Chapter 3

Murder Game - HoMin Version
Please Subscribe to read the full chapter

Chapter 3

Aku benar-benar tidak sabar untuk memulai lagi. Ohh shim changmin, aku bahkan telah menikmati sebelum permainan ini dimulai, dan aku sudah merindukan suara merdu-mu lagi Minnie-ah. Semoga saja namja ini tidak mengecewakanku seperti si Song dan yang lainnya, dan aku bisa bermain lebih lama dengannya. Aku tidak sabar untuk melihat reaksinya.

Sepertinya mereka juga baru menemukan satu mayat. Membosankan…aku ingin bermain lagi, Song benar-benar yang terburuk di antara mereka. Mungkin sudah waktunya aku menghubungi pria itu. Aku yakin dia dapat memeriahkan permainan ini dan sementara mereka sibuk dengan mayat-mayat itu nanti, aku akan mendapatkan mainan baru lagi.

 

 Park Yoochun tersenyum menatap satu-persatu foto yang ada di hadapannya.  Dia baru menambah tanda X pada foto yang bertuliskan Hwang Tae Goon. Foto itu lalu digabungkannya dengan 3 foto lain yang juga bertanda  X. Yoochun memutar kursi yang didudukinya dan memandang layar komputer . Dia harus mulai bergerak lagi sesuai jadwal yang direncanakan. Paling telat besok, dia sudah harus memilih korban baru, dan kali ini sasarannya adalah pria tangguh dengan nama keluarga berawalan ‘I’.  Yoochun menutup beberapa file yang  menghiasi layar komputernya, sehingga layar itu menampilkan foto dua orang bocah yang berdiri berdampingan.

 

チャンミン

 

Gangwon-do, 08.00 KST

                Changmin menatap kosong keluar jendela hotel tempatnya menginap.  Sudah dua hari ini  dia menghabiskan waktu di Gangneun untuk menemui keluarga dari korban Song Ji Suk, namun keluarga Song masih dalam keadaan berduka sehingga dia baru dapat menemui mereka sore ini. Menghembuskan nafas, Changmin berniat untuk membeli makanan ketika ponselnya berbunyi. Saat melihat ID penelpon yang tidak diketahuinya itu, Changmin segera mengangkat telepon itu, berharap dari si pelaku.

 

“Yeboseoyo” sahut Changmin datar dan dia harus merasa  kecewa sekaligus heran ketika suara Jung Yunho yang menyambutnya.

 

“Pembunuh itu mengirimiku pesan” Yunho langsung mengatakan tanpa basa-basi terlebih dahulu.  Changmin terdiam mendengar kata-kata detektif yang dibencinya ini. ‘Bukankah pembunuh itu mengatakan hanya akan menghubungi Changmin saja, lalu kenapa dia malah menghubungi detektif ini’ pikir Changmin. Dia mencoba untuk menenangkan dirinya sebelum menanggapi Yunho.

 

“Lalu apa yang dikatakannya?” Tanya Changmin. Didengarnya suara beberapa tombol ditekan sebelum suara Jung Yunho kembali terdengar.

 

“Busan, Coklat, Hitam dan Gwangju, Coklat, Biru.”

 

Changmin mencoba mencerna kata-kata  Yunho tersebut. Pesan itu menurutnya cukup aneh dan Yunho pun ternyata memiliki pemikiran yang sama dengannya.

 

“Apa menurutmu pesan ini tidak aneh?”  Yunho yang pertama menyuarakan pemikiran mereka. “aku tidak terlalu mengerti maksud utama dari pesan ini, tapi sepertinya pesan ini merujuk pada korban berikutnya”. Mendengar itu bulu kuduk Changmin berdiri. Membayangkan akan adanya korban lagi.

 

“Hey Shim Changmin! Kau masih di sana bukan?” suara Yunho kembali terdengar, membuat Changmin ingat detektif itu menunggu respon darinya.

 

“Kau ada benarnya Detektif Jung, hanya saja pembunuh itu mengatakan jika dia akan memberitahuku dulu jika akan membunuh lagi,” tanggap Changmin asal dan dia harus menahan diri untuk tidak memaki Yunho ketika didengarnya detektif itu tertawa.

 

“Apa yang kau tertawakan Jung?!” bentak Changmin emosi. Saat ini dia benar-benar frustasi memikirkan tujuan dari pelaku dan Jung Yunho yang arogan ini malah menambah frustasi saja.

 

“Ayolah Shim Changmin! Kau mempercayai kata-kata pembunuh itu dan berharap dia akan menepatinya? Kau benar-benar naif Changmin” sahut Yunho dengan nada mengejek, membuat Changmin berharap dia bisa menghadiahinya dengan sebuah pukulan di wajah.

