Life is a Party

Perfect 21
Please Subscribe to read the full chapter

Yerin melompat dari ranjangnya ketika mendengar suara ketukan tak sabar dari pintu asrama. Dia sedikit melirik kearah jam kecil di mejanya guna melihat waktu. Pukul 07.21 malam. Siapa yang berkunjung ke asramanya di malam hari seperti ini?

Tak ingin menebak, Yerin segera membuka pintu, dan hal yang pertama kali ia dapatkan adalah sebuah pelukan. Yerin mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya membalas pelukan dari orang tersebut. Dia menyamankan diri di dada orang itu selama beberapa saat, menyalurkan rasa rindunya.

"Kau merindukanku, kan?"

Yerin hanya bisa mengangguk, masih berada di dalam pelukan hangat mereka. Setelah beberapa menit berlalu, keduanya melepas pelukan yang sayangnya harus berakhir. Dapat terlihat kedua sudut mata Yerin yang berair karena merasa begitu senang bisa bertemu kembali dengan orang yang dirindukannya itu.

"Kau menangis?" tanya orang itu, mengusap pipi putih Yerin dengan lembut.

"Hanya merasa senang akhirnya kau kembali. Aku sungguh merasa kesepian hingga rasanya menyesakkan."

"Eheey, geojitmal. Bukan aku tidak tahu kalau kau selalu menghabiskan waktu dengan Hwang Eunbi mu itu."

"Itu tidak seperti aku bisa memiliki Eunbi selama 24 jam. Saat aku kembali ke asrama, tentu saja aku merasa kosong. Aku sudah terbiasa memiliki unnie saat pulang. Tapi 3 bulan ini unnie tidak ada, wajar kalau aku merasa kesepian, bukan?"

Kim Sojung, gadis yang Yerin panggil unnie tersenyum manis sebelum mengacak gemas rambut hoobae sekaligus sahabat dan rommatenya. Dia menarik koper yang ada dibelakangnya kemudian mulai memasuki asrama mereka lebih dalam.

"Kau sedang apa tadi?" tanya Sojung, menepikan koper kesamping ranjangnya sebelum duduk.

"Tidak ada. Kenapa unnie tidak menghubungiku kalau akan pulang? Aku bisa menjemputmu di bandara."

Sojung hanya bisa mengendikan bahunya. "Aku tidak ingin menyusahkanmu, Yerin. Jarak dari asrama ke Incheon tidaklah dekat."

"Ada apa ini? Ini bukan seperti Kim Sojung yang kukenal. Kim Sojung yang kukenal bahkan tidak segan membuatku menunggu selama lima jam hanya untuk mendapat tanda tangan Presiden Mahasiswa demi kelancaran proposalnya."

Sojung tergelak dengan sindiran yang keluar dari mulut Yerin. Dia tidak akan melupakan hari itu. Hari dimana Sojung meminta bantuan adik tingkatnya semester lalu.

Sojung tahu, Presiden Mahasiswa mereka sangatlah pemilih. Banyak sekali proposal yang gagal diajukan hanya karena milik mereka tidak memenuhi ekspektasi sang Presiden. Meski begitu, ada satu kelemahan yang Sojung perhatikan dari Presiden mereka. Sang Presiden sangatlah lemah jika ada orang yang selalu bersabar dan tidak menyerah dalam mendapat persetujuannya. Maka dari itu, dia menyuruh Yerin yang pandai berbicara, bergaul, dan pantang menyerah untuk melakukan misi tersebut. Tidak sepertinya, sifat Yerin sangat berkebalikan dengan Sojung.

Selama hampir lima jam Yerin terus berusaha membujuk dan meyakinkan sang Presiden. Dia bahkan juga membelikan makanan dan minuman untuknya dan terus menempel padanya sepanjang hari. Jujur saja, Yerin sempat ingin menyerah dan mengutuk Kim Sojung yang telah membuatnya melakukan hal konyol tersebut. Tapi mengingat kembali betapa pentingnya proposal tersebut terhadap klub sastra yang diikuti Sojung, Yerin akhirnya mengurungkan niat.

Usahanya pun berhasil dalam hitungan jam. Yerin tersenyum menang. Ternyata benar, usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil. Tapi hal buruknya, sang Presiden mereka justru jatuh hati kepada Yerin.

