Chapter 1
It's YouSuhu cukup panas jika hanya berada di dalam kelas, sehingga Seungwan putuskan untuk ke luar kelas dan duduk di bawah pohon yang berada di belakang gedung sekolah. Tak banyak anak yang datang ke tempat itu, karena tak begitu menarik bagi yang lain. Tempat itu sangat cocok buat Seungwan menghabiskan waktunya, jauh dari anak-anak yang sering memandangnya dengan tatapan mengejek dan meremehkan.
Kang Seungwan membuka juice yang ia beli dari kantin sebelum ke taman belakang sekolah, ia memulai membuka novelnya sambil menikmati angin sepoi-sepoi. Sudah 3 bulan Seungwan berskolah di Ham-Dong High, setelah kepindahannya dari London. Gadis itu harus pindah karena peristiwa yang membuatnya trauma. Ia harus kembali tinggal bersama kakak lelakinya yang cukup sibuk sebagai pewaris bisnis keluarga Kang. Kedua orang tua Seungwan meninggal saat ia berusia 2 tahun karena kecelakaan mobil dan ia harus diasuh oleh sang kakek yang telah wafat 3 tahun lalu karena penyakit yang dideritanya. Jadilah sekarang ia hanya memiliki kakak lelakinya. Kesibukan sang kakak membuatnya jarang berbincang dan ia tak ingin membebani kakaknya yang sudah cukup dibebani dengan urusan perusahaan. Jadi ia lebih senang menulis diary atau membaca sebuah buku agar semua kesedihannya teralihkan.
Sedang asik ia membaca, tiba-tiba seorang gadis duduk di sampingnya dan langsung meminum juice miliknya tanpa basa-basi. Seungwan melihat ke sampingnya dengan tergamam, Kim Irene, salah satu gadis popular yang ada di sekolah yang jarang menganggap Seungwan ada di kelasnya. Dan hal itu sekaligus membuat Seungwan sedikit lebih senang karena setidaknya gadis itu tidak merepotkan dirinya dan mengusik kedamaiannya sampai saat ini.
“Maaf, aku haus sekali, aku akan menggantinya nanti,”
“Tidak usah, aku bisa membelinya lagi,” Seungwan menyerahkan botol juice yang masih berisi itu pada Irene yang langsung menghabiskannya.
“Apa judul novel yang sedang kau baca?”
“Emma by Jane Austine,”
“Wow, kau suka novel romantic?” tanya Irene penasaran.
“Tidak juga, tergantung mood saja,” tiba-tiba Handphone Irene berbunyi dan ia pergi meninggalkan Seungwan sambil mengucapkan terima kasih. Seungwan masih sedikit bingung dengan sikap gadis itu, ia memiliki teman-teman yang popular waktu berada di London, sahabat baiknya adalah anak paling popular di sekolah dan cukup dihormati sebagai ketua osis dan Seungwansebagai wakilya juga mempunyai penggemarnya sendiri. Tapi sikap gadis-gadis di sekolah barunya ini sedikit berbeda, banyak hal yang tak menyenangkan terjadi pada Seungwanselama ia bersekolah di sini. Tapi ia tak ingin mengingat dan memikirkan itu semua dan menutup novelnya, kembali ke kelas untuk memulai pelajaran Bahasa Inggris yang selalu menjadi mata pelajaran favoritnya.
“Kalian akan mengerjakannya secara berpasangan,” guru Shim mulai membagi kelompok dan membuat Kang Seungwan satu kelompok dengan Kim Irene. Mimpi apa ia hari ini sampai-sampai harus bersama mengerjakan tugas yang membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk menyelesaikannya. Irene tersenyum padanya sambil melambaikan tangan dari meja depan, sementara Seungwan hanya tersenyum seadanya, karena jika ia membalasnya juga dengan senyuman beberapa pasang mata akan memandanginya dengan sangat mengerikan karena tak ingin gadis popular mereka dekat dengan gadis yang tak tampak.
Bel berakhirnya sekolah pelajaran akhir nya berbunyi, dengan segera Seungwan mengemas buku-bukunya untuk di masukkan ke loker karena ia mendapat pesan dari sang kakak bahwa mereka akan pergi ke taman bermain sebelum Kang Tae Jun melakukan perjalanan bisnisnya. Namun langkah Seungwan dihentikan oleh Irene yang menanyakan kapan mereka bisa mulai mengerjakan tugas itu.
“Maaf, aku buru-buru, bagaimana kalau besok kita bicarakan mengenai ini, ok.” Seungwan pergi begitu saja dari Irene yang terlihat tidak begitu senang. Namun dengan segera Seungwan kembali karena ia juga merasa tak nyaman jika harus meninggalkan Irene begitu saja. Ia meminta nomor gadis itu dan berjanji akan menelphonenya.
Seungwan yang lelah setelah menghabiskan waktu bersama kakaknya seharian, akhirnya tiba di kasurnya yang nyaman dan segera mengambil handphone menepati janjinya pada Irene kalau mereka akan membahas mengenai pengerjaan tugas.
Comments