mendengar nama Siwon Kyuhyun mengerutkan dahinya “Siwon hyung pasti sedih. Tapi dia tidak mungkin gila”

            “Kau bisa pikir sendiri dengan otak cerdas anehmu itu. Dia sudah tahu semuanya. Dia yang membantuku keluar dari tubuhmu dan menyusulmu kesini. Dia pasti sangat membenciku karena gagal membawamu kembali” jelas Kibum.

            Pertama kali sejak berada di tempat mengerikan itu akhirnya Kyuhyun menampakkan ekpresi sewajarnya. Ketakutan dan kesedihan “Bagaimana dia bisa tahu? Tidak bisakah hyung melakukan sesuatu agar dia melupakannya?”

            “Jangan berpikir bodoh seperti itu. Apa yang sudah terjadi tidak bisa diubah lagi” jawab Kibum.

            Kyuhyun menggeleng “Siwon hyung tidak akan sedih. Karena aku pasti kembali padanya” Kibum bingung dari mana keyakinan seperti itu datang. Bisa dibilang sebentar lagi Siwon yang saat ini sedang memeluk tubuh Kyuhyun akan menyadari jika yang dipeluknya hanya tubuh tak bernyawa, mayat “Seorang kakek baik tadi menceritakanku tentang apa yang ada di bawah jembatan ini”

            Tanpa sadar Kibum yang berada di dekat batas jembatan itu menengok ke bawah tapi dia hanya melihat kumpulan awan. Pasti dasarnya sangat dalam.

            “Hyung tahu apa yang ada di bawah sana?” wajah Kyuhyun kembali berlihat bersemangat. Walau wajah rohnya yang pucat tidak bisa berseri lagi “Disana ada masa lalu”

            Kibum menatap bingung adiknya sambil berpikir ‘Apa lagi sih ulah anak ini. Sebentar lagi dia mati tapi bukannya sedih malah mulai berbicara aneh’.

            Senyum masih menghiasi wajah Cho bungsu itu ketika menjelaskan “Jika kita melompat ke bawah sambil memikirkan kejadian masa lalu, maka kita akan mendarat ke masa itu. Kau tahu apa yang ada di pikiranku hyung?”

            “Kau berusaha mencari cara menghindari neraka. Karena saat masih hidup kau dijuluki evil. Kau pasti akan mencicipi api neraka” jawab Kibum asal. Perasaannya sungguh campur aduk. Sedih karena tak bisa menyelamatkan adiknya. Hina karena tidak bisa menjadi hyung yang baik. Kesal karena adiknya tidak juga menyadari apa yang sedang terjadi padanya. Cemas karena memikirkan Hangeng dan Siwon di dunia sana. Bersalah karena secara tidak langsung dialah penyebab semua ini.

            Kyuhyun malah tertawa kecil mendengar jawaban kembarannya “Kita bisa memperbaiki takdir kita saat penculikan itu terjadi. Kita bisa menyelamatkan Bummie dan Kyunnie kecil dari kecelakaan maut itu. Hyung tidak perlu mati dan aku tetap hidup. Kita bisa hidup bersama hyung. Kakek itu menjelaskannya kepadaku tadi”

            Kibum menatap adiknya tidak percaya. Tidak bisa dipungkiri, ada secercah harapan di hatinya tapi dia menepisnya. Dia tidak mau merasakan kecewa lebih berat lagi dari ini “Jangan bercanda Kyu. Kita tidak bisa bermain dengan takdir. Tuhan sudah menetapkan takdir pada umatnya. Kita tidak bisa mengubahnya semau kita”

            “Aku malah merasa Tuhan mengizinkan kita untuk melakukan ini. Apa hyung tidak merasa aneh. Hyung sudah mati sejak berumur 3 tahun tapi ketika hyung kembali tubuh hyung seumuran denganku?”

