part 10,,,
  Awalnya aku ingin mengajak Jennie ke club biasa, tapi aku mengurungkan nya. Mengingat ia sudah beralih menjadi anak rumahan juga sekarang. Aku mengajak nya ke sebuah bukit, dimana terdapat tempat untuk bersantai menikmati lampu kota dari ketinggian. “kata nya ke club?? kenapa kesini??” “tidak jadi, aku akan memesan kopi ya, kau mau apa?” “mocha saja,” “ok, tunggu ya..” Aku masuk ke cafe di sebelah mobil ku terparkir dan memesan mochaccino dan vanilla latte untukku. Lalu kembali ke tempat Jennie yang sudah duduk di atas kap mobil ku. “ini..” “oh thanks..”
  Aku mengambil duduk di sebelahnya dan mulai menyalakan rokok yang ku bawa. Memandangi lampu kota yang terlihat indah, tanpa mengajak Jennie berbicara. Aku tidak mungkin menceritakan ini pada nya. Karena aku juga tidak tahu dia masih mengharapkan ku atau tidak. “kau ini kenapa Lisa?? ceritakan padaku,” “i'm okay Jen,” “liar, aku sangat mengenalmu, apa perlu aku menebak nya?” Aku mulai melirik kearahnya. “coba saja” “hmm,, oh tidak, kau sedang patah hati??” Gosh tebakan nya tepat sekali. Aku mulai memalingkan pandangan ku. Menghisap dan menghembuskan asap ke udara. “apa aku benar??” Aku tidak menjawab. “Lisa, sebenarnya aku tidak ingin ini benar seperti perkiraan ku, tapi aku tidak ingin melihatmu seperti ini..” Aku tertawa kecil mendengar ucapannya. “bukan nya kau juga pernah melakukan ini kepadaku Jenn?? membuatku sedih dan depresi.. mana kau bisa mengerti??” “Lisa....”
  Aku mulai meneteskan air mata, menghapus nya dengan cepat dan meminum vanilla latte ku. “maaf kan aku Lisa, aku sudah tidak ingin membahasnya.. lihat, sekarang aku merasakan nya,, sekarang dan beberapa hari kemarin..” Aku mulai teringat ia menangis memelukku kemarin dan menarik nafas panjang. Jadi kita berdua sama-sama sedang patah hati,, begitu?? “oke, aku akan jujur pada mu..” “apa??” “aku menyukai Rose,,” Jennie melihatku dan berpaling ke tempat lain. “aku tahu, aku sudah mengira nya.. ternyata memang benar dan kau memang mudah ditebak Lisa..” “lalu apa?? ia sudah punya pacar..” “iya aku juga sudah tahu.. Jisoo yang cerita padaku.. maaf aku mencari tahu