Eps. 11
We Are The CEO Girls" Aku minta maaf. "
" Tidak apa. "
" Tidak seharusnya aku berbuat seperti itu. "
" . . . "
" Kau pasti merindukannya. "
" . . . "
Bibirnya seolah terkunci rapat dan tidak mau mengucapkan apapun.
" Fany~ah... "
" Ne. "
Suaranya terdengar sangat halus dan menenangkan.
" Tae, mianhae. "
" . . . "
" Aku tidak menyangka jika dia seperti itu. "
" Tidak apa, Fany~ah. Selama dia tidak membuat mu susah, aku akan melupakan surat identitas ku di dalam sana. "
Dia hanya tertunduk dan memainkan jari-jari tangannya di atas meja.
" Fany~ah, apakah aku bisa menanyakan sesuatu pada mu ? "
" Tentang ? "
" Kehidupan mu. "
" Apa yang ingin kau ketahui ? "
" Kisah cinta mu. "
" Wae ? "
" Berapa lama kau pernah menjalin hubungan ? "
" Maksud mu ? "
" Berapa lama kau pernah berpacaran ? "
Benar. Pertanyaan ku seolah menusuk tepat di jantungnya, dia tak mengeluarkan satu kata pun.
" Tidak masalah jika kau tidak mau menjawabnya. "
" 2 bulan. "
" Mwo? "
" Aku pernah berpacaran selama 2 bulan. "
" Paling lama ? "
" Hmm. "
Kali ini aku merasa seperti tersambar petir di siang hari. Aku hanya bisa terdiam dan memainkan jari-jari tangan ku di atas meja.
" Bagaimana dengan mu ? "
" Aku belum pernah menjalin hubungan dengan siapapun. "
WHAT?!
Taeyeon POV End
Tiga belas jam mengudara nampaknya sudah biasa bagi Jessica, kini yeoja berambut coklat itu sudah menginjakan kakinya di New York. Pergi tanpa asisten, kali ini membuat Jessica harus membawa kopernya seorang diri, langkah kakinya di ikuti oleh seorang namja yang mengawalnya. Mereka mencari taksi untuk menuju ke hotel.
Beberapa jam kemudian, mereka tiba di hotel, koper milik Jessica langsung diserahkan pada staff hotel.
" Selamat pagi, Miss Jessica. ", ucap resepsionis.
" Hi, Marylyn. ", jawab Jessica pada resepsionis hotel yang selalu menjadi tempat favorit nya saat berkunjung ke New York.
" Kamar mu berada di lantai 9 nomor 922. ", ucap Marylyn.
" Thankyou. ", jawab Jessica.
Marylyn meminta staff nya untuk membawa koper Jessica sampai di kamar. Sementara Yuri hanya diam memperhatikan setiap yang Jessica lakukan. Keheningan kembali menyelimuti mereka saat berada di lift.
" Kau bisa tidur di kamar depan. ", ucap Jessica saat sampai di kamar.
" Ne. ", jawab Yuri.
Yuri sedikit terkejut saat melihat kamar yang dipesan Jessica untuk beristirahat. Kamar yang begitu luas padahal Jessica hanya seoran
Comments