            Kibum sadar apa yang dikatakan Kyuhyun ada benarnya juga. Kenapa dia bisa memiliki tubuh remaja jika dia mati saat masih berumur 3 tahun. Kalau diingat-ingat, dia tidak bisa ingat bagaimana dia menghabiskan waktunya selama ini. Hal terakhir yang dia ingat, dia melempar tubuh Kyuhyun saat ledakan terjadi dan rasa sakit yang teramat sangat membuatnya memejamkan matanya. Begitu dia membuka matanya dia sudah ada di dekat Kyuhyun remaja yang melupakannya.

            “Tuhan pasti sudah menyiapkan semua ini. Kita hanya harus berjuang mencari kebahagian kita. Aku yakin hyung tidak ditakdirkan mati. Karena itu hyung dibawa kembali dan bertemu denganku. Semua dilakukan agar kita bisa sampai disini dan memperbaiki takdir kematianmu hyung” jelas Kyuhyun sambil mengguncang-guncangkan tubuh Kibum yang masih mencoba mencerna perkataan dongsaengnya.

            “Tapi… tapi bagaimana kalau kita gagal? Bagaimana kalau aku memang ditakdirkan mati? Bagaimana kalau aku malah membawamu mati bersamaku?” bibir Kibum bergetar saat mengatakannya.

            “Well, secara teknis sekarang aku sudah mati. Hyung juga sudah mati. Jadi tidak ada ruginya jika kita mencobanya. Ayo kita mencoba keberuntungan kita hyung” Kyuhyun menggenggam tangan kakaknya. Mencoba menyalurkan rasa optimis yang sedari tadi dia rasakan sejak pertemuannya dengan kakek yang menceritakan semua yang dia jelaskan tadi.

            ‘Kyuhyun benar’ pikir Kibum ‘tidak ada salahnya kami mencobanya. Jika Tuhan memang menginginkan kami mati, tak ada yang perlu disesali karena kami sudah berusaha sekuat tenaga untuk hidup’.

            Kibum tersenyum. Pertama kali dalam hari ini. Senyum lembut yang hanya bisa ditujukan Kibum pada adik semata wayangnya “Kajja”

            Dengan harapan besar, Kibum dan Kyuhyun berpegangan tangan. Menaiki pembatas jembatan dan dalam hitungan tiga, mereka serempak melompat. Menuju jurang tak berdasar. Menuju tempat yang mungkin saja tidak sesuai harapan mereka. Tempat yang malah membawa mereka ke situasi yang lebih parah dari kematian. Yah, mereka boleh saja terus berharap tanpa menyadari hal mengerikan yang akan terjadi setelah ini.

 

~.~

~.~

~.~

~.~

 

            Genggaman tangan Kibum terlepas dari Kyuhyun. Dia menggapai-gapai udara mencoba mencari adiknya. Kepanikan langsung melandanya. Tidak ada suara yang keluar meskipun dia berteriak memanggil nama adiknya. Kibum merasa sudah berjam-jam dari waktu mereka melompat tadi. Tapi mereka tidak juga menemukan pijakan untuk mendarat. Bagaimana jika cerita yang di dengar Kyuhyun salah? Bagaimana kalau mereka akan menghabiskan keabadian melayang tidak tentu arah seperti ini?

            Saat Kibum mulai putus asa, kakinya terasa seperti menginjak tanah. Suasanya yang berkabut langsung lenyap. Hal pertama yang diihatnya begitu kabut menghilang adalah wajah kaget adiknya yang berdiri tidak jauh darinya.

            “Kyu!!” Kibum langsung menghampiri adiknya. Memeluk sang adik untuk memastikan Kyuhyun nyata bukan hanya halusinasinya. Walau hanya berupa roh, setidaknya itu Kyuhyun-nya.

            “Hyung…” Kibum menatap takjub kakaknya “Kita berhasil. Kita sekarang ada di taman depan kantor appa”

            Kibum langsung mengamati sekelilingnya. Mereka berdiri tepat di depan gerbang kayu masuk menuju taman tempat mereka diculik dulu. Dan di depan taman itu ada jalan raya yang memisahkannya dengan kantor milik Keluarga Cho. Walau samar-samar, Kibum ingat suasana ini. Toko-toko makanan dan pakaian berjajar. Suasana ramai, tapi sayangnya tidak ada yang bisa mencegah penculikan itu.

