Chapter 8

It's You

Kim Irene, bangunlah sarapan sudah siap,” namun Irene hanya mengerang dan kembali tertidur.

“Yaaa, Kim Irene, kau sudah berjanji akan pulang setelah sarapan, dan sekarang bangunlah atau kau ku siram dengan air.” Seungwan mengambil gelas yang ada di meja kecil di samping tempat tidurnya dan menuju kamar mandi untuk mengisinya dengan air. Sadar dengan apa yang dilakukan Seungwan, Irene segera bangun dan menuju kamar mandi bersiap-siap untuk sarapan.

“Kau kejam sekali,” gerutu Irene sambil meminum jus orange kesukaannya.

“Bukankah kau yang berjanji akan pergi setelah sarapan.”

“Dan kau sepagi ini mau ke mana?”

“Bukan urusanmu, cepat selesaikan sarapanmu ajusshi akan mengantarmu pulang.”

“Bagaimana kalau kau saja yang mengantarku, kau juga ingin keluar bukan?”

Setelah menyelesaikan sarapannya, Seungwan segera mengambil kunci mobil dan menuju ke garasi. Irene meminum jusnya dengan terburu-buru dan mengikuti Seungwan dari belakang dengan sedikit berlari agar ia bisa segera masuk ke mobil sehingga tidak alasan bagi Seungwan tidak mengantarnya pulang. Seungwan kembali menghela nafas panjang saat ia memasuki mobilnya dan Irene sudah duduk manis di samping nya.

Sepanjang perjalanan Seungwan hanya diam dan berkonsentrasi menyetir mobilnya. Sedangkan Irene, ia memikirkan apa yang harus ia ucapkan untuk memulai percakapan yang bisa membuat Seungwan membuka mulutnya.

“Terima kasih untuk tadi malam, dan aku sangat berterima kasih karena kau mau mematikan lampu agar aku bisa tidur.” Seungwan hanya menjawab seadanya.

“Sampai kapan kau bersikap seperti ini padaku?” akhirnya Irene tidak tahan juga dengan sikap diam Seungwan yang membuatnya begitu kesal.

“Aku rasa kau tidak akan rugi dengan sikapku bukan?, kita bahkan tidak berteman, aku kebetulan hanya teman sekelasmu, dan jika aku terlalu baik padamu, aku takut kau dan teman-temanmu salah faham.” Perkataan Seungwan mungkin benar pikir Irene, karena selama ini itulah sikap yang ditunjukkan oleh mereka.

“Maafkan aku,”

“Sudah berapa kali aku bilang kalau tidak ada yang perlu di maafkan.”

“Tak bisakah aku menghawatirkanmu?” tanya Irene dengan suara serak yang tertahan.

“Kau tidak perlu repot-repot melakukan itu, dan sekarang jika kau begitu khawatir, lebih baik kau diam karena sangat mengganggu konsetrasiku.” Jawaban Seungwan membuat Irene mengalihkan pandangannya ke kiri, ia tidak bisa menahan air matanya dan perlahan ia menghapus buliran hangat itu di pipinya.

Seungwan sadar apa yang dikatakannya cukup kasar sampai membuat Irene menangis, ia tak bisa menepikan mobilnya, ia membelokkan mobilnya membawa Irene ke tempat yang ingin ia datangi sebelum mengantar Irene pulang. Ia keluar dari mobil menuju pinggiran pantai dan duduk di bawah pohon yang di susul oleh Irene.

“Maafkan perkataan kasarku barusan,” Irene hanya mengangguk.

“Terima kasih sudah mau repot-repot menghawatirkan ku. Jangan sampai rasa bersalah membuatmu terpaksa melakukan semua ini.”

“Aku tahu, tapi aku sungguh menghawatirkanmu.”

“Terima kasih,” Irene menggeser tubuhnya agar bisa duduk lebih dekat dengan Seungwan.

 “Seungwan, aku benar-benar minta maaf atas sikapku malam itu, aku sangat menyakitimu bukan?”

“Sebenarnya, perkataanmu malam itu membuatku teringat pada Sophie yang mengatakan hal yang sama kepadaku seminggu sebelum ia terbunuh.”

“Benarkah?” tanya Irene tak percaya.

