Eps. 4
We Are The CEO GirlsPandangan mata ku masih buyar, aku tidak bisa melihat dengan jelas dimana aku berada saat ini, tubuhku juga tidak bisa bergerak seperti biasanya, aku merasa sangat sakit. Ada sentuhan hangat di wajah ku saat ini, aku mencoba untuk membuka mata ku dan melihat siapa yang berada di samping ku, tapi hal itu terasa sangat sulit.
" Taeyeon~ah. "
Aku seperti mengenal suaranya.
" Tae, gwaenchanha ? "
" Kau .. "
" Jangan terlalu banyak bergerak. Aku akan mengantar mu ke rumah. Dimana rumah mu ? "
Aku tidak bisa berbicara banyak, perlahan aku meraih id card yang ada di kemeja ku dan memberikan padanya. Aku mendengar dia menyalakan gprs di mobilnya dan langsung membawa ku kembali ke rumah.
Selama di perjalanan, aku hanya bisa melihat ke luar jendela, itu pun masih tersamar-samar kan. Aku masih berusaha untuk menggerakan tubuh ku, tapi apa daya aku tidak bisa berbuat banyak saat ini.
Beberapa menit kemudian . . .
" Apa disini rumah mu ? "
" N-ne. Gomawo. "
" Aku akan mengantar mu sampai ke dalam. "
" Ah, tidak usah, aku bisa sendiri. "
Perlahan aku membuka pintu mobilnya, namun kepala ku masih terasa pusing, dan aku kembali terjatuh. Dia langsung berlari ke arah ku dan membantu ku masuk ke rumah. Aku memintanya untuk berhenti di ruang tamu, dan membiarkan ku beristirahat disana.
" Apa kau akan baik-baik saja ? "
" Ne. "
" Uhm, baiklah, aku akan kembali ke rumah. "
Aku meraih tangannya dan kini dia menatap ku. Aku tidak bisa membiarkan untuk kembali ke rumah di tengah malam seperti ini. Ada sesuatu yang aneh saat aku meraih tangannya, detak jantung ku berdetak sangat cepat.
" Wae ? "
" Mianhae. Aku tidak bisa membiarkan kau kembali ke rumah seorang diri. "
" Tapi ini belum larut malam. "
" Tapi ini sudah jam 10 malam. "
" Sudah. Kau beristirahatlah, aku baik-baik saja. "
" T-tapi. . . "
" Sampai bertemu lain waktu. "
" Kajima. "
Sekali lagi aku menghentikan langkah kakinya dan dia menatap ku dengan wajah yang bingung.
Taeyeon POV End
Jessica sedang memainkan remote TV di ruang tamu, Ia mengganti setiap acara yang ada dengan acak, Ia nampak sedang bosan dan tidak tahu harus berbuat apa. Ia melihat ke arah jam di ruang tamu dan menghela nafas.
" Kemana manusia itu ? Belum pulang sampai saat ini. ", gerutu Jessica.
Jessica terus menghubungi ponsel Tiffany tapi tidak ada jawaban dan hal itu membuat Jessica semakin kesal. Ia berbaring dan mengangkat kakinya di atas sofa. Tak berapa lama, Ia men
Comments