            “Sepertinya kita belum datang ya?” kata Kibum melihat sekeliling dan tidak menemukan mobil hitam ayahnya.

            Kyuhyun mengangguk “Kalau begitu, ayo kita susun rencana untuk mencegah penculikan itu”

            Kibum langsung menatap horror adiknya “Apa maksutmu dengan menyusun rencana? Jangan bilang kalau kau belum membuat satupun rencana untuk menyelamatkan kita?”

            Kyuhyun jadi salah tingkah melihat sikap kakaknya “Well, aku terlalu semangat jadi aku lupa. Oh jangan marah dulu hyung. Aku pikir kita bisa berteriak minta tolong saat penculik datang tapi aku lupa saat ini kita roh yang tidak bisa dilihat apalagi didengar”

            Sungguh saking kesalnya Kibum ingin sekali mengambil kayu dan memukul kepala dongsaengnya. Tapi dia mencoba bersabar. Otak cerdasnya berusaha menggali informasi mencoba menemukan solusi dari masalah yang akan dia hadapi. Saking kerasnya dia berpikir, Kyuhyun sampai mendengar suara engsel otak hyungnya berputar.

            Kibum mengedarkan pandangannya di sekitar taman itu. Dia ingat, mereka berdua ditemani oleh Mrs Cho akan bermain sepak bola di dekat pohon itu saat mobil penculik menabrak pagar kayu yang menjadi pembatas taman. Belum sempat dia mengatakan apapun, sebuah suara membuat kedua saudara itu menoleh serempak.

            “Kalian benar-benar tidak mau ikut appa masuk ke kantor?” seorang namja dewasa berjas rapi turun dari sebuah mobil sedan mewah diikuti seorang wanita dewasa yang menuntun dua bocah laki-laki berusia 3 tahun.

            Kedua bocah laki-laki imut yang mirip itu menggeleng bersamaan membuat orang-orang yang memandangnya gemas.

            “Bummie mau main bola cama Kyunnie” kata bocah berambut hitam lurus sambil menggandeng semangat bocah satunnya yang berambut hitam ikal.

            Bocah yang dipanggil Kyunnie itu mengangguk semangat “Kyunnie mau jadi kibel”

            “Kiper Kyunnie chagi” ralat wanita dewasa yang sedari tadi tersenyum lembut menatap betapa semangat kedua anak kembarnya. Lalu dia berbalik menatap laki-laki dewasa berjas di dekatnya “Tak apa-apa yeobo. Biar aku yang menjaga mereka. Kau kan hanya akan menyerahkan dokumen saja. Aku dan anak-anak akan menunggumu di taman itu”

            Laki-laki dewasa yang merupakan Mr Cho mengangguk sambil tersenyum. Dia mengecup pipi istrinya sekilas membuat kedua anaknya berdehem-dehem ria lalu mengacak rambut anak kembarnya dengan sayang “Appa Cuma masuk sebentar. Kalian tidak boleh nakal dan dengar perintah eomma. Arra?

            “Allaco” jawab mereka lagi-lagi serempak.

            Sepeninggal Mr Cho, Bummie dan Kyunnie kecil langsung berlarian ke taman sambil berebut bola sepak yang tadi berikan ibu mereka. Sesaat Kibum dan Kyuhyun remaja terbuai melihat betapa manisnya pemandangan keluarga Cho yang tengah bersama. Kibum yang pertama tersadar menatap lekat-lekat wajah roh adiknya.

            “Kau tidak perlu melakukan apapun. Aku lebih lama berkeliaran sebagai roh, jadi aku lebih bisa mengeluarkan kekuatanku. Aku akan mencoba membuat mobil mereka mogok. Setidaknya pasti ada orang yang mencoba menghentikan mereka” jelas Kibum.

