チャンミン

Seoul, Jung’s Mansion, 22.00 pm

Changmin segera membuka pintu mobil tepat ketika Yunho memberhentikan kendaraannya itu. Kali ini mereka berhasil sampai di tempat tanpa ada kejar-kejaran atau mobil yang membuntuti. Mereka baru saja kembali dari lokasi penemuan mobil yang membuntuti mereka tadi. Agent federal ini masih merasa kesal karena tidak menemukan apapun di sana. Mobil itu terdampar begitu saja tanpa pengemudi dengan kondisi dipenuhi bekas peluru Changmin di kaca dan badan mobil. Tim CSI masih melakukan pemeriksaan lanjut pada mobil itu dan Agent ini akan mendapatkan hasilnya besok.

Changmin pun berdiri menunggu Yunho yang sedang berbicara dengan pelayannya. Ingin sekali ia berteriak pada detektif itu untuk menyudahi obrolan namun ditahan. Walaupun Jujur saja ia mulai merasakan kelelahan dan mulai menginginkan air hangat kemudian tidur, Ia masih sadar diri. Setelah terasa sangat lama akhirnya Yunho mendekatinya dan mengajaknya masuk. Changmin harus kembali bersabar ketika tahu ia masih belum bisa mewujudkan keinginannya. Detektif ini terhenti di ruang tamu ketika mendapati asistennya Kim Heechul duduk di sana bersama pria yang ia kenali sebagai pewaris Choi’s, Choi Seunghyun.

Yunho lalu melirik Changmin yang terlihat kesal karena lagi-lagi harus menunggu dengan sabar sebelum memanggil Heechul.

”Hey Chullie, bisakah kau antarkan Agent Shim Changmin ke kamar tamu ? Malam ini ia akan menginap disini. Sekalian kau minta Yoo Ahjumma untuk menyiapkan keperluannya” Heechul hanya mengangguk menyetujui sebelum mengajak Changmin untuk mengikutinya dan Yunho berani bersumpah ia melihat kilatan aneh yang biasa muncul di mata Heechul kalau asisten merangkap sahabatnya itu merencanakan sesuatu. Yunho hanya berharap itu bukan hal yang aneh. Perhatian dirinya teralih ketika Choi Seunghyun berdeham.

“Well, apa aku menganggu malammu tuan detektif? karena sepertinya kau memiliki kesibukan malam ini?” goda Seunghyun mendatangkan kekehan dari Yunho.

“Perjalanan masih panjang untuk mencapai hal yang kau pikirkan itu Presdir Choi” sahut Yunho. Seunghyun menatap Yunho dengan tatapan ‘Apa Kau Serius?!’

“Jung Yunho yang terkenal tak bisa menaklukkan seseorang? Wah wah wah, ini berita besar!” Yunho hanya melempar tatapan kesal lalu menghempaskan diri ke sofa di hadapan Seunghyun.

“Apa yang kau inginkan Choi? Bukankah sudah aku katakan padamu jika ada perkembangan aku akan menghubungimu ? Sampai sekarang  Sakurai-san yang aku tugaskan belum mengabariku lebih lanjut. Kau sendiri mengertikan sulitnya dengan informasi minim yang kau berikan”

“Aku tahu Jung. Hanya saja kondisi Eomma-ku sudah mulai memburuk. Ia terus merasa menyesal dan mendesakku untuk segera menemukan cucunya yang mungkin masih hidup itu”

“Kau sendiri juga tahu, keponakanmu itu seperti hilang ditelan bumi. Apalagi hanya bermodalkan nama panggilan itu saja. Ada banyak orang yang bisa saja memiliki panggilan seperti itu” sahut Yunho sembari melempari Seunghyun dengan pandangan prihatin.

“Eommaku sangat menyesal melarang hyungku dulu hingga ia kabur ke Jepang. Dia benar-benar hidup dalam penyesalan sekarang. Apalagi ketika mencarinya malah mendapat kabar hyungku meninggal”

“Aku akan lebih berusaha lagi Choi. Bagaimanapun keluarga kita adalah teman lama dan sesama teman saling membantu bukan?” Seunghyun hanya melempar senyum pada Yunho. Ia percaya Yunho akan dapat membantu mencari putra hyungnya itu.

チャンミン

Seoul, Jung’s Mansion, 21.30 pm

Changmin menatap Heechul yang membelakangi dirinya dengan curiga. Entah mengapa aura pria blonde ini mengaktifkan alarm tanda bahaya miliknya. Bukan bahaya seperti yang ia hadapi seperti pada pekerjaannya, namun lebih pada hal-hal aneh yang bahkan tak mungkin tak terpikirkan olehnya.

“Nah Agent Changminnie, kau bisa beristirahat sekarang. Jika kau ingin mandi silakan, aku sudah meminta Yoo ahjumma menyiapkan keperluanmu. Kamar mandi ada di dalam ruangan ini jadi kau tak perlu repot” sahut Heechul dengan manisnya membuat bulu kuduk Changmin berdiri.

