Falling Asleep Again

Perfect 21
Please Subscribe to read the full chapter

"Unnie,"

"Hm?"

"Apa kau... mengganti... parfummu?" tanya Eunbi hati-hati.

Kedua mata Yerin mengerjap cepat mendapat pertanyaan tersebut dari kekasihnya.

"H- Huh?"

Eunbi menatap tepat kedalam mata Yerin, menunggu gadis yang lebih tua berbicara.

"Apa kau tidak suka?" Yerin tidak menjawab, dia justru balik bertanya.

Sekarang giliran Eunbi yang mengerjapkan matanya beberapa kali. Sepertinya dia salah bertanya. Eunbi mengibaskan tangannya dengan cepat. "B- Bukan begitu. Hanya sajaㅡ"

"Aku mendapat parfum ini atas rekomendasi Sooyoung. Kalau kau tidak suka, aku tidak akan memakainya lagi dan kembali memakai yang lama saja."

Gadis Hwang menggigit bibir bawahnya. "Bukan begitu, unnie. Maksudku.. aku hanya.. bagaimana menjelaskannya? Ter.. kejut? Ya! Mungkin terkejut karena tiba-tiba bau parfummu berbeda."

Yerin tersenyum melihat kekasihnya mencoba menjelaskan dengan tergagap.

Cute, pikir Yerin.

"Lalu bagaimana? Apa kau lebih menyukai parfumku yang sebelumnya, atau yang ini?"

Eunbi mengerutkan kening, ekspresi wajahnya seolah sedang berpikir. Menimang jawaban mana yang akan ia pilih.

"Ehm.. Aku lebih menyukai saat unnie tidak memakai apapun."

Seketika Yerin membulatkan matanya mendengar jawaban Eunbi. Sadar akan kesalahannya, Eunbi buru-buru menutup mulutnya, panik.

"Maksudku.. aku lebih suka kalau unnie tidak memakai parfum!" koreksi Eunbi.

Gadis yang lebih tua menggeleng pelan. "Aku tidak tahu kau berubah menjadi byuntae selama kita tidak bertemu belakangan ini."

"Aniyo, unnie! Aku tidak byuntae!"

"Lalu apa namanya kalau bukan byuntae?"

"Aku.. Itu- itu hanya typo!"

"Typo bisa dalam bentuk lisan?"

"Tentu saja bisa! Manusia tidak pernah luput dari kesalahan!" Eunbi masih berusaha membela dirinya. Padahal dalam hati, dia amat sangat malu sekarang.

'Dasar mulut sialan!' batin Eunbi.

Yerin tertawa keras melihat wajah Eunbi yang kini memerah bagai kepiting rebus. Gadis Hwang membuang wajah nya ke sembarang arah, asal tidak menatap Yerin. Jika bisa, dia ingin menjadi kecil saja dan tak terlihat.

Gadis Jung menghentikan tawanya kemudian mengecup pipi Eunbi gemas. "Kau lucu, Bi,"

Yerin lalu meraih tangan Eunbi dan menggenggamnya. "Diluar dingin, ayo, lebih baik kita masuk ke asrama. Aku sudah mengusir Sojung unnie. Kau tidak perlu khawatir." Gadis Jung mengerling, membuat Eunbi makin blushing.

Ketika mereka sampai di asrama Sojung dan Yerin, Eunbi langsung melepas jaket bomber nya dan ia letakkan diatas kursi belajar Yerin. Gadis itu lalu berjalan menuju ranjang milik Yerin dan duduk disana.

"Sojung unnie benar-benar pergi?" Eunbi bertanya setelah mengamati seluruh penjuru kamar.

"Ada apa dengan pertanyaan itu? Kenapa aku tiba-tiba merasa takut sekarang. Eunbi-ya, kau sedang tidak merencanakan hal-hal mesum di otakmu, kan?"

Eunbi mendecakkan lidahnya kesal. "Sudah kubilang aku tidak mesum!"

Yerin terkekeh kecil. Entah sudah ke-berapa kali gadis itu tertawa karena Eunbi malam ini. Tapi yang jelas, Yerin merasa senang karena bisa melihat gadis Hwang lagi setelah sekian lama.

Yerin berjalan mendekat dan bergabung bersama Eunbi duduk di tepi ranjang. Dia lalu meraih lengan Eunbi untuk ia peluk seraya mengistirahatkan kepalanya di bahu kekasihnya.

"Bagaimana harimu?" tanya Yerin dengan suara rendah. Dia mulai menyamankan diri di lekukan leher Eunbi.

"Berlangsung seperti biasa. Tidak ada yang spesial."

Yerin berdecak. "Bukankah hidupmu terlalu monoton, Bi?"

Satu alis Eunbi terangkat keatas. "Kata siapa? Sejak aku memilikimu, aku merasa hidupku seperti rollercoaster. Kau membuatku merasakan banyak hal, unnie."

"Sungguh? Wah, aku merasa tersanjung." Yerin tersenyum, pelukannya di lengan Eunbi makin mengerat.

"Bagaimana dengan unnie? Apa harimu berlangsung lancar?"

Mendapat pertanyaan itu dari Eunbi membuat Yerin mendesah kasar.

"Buruk. Setelah tidak diizinkan ikut kelas karena terlambat, aku juga harus mendapat omelan dari senior di klub karena tidak sengaja menghilangkan salah satu jurnal. Tidak sampai disitu saja, saat di mata kuliah sastra Korea, aku mendapat kelompok bersama orang-orang termalas di kelas! Ugh, kau bisa bayangkan selama seminggu kedepan aku akan mengerjakan laporan itu sendiri!" Yerin mengerucutkan bibirnya mengingat itu semua.

Eunbi tersenyum. Dia melepas lengannya yang dipeluk Yerin. Gadis Jung makin mengerucutkan bibirnya sedih, namun tidak berlangsung lama, karena Eunbi kini melingkarkan tangannya di pinggang Yerin. Menariknya mendekat kemudian merengkuhnya. Eunbi menunduk, mengecup pelipis kekasihnya dengan sayang.

"Untuk itu unnie memintaku datang. Apa aku benar?"

Yerin mengangguk. Dia tersenyum, kedua matanya pun juga ikut tersenyum. "Kau benar. Tiap melihatmu, aku bisa melupakan masalahku, meski hanya sementara. Ugh, tapi jangan ingatkan aku tentang laporan itu. Sekarang aku hanya ingin menghabiskan waktu denganmu."

"Okay."

Keduanya dalam posisi saling berpelukan selama beberapa saat ketika pandangan Eunbi jatuh kearah sebuah parfum yang terletak di nakas samping ranjang.

"Eoh, apa itu parfum barumu, unnie?" tanya Eunbi. Satu tangannya yang bebas bergerak meraih parfum tersebut.

Yerin mengangguk. "Jadi, apa kau sungguh menyukaiku saat tidak memakai apapun?"

"UNNIE!"

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
Incarnadinejourney
#1
Chapter 13: Asik, akhirnya mendebutkan semua karya ciamiknya disini. Aku udah jarang buka tetangga sebelah soalnya.
avicennialba
#2
Chapter 7: Wohooo, senpai launching cerita baruuu. Otw baca