            Kyuhyun yang merasa tidak bisa apa-apa hanya mengangguk. Mereka lalu berjalan di belakang eomma mereka yang berteriak menyuruh kedua anak kembar kecilnya untuk tidak saling dorong.

            Kyuhyun langsung tegang saat dia mendengar suara mobil mendekat dengan kecepatan penuh. Tak lama kemudian pagar pembatas taman itu ditabrak dan ambruk. Seorang bertopi rajut merah turun dari mobil dan meraub tubuh Kibum kecil yang saat itu berdiri di dekat mobil yang berhenti karena sedang memungut bola hasil tendangan adik kembarnya.

            Mrs Cho yang belum menyadari seutuhnya yang terjadi hanya terpaku. Kyuhyun kecil yang merasakan adanya bahaya mengancam kakaknya terlari ke arah orang yang menggendong Kyuhyun dan menarik kaki orang itu “Lepackan Bummie hyung!!!”

            Mendengar teriakan Kyuhyun orang-orang disana langsung sadar apa yang terjadi. Orang yang saat itu menggendong Kibum kecil yang meronta melempar tubuh bocah itu ke dalam mobil lalu mengangkat tubuh kecil Kyuhyun.

            “Eits. Jangan macam-macam. Aku tidak segan-segan menembakkan pistol ke kepala bocah ini”  namja bertopi merah itu menaruh pistolnya di pelipis kecil Kyuhyun.

            Orang-orang yang sudah bersiap menyerang berhenti di tempat. Mrs Cho sudah terisak keras menyadari kedua anaknya dalam bahaya. Mr Cho yang baru datang menatap shock namja yang menyandera anak-anaknya.

            “Kim Jooyoung” geram Mr Cho marah saat melihat siapa yang kini tengah menodong anak bungsunya. Anak dari manager di perusahaannya yang sebulan lalu dipenjara karena korupsi uang perusahaan.

            “Kau ingat padaku sepertinya. Senang bertemu denganmu Tuan Cho” namja bertopi merah itu berkata sinis.

            Kyuhyun remaja melirik Kibum remaja yang tengah berkonsentrasi merusak mesin mobil itu. Kyuhyun berdoa semoga kakaknya berhasil.menggagalkan penculikan ini.

            “Hyung, ayo cepat. Sepertinya polisi sudah dekat” orang yang berada di dalam mobil itu berkata setelah selesai mengikat Kibum.

            “Aku tak bisa lama-lama Tuan. Aku dan adikku harus pergi membawa anak-anakmu” masih dengan menodongkan pistol di pelipis Kyunnie kecil namja itu mundur menuju mobilnya. Tepat ketika sebelah kakinya sudah masuk ke dalam mobil terdengar suara ledakan dari bagian depan mobil. Mesin di kap depan Kijang hitam itu meledak.

            Ingin rasanya Kyuhyun bersorak melihat keberhasilan kakaknya. Kibum yang sudah lemas karena mengerahkan seluruh kekuatannya harus berpegang pada Kyuhyun agar tidak jatuh.

            “Kita berhasil hyung” Kyuhyun memberi semangat pada roh kakaknya.

            “Brengsek! Apa yang terjadi” namja bertopi rajutan merah itu melihat keadaan mobil bagian depannya yang hancur. Saking seriusnya melancarkan sumpah serapah dia tidak sadar seorang satpam gedung perusahaan Cho membidiknya dan dalam hitungan detik, sebuah peluru berhasil bersarang di dadanya. Kyunnie kecil yang saat itu masih berada di gendongannya terjatuh membentur tanah. Melihat itu Mr Cho langsung berlari ke arah anak bungsunya dan menggendongnya.

            Namja yang berada di dalam mobil mendengar suara pistol segera keluar dari mobilnya sambil menggendong Kibum kecil. Sebuah pisau berada di leher Cho sulung.

            “Sialan! Kau membunuh hyungku” kata namja itu marah.

