Heine Elf Town

Magia

Hiroto pun bersama Hellen Menuju Heine kota para bangsa Elf, dimana kota tersebut jauh di dalam Hutan suci, tapi setelah tiba di Hutan suci, Hellen mencium bau darah dan ke sengsaraan, Hiroto dan Hellen pun masuk ke dalam Hutan Suci yang sangat di hormati oleh bangsa Elf, dalam perjalanan Hellen dan Hiroto menuju kota Heine, tidak ada satu tentara Elf pun yang patroli atau berjaga, mereka melewati post post jaga Heine tapi tidak ada seorangpun disana.

sesudah melewati post ke 3 mereka melihat banyak mayat bangsa Elf seperti sampah, tidak terurus, dengan anggota badan yang tidak lengkap, tengkorak tengkorak dan bangkai bangsa Elf yang busuk bisa di lihat sepanjang jalan menuju kota Heine.

"Hiroto sepertinya kita jangan masuk ke kota karena aku merasakan hawa yang tidak nyaman" Hellen menjelaskan perasaanya yang tidaknyaman

"ide bagus, aku juga tidak mau terjadi hall yang tidak menyenangkan" Hiroto tersenyum

"kau terlalu naif Hiroto, nyatanya kita harus membunuh jika tidak kita yang di bunuh" Hellen sambil tertawa kecil

"entahlah aku lebih senang menyebutnya sebagai pembelaan diri ku" Hiroto dengan nada pelan

"mending kita sembunyikan kuda kita, dan kita berjalan agar ke beradaan kita tidak di ketahui" saran Hellen terhadap Hiroto

"tapi mereka memiliki sihir yang luar biasa untuk mengetahui keberadaan orang orang di hutan suci ini" Hiroto memandang ke arah Hellen

"dasar bodoh, bangsa Elf sekarang sudah hancur kita tidak tau ada berapa orang disana sekarang, dan ternyata kau adalah Dark Magia yang terbodoh pernah ada" Hellen dengan santainya

Mereka pun menyembunyikan kuda mereka di dekat gua, Hellen dan Hiroto pun menuju kota Heine yang sudah berjarak kurang lebih 2 kilo meter lagi.

"Hei Hiroto, gunakan jubah ini" Hellen memberikan Jubah yang ia pungut dekat mayat bangsa Elf

"untuk apa ?" tanya Hiroto

"kan benar Dark Magia paling bodoh yang pernah ada, coba pikirkan dengan otak mu yang setengah itu, bagai mana dalam ke adaan seperti ini ada manusia yang masuk perkampungan Elf ?, terus dengan ini kita bisa menyembunyikan, wajah dan senjata kita" Hellen menghela nafas

Hiroto pun mengenakan jubah tersebut bersama Hellen, pemandangan yang tidak dapat di katakan dengan kata kata, atau di tuliskan, Kota Elf yang terkenal dengan sebutan surga di bumi, telah hancur luluh lantah, bau amis darah dan bau bangkai bangsa Elf yang mati tercium sangat jelas, dari tadi mereka berjalan tidak melihat seorang perempuan dari bangsa Elf, tubuh mereka terlihat sangat pucat, laki laki tua dan muda di suruh bekerja keras, di kawal oleh tentara Alexandria, kemudian Hellen dan Hiroto juga melihat bangsa Dark Elf, dengan kulit ungu tua, mereka bekerja dan saling tolong menolong dengan bangsa Elf yang lain, walau kita tau, perseteruan antara bangsa Elf telah terjadi ratusan tahun yang lalu dimana sekumpulan bangsa Elf membakar pohon ke hidupan, terjadilah perperangan yang sangat sengit, kemudian mereka pun di kutuk karena telah membakar pohon ke hidupan, kulit mereka berubah dan mereka mendapat julukan Dark Elf. Hiroto pun menangkap 2 orang tentara Alexandria, Hellen pun membunuh 2 orang tentara tersebut, mereka pun menggunakan baju jirah tentara Alexandria.

