Chapter 9 part 2
Murder Game - HoMin Versionチャンミン
Seoul, 05.30
Jaejoong menatap dua orang petugas keamanan apartemen dengan wajah kesal. Setelah memastikan Kibum aman bersama tim paramedis, ia terburu-buru menuju tempat yang di beritahu Changmin melalui telepon dan jawaban yang didapat adalah nihil. Kedua petugas itu tidak melihat ada orang yang memasuki kompleks apartemen yang mereka jaga. Yunho dan Junsu yang berdiri tidak jauh di belakang hanya bisa diam. Salah bicara, amarah unit chief itu akan berpindah pada mereka. Changmin tidak terlihat karena ia dan Leeteuk menuju ke rumah sakit.
“Bagaimana bisa kalian katakan padaku kalian tidak melihat siapapun memasuki unit apartemen ini sedangkan Agent-ku mendapati mobil pembunuh itu terparkir di bawah?” tanya Jaejoong sambil memijit pelipisnya. Berusaha meredakan amarah.
“Kami sudah menjelaskannya padamu SSA Kim. Memang tidak terlihat seorang pun yang menuju unit di apartemen ini. Kebanyakan orang masih tidur dengan nyenyak. Mungkin saja Agent anda salah” salah satu petugas bersikeras membuat Yunho yang tanpa sengaja menjadi tertuduh itu gusar. Namun belum sempat ia protes, tampak seorang Agent dari FBI mendekat dan menyerahkan sesuatu pada Junsu.
”Kami sudah memiliki surat perintah penggeledahan dan kami mohon agar kalian bisa bekerja sama. Bagaimanapun nyawa seseorang terancam bahaya dan sebelumnya ada yang ingin saya tanyakan. Adakah menurut kalian penghuni apartemen yang terlihat mencurigakan?”Junsu menatap kedua petugas itu dengan memperlihatkan surat perintah. Kedua petugas itu terlihat berpikir sebentar sebelum menjawab namun belum sempat mereka menjawab, seorang pria berjas dengan menarik koper berpergian muncul. Kedua petugas keamanan itu mendekatinya dan tersenyum ramah.
“Selamat pagi Tuan Park, anda baru tiba? Bagaimana perjalanan anda ?” pria yang dipanggil dengan Tuan Park itu membalas tersenyum ramah.
“Selamat pagi Paman Kang dan Paman Seo. Ya, Saya baru saja tiba. Ada apa ini ? kenapa ramai sekali ?”Yunho dan Jaejoong menatap pria itu dari atas ke bawah. Firasat mereka meneriakkan ada yang tidak biasa dengan pria ini, sedangkan Junsu mengambil alih pembicaraan.
”Selamat pagi Tuan... ”
”Micky, Park Micky” jawab pria yang mengerti maksud dari Junsu.
”Maaf atas ketidak nyamanan yang terjadi. Saya SSA Kim Junsu dan kedua rekan saya ini SSA Kim Jaejoong dan Detektif Jung Yunho. Kami bertiga dari FBI. Kami sedang mencari seseorang dan menurut rekan kami, orang yang kami cari itu masuk ke kompleks apartemen ini. Bahkan mobilnya terparkir di bawah”jelas Junsu.
“Berarti yang kalian cari adalah penghuni apartemen ini. Tentu saja paman Kang dan Seo akan membantu kalian menemukannya dengan mudah”belum sempat Junsu menjawab, salah satu dari petugas itu memotong.
”Yang dicari para FBI ini adalah pelaku pembunuhan berantai yang sedang heboh itu Tuan Park”
”Astaga ? jadi menurut kalian pelaku pembunuhan itu adalah salah satu dari penghuni apartemen ini ?” tanya pria itu tak percaya.
Junsu menghela nafas. Jika banyak orang yang tahu akan menambah kekacauan saja.
”Kami belum dapat memastikannya, karena itulah kami akan menggeledah apartemen ini”
“Tentu saja kalian harus melakukan penggeledahan. Bisa berbahaya kalau pembunuh itu berkeliaran di kompleks ini” kata pria bernama Park Micky itu lagi. Yunho masih menatap pria itu curiga. Katakan saja intuisi Detektif-nya yang berkata demikian.
“Anda terlihat sering berpergian Tuan Park, benarkah itu?” tanya Yunho mencoba menggali informasi lebih. Park Micky menatap Yunho dan sesaat Yunho berani bersumpah pria itu menatapnya tidak suka, tapi kemudian ia tersenyum.
“Anda benar. Kebetulan pekerjaan saya sebagai Agen Travel and Tour mengharuskan saya untuk sering berpergian. Saya sendiri juga baru satu tahun menetap di Apartemen ini” jelas pria itu. Junsu dan Jaejoong hanya mengangguk.
“Tadi anda berdua belum menjawab pertanyaan dari SSA Kim Junsu. Apakah menurut kalian ada penghuni yang terlihat mencurigakan?” tanya Jaejoong kepada kedua petugas. Lagi-lagi baru akan menjawab, pria bernama Park Micky itu memotong.
”Saya pernah melihat seseorang yang terlihat aneh” jawaban tersebut mengundang rasa ingin tahu dari kedua Agent FBI dan Detektif itu.
”Penghuni apartemen tepat di sebelah milik saya. Saya pernah tidak sengaja bertemu dengannya ketika baru pulang dari luar negeri. Pria itu baru akan pergi dan Saya menyapanya tapi ia mengacuhkan saya dan pergi begitu saja. Pria itu aneh, karena semua penghuni apartemen ini sangat ramah. Penampilannya juga aneh, memakai kacamata hitam dan topi”
”Itu yang juga ingin saya katakan kepada anda tadi” salah satu petugas yang dipanggil Kang menambahkan. ”Baru 2 minggu ini ada penghuni baru, seorang pria. Ia selalu pergi dari pagi dan pulang lewat dari tengah malam. Hari ini saya melihatnya pergi namun belum melihatnya pulang” Junsu, Jaejoong dan Yunho saling bertatapan dan mengangguk. Bisa jadi pria ini yang mereka cari.
“Bisa antarkan kami ke sana?”pinta Junsu sopan pada ketiga orang di hadapannya. Kedua petugas itu menganggukkan kepala begitu pula dengan Park Micky.
“Tentu saja tidak masalah, saya juga perlu ke apartemen saya”Ketiga petugas FBI ditambah petugas bernama Kang dan Park Micky itu bergerak menaiki tangga. Sementara Petugas bernama Seo, tetap tinggal menjaga pos keamanan. Mereka sampai di depan pintu bernomor 201.
“Ini adalah apartemen yang saya tempati dan pria yang saya ceritakan tadi ada di apartemen 202 tepat di sebelah” jelas Park Micky sambil menunjuk pintu bernomor 202. Jaejoong mengangguk dan kemudian maju untuk mengetuk pintu. Beberapa kali mengetuk pintu namun tidak ada yang menjawab ataupun membukanya.
“FBI! Buka pintu ini sekarang juga atau kami akan mendobraknya!”perintah Jaejoong.
“Seperti yang saya katakan sebelumnya SSA Kim, kami belum melihatnya kembali”
“Sebaiknya kita dobrak saja pintu ini. Tuan Park dan
Comments