            “Lepaskan anakku dan aku akan membirakanmu lolos” ucap Mr Cho. Saat ini Mrs Cholah yang menggendong tubuh Kyuhyun yang masih terisak. Bocah itu menatap ketakutan hyungnya yang terikat. Memanggil nama saudara kembarnya disela isakannya.

            “Jangan membodohiku. Kalian pasti akan membunuhku seperti hyung dan appa yang bunuh diri dipenjara karena dituduh korupsi olehmu!” namja itu berteriak pada Mr Cho lalu tertawa keras “Setidaknya sebelum mati aku bisa membawa salah satu anakmu” namja itu mengeratkan pegangannya pada Kibum yang sudah berhenti menangis. Sepertinya bocah itu sudah pasrah akan nasipnya. Dia menatap adik kembarnya dengan sendu, setidaknya sang adik sudah ada di tempat aman.

            “Andwae!!!” teriakan Kyuhyun remaja dan Kyunnie kecil bersamaan.

            “Sepertinya aku ditakdirkan untuk mati” Kibum yang merasa makin lemah makin berpegangan pada Kyuhyun.

            “Hyung…” Kyunnie kecil meronta dalam pelukan ibunya berusaha turun dan menuju tempat kakaknya.

            “Kumohon” isak Mrs Cho “Akan kulakukan apapun. Tolong jangan sakiti anakku”

            Namja itu tersenyum sinis dan menekan pisau yang dipegangnya ke leher putih Kibum kecil. Darah merah merembes keluar dengan deras. Bummie memejamkan matanya saat merasakan sakit yang teramat sangat pada tubuhnya.

            “Hyung!!!!!!!” Kyuhyun dan Kyunnie kembali berteriak bersamaan. Tapi kali ini ada yang terjadi. Pisau yang dipegang orang itu terlepas dan namja itu terdorong ke belakang dengan keras kemudian tubuhnya membentur mobil dengan keras dan pingsan. Hal itu membuat Bummie kecil yang tak kuat menahan beban tubuhnya tersungkur ke depan.

            Kyunnie kecil yang berhasil lepas dari dekapan ibunya langsung berlari ke arah hyungnya. Membalik tubuh hyungnya dan membawa kepala hyungnya ke paha kecilnya “Bummie hyung…” suara tangisannya membuat Kibum kecil membuka matanya.

            “Hyung tak apa-apa Kyunnie” walau kaos putihnya sudah merah oleh darah yang megalir dari lehernya, Kibum kecil menenangkan adik kembarnya.

            “Bummie” Mr dan Mrs Cho segera menghampiri anak mereka.

Terdengar suara ambulans mendekat karena seseroang yang menyaksikan kejadian extrim itu meneleponnya. Perlahan Bummie kecil memejamkan matanya setelah berjanji pada adik kembarnya untuk bangun besok pagi.

Kini giliran Kibum menahan Kyuhyun yang merosot. Dia berhasil mengerahkan seluruh tenaganya untuk membuat penculik itu terpental.

“Kita berhasilkan hyung?” Tanya Kyuhyun pada Kibum untuk memastikan.

Kibum tersenyum kecil menjawab pertanyaan adiknya tapi senyumnya hanya bertahan sedetik karena detik berikutnya suara datar membuat bulu kuduk kedua kembar remaja Cho itu menegang.

“Saatnya kembali ke jembatan”

            Kyuhyun dan Kibum melihat penjaga jembatan itu berdiri tepat di depan mereka lalu dengan cepat pemandangan kota di sekitar mereka memudar. Kyuhyun masih sempat melihat tubuh kecil kakaknya diangkut ke ambulans sebelum pemandangan itu berubah menjadi kabut-kabut dan mereka berdiri tepat di jembatan tempat mereka berada sebelum terjun ke bawah.

            Tidak hanya satu, terdapat lebih dari sepuluh namja berjubah mengelilingi mereka. Salah seorang dari mereka menarik Kibum menjauh dari Kyuhyun. Tak mau dipisahkan begitu saja, kedua saudara kandung itu mempertahankan genggaman tangan mereka tapi tidak bisa lama karena orang yang menarik Kibum jauh lebih kuat dari mereka.