 

Changmin memilih untuk tidak menanggapi kata-kata Yunho dan dengan kejamnya ia langsung mematikan sambungan telepon itu begitu saja. Menggeram, dihempaskannya benda tak berdosa itu begitu saja di kasur dan kemudian menyusul merebahkan diri, namun tak lama suara ponselnya kembali terdengar. Mengira itu adalah telepon dari Yunho,  ia  langsung mengangkatnya bahkan tanpa mengecek ID penelpon.

 

“Apa maumu lagi Jung!!” sahutnya emosi, namun Changmin langsung terlonjak kaget begitu mendengar suara penelponnya.

 

“Jae hyung!! Ada apa?” kali ini dengan lebih tenang.

 

“Aku tidak menyangka kau sedang menunggu telepon dari detektif arogan  itu,” kata Jaejoong dengan nada menyelidik. Changmin memutar bola mata nya, berharap semua orang berhenti membuatnya kesal.

 

“Ayolah hyung! Langsung saja beritahu aku ada apa!” Changmin  benar-benar  frustasi sekarang, dan semua orang terkesan berusaha membuatnya emosi.

 

“Kangin menerima laporan dari kepolisian distrik Busan dan Gwangju, ada penemuan mayat dengan ciri pembunuhan sama persis dengan  Song JiSuk di distrik mereka” Changmin terdiam, mulutnya terbuka ingin membalas Jaejoong tapi ia sendiri tidak tahu harus mengatakan apa.  Otaknya berusaha untuk mencerna semua perlahan, dan kata-kata Yunho ditelepon seperti terdengar kembali olehnya.

 

‘Busan, Coklat, Hitam dan Gwangju, Coklat, Biru’

 

“Hyung apa korban itu memiliki ciri yang berhubungan dengan warna coklat, hitam, ataupun biru?”

 

“Ne Min-ah, korban yang ditemukan di Gwangju, Shin In Joo, 24 tahun, berambut coklat, lalu untuk korban yang ditemukan di Busan, Hwang Tae Goon, juga 24 tahun dan berambut coklat. Kurasa hitam dan biru yang kau maksud di sini adalah warna baju yang mereka kenakan Min-ah, tapi bagaimana kau bisa tahu Min?” Changmin menghela nafas mendengar pertanyaan Jaejoong. Dia bingung bagaimana harus menjelaskan pada hyung cerewetnya itu.

 

“Jung Yunho yang memberitahukannya hyung” Special Agent termuda di FBI ini memilih jujur, menurutnya dengan seorang Kim Jaejoong, berbohong adalah hal percuma.

 

“Jung? Bagaimana bisa?” Tanya Jaejoong heran.

 

“Pembunuh itu kali ini mengiriminya pesan hyung, dan jangan tanya padaku kenapa dia mengirim pesan ke Jung karena aku juga tidak tahu alasannya,” papar Changmin. Dia tahu hyungnya pasti akan menanyakan hal tersebut. Kali ini giliran Jaejoong yang terdengar menghela nafas. Hening. Tidak ada yang kembali melanjutkan pembicaraan walaupun telpon tersebut masih tersambung. Changmin lah yang kemudian memulai duluan, menanyakan hal yang cukup membuat penasaran dari tadi.

 

“Hyung? Kenapa kepolisian distrik  langsung menghubungi FBI? ”

 

“Leeteuk sudah menceritakan mengenai telepon dari pembunuh itu ke Kangin, dan Kangin itu mengeluarkan perintah ke semua kepolisian yang ada untuk segera melaporkan jika di daerah mereka ditemukan mayat dengan ciri pembunuhan seperti ini dan kurasa dua korban ini juga dari pembunuh yang sama, berdasarkan pesan yang diterima Jung itu.”

 

“Yah, kurasa hyung benar” setelah berpesan pada Changmin untuk selalu berhati-hati dan tidak lupa makan, Jaejoong pun memutuskan sambungan karena merasa tidak ada yang perlu lagi dibicarakan. Kembali membanting ponselnya ke kasur, Changmin kemudian mengguling-gulingkan tubuhnya ke kasur seperti seekor anak anjing yang sedang malas-malasan, hanya bedanya saat ini frustrasi lah yang dirasakan pemuda ini. Ponselnya kembali berbunyi, dan Changmin mengutuk keberadaan benda tak berdosa itu. Kali ini dia melihat ID caller nya dulu, dan begitu mengenali sebagai nomor dari Jung Yunho, Changmin malah dan mematikannya dan bergegas keluar dari kamar hotelnya, meninggalkan ponselnya tergeletak begitu saja di kasur.

