Chapter 12

It's You

Seungwan tak pernah berhenti untuk menghubungi Irene, namun tetap saja ia mendapat perlakuan yang sama. Sudah satu tahun ia menunggu Irene membalas pesannya, namun ia tidak pernah mendengar lagi kabar dari Irene. Seungwan bangkit dari kursi taman, ia meyakinkan dirinya jika takdir memang menginginkan mereka bersama, di manapun Irene sekarang berada suatu saat mereka akan bertemu kembali dan kali ini, Seungwan yang akan dengan berani mengatakan seberapa besar ia mencintai gadis itu.

 

5 tahun berlalu, Seungwan menjadi seorang dokter resident di salah satu rumah sakit ternama di kotanya. Sementara Yoon Soo Hee juga bekerja di rumah sakit yang sama sebagai seorang perawat.

“Wan ah, bukankah seharusnya kau pulang?”

“Di rumah terlalu sepi aku lebih suka berada di sini kita bisa pulang bersama besok.” Soo Hee membelai rambut Seungwan yang saat ini seperti anak kecil.

“Wah jari-jarimu terlihat lebih besar di bandingkan kemarin,”

“Tapi dokter Han mengatakan kalau aku baik-baik saja,”

“Cincin ini menjadi terlihat lebih sempit di jari manismu, sebaiknya kau buka saja, akan sangat berbahaya jika masih dipakai” ujar Seungwan sambil memegang jari manis Soo Hee melihat cincin yang dipilihkan oleh Seungwan, yang mengikat keduanya lebih jauh.

“Baiklah aku akan melepasnya besok,”

“Ya, dokter Kim Ye Joon memberikan izin untuk ku mengubah jadwal libur ku, agar kita bisa libur bersama,” Seungwan terlihat begitu senang membayangkan hari libur yang akan ia habiskan bersama Soo Hee dan cabang bayi yang ada di dalam kandungan gadis itu.

“Jangan lupa vitaminnya, aku akan mengecekmu lagi,” Seungwan berlari kecil sambil melambaikan tangannya pada Soo Hee yang membalas lambaian itu sambil tersenyum.

Saat hendak kembali ke ruang jaganya, Seungwan menabrak seseorang dengan cukup keras sampai membuatnya sedikit terhuyung, untung ia dapat menyeimbangkan dirinya.

“Maaf nona, ....... Irene?” seru Seungwan sangat terkejut, orang yang telah lama ia rindukan muncul begitu saja di hadapannya.

“Seungwan,” terdengar nada dingin dari gadis itu.

“Irene,” Seungwan ingin segera memeluk gadis itu namun dengan cepat Irene menghindarinya dan mundur untuk menjauhi Seungwan.

“Irene..” seseorang berlari ke arah gadis itu. Dokter Kang Jaehyun, salah satu dokter bedah menyapa Irene dan segera memeluk gadis itu tepat di hadapan Seungwan.

“Oh dokter Park, perkenalkan ini Irene tunangan ku,”

“Tunangan?”

“Ya kami akan segera menikah,” Jaehyun merangkul Irene dengan wajah yang terlihat sangat bahagia dan bangga ia bisa merangkul seseorang secantik Irene di dalam pelukannya.

“Ah, selamat dokter Kang, kalau begitu saya permisi dulu.” ujar Seungwan sambil memaksakan sebuah senyum dan memberi hormat kepada kedua sepasang kekasih yang terlihat saling mencintai. Seungwan jalan dengan sedikit terhuyung, ia tersenyum sinis mengingat apa yang pernah Irene katakan padanya.

 

“Soo Hee yahh, sebaiknya kau sudah mengambil cuti dengan kondisimu yang seperti ini,”

“Belum saatnya Park Seungwan,”

“Sampai kapan, apa kau akan mengabil cuti setelah anak ini lahir?”

“Mungkin?” senyum Soo Hee melihat Seungwan yang kesal sambil menyusun puzzle yang ia beli untuk mengalihkan perhatiannya dari pertemuannya dengan Irene kemarin.