            Kyuhyun ingin mengejar kakaknya tapi seorang lagi memegangnya. Menahannya beranjak dari tempat itu.

            “Lepaskan aku!” Kibum berusaha memberontak tapi tidak dipedulikan orang itu.

            “Kibum hyung!” Kyuhyun memanggil kakaknya yang terus menjauh.

            “Sudah saatnya kau tahu mana yang benar dan mana yang salah Cho Kyuhyun” suara seseorang yang bernada ringan membuat gerakan berontak Kyuhyun berhenti.

            Kyuhyun menoleh ke arah belakangnya dan melihat seorang kakek berpakaian putih menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan “Kau kan kakek yang memberitahuku tentang menyelamatkan masa lalu itu?” pekik Kyuhyun kaget.

            “Kau masih mengingatku rupanya” kakek itu tersenyum “Kau benar-benar melakukan apa yang kukatakan ya?”

            “Orang itu yang menceritakannya padamu Kyu?” Tanya Kibum yang juga sama kagetnya dengan Kyuhyun. Melihat orang itu datang, namja berjubah yang menarik Kibum ikitan terdiam sama dengan semua namja penjaga disana. Mereka bersikap seolah kakek itu adalah bos mereka. Ketua divisi penyebrangan jembatan ini.

            “Itukah saudara kembar yang kau ceritakan padaku?” Tanya Kakek itu lagi.

            “Sebenarnya siapa kau?” Tanya Kyuhyun.

            “Tidak penting siapa aku. Anggap saja aku adalah ketua penjaga disini. Kau dan kakakmu sudah melanggar peraturan disini. Jadi kalian akan dihukum” jelas kakek itu.

            “Aku yang mengajak Kibum hyung! Semua salahku!” kata Kyuhyun. Ketika dia mendengar kata ‘dihukum’ dari orang di depannya ini Kyuhyun sadar apa yang akan dilakukan untuk ‘menghukum’ pasti sangat sadis.

            Kakek itu tersenyum “Tentu saja kau saja yang akan dihukum Cho Kyuhyun” lalu dia menatap Kibum yang melotot padanya “Bawa Cho Kibum ke tempat ‘itu’. Pastikan semua berjalan dengan lancar. Jangan sampai ada kesalahan seperti 14 tahun lalu”

            Kibum langsung meronta saat merasakan tubuhnya ditarik lagi “Lepaskan! Kyu jangan mulai lagi bersikap seperti itu! Cepat lepaskan aku namja bodoh!”

            “Kalian mau membawanya kemana?” Kyuhyun bertanya cemas pada kakek itu saat melihat orang yang menarik Kibum menuju cahaya putih menyilaukan beberapa meter di belakang Kibum.

            “Jangan mencemaskan orang lain dulu Cho Kyuhyun” ucap sang kakek. Seseorang dari namja berjubah itu memberinya sebuah sabit. Sabit yang sering Kyuhyun lihat saat membaca komic tentang dewa kematian “Cemaskan saja dirimu”

            “Stop! Jangan lakukan itu. Kumohon jangan sakiti adikku. Jebal” Kibum yang tahu apa yang akan terjadi pada adiknya mulai lemas. Dia hanya bisa memohon.

            Tanpa memperdulikan perkataan Kibum, kakek itu mengacungkan sabit besar itu ke arah Kyuhyun. Orang yang memegang Kyuhyun memaksanya berlutut. Kyuhyun memejamkan matanya setelah terakhir kali menatap wajah kakaknya. Dia agak sedih karena ekspresi terakhir sang kakak adalah wajah ketakutan.

            Kyuhyun bisa mendengarkan teriakan histeris sang kakak sebelum sabit itu menancam tepat di dadanya.

 

~.~

~.~

~.~

~.~

 

            Tiba-tiba semua lilin merah itu mati serempak membuat ketiga namja yang berada di ruang dingin penuh rak buku itu tersentak. Tak ada yang bicara karena terlalu kaget dengan apa yang terjadi. Namja paling tua di antara ketiganya menatap jam besar yang ditancapkan di dinding.