“Mr,Smith pria yang merenggut nyawa Sophie yang membuat Sophie percaya aku mencintainya bukan hanya sebatas teman tetapi lebih. Semenjak itu, kami sama sekali tak bicara walaupun kami adalah teman sekamar. Dan saat mengetahui bahwa Soo Ji yang memberikan ide itu padamu membuatku sedih karena aku mungkin akan kehilangan lagi seorang teman hanya karena seorang pria.”

“Aku begitu bodoh karena tidak percaya padamu,”

“Sudahlah, kita tidak usah membahas itu lagi.”

“Jadi, apa sekarang kita baik-baik saja?”

“Aku rasa begitu,” Irene segera memeluk Seungwan, ia mengucapkan terima kasih karena Seungwan telah memaafkannya.

“Mulai besok, bagaimana kalau kita menghabiskan waktu bersama di sekolah seperti teman-teman lainnya.”

“Apa kau yakin?, kau tidak takut kalau yang lain melihatmu bersamaku?,”

“Well setidaknya ada seseorang yang benar-benar perduli padaku,” senyum Irene.

“Kau tidak bisa berbohong, kau menyayangiku bukan?”

“Entahlah, mungkin butuh waktu yang cukup lama untuk melakukan hal itu.” Irene mendorong tubuh Seungwan.

“Tidak mungkin, buktinya kau mengizinkanku menginap di tempatmu, mematikan lampu untukku walaupun susah bagimu untuk tidur dengan lampu yang dimatikan, dan kita berakhir di sini bukankah itu membuktikan kau perduli padaku?”

“Perduli dan sayang itu berbeda,”

“Dari perduli kau akan menyayangiku,”

“Ya, aku tak akan pernah menang darimu.” Untuk pertama kalinya setelah sekian lama Seungwan bisa tertawa lepas bersama seseorang yang bisa ia panggil teman. Irene merangkul  dan  menepuk pundak Seungwan perlahan.

“Mungkin aku tidak bisa menjadi teman yang baik, tapi aku ingin kita bisa bersama melalui hari-hari kita.”

“Dan aku harap, kau bisa menerimaku apa adanya, tidak akan mudah bagimu menjadi temanku, apa lagi di lingkungan sekolah,”

“Aku tahu, tapi kau punya kepala sekolah yang siap membelamu bukan?”

“huh, dasar, jangan-jangan kau mendekatiku karena aku dekat dengan kepala sekolah ya,”

“Tentu saja tidak, aku mendekatimu karena aku tahu keluargamu yang punya sekolah,” Irene tertawa terbahak, namun Seungwan yakin Irene benar-benar perduli padanya.

“Aku menyayangimu,”

“Aku tahu,” ujar Seungwan yang menggenggam erat tangan Irene, dan ia berjanji pada dirinya sendiri tidak akan dengan mudah melepas orang-orang yang ia sayangi.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
chchcn #1
Chapter 14: Nanggung thor hahaha
Favebolous #2
Chapter 14: Yah gak sampe menikah
hardcolors #3
Chapter 14: Huhu kok gantuuuunggg
_SWenRene
#4
Chapter 13: Yesss
Sorosdaas #5
Chapter 13: Yahhh!! I like the way Seungwan answer to irene. She suffer a lot because of irene..For this story, i can accept if it's not wenrene in the end..
Favebolous #6
Chapter 13: So......WR gak di ending? KELUARKAN SEMUA GADIS AYO MASA PSW DOANG YANG SEDIH
_SWenRene
#7
Chapter 12: Only for this one, I want a little bit more angst for irene bcs of her own mistake. Seungwan already said right she want to forget irene. So let make irene try hard to get seungwan's heart again, got reject at first from seungwan and so on. Hahahaha
liljung
#8
Chapter 12: yo author let irene own up her mistake this time, she messed up so bad, runaway from wan twice?? lmao wan deserve better woman idc. i won't mind no wenrene endgame this time. lah kok jadi emosi hehe.
Jung1804
#9
Chapter 12: Tu kannnn! Miscommunication at its best. Now what?
Jung1804
#10
Chapter 11: I mean I would distant myself too if I'm Irene. Seungwan should at least talked about her day to Irene to avoid miscommunication. T_T