“Dasar keras kepala,”

“Kau yang kesal terlihat lucu bagiku,” kali ini keduanya tertawa. Seungwan sangat bersyukur memiliki Soo Hee, karena ia tidak pernah lagi merasa kesepian. Banyak hal yang keduanya jalani bersama, bisa dibilang keduanya adalah soulmate. Tuhan mengirim Soo Hee untuknya, agar ia tidak lagi merasa kesepian dan ia juga belajar bagaimana memperlakukan orang dengan baik, walaupun kadang Soo Hee sering marah karena Seungwan akan terlalu baik bagi seseorang. Dan Irene, ia akan melupakan gadis itu sebisanya, karena gadis itu sudah menempatkan hatinya pada orang lain, dan tidak ada hak bagi Seungwan mengaharapkan lebih dari nya.

 

Entah bagiamana ia bisa berada di sebuah taman yang sampai ini sering ia datangi bersama Soo Hee namun kali ini dengan orang yang berbeda. Ia menyetujui begitu saja ketika Irene ingin bertemu dengannya, tanpa sebuah penolakan ia datang dengan langkah pasti dan duduk di samping seseorang yang dulu pernah ia rindukan.

“Apa kau menunggu lama?” ujar Seungwan, saat melihat wajah Irene yang terlihat cukup tersiksa.

“Tidak,” lama keduanya diam, Irene tidak tahu ia harus mulai dari mana.

“Apa yang membuatmu berubah pikiran Irene?, seingatku kau pernah mengatakan kalau hati mu tidak akan berubah, dan kau akan dengan sabar menunggu jawabanku.”

“Aku juga berfikir seperti itu Seungwan, namun orang-orang berubah bukan?,”

“Mungkin, tapi yang aku tahu apa yang aku rasakan tidak pernah berubah padamu. Aku menunggu mu selama ini, menunggu kau berani untuk meraih tanganku, mengatakan kepada semua orang bahwa aku adalah milikmu. Tapi rasanya aku salah,” Seungwan tidak ingin menjatuhkan air mata untuk sesuatu yang bukan lagi seseorang yang pantas untuknya. Namun ketika Irene ingin menjelaskan semuanya, HP Seungwan bergetar, dan ia melihat panggilan dari dokter Han, yang ia tahu adalah dokter kandungan yang menangani Soo Hee selama masa kehamilannya.

“Seungwan ah, bisa kah kau ke rumah sakit?”

“Apa yang terjadi pada Soo Hee dokter Han,”

“Soo Hee sekarang berada di ruang perawatan, ia mengalami pendarahan kecil, namun setelah kami periksa, ia membutuhkan penanganan lainnya, dan kami membutuhkan mu sebagai walinya.”

“Baiklah dokter Han, aku akan segera ke sana,” ia menutup panggilannya.

“Maafkan aku Irene, sepertinya percakapan kita sampai di sini saja, apapun yang ingin kau katakan, kau bisa menulis surat seperti yang pernah kau lakukan sebelumnya.” Dengan begitu Seungwan meninggalkan Irene yang tak kuasa menahan tangisnya, ia menutup wajahnya dengan kedua tangan dan mulai terisak.

 

“Oppa,”

“Bagaimana kondisi Soo Hee Wan ah?”

“Soo Hee sedang mendapatkan tindakan operasi, oppa tindakan ini harus diambil demi keselamatan bayi dan ibunya.”

“Aku percaya padamu Seungwan, kau akan melakukan yang terbaik untuk Soo Hee dan bayi kami,” Tae Jun dan Seungwan duduk bersama, menunggu dan sambil terus berdoa, agar operasi itu berjalan dengan lancar dan keduanya dapat di selamatkan. Butuh waktu sekitar 2 jam untuk menyelesaikan semua proses operasinya. Dokter Han keluar dari ruangan itu, dan mengatakan pada Seungwan dan Tae Jun bahwa Soo Hee dan bayinya baik-baik saja. Seungwan segera menuju ruang bayi sementara Tae Jun segera menemui Soo Hee.

 “Selamat datang di dunia ini bayi cantik,” ujar Seungwan sambil berbisik.

 

“Soo Hee yahh,” perlahan Soo Hee perlahan membuka matanya, ia tersenyum ketika melihat orang yang ia cintai adalah orang yang pertama ia lihat ketika ia membuka matanya.