            “Sudah 30 menit” suaranya terdengar sedih saat mengatakan itu. Sang kakek berdiri dari duduknya membereskan lilin-lilin yang telah padam “Cho Kyuhyun gagal kembali ke tubuhnya”

            “Tidak mungkin!” Hangeng menatap sang kakek dengan pandangan memohon dan tidak percaya “Kibum pasti berhasil membawa Kyuhyun kembali. Kumohon tunggulah sebentar”

            Siwon sama sekali tak bersuara. Dia hanya memeluk tubuh Kyuhyun yang sudah dingin dan tak bernyawa. Dia merasa mati rasa saat otaknya mencerna apa yang terjadi. Tubuhnya tak bisa bergerak saat dia menyadari dia tak akan bisa bertemu lagi dengan namjachingu yang sangat dicintainya. Tanpa suara, dia menangis. Membuat air matanya jatuh ke rambut hitam Kyuhyun.

            “Tak ada yang bisa kita lakukan Hangeng. Tubuh yang sudah ditinggal rohnya selama lebih dari 30 menit secara otomatis telah mati” Taechul menatap sedih tubuh Kyuhyun yang berada dalam dekapan Siwon.

            “Kumohon Kyu, bangunlah. Bukalah matamu” Siwon menatap mata Kyuhyun yang tertutup. Tangan kekarnya dengan gemetar menyentuh pipi Kyuhyun yang dingin “Bangunlah Babby. Kau tak  boleh meninggalkanku”

            Hangeng menghapus air mata yang turun dari matanya. Menatap sedih Siwon yang terus meminta Kyuhyun bangun. Dari auranya Hangeng tahu, tubuh itu telah mati. Tidak ada nyawa lagi yang berada disana. Kyuhyun sudah mati. Kibumpun mati.

            “Aku akan menelepon orang tua Kyuhyun” Taechul berusaha terdengar tenang “Tak ada alasan logis yang bisa menjelaskan penyebab kematian Kyuhyun kecuali penyakit jantung. Aku akan bilang pada orang tuanya jika aku menemukan Kyuhyun dalam keadaan tidak sadarkan diri di makam kakaknya”

            “Hentikan!” Siwon menatap marah namja tua itu “Kyuhyun belum mati! Dia tidak boleh mati”

            “Wonnie…” Hangeng menatap sedih namja tampan yang terlihat sangaat kacau itu. Dia terlihat seolah setengah nyawanya telah pergi. Kosong, lemah dan hampa.

            “Hyung, kau tahu kan Kyuhyun tidak akan meninggalkanku? Dia sangat mencintaku! Dia telah berjanji untuk selalu bersamaku selamanya” Siwon menatap Hangeng seolah minta persetujuan namja berwajah oriental itu.

            “Berikan tubuh Kyuhyun padaku. Aku akan membawanya ke rumah sakit. Biarkan orang tuanya menjemputnya disana” Taechul mendekat ke arah Siwon.

            Siwon segera berdiri. Menggendong Kyuhyun ala bridal style “Aku tak akan menyerahkan Kyuhyun”

            Taechul menghela nafasnya. Sekarang terlihatlah usia sebenarnya namja itu. Ketuaan dan kerutan terlihat jelas pada wajahnya “Siwon, kau tak bisa menghidupkan Kyuhyun lagi. Kita harus membiarkan orang tuanya mengurus jenazahnya”

            “Jangan berkata seolah Kyuhyun sudah mati!” Siwon berteriak marah “Kyuhyun belum mati. Dia tidak boleh mati”

            Setelah berteriak Siwon meninggalkan ruangan itu dengan masih menggendong tubuh Kyuhyun. Matanya sudah penuh oleh air mata kehilangan. Walau dia berteriak menyangkal bahwa Kyuhyun tidak mati, tetap saja logikanya tahu jika tubuh yang dia gendong saat ini sudah tak benyawa. Siwon berhenti saat sudah berada di ruang tamu. Pintu utama ada beberapa meter di depannya tapi kakinya seolah sudah tak  bisa berjalan lagi. Siwon terjatuh berlutut di lantai. Mendekap erat tubuh Kyuhyun. Menangis keras. Merasakan dinginnya tubuh yang didekapnya. Merasakan kehilangan yang tak  bjsa dijelaskan oleh kata-kata.

