Lebih dekat

100 Hari Mengejar Irene Bae
Please Subscribe to read the full chapter

Hari ke-3

Seulgi menyeret kakinya di koridor sekolah, dia mengumpat dalam batinnya.
Suasana hati Seulgi- emm coret itu, Seulgi tidak punya hati.

Keadaan jiwa Seulgi sedang tak menentu, semua karena Irene. Sudah dua hari Seulgi mencoba mendekati Irene, namun hasilnya nihil. Dia belum bisa mendapatkan Hati Irene.
'Sial! Ini lebih sulit dari perkiraanku' batin Seulgi, dia menarik rambutnya dan memukul dinding yang berada tepat disebelahnya.

*boom*

Pukulan Seulgi berhasil menciptakan sebuah lubang yang cukup besar ditembok itu.
"Oh tidak.." Seulgi mencoba mengintip dinding kelas mana yang dia rusak.
"Jangan 2-3, jangan kelas 2-3" bisik Seulgi mengulang kata-kata itu seperti Mantra.
Dari lubang itu, dia melihat Pak Jun dengan wajah yang berubah warna menjadi merah padam mencoba mengendalikan napasnya.

'Oh.. Oh.. Mati kau Seulgi, kau brengsek, sialan, bodoh..' Seulgi tak henti-hentinya memaki dirinya sendiri.

Pak Jun adalah wali kelas 2-3, kelas yang secara KEBETULAN, merupakan kelas dari Irene Bae.

"KANG SEULGI!" Teriakan Pak Jun begitu keras.

"Iya pak" Seulgi menampar dirinya-
'Sial... Kenapa dijawab bego!'

"Aku akan membunuhmu" bukan kata-kata Pak Jun yang membuat Seulgi merinding namun nada berat menakutkan yang digunakan Pak Jun, seperti benar-benar menantang maut Seulgi.

"Irene.. Kau sangat cantik hari ini. Aku sangat menyukaimu.. Sebelum aku MUNGKIN akan mati, aku ingin mengatakan ini." teriak Seulgi, sebelum akhirnya dia tancap gas berlari dengan sekuat tenaga, untuk menghindari maut yang menghampirinya.

Dan sedikit rahasia..
Dalam 2 hari terakhir ini, Seulgi selalu memuji kecantikan wajah Irene.
Menurutnya memberikan pujian dapat membuat Irene menyukainya.

Apakah benar?
Emm mungkin Seulgi benar, karena saat ini Irene tengah menundukan kepalanya, berusaha keras menyembunyikan pipinya yang merah karena mendengar kata-kata Seulgi barusan.

Mungkin mendapatkan Hati Irene, tidak sesulit yang dipikirkan Seulgi.

-----------------------------------------------

Hari ke-7

Seminggu telah berlalu, namun hubungan Seulgi dan Irene tak kunjung ada peningkatan.

Irene masih menganggap Seulgi musuh.
Begitu juga Seulgi.

Tapi Seulgi berpura-pura baik, berpura-pura menyukai Irene. Seulgi mendadak menjadi piawai dalam bermain sandiwara. Terdengar licik memang, tapi Seulgi tak peduli.. Bagaimana pun juga dia harus mendapat Cor dari Custos cantik itu.

Hari itu waktu istirahat telah tiba, para siswa langsung berbondong-bondong pergi ke kantin sekolah untuk makan.

Tak terkecuali Kang Seulgi.. Kali ini dia memilih untuk tidak makan di meja gerombolannya. Kali ini dia memilih untuk menghabiskan makan siangnya dengan Irene.
Kebetulan sekali Irene selalu duduk sendiri, tidak ada yang berani duduk bersama Irene.

Pertama,
Karena Irene adalah Custos dengan kasta tertinggi di Supra.. Klan Bae sangat superior.
Kedua,
Auranya.. Ada sesuatu dalam diri Irene yang membuatnya nampak sulit untuk didekati.
Dan yang Ketiga yang paling rumit,
Magusnya.. Magus Irene adalah Magus murni, telah beredar rumor bahwa Irene memiliki koneksi yang kuat dengan Custos yang telah lama menjadi debu, Custos yang melegenda diawan-awan Supra itu disebut-sebut menurunkan Magusnya pada Irene. Tapi tak ada yang mengetahui kebenarannya.. Rumor tetaplah menjadi rumor.


Seakan tak peduli dengan itu semua

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
SilverKnight93
Saya udah memutuskan ending apa yang paling pas untuk ff ini.

Comments

You must be logged in to comment
casperkim
#1
Chapter 21: Selalu menunggu
Chillbear #2
AAAAAA UPDATE
BunnyBeep
#3
Chapter 21: Makasih thor udah update T.T udh ditunggu" banget updatenya
BaePolarBear
#4
Chapter 21: Selalu nunggu ini cerita kapan update..pas giliran update penasaran bgt selanjutny bakal gmn
Chillbear #5
Chapter 20: saya masih disini thor
nailyq #6
Chapter 20: Happy ending plis.. with seulrene and taeny kasih happy ending :/
BunnyBeep
#7
Chapter 20: Karena aku suka:(
SoneTw_ss
#8
Chapter 20: Why I'm always keep reading it even I knew it took a long time for an update, simply because it was worth the wait.
BaePolarBear
#9
Chapter 20: Selalu bikin penasaran..
casperkim
#10
Chapter 19: Tiffany sepertinya