Semuanya kembali

100 Hari Mengejar Irene Bae
Please Subscribe to read the full chapter

14. Semuanya Kembali


Hari ke-60


Taeyeon menggelengkan kepalanya.

Sejak dia mengajar dikelas ini, kedua Clepta dan Custos yang berdiri dihadapannya itu tak pernah akur.

"Mantra pelindung, dasar bodoh! Kenapa kau malah menyerangku!" Marah Irene pada Seulgi yang salah mengucap mantra

"Seulgi kau harus berhati-hati, kau bisa melukai Irene" tegur Taeyeon

Seulgi mengerutkan dahinya.
Buku mantra ditangan kanannya sedangkan tangan kirinya menyala biru.

"Mantra bodoh, tulisan apa ini? Aku bahkan tidak bisa membacanya" ucap Seulgi sambil meredupkan auranya

"Itu tulisan inferos, Clepta harus mempelajarinya" ungkap Taeyeon

"Untuk apa? Aku bahkan tak ingin pergi kesana" Seulgi mengatupkan rahangnya.

Taeyeon mendesah,
"Kau mungkin tidak menginginkannya tapi sebagai calon pemimpin kau akan sering berkunjung kesana"

Seulgi berdecih.
Dia kembali menyalakan auranya— namum kali ini kedua tangannya menyala-nyala.

Alhasil..
Buku mantra yang berada ditangan kiri Seulgi langsung terbakar habis.

Seulgi sengaja melakukannya.

"Buang-buang waktu saja" desisnya pada Taeyeon

Taeyeon sejenak tertegun.

Apakah emosi anak ini selalu tak stabil seperti ini?

Apa yang Jaehyun tanamkan pada pikiran Seulgi?

Taeyeon pun mendesah..
Lalu menjentikan jarinya..

Dan diatas tangannya secara ajaib muncul sebuah buku berwarna hitam ke-emasan.

Buku itu dengan sendirinya terbuka.
Ada pena yang melayang diatas kertas buku itu..

Taeyeon menghela napas dan berkata..
"Maaf untuk tes hari ini, kalian berdua tidak lulus" pelan Taeyeon

Mendengar perkataan Taeyeon atau yang mereka kenal dengan Erica— reaksi yang mereka berdua berikan sangat berbeda dengan satu sama lain.

Seulgi hanya memutar malas bola matanya..
Sedangkan Irene membulatkan matanya..

Yang satu pasrah.
Yang satu tak terima.

"Terserah.."
"Saya minta satu kesempatan lagi Bu"

Ucap mereka berdua pada waktu yang bersamaan.

Taeyeon mendengus.

Memang dua kepribadian yang saling bertolak belakang

Irene menatap Seulgi tajam dan memukul lengan Clepta itu.

"Bodoh cobalah mengerti, aku tidak bisa gagal dikelas ini" ucap Irene frustasi

Seulgi menatap Irene datar

"Bukan urusanku" ucapnya acuh tak acuh sambil menarik diri darisana

Irene yang tak tahan pun akhirnya memakai cara yang keras

"Glacio" ucapnya

Dan seketika itu juga Seulgi membeku ditempatnya

"Hey apa-apaan ini? Kenapa aku tak bisa bergerak?" ucapnya panik

Irene terkekeh pelan
"Kau terdengar takut? Wah wah wah ternyata seorang Clepta bajingan sepertimu bisa takut juga ya?" ledek Irene

"Sebelum kau menyesal sebaiknya kau batalkan mantra bodohmu ini dasar mahkluk sok suci" semprot Seulgi pada Irene

"Tentu aku akan membatalkannya.." ucap Irene sambil berjalan memutari Seulgi yang berdiri kaku— membeku

Seulgi tersenyum kecil..

Namun senyum diwajahnya segera sirna ketika bibir Irene berucap kembali.

"Tapi dengan satu syarat"

Seulgi mengumpat keras.

"Apa lagi?!" tanyanya frustasi

Irene memutar bola matanya ketika dia melihat tingkah Seulgi yang begitu dramatis.

"Bantu aku, kita selesaikan tes ini" pelan Irene

Seulgi mendesah kasar.

Dia menatap Irene dan gurunya— Erica secara bergantian.

Merasa tak punya pilihan lain, Seulgi pun menghela napas.

"Baiklah jika itu mau mu" ucapnya pasrah

Irene terkekeh gemas sambil sedikit melompat kegirangan.

Dia pun menepuk tangannya dua kali, dan seketika itu juga Seulgi kembali bergerak dengan leluasa.

Seulgi bernapas lega seraya merenggangkan ototnya yang kaku karena dibekukan beberapa menit yang lalu.

Dia pun berjalan menghampiri Irene dengan amarah dimatanya.

"Kau.. Berhenti gunakan mantra bodohmu itu padaku!" ucap Seulgi penuh emosi

Irene yang tak terima dengan luapan emosi Seulgi padanya, memilih untuk membela dirinya sendiri.

"Kau seharusnya berhenti menjadi orang yang egois—

"Kau yang egois"

"Apa?!"

Dan mereka bertengkar lagi.

Taeyeon hanya bisa mendesah pasrah.

Dia memijat batang hidungnya, ya astaga kedua anak ini memang paling susah untuk diajak bekerja sama.

Sampai pada akhirnya sebuah ide cemerlang terlintas dipikiran wanita pucat itu.

Dia pun tersenyum dengan lebar.

"Diam" bisik Taeyeon dengan nada serius

Dan seketika itu juga Seulgi dan Irene terdiam.

Sungguh ajaib, kata-kata dari seorang Caster pun terasa seperti sebuah mantra.

Taeyeon pun menggeleng.

"Aku tidak percaya kalian dengan beraninya bertengkar didepan guru. Sopan santun kalian ditaruh dimana?" pelan Taeyeon

Namun ada aura yang membuat Irene dan bahkan Seulgi, bergidik dalam ngeri.

Mereka berdua pun membungkuk.

"Maaf bu" ucap kedua siswa itu secara bersamaan.

Taeyeon mendengus

"Kalian dihukum"

Mendengar itu Irene segera memejamkan matanya, sedangkan Seulgi menyeringai lebar.

'Akhirnya aku berhasil menyeret Custos ini dalam masalah' batin Seulgi bahagia penuh kemenangan

Seulgi kembali menegakan badannya.

Dengan senyum lebar dia pun bertanya,
"Wahai Bu Erica yang terhormat, hukumannya apa ya?"

Irene yang mendengarkan Seulgi tiba-tiba bersemangat seperti itu seg

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
SilverKnight93
Saya udah memutuskan ending apa yang paling pas untuk ff ini.

Comments

You must be logged in to comment
casperkim
#1
Chapter 21: Selalu menunggu
Chillbear #2
AAAAAA UPDATE
BunnyBeep
#3
Chapter 21: Makasih thor udah update T.T udh ditunggu" banget updatenya
BaePolarBear
#4
Chapter 21: Selalu nunggu ini cerita kapan update..pas giliran update penasaran bgt selanjutny bakal gmn
Chillbear #5
Chapter 20: saya masih disini thor
nailyq #6
Chapter 20: Happy ending plis.. with seulrene and taeny kasih happy ending :/
BunnyBeep
#7
Chapter 20: Karena aku suka:(
SoneTw_ss
#8
Chapter 20: Why I'm always keep reading it even I knew it took a long time for an update, simply because it was worth the wait.
BaePolarBear
#9
Chapter 20: Selalu bikin penasaran..
casperkim
#10
Chapter 19: Tiffany sepertinya