            Hangeng dan Taechul hanya bisa menatap iba. Membiarkan sang namja melepaskan kesedihan di relung dadanya. Tangisan yang terdengar sangat memilukan memnuhi rumah batu yang sepi itu.

 

THE END

 

 

 

Eh

 

 

Salah

 

 

Ketik,

 

 

Maksutnya,

 

TBC

 

           

 

Serius maksutnya TBC alias bersambung, belum tamat kok,,

Hehehehe..

Sorry, sorry tadi Author bercanda,, abis para Sweet Reader kok pasang muka serius gitu, apa ada yang sampai nangis? Waduhh, Author enggak tanggung jawab lho..

Udah pad abaca ‘Warning Sangat Warning’ di atas kan? Kalau ada yang nyesel baca setelah membaca peringatannya, jangan dituangin lewat tulisan, kalian mendumel aja dalam hati.

Kalau ada yang suka dg chapter ini, ayo sempatkan diri buat coment ato review, berhubung bentar lagi FF ini Tamat (enggak bercanda kali ini =_=V)..

Apa ada yang tertipu saking tegangnya?

Hahaha mianhae, lagi evil mode on nihh…

 

Ngakak Evil bareng Kyu, suami gue

Anin :3

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Rismaaa #1
Chapter 12: Di tahun 2017 baru baca?? Kemana aja kamu risma?? Hehehe
bagus bgt thor ff fantasy emang paling seru buat dibaca. Pengen ada ff wonkyu lagi bisa?
reynita88 #2
Chapter 3: seruuuu...
si kibum jadi rada jahat yak, gak kayak waktu kecil dulu.
mungkin efek dendam gak di inget kali yah ~>_<~
Kawaii22 #3
Chapter 12: Bagus banget ohmygoddd,, lanjut terus thor!
skmcom #4
Chapter 12: aku cuma bisa bilang WOW!! its amazing garls...
Wulwul0705
#5
Chapter 12: Kejutan....
Kayak mau ultah trus dapat kejutan manis,..
Oh... Tuhan manisnya cinta siwon sama kyu
Tapi ending bahagia... aku suka...
hyunnie88 #6
Chapter 2: ceritanya seru bngt dn gk bosen aku baca2 terus!^^b
KyuriKimELF #7
Chapter 12: Mian ya thor q c0ment.a di part akhir..
Q suka ff.a keren terlepas dari aku joyer and pegaxue but i enjoyed this ff..
mau joyer,pegaxue tw wonkyu skalipun qta tetap elf yg mencintai mreka smua kan. Toh ini cuman fanfic..
#haha ,q kebanyakan diplomasi..xD
over all nice ff sneng akh!r.a bhag!a semua.
SitiNurAzizah #8
Chapter 12: huhuyyyy.... senangnya~~~ mereka semua bahagia..

ceritanya keren. pertama kali baca ff dengan ide cerita kaya gini dan ini bagus banget. hihi. keren thor.
Darmin
#9
Chapter 12: Aaaa noona...

Eh situ lebih tua ga ya? Bodo ah,gua eternal maknae dimana aja dan kapan aja :v

Btw,akhirnya nemu cerita ini lagi,dulu nemu pas masi chap 9,abis itu lupa linknya T.T

Btw ceritanya baguuus,author noona kreatif dah :3 and I want a sequel yah :3

*memberbarusksd
hayarahma #10
Chapter 12: Omg gak pernah kepikiran bakal gini akhirnya. But overall, this story is absolutely daebak!!
Happy ending ternyata ahaha, good job eonni! xD