Yang benar saja?!

Yerin sungguh pusing setelah hari itu. Presiden Mahasiswa mereka terus mendekatinya, bahkan lebih gencar daripada Cha Eunwoo. Berbagai cara sudah Yerin lakukan agar sang Presiden berhenti mengejarnya. Namun itu semua sia-sia. Pria dengan tubuh menjulang tinggi dan berparas lumayan tersebut seperti bebal. Disaat Yerin mulai merasa frustasi, Sojung akhirnya membantu. Karena bagaimanapun, itu juga salahnya telah mengirim Yerin dalam tugas tersebut yang mengakibatkan sang Presiden menumbuhkan perasaan pada adik tingkatnya itu.

Keduanya lalu terpaksa harus bersandiwara menjadi sepasang kekasih dihadapan Presiden mereka karena setahu Sojung, pria itu seorang homophobic. Meski sempat ragu, namun metode tersebut berhasil membuat sang Presiden berhenti mengejar Yerin. Setelahnya memang mencuat kabar kalau Yerin memiliki hubungan spesial dengan Sojung. Tapi tidak berlangsung lama karena Yerin langsung mengkonfirmasi bahwa itu hanyalah rekaan belaka agar Presiden Mahasiswa mereka berhenti mendekati Yerin. Orang-orang pun percaya saja. Bagaimanapun, Yerin adalah social butterfly yang disukai banyak orang. Kepribadiannya yang hangat dan jujur membuat orang-orang meragukan berita heboh tersebut. Lagipula mereka tahu kalau Sojung adalah kakak kelas Yerin saat di SMA yang juga sahabat dekatnya. Mana mungkin mereka memiliki hubungan spesial. Mereka yakin Yerin bukanlah gadis seperti itu.

Yeah, sedikit banyak memang benar. Dia dan Sojung tidaklah mungkin bersama seperti yang dirumorkan. Hubungan mereka sebatas sahabat dekat yang sudah seperti kakak-beradik. Hanya saja, Yerin merasa buruk karena secara tidak langsung telah berbohong. Kita semua tahu kalau sebenarnya dia memiliki kekasih yang merupakan seorang gadis, Hwang Eunbi.

Sojung merebahkan tubuhnya di ranjang dengan sedikit mengerang. Tubuhnya terasa sakit karena terus duduk beberapa jam di pesawat dan juga taxi. "Mian mian. Kau masih saja mengingat hal itu."

Yerin memutar bola matanya. Namun tidak lama sebelum dia mengganti topik. "Bagaimana Jepang?"

Sojung memejamkan mata lelahnya. "Tidak terlalu buruk. Hanya sedikit kesulitan di awal karena sistem pembelajaran disana cukup berbeda dengan Korea."

Yerin mengangguk. Selama tiga bulan belakangan, Sojung memang mengikuti event pertukaran pelajar di Jepang bersama beberapa orang dari universitasnya. Sebab itu Yerin selalu sendirian di asrama. Sebelumnya Yerin pernah mengatakan jika ada satu orang yang ia percayai selain Eunbi, bukan?

Dan yap, orang tersebut adalah Kim Sojung.

Yerin sangat sangat memercayai Sojung melebihi dirinya sendiri. Sojung sudah ia anggap seperti keluarganya. Pertemuan pertama mereka terjadi saat Yerin baru memasuki bangku SMA. Sojung sangat baik terhadap Yerin waktu itu, meski dia sendiri adalah seniornya. Hubungan pertemanan mereka pun berlanjut hingga sekarang.

Sojung membuka mata kemudian memiringkan tubuhnya, menghadap Yerin.

"Oh iya, bagaimana kabar Eunbi? Aku merindukannya. Bisakah kita bertemu? Dia sedang tidak sibuk, kan?" tanya Sojung antusias. Dia sangat menyukai kekasih Yerin tersebut. Atau lebih tepatnya menyukai menjahili Eunbi. Jika mereka bertemu, pe

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Incarnadinejourney
#1
Chapter 13: Asik, akhirnya mendebutkan semua karya ciamiknya disini. Aku udah jarang buka tetangga sebelah soalnya.
avicennialba
#2
Chapter 7: Wohooo, senpai launching cerita baruuu. Otw baca