 

チャンミン

 

Seoul, Jung Corps, 09.00 KST

Yunho mendengus jengkel sambil membanting ponsel mahal miliknya begitu saja ke meja kerjanya. Pria pewaris Jung Corps ini mengacak rambutnya kesal. Setelah teleponnya diputuskan begitu saja, sekarang  berkali-kali dirinya mencoba menghubungi Shim Changmin lagi, tapi Agent FBI itu sama sekali tidak menjawab teleponnya. Yunho lalu mengambil kembali megambil ponselnya dan menekannya dengan cepat.

 

“Heechul, aku membutuhkan bantuanmu, segera ke ruanganku” perintah Yunho pada salah satu staff merangkap temannya itu. Yunho bisa mendengar gerutuan Heechul sebelum telponnya kembali dimatikan begitu saja. Dia menyandarkan tubuhnya ke kursi, menunggu kedatangan Heechul. Saat ini di benaknya hanya dipenuhi oleh wajah seorang Shim Changmin. Ia sendiri pun bingung. Bagaimana pemuda naif dan kekanakan tapi juga manis itu bisa terus-terusan muncul dalam pikirannya. Namun semua pikirannya harus terhenti ketika heechul dengan tidak elegannya menghambur masuk ke ruangannya.

 

“Yah Jung Yunho! Bukankah sudah berkali-kali kukatakan padamu jangan pernah berteriak padaku jika ditelpon! Kalau kau bukan sahabatku sudah aku pukul kepalamu itu! Tidak peduli sekalipun kau adalah bos-ku!” omel Heechul. Yunho hanya mengangakat bahunya tidak peduli. Omelan Heechul sudah biasa untuknya. Dia bahkan sudah sering menerima yang lebih parah dari pria yang juga berwajah cantik ini.

 

“Aku benar-benar butuh bantuanmu dengan segera Heenim” Heechul masih menggerutu, tapi dia segera menempatkan dirinya disalah satu sofa Yunho. Jarang sahabatnya ini terdengar begitu kacau.

 

“Bantuan apa yang kau perlukan dari Yang Mulia Heenim ini?!” jika saja tidak segera membutuhkan bantuan Heechul, Yunho ingin sekali melemparkan barang apapun yang ada di meja kerja tepat ke wajah Heechul.

 

“Aku ingin kau melacak dimana nomor ini berada saat ini, jika bisa sekalian dengan tempat dia menginap” Yunho memberikan langsung ponselnya ke Heechul. Melemparkan tatapan heran pada Yunho sebelum mulai menyamabar salah satu laptop yang berada dekat dengannya, Heechul pun mulai menggerakkan kesepuluh jarinya dengan cepat. 10 menit kemudian, Heechul berteriak girang sebelum menatap Yunho kaget.

 

“Kau memintaku mencari keberadaan Agent Shim?” tanyanya tidak percaya. Yunho hanya bisa menghela nafas. Semua bahkan termasuk pegawainya memang tahu permusuhan aneh kedua orang ini. Tidak berniat untuk menjawab pertanyaan Heechul, Yunho malah menelpon pegawainya yang lain untuk menyiapkan pesawat pribadi miliknya dan juga beberapa pakaian untuknya. Mendengar itu, Heechul malah tersenyum menyeringai.

 

“Waaw, apa hari ini April mop? Jika benar, kau sukses Jung” sahut Heechul mengejek. Yunho hanya mengacuhkannya. Dia hanya ingin secepatnya pergi. Segera Yunho menyambar tas kerjanya juga ponselnya dan keluar dari ruang kerjanya begitu pegawainya memberitahukan bahwa semua yang dia minta telah siap. Tidak lupa juga bonus teriakan dari Heechul.

 

“SELAMAT MENIKMATI AKHIR PEKAN MU DENGAN SHIM CHANGMIN!”

 

チャンミン

 

Gangwon-do, 22.10 KST

                Changmin memasuki lobi hotel tempatnya menginap dengan lelah dan langsung menuju salah satu lift yang kosong. Dia ingin segera menghempaskan tubuhnya ke kasur. Pertemuannya dengan keluarga Song tadi cukup meenguras tenaganya. Changmin harus berkali-kali menenangkan Nyonya Song yang histeris, dan juga dia harus menghadapi kemarahan dari Tuan Song. Setidaknya, cukup banyak informasi yang didapat Changmin untuk membantu penyelidikan dari keluarga Song. Suara lift berhenti mengagetkannya. Changmin pun menuju kamarnya dan memasukinya. Matanya membulat sempurna begitu melihat siapa yang tengah berada di kamar tempatnya menginap. Jung Yunho yang dengan elegannya duduk di satu-satunya kursi di ruangan itu.

