Chapter 13

It's You

Flashback

Irene melihat foto dan video yang dikirm Soo Ji padanya, bagaimana Seungwan memeluk dan memandang gadis yang bersama Seungwan. Tak bisa dipungkiri Irene merasakan sakit yang sangat. Ia mendapatkan pesan singkat dari Seungwan namun ia abaikan pesan itu. Entah mengapa melihat Seungwan dan bersama gadis yang akhirnya memiliki nama itu hatinya terasa sakit. Ia ingin membicarakan hal itu pada Seungwan, namun setelah mendapat beberapa pesan dari temannya Soo Ji dan dengan bukti-bukti itu membuatnya memutuskan untuk memblokir semua kontaknya dari Seungwan.

Sebenarnya Irene sudah berada di kota asalnya sejak ia lulus sekolah menengah atas, namun ia sama sekali tidak berniat menemui Seungwan karena rasa sakitnya.

Hai hai, aku sudah menduganya sejak lama.

Ujar Soo Ji di group chat yang masih saja aktif meskipun mereka sudah lama tidak bertemu semenjak kejadian di sekolah mereka yang dulu. Sebuah video yang memperlihatkan Seungwan masuk bersama seorang wanita sambil bergandengan tangan memasuki sebuah rumah pengantin, bahkan di video itu memperlihatkan bagaimana Soo Hee memeluk Seungwan dengan rasa bahagia dan mengecup pipi gadis yang tersipu malu mendapatkan perlakuan seperti itu dari Soo Hee.

Tanganku terasa gatal ingin mengacaukan semuanya ujar Soo Ji, namun hal itu mendapatkan beberapa pertentangan dari teman yang lainnya, karena bagi mereka Seungwan hanya masa lalu yang mereka jadikan pelajaran. Tapi Soo Ji mengetahui hal ini akan menghancurkan seseorang, yaitu Irene. Ia tahu kalau Irene menyukai Seungwan, dan karena apa yang Irene lakukan dulu membuatnya merasa Irene berhutang padanya karena tidak bisa masuk ke perguruan tinggi yang menjadi keinginannya dan ia harus mendapatkan hukuman dari kedua orang tuanya, membuat Soo Ji tak bisa melupakan hal itu begitu saja. Dengan cara seperti ini, ia bisa membuat Irene setidaknya merasa hancur dari dalam dirinya, melihat orang yang ia cintai dekat dan begitu intim dengan orang lain. Dan Soo Ji masih yakin jika Irene masih tetap mencintai Seungwan dan ia juga yakin mengikuti Seungwan dan mengirim video-video seperti itu akan semakin menyakitkan bagi Irene.

Sepertinya mereka akan melakukannya secara diam-diam.

Sebuah video lagi ia kirim, saat Seungwan dan Soo Hee berada di sebuah studyo foto untuk melakukan pengambilan gambar untuk prewedding mereka.

Jika hal ini terbongkar akan sangat menyenangkan.

Sudahlah Soo Ji, focus saja dengan ujian akhirmu ujar Min Hyung yang mengingatkan Soo Ji untuk tidak mengacaukan kehidupan seseorang lagi, karena yang ia tahu itu sangat tidak baik untuk dilakukan. Tapi Soo Ji tahu dengan video seperti ini sudah cukup menyakitkan bagi Irene.

 

“Aku sudah berada di parkiran,”

“Baiklah aku akan ke sana,” ujar Jaehyun bersemangat karena tahu Irene yang sangat sibuk dengan pekerjaannya menyempatkan waktu untuk menjemputnya.

Tidak bagi Irene, ia hanya bisa memandangi dua orang yang berjalan sambil bergandengan tangan menuju sebuah mobil, Keduanya terlihat berbincang dengan nyaman, bahkan terlihat begitu menggemaskan, Seungwan mencubit pipi Soo Hee dan keduanya tertawa dan seperti seorang gantelmen, Seungwan membukakan pintu untuk Soo Hee.

Flashback ends.

 

 

“Yaah mengapa kau secepatnya meninggalkan ku sendiri oppa,”

“Wan ah, kau tahu oppa tidak bisa terlalu lama berjauhan dari istri dan anak oppa kan.”

“Ya aku mengerti, jangan lupa selalu menghubungki,”

“Tentu saja sayang,” Setelah berdiskusi, akhirnya Soo Hee setuju untuk mengikuti kemana pun Tae Jun pergi, karena lelaki itu sudah cukup lama membiarkan dirinya sendiri tanpa istri kesayangannya. Akhirnya Seungwan di tinggal seorang diri, namun sekarang semua berbeda, ia sudah jauh lebih dewasa dan ia yakin ia bisa mengurus dirinya sendiri saat ini. Merasa sendiri bukanlah hal yang baru baginya, ia sudah meresakan seperti ini semenjak ia kecil. Dan kali ini, ia yakin ia menjadi jauh lebih terbiasa.

