Chapter 9

It's You

 “Irene ah,” Seungwan dengan senyum nya berlari ke arah gadis yang sudah melambaikan tangan dengan senyum di wajahnya yang begitu cantik, hal itu selalu membuat pagi Seungwan menjadi lebih baik. Tanpa ragu Irene langsung memeluk Seungwan ketika keduanya sudah bertemu, awalanya Seungwan sedikit malu mendapatkan perlakuan seperti itu, namun setelah ia terbiasa, ia ingin selalu berada di pelukan Irene.

“Malam ini oppa akan kembali ke Korea, kita akan makan malam bersama, kau harus datang ya,”

“Baiklah,” senyum Irene pada Seungwan yang meraih tangannya, mereka berjalan sambil bergandengan tangan.

 

“Hai,” Irene hanya tersenyum kecil pada Seungwan yang segera mengernyitkan dahinya melihat sikap Irene yang beberapa hari ini terlihat menjadi lebih pendiam.

“Aku melakukan kesalahan ya?,”

“Tidak,”

“Lalu, kenapa kamu lebih pediam dari biasanya kalau aku dekat sama kamu?,” namun Irene hanya diam sambil menghisap minumannya.

“Kamu udah ngak nyaman dekat sama aku?”

“Bukan gitu Seungwan, aku hanya lelah karena ujian semakin dekat,” senyum Irene lagi, namun Seungwan tahu, ada hal yang disembunyikan oleh Irene darinya.

“Irene, kalau ada sesuatu yang ganggu pikiran kamu, cerita sama aku ya, jangan di pendam sendiri,” Seungwan meraih tangan Irene, dan reaksi Irene sangat membuatnya terkejut, gadis itu langsung menangis dan memeluk Seungwan erat.

“Jika menangis membuat kamu lebih baik, menangislah, aku akan tetap memelukmu,” dan Irene semakin memeluk erat Seungwan.

 

Ujian pun telah usai, akhirnya siwa/I di sekolah itu bisa mengistirahatkan tubuh dan pikirannya. Seungwan mendekati Irene, namun entah mengapa gadis itu langsung menjauhinya dan segera menuju mobilnya, Seungwan bertanya pada dirinya, apakah ia melakukan kesalahan yang membuat Irene sangat berusaha untuk menjauhinya akhir-akhir ini. Irene adalah seorang gadis periang yang ia kenal.

“Agasshi, ada surat untuk anda,?” pelayan itu segera meletakkan surat di atas meja belajar Seungwan. Surat itu tidak terdapat siapa pengirimnya dan dijaman yang sudah modern seperti ini, masih ada orang yang mengirim surat? Pikir Seungwan heran.

 

Hai, Seungwan

Kau pasti merasa heran kan?, mengapa aku mengimkan surat untukmu? Karena memang aku tidak bisa mengatakannya langsung padamu. Aku takut apa yang aku katakan akan merusak hari-harimu dan pandanganmu kepadaku.

I like you Seungwan ah, bukan sebagai seorang teman, tapi lebih. Aku sudah memikirkannya sejak beberapa bulan ini. Aku sempat berfikir ini adalah rasa sayangku kepadamu sebagai seorang teman. Tapi aku sudah memikirkannya dan apa yang kurasakan padamu dan lainnya sangat berbeda. Di dekatmu aku selalu merasa nyaman dan aman, aku tidak merasa kesepian lagi semenjak  ketika kita bersama, you always make my day.

I really like you Seungwan, sampai aku tidak bisa menghadapi mu, karena aku takut kau akan membenci ku.

Seungwan ah, sepertinya aku harus menjauh darimu, sampai aku berani untuk menghadapimu dan mengatakan seberapa besar aku mencintaimu.

                                                                                                               Irene.

Tanpa menunggu lebih lama, Seungwan langsung berusaha menghubungi Irene, namun sama sekali tidak ada jawaban. Ia segera mengambil kunci mobilnya dan segera menuju ke rumah Irene, berharap ia menemukan gadis itu di sana. Ia berharap Irene tidak meninggalkannya, walaupun ia belum merasakan yang sama seperti Irene, namun ia sama sekali tidak ingin kehilangan sahabatnya itu. Ia bergegas turun dari mobil dan mengetuk pintu Irene, namun ia hanya mendapati kabar kalau Irene sudah pergi menuju Kanada untuk melanjutkan pendidikannya di sana. Ingin teriak rasanya, namun Seungwan sadar ia sedang berada di mana, ia berusaha mencari informasi lebih dari pelayan Irene, namun ia tidak mendapatkan apapun. Seungwan pulang dengan rasa kesal, sedih yang bercampur aduk. Mengapa ia harus ditinggalkan seperti ini. Ia mencoba membuka lapotopnya mengirmkan email pada Irene, ia juga membuka Instagram milik sahabatnya itu, ia hanya mendapatkan pesan Irene pada postingan yang berbunyi.

Till We Meet Again, I Will be Brave For You.

Seungwan diam di tempat duduknya, memikirkan bagaiamana mungkin Irene bisa menyukainya seperti itu. Bagiamana Irene meraih tangannya dan menautkan jari jemari mereka, mata keduanya bertemu dan saling tersenyum. Irene yang selalu tertawa setiap Seungwan bicara, dan tatapan itu, pikir Seungwan. Tatapan di mana Irene melihatnya begitu mengaguminya, sesekali Seungwan begitu bangga mendapati Irene memandangnya seperti itu, terkadang jantung Seungwan pun ikut berdetak lebih kencang, namun ia tepis perasaan itu.

 

Irene melihat kea rah luar jendela, pikirannya melayan pada senyum indah Wendy yang tidak pernah meninggalkan pikirannya. Air matanya jatuh di saat ia membayangkan bagaimana ia bisa jauh dari gadis yang sudah terlanjur mengisi hatinya itu. Ia pernah jatuh cinta namun tidak seperti ini. Irene menarik nafas panjang, memejamkan matanya, merehatkan tubuhnya yang lelah setelah berjam-jam penerbangan.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
chchcn #1
Chapter 14: Nanggung thor hahaha
Favebolous #2
Chapter 14: Yah gak sampe menikah
hardcolors #3
Chapter 14: Huhu kok gantuuuunggg
_SWenRene
#4
Chapter 13: Yesss
Sorosdaas #5
Chapter 13: Yahhh!! I like the way Seungwan answer to irene. She suffer a lot because of irene..For this story, i can accept if it's not wenrene in the end..
Favebolous #6
Chapter 13: So......WR gak di ending? KELUARKAN SEMUA GADIS AYO MASA PSW DOANG YANG SEDIH
_SWenRene
#7
Chapter 12: Only for this one, I want a little bit more angst for irene bcs of her own mistake. Seungwan already said right she want to forget irene. So let make irene try hard to get seungwan's heart again, got reject at first from seungwan and so on. Hahahaha
liljung
#8
Chapter 12: yo author let irene own up her mistake this time, she messed up so bad, runaway from wan twice?? lmao wan deserve better woman idc. i won't mind no wenrene endgame this time. lah kok jadi emosi hehe.
Jung1804
#9
Chapter 12: Tu kannnn! Miscommunication at its best. Now what?
Jung1804
#10
Chapter 11: I mean I would distant myself too if I'm Irene. Seungwan should at least talked about her day to Irene to avoid miscommunication. T_T