Chapter 10

It's You

Suara ketukan pintu menghentikan aktifitas Irene di depan laptopnya yang sibuk dengan beberapa aplikasi yang harus ia kuasai untuk mengikuti beberapa program pembelajaran di sekolahnya. Di asrama ini ia tidak memiliki teman sekamar, mungkin ia akhirnya memiliki teman sekamar pikir Irene. Karena ia sudah mendapat kunjungan dari pengawas ansrama dan beberapa orang suruhan orang tuanya. Ia pun berjalan kea rah pintu, membuka pintu itu dan membelalakan matanya, kakinya mundur selangkah melihat siapa yang ada di hadapannnya saat ini.

“Kau pikir bisa lari dari ku?” orang itu tersenyum pada Irene.

“Bagaiamana kau tahu aku di sini?”

“Tidak begitu sulit bagiku menemanimu. Sepertinya kau tidak begitu senang aku di sini?”

“Ah bukan begitu, masuklah.” Begitu Irene mengunci pintu, Irene segera memeluk Seungwan dengan erat, sambil menangis. Ia sangat merindukan Seungwan, ia berusaha untuk menahan rindunya dengan melakukan banyak hal untuk mengalihkan perhatiannya namun setiap ia sudah berbaring di ranjangnya, ia akan menangis mengingat Seungwan.

Seungwan segera melepas pelukannya dan menghapus air mata Irene yang terus saja jatuh dari matanya.

“Ya, kau terlihat buruk,” goda Seungwan, Irene memukul bahu Seungwan.

“Aku lelah, bisakah kau menawari ku untuk beristirahat di kasur mu?” Irene menggiring Seungwan ke ranjangnya, dan Seungwan mulai berbaring.

“Kau tidak merindukanku?”

“Tentu saja aku merindukanmu,” Seungwan menepuk kasur itu pelan dan menggeserkan sedikit tubuhnya meminta Irene berbaring di sampingnya. Dengan sedikit ragu Irene duduk di ranjang itu, namun ia putuskan untuk tidak berbaring. Seungwan segera memeluk Irene dari belakangnya, membenamkan wajahnya di tubuh Irene.

“Seungwan ah,” Irene terkejut dengan perlakuan Seungwan yang secara tiba-tiba seperti itu.

“Aku tidak tahu jika kau menyukai ku seperti itu Irene, seharusnya kau mengatakannya padaku, jangan pergi begitu saja dariku, aku tidak ingin ditinggalkan lagi,”

“Maafkan aku Wan ah.”

“Irene ah, aku tahu perasaan ini belum sama, tapi jika kau pergi dari ku seperti ini, apakah kau pikir aku pun bisa merasakan hal yang sama?” Irene membalikkan tubuhnya menghadap Seungwan yang masih betah memeluknya.

“Irene ah, biar kan dulu seperti ini, aku juga merindukanmu.” Irene membelai rambut hitam Seungwan perlahan, gadis yang dibelai itu tersenyum sambil terus memeluk Irene.

 

Sekolah akan dimulai 2 minggu lagi, Seungwan putuskan untuk ia habiskan di Kanada bersama Irene. Setiap hari Seungwan akan mengunjungi Irene di asramanya. Sementara ia menginap di hotel yang tidak jauh dari asrama Irene, sehingga ia lebih gampang untuk menghabiskan waktunya bersama gadis itu.

“Ayolah, aku sangat lapar,” rengek Irene yang menemani Seungwan membaca buku yang selama ini ia cari dan ia sangat bersemangat membacanya. Seungwan segera menutup bukunya dan menyimpan di tempatnya.

“Ayo,” ujar Seungwan sambil meraih tangan Irene. Gadis itu melihat kea rah Seungwan dengan penuh cinta. Tapi mengetahui Seungwan akan kembali ke kotanya, Irene merangkulkan tangannya di lengan Seungwan.

 

“Kau benar-benar lapar rupanya,” Seungwan terkekeh melihat Irene.

“Ya, aku belum sarapan pagi tadi?”

“Kenapa?”

“Terlalu bersemangat menemanimu,”

“Irene ah, besok aku akan kembali” Irene menghentikan makannya.

“Tapi kan masih ada 1 minggu lagi.”

“Oppa memintaku untuk pulang,” selera makan Irene hilang begitu saja.

“Irene ah,” Seungwan meraih tangan Irene, melihat sahabatnya itu menghentikan makannya membuat Seungwan merasa bersalah.

“Seungwan ah, aku akan sangat merindukanmu,”

“Siapa suruh kau kabur?”

“Yaaa,” Irene menghempaskan tubuhnya dengan kesal.

“Kita hanya berpisah 1 tahun, sekaligus memberikan kita waktu untuk perasaan kita masing-masing,”

“Wan ah, perasaan ini tidak akan berubah untukmu,” Seungwan tersenyum.

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
chchcn #1
Chapter 14: Nanggung thor hahaha
Favebolous #2
Chapter 14: Yah gak sampe menikah
hardcolors #3
Chapter 14: Huhu kok gantuuuunggg
_SWenRene
#4
Chapter 13: Yesss
Sorosdaas #5
Chapter 13: Yahhh!! I like the way Seungwan answer to irene. She suffer a lot because of irene..For this story, i can accept if it's not wenrene in the end..
Favebolous #6
Chapter 13: So......WR gak di ending? KELUARKAN SEMUA GADIS AYO MASA PSW DOANG YANG SEDIH
_SWenRene
#7
Chapter 12: Only for this one, I want a little bit more angst for irene bcs of her own mistake. Seungwan already said right she want to forget irene. So let make irene try hard to get seungwan's heart again, got reject at first from seungwan and so on. Hahahaha
liljung
#8
Chapter 12: yo author let irene own up her mistake this time, she messed up so bad, runaway from wan twice?? lmao wan deserve better woman idc. i won't mind no wenrene endgame this time. lah kok jadi emosi hehe.
Jung1804
#9
Chapter 12: Tu kannnn! Miscommunication at its best. Now what?
Jung1804
#10
Chapter 11: I mean I would distant myself too if I'm Irene. Seungwan should at least talked about her day to Irene to avoid miscommunication. T_T