“Oppa,” ujarnya pelan.

“Jangan banyak bicara dulu, kau pasti masih lemah,” Tae Jun mendekat ke arah Soo Hee dan mengecup dahinya pelan.

“Terima kasih untuk semuanya,” keduanya saling  menatap, namun perhatiannya teralihkan oleh Seungwan yang mendorong kereta bayi perempuan yang lahir dengan selamat, sehat dan cantik. Tae Jun segera mendekati dan menggendong bayi perempuan itu, membawanya ke dalam pelukan Soo Hee yang tak bisa membendung air mata kebahagiaan. Perlahan Tae Jun menghapus air mata itu sambil terus tersenyum.

“Wan ah, sekarang aku akan mengambil cuti,” ujar Soo Hee parau.

“Yaa kau ini,” Tae Jun merangkul Seungwan, berterima kasih pada adiknya itu, yang  telah mempertemukan ia dengan orang yang paling ia cintai dan berterima kasih pada adiknya  telah menjaga Soo Hee dan menyeyangi gadis itu, dengan perhatian yang begitu terbatas yang bisa ia berikan kepada Soo Hee, Seungwwan dan Soo Hee saling menjaga satu sama lain.

 

Setelah berdiskusi panjang lebar Soo Hee akhirnya setuju untuk memperkenalkan dirinya sebagai istri dari Park Tae Jun. Beberapa majalah, media online bahkan televise nasional menyebarkan berita gembira ini. Selama ini Park Tae Jun dikenal sebagai seorang bujangan kaya yang banyak di gilai oleh para wanita, namun banyak yang tidak orang lain tau, bahwa ia sebenarnya sudah menikah selama 3 tahun tanpa siapapun yang mengetahu hal itu. Keputusan itu di ambil karena memikirkan pendidikan dan pekerjaan yang diambil oleh Soo Hee. Namun saat ini, Soo Hee akan dengan yakin memperkenalkan dirinya sebagai istri dari Park Tae Jun dan ibu dari seorang bayi perempuan cantik yang di beri nama Kang Hae In.

 

“kau baik-baik saja Irene?” Tanya Jaehyun  yang khawatir karena Irene sedikit tersedak.

“Aku tak percaya ternyata Yoon Soo Hee adalah istri dari Park Tae Jun, pantas saja ia begitu dekat dengan Park Seungwan. Kami bahkan mengira keduanya adalah sepasang kekasih,” kekeh Jaehyun. Tidak dengan Irene yang sedikit terdiam dan menggenggam gaun malamnya erat.

“Jadi selama ini, apakah aku salah?” suara Irene terdengan lirih sehingga tidak terdengar jelas di telinga Jaehyun.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
chchcn #1
Chapter 14: Nanggung thor hahaha
Favebolous #2
Chapter 14: Yah gak sampe menikah
hardcolors #3
Chapter 14: Huhu kok gantuuuunggg
_SWenRene
#4
Chapter 13: Yesss
Sorosdaas #5
Chapter 13: Yahhh!! I like the way Seungwan answer to irene. She suffer a lot because of irene..For this story, i can accept if it's not wenrene in the end..
Favebolous #6
Chapter 13: So......WR gak di ending? KELUARKAN SEMUA GADIS AYO MASA PSW DOANG YANG SEDIH
_SWenRene
#7
Chapter 12: Only for this one, I want a little bit more angst for irene bcs of her own mistake. Seungwan already said right she want to forget irene. So let make irene try hard to get seungwan's heart again, got reject at first from seungwan and so on. Hahahaha
liljung
#8
Chapter 12: yo author let irene own up her mistake this time, she messed up so bad, runaway from wan twice?? lmao wan deserve better woman idc. i won't mind no wenrene endgame this time. lah kok jadi emosi hehe.
Jung1804
#9
Chapter 12: Tu kannnn! Miscommunication at its best. Now what?
Jung1804
#10
Chapter 11: I mean I would distant myself too if I'm Irene. Seungwan should at least talked about her day to Irene to avoid miscommunication. T_T