Aku masih tidak percaya jika aku sampai di hari ini, aku tidak pernah membayangkan jika hal ini terjadi begitu cepat, aku tahu kita semua akan mengalaminya, tapi mengapa begitu cepat dan aku merasa berat untuk hal ini.

" Unnie. "

" Ne. "

" Apakah kau sudah siap ? "

" Ne. "

" Appa menunggu mu di bawah. "

Aku hanya terdiam dan teringat saat dimana keberanian ku muncul untuk mengatakan aku tidak bisa menikah dengan namja itu.

" Appa, aku tidak bisa menikah dengan namja pilihan mu. "

" Wae ? "

" Kami sudah memiliki kebahagiaan masing-masing. "

Bahkan aku harus membohongi appa dengan mengatakan aku sudah memiliki kebahagiaan ku. Aku bahagia, melihat sahabat ku menikah dengan namja yang cukup hebat, bahkan sangat hebat sampai bisa membuat dua orang sahabat jatuh cinta pada saat yang bersamaan.

Aku membuka pintu kamar ku dan melangkahkan kaki ku menuju mobil. Entah apa yang ada di pikiran ku saat ini, aku membayangkan jika hari ini seharusnya menjadi hari bahagia ku, aku melihat senyum appa yang begitu menenangkan.

" Jangan sampai terlambat, kau harus mendampinginya. "

" Sica, aku ingin sekali kau mendampingi ku nanti, kau adalah keluarga ku. "

Ingin rasanya aku meloloskan air mata saat ini.

Grand Hyatt Seoul

Sesampainya di tempat itu, Krystal membantu ku keluar dari mobil, dan seketika dia terdiam. Aku mengikuti kemana arah pandangan matanya dan terhenti pada seorang namja.

" Krystal. "

" Ah, ne, unnie. "

" Apa yang sedang kau lihat ? "

" Namja itu. Namja yang waktu itu aku cerita kan pada mu. "

Aku hanya terdiam dan mencoba mengingat ceritanya. Sekali lagi ku pandangi namja itu dari samping dan ketika namja itu mengarah ke pada ku, mulut ku seolah terkunci rapat.

" Y-yuri. "

" Unnie, kau mengenalnya ? "

" A-ani. "

" He's so cool. "

Aku mencoba menghindari kontak mata dengan Yuri sampai akhinya seorang penerima tamu menghampiri dan mengantar ku menemui Tiffany di ruangan make up nya.

Please Subscribe to read the full chapter