 “Errr, terima kasih banyak Kim Heechul-ssi dan maaf merepotkanmu ”

“Sama sekali tidak. Aku senang melakukannya dan hentikan panggilan –ssi itu. aku merasa aneh” Changmin hanya mengangguk, bingung harus mengatakan apa. Heechul pun beranjak keluar. Sebelum menutup pintu ia berbalik dan mengucapkan sesuatu.

“Selamat menikmati malammu Changminnie” Agent federal itu menatap pintu yang tertutup dengan kening berkerut. Kalimat yang cukup aneh pikirnya. Ia lalu mengalihkan pandangannya pada kamar yang akan ditempatinya. Changmin merasa kamar ini terlalu ‘hidup’ untuk menjadi kamar tamu. Mengacuhkan perasaan anehnya dan bersiap-siap menuju kamar mandi. Ia hanya ingin mandi dan tidur. Ada banyak pekerjaan yang menunggu besok.

チャンミン

Seoul, Jung’s Mansion, 22.20 pm

Yunho memasuki kamarnya dengan wajah lelah. Harapan untuk menghabiskan waktu bersama Changmin malam ini pupus sudah. Agent itu pasti sudah tertidur. Ia bisa melihat kelelahan di wajah pria pujaan hatinya. Detektif tampan pujaan banyak wanita ini pun mendesah. Takdir sepertinya sedang tidak berpihak padanya. Berjalan mendekati ranjang king size miliknya Yunho bisa mendengarkan suara air yang menyala. Ia mengernyit bingung.

“Apa Yoo Ahjumma lupa mematikan kran air?” pikirnya. Ia lalu beranjak untuk memeriksa sebelum terhenti ketika pintu kamar mandinya terbuka dan Shim Changmin berdiri di hadapannya dengan rambut basah dan baju santainya yang cukup kebesaran untuk tubuh ramping Agent itu. Mata Yunho membelalak lebar begitu juga dengan Changmin. Keduanya lalu saling menatap satu sama lain sampai Changmin yang bersuara duluan.

“Yah! Jung apa yang kau lakukan di sini?!” teriak Changmin. Sementara Yunho yang diteriaki Changmin langsung tersadar. Ia buru-buru mengalihkan pandangannya dari Changmin. Bisa hilang nyawanya jika terus menatapi Agent itu.

“Seharusnya aku yang bertanya. Ini kamarku dan bagaimana…” ucapan Yunho terhenti. Ia teringat kilatan di mata Heechul tadi dan mengertilah dirinya apa yang direncanakan oleh sahabatnya itu.

“Kim Heechul sialan! Dia merencanakan ini semua” maki Yunho. Ia berjalan menuju pintu dan mencoba membukanya dan tepat seperti dugaaannya pintu itu sudah dikunci. Tentunya oleh Jenius Kim Heechul. Yunho lalu berbalik menatap Changmin. Ketika melihat Agent itu lagi Yunho merasa bingung apakah harus berterima kasih atau kesal dengan Heechul. Tapi sepertinya ia akan berhutang besar pada sahabatnya.

“Well Shim Changmin, sepertinya kita harus berbagi kamar untuk malam ini” goda Yunho. Ia nyengir lebar ketika melihat Changmin yang masih memengangi handuk melebarkan matanya kaget.

“Jangan gila kau Jung!” Changmin melemparkan handuknya begitu saja dan berjalan cepat ke arah pintu. Ia mencoba membukanya bahkan memaksa menggerakkan knobnya hingga menggedornya namun sia-sia pintu itu tak terbuka sama sekali.

“Lelucon gila macam apa ini! Pasti kau yang merencanakannya untuk mengerjaiku” tuduh Changmin. Yunho hanya tersenyum.

“Ini adalah takdir Changmin. Aku tidak merencanakannya sama sekali”. Jawaban Yunho itu membuat Changmin menggerutu kesal. Ia menghentakkan kakinya sebelum menuju ranjang.

“Aku akan tidur di atas kasur dan kau di lantai” sahut Changmin sambil melemparkan bantal dan selimut ke lantai membuat Yunho melongo.

“Ini kamarku Changmin dan aku akan tetap tidur di kasur. Ayolah kasur itu sangat besar untuk kita berdua”

“Tapi ini semua terjadi karena ulah asistenmu. Jadi kau harus tidur di lantai!” Changmin tak mau kalah.

“Aku akan tetap tidur di kasur Agent Shim Changmin. Kenapa kau begitu menolak aku tidur di kasur bersamamu. Apa kau berpikir aku akan ‘menyerangmu’ saat kau tidur? Pikiranmu nakal juga Changmin” Yunho tidak dapat menahan diri untuk tidak menggoda Agent itu. wajah Changmin berubah semerah tomat. Sambil menggerutu ia mengambil bantal guling yang dilemparkan ke lantai tadi dan meletakkannya di tengah-tengah membentuk barikade.

“Aku hanya tidak suka tidur dengan orang asing. Kau akan tetap tidur di bagianmu sebelah sana. Awas kalau kau berani melewati batas ini” bentak Changmin akhirnya. Mau tak mau ini yang bisa ia lakukan. Agent FBI ini tidak mungkin membiarkan dirinya tidur di lantai yang dingin. Ia juga tahu Yunho akan tetap tidur d