Setelah kepergian Soo Hee yang mengikuti Tae Jun, Seungwan mulai melupakan beberapa hal termasuk memasukkan makanan ke dalam tubuhnya. Ia lebih sering melupakan makannya dengan kesibukan di rumah sakit. Tapi ia tidak pernah lupa untuk tidur, karena dimanapun ia mulai memiringkan kepalanya ia bisa tidur di mana saja.

“Yah, Park Seungwan, sebaiknya kau pulang, sudah 3 hari kau berada di sini,”

“Aku hanya sedikit kesepian jika pulang ke rumah, sunbae,”

“Besok kau libur, sebaiknya kau pulang,”

“Benarkah?, baiklah, tapi malam ini izinkan aku untuk menginap di sini,”

“Terserah kau saja,” pria itu pun pergi dari Seungwan yang hendak membaringkan tubuhnya di kasur. Namun belum sempat ia membaringkan tubuhnya, pria yang tadi meninggalkan Seungwan dengan terburu-buru meminta Seungwan untuk datang membantunya, karena di ruang IGD sangat sibuk dan kekurangan dokter karena terjadi kecelakaan bus pariwisata yang hendak mengadakan perjalanan wisata namun bus itu terpaksa membanting stir dan menabrak pembatas jalan dan bus itu terbailk. Dengan sekejap mata Seungwan begitu menjadi sangat awas jika dihadapkan dengan tanggung jawabnya sebagai seorang dokter.

Satu persatu pasien segera mereka tangani, dengan telaten Seungwan membantu para pasien agar segera mendapatkan penanganan terbaik.

“Irene,” Jaehyun yang tiba-tiba menuju ke arah seorang pasien yang tidak sadarkan diri. Seungwan dari kejauhan melihat Irene dengan kepala yang terluka dan bajunya yang terdapat banyak darah, namun Irene segera ditangani oleh dokter jaga lainnya dengan dibantu oleh Jaehyun. Melihat hal itu, dari kejauhan Seungwan hanya bisa berdoa semoga Irene baik-baik saja.

“Untung saja kau belum pulang,” semua dokter jaga di ruangan itu segera menghempaskan tubuhnya di kursi masing-masing.

“Benar-benar melelahkan,” Namun Seungwan hanya diam, memikirkan bagaimana kondisi Irene. Ia beranjak dari tempat duduknya dengan alasan ingin membeli beberapa camilan di kantin rumah sakit. Namun ia segera menuju receptionis menanyakan di mana kamar rawat Irene. Ia berjalan menuju ruang perawatan itu dan melihat Irene yang tertidur setelah mendapatkan perawatan yang dibutuhkan. Hatinya sedikit lebih tenang dan melihat bagaimana Jaehyun merawat Irene, Seungwan menjadi jauh lebih tenang. Ia telah mengatakan bahwa ia tidak akan perduli lagi pada Irene, namun bagaimanapun juga Irene adalah salah satu sahabatnya, yang pernah mengisi hari-hari Seungwan. Akhirnya ia bisa membeli beberapa camilan dan coffee dingin di kantin rumah sakit dan berusaha untuk istirahat.

 

“Akhirnya kau sadar,” Jaehyun tersenyum hangat pada Irene yang masih terlihat sedikit kesakitan.

“Apa yang terjadi?”

“Bus yang kalian tumpangi mengalami kecelakaan, dan untungnya tidak ada korban jiwa di kecelakaan ini, hanya korban luka-luka, dank au salah satunya.” Seharusnya Irene menggunakan mobil saat itu, namun ia ingin dekat dengan team yang membantunya bekerja selama ini, dan itu menjadi alasannya untuk naik bus bersama.

“Kau akan dirawat beberapa hari sampai kondisimu kembali pulih,” namun Irene tak bicara sedikitpun, ia kembali memejamkan matanya karena sedikit kesakitan.

“Aku akan kembali ke ruanganku, sebentar lagi ada akan visit dari dokter yang menanganimu.” Jaehyun mengecup dahi Irene dan keluar dari ruangan itu.

Seungwan tiba di rumahnya dan langsung menuju kamar. Ia segera membersihkan dirinya dan segera menuju ranjangnya karena tubuhnya yang sangat lelah. Ia melihat HP ny sebentar, dan mendapatkan pesan dari Soo Hee yang mengirim gambar Hae In yang terlihat begitu lucu. Mereka sekarang sedang ada di Busan untuk beberapa minggu.

Keponakan ku makin cantik saja

Tentu saja, siapa dulu ibunya

Hah, terserah kau saja

Hehehe, bagaimana kabar mu Wan ah

Sedikit lelah

Jangan lupa makan

Baiklah, aku ingin tidur sekarang

Bye bye aunty Seungwan

Seungwan tersenyum sebelum memejamkan matanya yang sudah ia tahan sejak perjanananya ke rumah.

 

Sudah dua hari Irene dirawat di rumah sakit dan ia mendapat kunjungan dari dokter yang merawatnya, kali ini ia tidak bisa menghindar karena Seungwan juga ikut untuk meenganalisis kondisi kesehatan Irene.