Kini dengan leluasa mereka dapat berbaur dengan para tentara dan para elf, setiap bangsa elf yang melihat lambang Alexandria, terlihat di mata mereka dan raut wajah mereka semua, yang menyimpan ke bencian yang sangat dalam, saat malam tiba, mereka pun di kumpulkan di sebuah penjara yang di buat oleh tentara Alexandria, mereka di kurung seperti binatang, saat itu Hiroto dan Hellen di panggil oleh seorang berpangkat tinggi, dimana mereka di tugaskan untuk menjaga tahanan. Hiroto dan Hellen pun menerima perintah tersebut tanya banyak tanya.

mereka pun menuju sebuah gua yang di buat sedemikian rupa dengan sihir, membuat kamar kamar penjara, mereka terlihat lesu, ke hilangan semangat, bangsa elf memiliki umur yang panjang, mereka juga memiliki paras yang tampan dan cantik, tapi sekali lagi di penjara ini mereka hanya melihat hanya laki laki.

"hei kamu" ujar hiroto dengan nada garang memanggil salah seorang bangsa Dark Elf

"ada apa tuan" tanya orang tersebut

"siapa nama mu ?" tanya Hiroto

"nama hamba Ertio" jawabnya

"hiroto aku akan keluar mengamati pasukan Alexandria, sementara carilah informasi disini" Hellen berbisik terhadap Hiroto

Hellen pun pergi meninggalkan Hiroto, Hellen pun mencari pohon paling tinggi, yang mengelilingi kota Heine, setelah ia menemukan Hellen pun mengamati seluruh pergerakan tentara Alexandria dari atas pohon dengan mata naganya yang dapat melihat dengna jelas, Hellen heran kenapa para tentara disini sangat sedikit, mereka juga tidak sampai berjumblah 50 orang, kemudian para tentara pun pergi meninggalkan kota Heine, tidak ada satupun tentara tapi ia melihat di arah jam 9 ada sekitar 15 tentara bersenjata lengkap, hampir saja Hellen terkecoh dengan penglihatanya, hellen berpindah tempat sambil mencari sisa tentara Alexandria, setelah ia yakin hanya ada 15 tentara di tempat tersebut, Hellen pun kembali ke tempat para bangsa Elf yang masih hidup di tawan.

"Ertio kemana para wanita bangsa Elf ?" tanya Hiroto

"maksud tuan ?" tanya Ertio

"soalnya aku tentara baru disini, aku dari tadi hanya melihat hanya laki laki saja" Hiroto bingung

"siapa tuan ?" Ertio curiga

"aku ?, seorang Dark Magia" Hiroto membuka penyamaranya sambil melepas baju jirah tentara Alexandria

"tuan benar benar seorang Dark Magia, hamba bisa melihat dari mata tuan" Ertio meneteskan airmata

"sudah lah sekarang katakan kepada ku kemana sisa bangsa mu ?" tanya Hiroto

"sebagian bansa elf dan dark elf telah mati, dan para wanita di sekap di kastil Elf, dimana disana di jaga ketat oleh tentara alexandria, dan sampe sekarang kami tidak pernah melihat mereka lagi" Ertio mengusap air matanya

kemudian hellen pun datang menghampiri Hiroto

"apa yang kamu lakukan Hiroto" tanya Hellen

"membebaskan mereka semua" jawab Hiroto bebas

"terserah kamu lah" Hellen tersenyum

Hiroto pun membebaskan semua tahanan, dengan sihir miliknya dan membawa mereka ke hutan ke matian di sebelah barat hutan suci,mereka berjalan kaki dimana Hellen sambil mengamati di sekitarnya dengan cara melompat antara pohon yang satu ke pohon yang lainya.

"tuan Hiroto kami memiliki gudang senjata di hutan ke matian sebaiknya kita menuju kesana" Ertio dengan penuh harapan

"ok kita ambil semuanya, bagai mana apa mereka bisa bertarung ?" tanya Hiroto

"kami butuh waktu 24 jam untuk mengobati luka kami dan mengembalikan seluruh energi sihir kami" Ertio dengan nada yang tegas

................................

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet