Chapter 6

It's You

Untuk pertama kalinya Seungwan bisa berjalan dengan ringan menuju ke sekolah, tak ada lagi tatapan sinis yang menilai dirinya. Ia duduk dengan santai di kursinya sambil membuka buku pelajaran pertama, namun selang beberapa menit ia mendapatkan kembali lemparan kertas yang bertuliskan Aku menunggumu di taman belakang sekarang. Seungwan melihat disekelilingnya tak ada siapapun, ia yang penasaran dengan pengirim kertas itu berjalan menuju taman belakang yang biasa menjadi tempatnya menghabiskan waktu istirahat. Ia melihat Min Hyung, Hae Jin, Irene dan Soo Ji telah menunggunya sambil menyilangkan tangan di depan dada mereka, kecuali Irene yang berusaha memberi tahu pada Seungwan untuk tidak datang dan lari saja, namun Seungwan tak bisa lari seperti biasanya, ia harus menghadapai mereka.

“Kau berani juga ya datang seorang diri,” Soo Ji maju mendekati Seungwan. Gadis itu tidak masuk sekolah kemaren dan ia terlihat lebih kesal dibandingkan Min Hyung. Keduanya saling bertatapan, Soo Ji benar-benar tidak menyukai Seungwan sejak awal ia masuk sekolah. Ia selalu mencari-cari cara untuk membuat Seungwan merasa tidak betah berada di sekolah.

Soo Ji mengeluarkan sesuatu dari sakunya, sebutir telur yang pecah di kepala Seungwan. Soo Ji mengambil jarak dan memberi kode pada beberapa anak lainnya untuk melempari telur ke arah Seungwan. Seungwan melihat satu persatu wajah itu, dan diantaranya adalah Irene namun gadis itu hanya menggemgam telur sampai pecah di tangannya dan segera ia meninggalkan tempat itu. Seungwan hanya tersenyum mendapatkan perlakuan. Namun tiba-tiba lemparan itu berhenti dan semua anak hendak berlarian, dan dua diantaranya tertangkap oleh dewan guru. Namun sebelum lari meninggalkan Seungwan Soo Ji sempat mendorong gadis itu dan menendang kuat perut Seungwan sehingga membuatnya kesekaitan. Dengan cepat kepala sekolah menggiring Seungwan menuju ruang ganti dan meminta dewan guru yang lain membantu gadis itu mengganti pakaiannya.

Terdapat beberapa luka di wajah Seungwan, ia sedikit merintih kesakitan saat di obati. Irene yang tanpa ia duga, selalu berada di sampingnya. Dan saat ini, Irene  menggenggam tangan Seungwan, memberikan Seungwan sedikit keyakinan bahwa sekarang ia tidak sendiri. Irene bahkan tersenyum ke arahnya.

Butuh waktu sekitar satu jam, untuk mengumpulkan semua orang tua siswa yang terlibat dalam peristiwa pelemparan telur di belakang sekolah pagi tadi. Hanya sayang Park Tae Jun selaku wali dari Seungwan tidak bisa hadir karena harus melakukan perjalanan bisnisnya. Sebagai penggantinya, Park Tae Jun yang dikabari berita itu langsung mengutus beberapa pengacaranya untuk mendampingi Seungwan. Melihat team pengacara yang Seungwan, semua orang tua siswa yang berada di aula cukup khawatir dengan kondisi anak mereka yang terancam dikeluarkan karena melanggar peraturan sekolah.

Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Seungwan, ia sudah meenyampaikan seluruh kronologi kejadian pada team pengacaranya, ia tak ingin ikut campur kali ini. Ia menyerahkan semua keputusan kepada kepala dan dewan sekolah. Seungwan tahu betul siapa yang ia hadapi saat ini, ia mengenal wajah-wajah yang ada di hadapannya. Beberapa dari mereka adalah rekan bisnis sang kakak, karyawan yang bekerja di perusahaannya dan Baek In Ho, ia hanya bisa menatap pria berusia 24 tahun itu sebentar dan segera memalingkan wajah.

Beberapa siswa/I harus membuat perjanjian sementara Kang Min Hyung sesuai dengan perjanjian sebelumnya harus mengundurkan diri dari sekolah. Seungwan berusaha untuk tidak goyah dengan keputusan itu, ia hanya bisa memeluk tuan dan nyonya Kang bergantian, ia meminta maaf karena peristiwa seperti ini harus menimpa putrinya. Semua orang tahu, ketika seorang siswa keluar Ham-Dong High maka akan sulit bagi mereka untuk masuk di sekolah ternama lainnya. Dan untuk masuk keperguruan tinggi negeri dan ternamapun mereka membutuhkan proses yang cukup rumit.

“Maafkan kami agasshi.” Tuan Kang dan istrinya memberikan penghormatan sebelum meninggalkan sekolah. Seungwan hampir menitikkan air mata melihat kesedihan di wajah kedua orang tua itu. Tetapi apa yang Min Hyung lakukan cukup keterlaluan, Seungwan hanya ingin memberi pelajaran bagi mereka yang bersikap seenaknya pada orang lain.

 

Seungwan berlari menyusuri lorong yang mulai sepi karena siswa yang lain sudah mulai masuk kelas. Ia terlambat bangun karena beberapa hari ini ia tidak bisa tidur Seungwan berusaha mengerem saat ia sadar ia akan menabrak Irene, tapi sepertinya usaha Seungwan gagal dan ia menabrak gadis cantik itu. Dengan cepat Irene berdiri dan membantu Seungwan yang belum bisa bangkit dari lantai.

“Kau tidak apa-apa?” tanya Irene lembut.

“Ya, aku baik-baik saja,”sambil memperbaiki rok dan tasnya Seungwan hendak masuk kelas namun dicegah oleh Irene.

“Aku baru saja ingin mencarimu, kepala sekolah ingin bertemu dengan kita berdua,”

“Memangnya ada masalah apa?”

“Entahlah, lebih baik kita tanyakan langsung nanti.”

Keduanya jalan bersama menyusuri lorong sekolah yang sudah sepi, beberapa kelas bahkan sudah mulai belajar. Tak ada yang dibicarakan keduanya, mereka hanya diam sampai ke tempat kepala sekolah. Seungwan cukup kaget saat melihat siapa yang berada di dalam ruangan kepala sekolah, Soo ji dan kedua orang tuanya. Seungwan dan Irene duduk bersebelahan, keduanya terlihat cukup bingung.

Kepala sekolah meminta semua orang memperhatikan sebuah video yang akan diputar melalui infocus. Seungwan dan Irene saling pandang, mereka tahu itu adalah video di mana insiden pelemparan telur terjadi. Semua orang memperhatikan video itu secara seksama kecuali Soo Ji yang tak bisa menegakkan kepalanya karena malu di depan orang tua  yang selama ini sangat membanggakannya. Sesaat setelah video itu diberhentikan, suasana hening menyergap ruangan itu.

“Kami harap anda bisa menerima keputusan sekolah tuan Baek, awalnya kami ingin memberi skorsing pada anak anda tapi setelah melihat video ini saya tidak bisa mengambil keputusan lain kecuali mengeluarkan anak anda tuan,” Tuan Baek tak bisa banyak bicara, video itu sangat menyayat hatinya. Ia mengenal Park Seungwan sejak lama, seorang anak gadis yang baik, diperlakukan sekasar itu oleh anaknya sendiri. Tuan Baek berdiri dan membungkukkan badannya 90o ke arah Seungwan yang membuat gadis itu langsung berdiri mencegah pria yang ia hormati itu melakukan hal seperti itu. Tuan Baek segera memeluk Seungwan, membisikkan bahwa ia sangat menyesal anaknya melakukan perbuatan itu padanya.

“Kau harus meminta maaf pada Seungwan,” ujar nyonya Baek lembut pada anak gadisnya. Dengan masih tertuntuk, Soo Ji memajukan tangannya dan disambut oleh Seungwan. Keluarga Baek keluar meniggalkan ruangan kepala sekola, tapi Seungwan dan Irene diminta untuk tetap tinggal.

“Mulai saat ini, saya harap anda bisa bersekolah dengan perasaan nyaman agasshi,”

“Terima kasih pak,”

“Berterima kasihlah pada Irene, karena ia yang mengirimkan video itu ke ponsel bapak.” Seungwan dan Irene saling menatap, tanpa bicara apa-apa keduanya saling berterima kasih.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
chchcn #1
Chapter 14: Nanggung thor hahaha
Favebolous #2
Chapter 14: Yah gak sampe menikah
hardcolors #3
Chapter 14: Huhu kok gantuuuunggg
_SWenRene
#4
Chapter 13: Yesss
Sorosdaas #5
Chapter 13: Yahhh!! I like the way Seungwan answer to irene. She suffer a lot because of irene..For this story, i can accept if it's not wenrene in the end..
Favebolous #6
Chapter 13: So......WR gak di ending? KELUARKAN SEMUA GADIS AYO MASA PSW DOANG YANG SEDIH
_SWenRene
#7
Chapter 12: Only for this one, I want a little bit more angst for irene bcs of her own mistake. Seungwan already said right she want to forget irene. So let make irene try hard to get seungwan's heart again, got reject at first from seungwan and so on. Hahahaha
liljung
#8
Chapter 12: yo author let irene own up her mistake this time, she messed up so bad, runaway from wan twice?? lmao wan deserve better woman idc. i won't mind no wenrene endgame this time. lah kok jadi emosi hehe.
Jung1804
#9
Chapter 12: Tu kannnn! Miscommunication at its best. Now what?
Jung1804
#10
Chapter 11: I mean I would distant myself too if I'm Irene. Seungwan should at least talked about her day to Irene to avoid miscommunication. T_T