 

                “Apa yang kau lakukan di sini Jung?! dan bagaimana kau bisa masuk?!” bentak Changmin sambil melemparkan tas yang dibawanya ke lantai begitu saja. Yunho tidak langsung menjawab. Dia tetap memasang wajah datarnya dan mencoba menunggu sampai Changmin tenang lalu duduk. Namun percuma karena seorang Shim Changmin, tetap bersikeras berdiri di depan pintu kamarnya, menatap Yunho dengan tatapan membunuh.

 

                “Sebaiknya kau duduk dulu Agent Shim, kau terlihat cukup lelah, atau mungkin kau ingin beristirahat dan aku akan kembali lagi besok dan kita berbicara dengan lebih tenang,” Yunho mencoba bersikap ramah tapi Changmin sedang tidak ingin beramah-tamah apalagi dengannya.

 

                “Cukup jawab pertanyaanku itu Jung!”

 

                “Kau mematikan telponku begitu saja bahkan aku belum selesai bicara, karena itu aku menemuimu langsung dan bagaimana aku bisa di ruangan ini, sederhana saja, hotel ini salah satu milik Jung Corps” balasnya santai. Changmin mengutuk Yunho dan seluruh Jung dalam hati dan membuat catatan untuk lebih dulu memeriksa info setiap tempat yang akan dikunjunginya. Menghela nafas, Changmin berjalan menuju kasur dan langsung menghempaskan tubuhnya, dan tenggelam dalam tumpukan bantal juga selimut, tidak peduli dengan keberadaan Jung Yunho yang memperhatikan semua gerakannya.

 

                “Aku bisa saja melaporkanmu karena memasuki kamar orang lain tanpa izin Detektif Jung!”

 

                “Jika kau tidak mematikan telepon dariku tadi maka hal ini tidak akan terjadi Changmin-ah, dan aku cukup percaya diri untuk bisa menghindari laporanmu itu” sahut Yunho membuat Changmin memutar bola matanya kesal.

 

                “Aku tidak punya tenaga lagi untuk berdebat denganmu Jung, jadi sebaiknya kau keluar sekarang juga karena aku benar-benar lelah,” gerutu Changmin dari ba

Please Subscribe to read the full chapter
Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!
ChangNeen
Story ini sebelumnya sudah pernah di publish di FFn, namun karena beberapa hal akhirnya saya pindahkan ke AFF. Fanfic ini di re-publish dengan sedikit perubahan

Comments

You must be logged in to comment
Zheeda #1
Chapter 14: Masih menunggu....
Tesyaliliani
#2
Chapter 14: Baru nemu cerita ini dan langsung suka. Kk kpn updatenya? Gak sabar sama kelanjutan cerita ini
Zheeda #3
Authornim..
Cassie_Army
#4
Chapter 14: Astagaaa udah apdet aja ini cerita favorit!!!
*mewek haru
Changminnieeee TT TT TT

Btw Gomawo authornim..
cecilyuu
#5
Chapter 14: Huaaa, kapan author update lagi? Ga sabar bgttt.
Changmin harus kuat,
Tunggu diselamatkan oleh Jae hyung and Yunho!
retnoyuul #6
Chapter 14: Can't waitttt to see what will happen to Changmin UwU
angelmax #7
Chapter 14: Mimpi apa ini saia ! Ini hari terindah saat buka aff lalu ada notif dan ternyata authornim updated !

Ya ampyunnn ini epep yg paling aku nantikan kelamjutanya...udah agak pesimis sih saat ampe dua tahun gak apdet TT...tapi syukurlah akhirnya authornim are back!

Agak kecewa sih pas bagian enceh di skip wkwkwk *ketauan reader yadong nih*

Semoga tetep dilanjut ampe tamat.amin
MaxRen13 #8
Chapter 14: Finally! Update! Yunho changmin jadiaaaaannnn udah dpt restu pula.. Skidipap jugaaa

Akhirnya gliran changmin skrng, smoga dia bisa brtahan..cpet slmatkan minnie??
mxcharm
#9
Chapter 14: akhirnya update, thanks krn masih melanjutkan ini. ini salah satu ff fav saya. semoga updatenya tdk terlalu lama ya hahahaha selamat melanjutkan. saya akan menunggu updatenya
Bigeast88 #10
Chapter 14: Absjdksnfjdjfke OMG BERKAH BULAN JANUARI!! AKHIRNYA UPDAAATTEEEE THOOOORRRR Huhuhuhuh TTwTT
Akhirnya jadian~~ eh tp NCnya kok dipotong sih /plak/ XDD
Smoga chami yg mulus g dilukai~~ pangeran jung cepat temukan kekasihmuuuuu!!
Good job thor bikin makin penasaraan hohoho

Update berikutnya jgn lama2 y thor X'D