“Apakah saya sudah diperbolehkan untuk pulang dokter?”

“Jika anda sudah tidak ada keluhan mungkin besok anda sudah boleh kembali ke rumah nona Kim.”

“Terima kasih dokter,” Irene sempat melihat ke arah Seungwan, namun gadis itu cukup sibuk berbincang dengan salah satu dokter jaga lainnya. Sampai rombongan itu pergi Seungwan hanya memberi hormat kepada Irene seperti dokter lainnya. Tenggorokan Irene sedikit tercekak melihat Seungwan yang sama sekali tidak melihat ke arahnya. Bukankah selama ini itu yang ia inginkan, menjauh dari Park Seungwan.

 

Sebotol air mineral dingin sudah cukup bagi Seungwan untuk menghilangkan rasa hausnya. Ia duduk sendiri di taman rumah sakit untuk beristirahat sejenak.

“Boleh aku duduk di sini?”

“Ah miss Kim,”

“Kau masih bisa memanggil ku Irene, Seungwan.” Seungwan tidak menjawab, ia hanya memandang ke depan untuk menikmati pemandangan cukup menyegarkan matanya.

“Bukankah anda seharusnya berada di kamar anda miss?”

“Aku sedikit bosan,” ujar Irene sambil melihat ke arah Seungwan yang sama sekali tidak menatap dirinya.

“Wan ah, aku dan Jaehyun akan menikah dalam beberapa bulan.”

“Selamat, untuk kalian,” ujar Seungwan datar.

“Wan ah, ada sesuatu yang harus kukatakan,”

“Katakanlah sekarang aku tidak punya waktu lama,” nada itu masih terdengar datar di telinga Irene, namun nada bicara seperti apa yang Irene harapkan dari Seungwan.

“Waktu itu aku mendaptkan gambar kau memeluk seorang wanita, dan saat itu juga hatiku berkata kalau kau tidak akan pernah   memilihku, dan video-video itu semakin meyakinkan diriku,”

“Photo dan video?”

“Ya, photo dan video mu bersama Yoon Soo Hee,” Seungwan tertawa kecil mendengar kan hal itu.

“Anda menyimpulkan semuanya sendiri miss Kim, anda bahkan tidak pernah membalas pesan singkatku, bagaimana bisa aku menjelaskan semuanya. Tapi sepertinya sekarang sudah bukan menjadi urusanku, karena anda sudah memiliki seseorang yang anda cintai dan mencintai anda.”

“Wan ah, sebenarnya apa yang aku rasakan padamu sama sekali tak pernah berubah sedikitpun.” Seungwan tertawa kali ini sedikit lebih keras dari yang tadi.

“Anda ini lucu sekali, jika perasaan itu tidak pernah berubah, seharusnya aku yang menjadi tuangan anda saat ini, bukan orang lain. Dan maaf, seharusnya anda mengabaikan semua rasa itu sama seperti anda mengabaikan pesan-pesan ku dulu.” Seungwan bangkit dari tempat duduknya.

“Cintailah kekasih anda miss Kim, semoga kalian berbahagia.” Dengan begitu Seungwan pergi dari Irene. Seungwan pikir setelah mengatakan hal-hal seperti itu membuat hatinya perih, namun ia pun sedikit terkejut karena ia sama sekali tidak merasakan apapun justru sebuah perasaan lega karena telah dengan ikhlas melepaskan Irene dan mengetahui bahwa ada seseorang yang akan menjaga dan mencintai Irene sebesar dokter Kang Jaehyun.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
chchcn #1
Chapter 14: Nanggung thor hahaha
Favebolous #2
Chapter 14: Yah gak sampe menikah
hardcolors #3
Chapter 14: Huhu kok gantuuuunggg
_SWenRene
#4
Chapter 13: Yesss
Sorosdaas #5
Chapter 13: Yahhh!! I like the way Seungwan answer to irene. She suffer a lot because of irene..For this story, i can accept if it's not wenrene in the end..
Favebolous #6
Chapter 13: So......WR gak di ending? KELUARKAN SEMUA GADIS AYO MASA PSW DOANG YANG SEDIH
_SWenRene
#7
Chapter 12: Only for this one, I want a little bit more angst for irene bcs of her own mistake. Seungwan already said right she want to forget irene. So let make irene try hard to get seungwan's heart again, got reject at first from seungwan and so on. Hahahaha
liljung
#8
Chapter 12: yo author let irene own up her mistake this time, she messed up so bad, runaway from wan twice?? lmao wan deserve better woman idc. i won't mind no wenrene endgame this time. lah kok jadi emosi hehe.
Jung1804
#9
Chapter 12: Tu kannnn! Miscommunication at its best. Now what?
Jung1804
#10
Chapter 11: I mean I would distant myself too if I'm Irene. Seungwan should at least talked about her day to Irene to avoid miscommunication. T_T