Terasa Begitu Jauh Untuk di Raih

100 Hari Mengejar Irene Bae
Please Subscribe to read the full chapter

Hari ke-46


Hari ini adalah hari yang cukup penting untuk Seulgi.
Hari ini, untuk pertama kalinya dia akan mengajak Irene pergi berkencan.

Yap.
Festival Bulan Merah telah tiba.

Dan Seulgi memilih untuk mengajak Irene pergi bersama-sama dengannya.

Setelah kejadian kemarin, Seulgi dan Irene bertingkah seperti sepasang kekasih, namun sayang.. Seulgi belum bisa memperjelas status hubungan mereka.

Hey.. Karena hubungan itu adalah komitmen, dan Clepta tidak suka dengan komitmen.

Dan Irene memaklumi itu,
Katanya dia akan menunggu sampai Seulgi siap.


Seulgi berdiri didepan gerbang festival bulan merah, dia tengah menunggu Irene yang tak kunjung datang.

Mereka berdua sepakat untuk bertemu disana saja.


Seulgi kembali melayangkan pandangannya pada jam tangan yang dia kenakan.

19:26

Emm, Irene sudah terlambat 26 menit.
Seulgi menggaruk kepalanya, dia mulai frustasi.

Masa iya, Irene membuatnya menunggu?!
Dia sudah berdiri disana selama 26 menit dan Irene tak kunjung datang?!

'Ahh.. Sial' Umpat Seulgi dalam benaknya.


Seulgi pun menenangkan dirinya, dan memilih untuk kembali menunggu Irene dengan sabar.

.
.
.

23:49


Irene belum juga datang.


Seulgi mengepalkan tangannya,
Batinnya berteriak dalam kekesalan.

Irene .. Menipu .. Seulgi ..

Dengan kekecewaan yang tidak bisa dibendung, Seulgi meninggalkan lokasi festival itu.


-----------------------------------------------
Hari ke-47

Seulgi berdiri didepan pintu kelas Irene bermaksud untuk menunggu dia disana.

Kejadian kemarin masih begitu jelas diingatan Seulgi.

Dia seperti orang bodoh yang berdiri seperti tiang garam menunggu Irene, memang tampak seperti orang yang ditelantarkan.

Dan saat ini, Seulgi ingin bertemu Irene..
Niatnya untuk menanyakan alasan Irene tidak muncul semalam.

.
.

Tak lama menunggu, orang yang Seulgi cari akhirnya menampakan batang hidungnya.


"Irene.." Panggil Seulgi pelan, tidak ada rasa marah dinada suara Seulgi.

Segera setelah melihat Seulgi, Irene dengan cepat mencoba memasuki kelasnya namun gerakannya tidak begitu cepat, sehingga dengan erat Seulgi berhasil menggenggam lengan Irene.

"Irene.." Panggil Seulgi lagi, dia tidak tahu harus mulai dari mana.

Namun Irene tidak juga mengubris panggilan Seulgi, dia sibuk menghindari Seulgi.

Memandang Seulgi pun dia tak mau.

Sebenarnya apa salah Seulgi?


Melihat reaksi Irene yang tiba-tiba berubah 180 derajat dari kemarin, membuat Seulgi bingung.

Dan jika boleh jujur, dadanya seperti terasa sakit.
Seulgi tidak mengerti Irene.

"Lepaskan aku" itu kalimat pertama yang keluar dari mulut Irene pada pagi itu.

Nada suara yang begitu dingin..

Seulgi melepaskan lengan Irene.
Ditatapnya Irene yang sedari tadi tak mau melayangkan pandangannya pada Seulgi.

Seulgi tertawa kecil.. Tapi percayalah, tidak ada kebahagiaan yang terselip disana.

Dia pun menganggukan kepalanya.
Dan berpaling dari Irene.

Dan untuk Seulgi, berjalan tidak pernah sesakit ini.

-----------------------------------------------

Hari ke-50

Sudah beberapa hari berlalu,
Tapi Seulgi dan Irene belum kunjung bertegur sapa dengan satu sama lain.

Seulgi masih terus berusaha untuk berbicara pada Irene.
Namun sebaliknya,
Irene masih saja mengabaikan dan menghindari Seulgi.

Seulgi frustasi.
Sebenarnya apa yang dilakukannya sampai-sampai membuat Irene seperti ini.

Seulgi yang tak tahan lagi dengan sikap Irene.
Pada pagi ini kembali menunggu Irene didepan pintu kelasnya.

Kali ini Seulgi harus mendapatkan penjelasan dari Irene.
Apapun reaksi Irene nantinya, tetap Seulgi akan berusaha untuk berbicara dengan Irene.

Tak perlu menunggu lama.
Irene pun datang.

Seulgi segera menyambar tangan Irene, dipegangnya dengan erat dan segera menarik Irene ke suatu tempat.

"Lepaskan" kata Irene sambil sibuk melepaskan tangannya dari genggaman kuat Seulgi.

"Kita harus bicara" nada rendah Seulgi membuat Irene menghentikan segala perlawanannya.

**

Seulgi membawa Irene di kamar kecil wanita.
Sesampainya disana, Seulgi melepaskan tangan Irene dan dia memeriksa setiap bilik toilet yang berada disana. Dengan kasarnya Seulg

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
SilverKnight93
Saya udah memutuskan ending apa yang paling pas untuk ff ini.

Comments

You must be logged in to comment
casperkim
#1
Chapter 21: Selalu menunggu
Chillbear #2
AAAAAA UPDATE
BunnyBeep
#3
Chapter 21: Makasih thor udah update T.T udh ditunggu" banget updatenya
BaePolarBear
#4
Chapter 21: Selalu nunggu ini cerita kapan update..pas giliran update penasaran bgt selanjutny bakal gmn
Chillbear #5
Chapter 20: saya masih disini thor
nailyq #6
Chapter 20: Happy ending plis.. with seulrene and taeny kasih happy ending :/
BunnyBeep
#7
Chapter 20: Karena aku suka:(
SoneTw_ss
#8
Chapter 20: Why I'm always keep reading it even I knew it took a long time for an update, simply because it was worth the wait.
BaePolarBear
#9
Chapter 20: Selalu bikin penasaran..
casperkim
#10
Chapter 19: Tiffany sepertinya