Lucis dan Arcadia

Magia

Kerajaan Lucis yang terkenal akan hasil lautnya, kerajaan ini dimana sebagian besar negaranya adalah negara kepulauan, mereka juga memiliki panorama kepulauan yang indah, di samping itu kerajaan Lucis di pimpin oleh King Of Lucis VI, dimana ia memiliki putri satu satunya bernama Amami Emi, seorang putri yang sangat di sayangi oleh seluruh rakyat Lucis, Putri Amami Emi suka keluar diam diam dari istana untuk menemui rakyatnya dan bermain dengan anak anak dari kalangan bawah.

Kerajaan Lucis juga mengalami tekanan dari kerajaan Alexandria akibat invasi militer ke negara Limbum, perekonomian menjadi tidak pasti, Lucis juga memperkuat pertahanan milier mereka karena negara Alexandria terus saja memperluas kekuasaan mereka, karena King Of Lucis VI sudah sangat tua Amami Emi harus mengambil alih system pemerintahan negara Lucis. Emi yang tidak menyukai perperangan dan sangat membencinya, mau tidak mau untuk melindungi kerajaanya ia pun harus mau tidak mau, sewaktu waktu akan ikut berperang.

Amamia Emi mendapat kabar bahwa ia akan di jadikan Ratu negara Lucis untuk mengambil alih wewenang dari raja King of Lucis VI, karena tidak ada satupun anak dari raja seorang laki laki dan kerabat raja mau tidak mau Emi harus menerima itu semua, menjelang waktu penobatan ledakan terjadi, kapal perang armada Alexandria berada di gerbang utara negara Lucis. Emi yang berada di balkon kamarnya tertegun dan gemetar melihat armada perang Alexandria, tentara pun ribut lalu lalang, mereka bersiap, tapi percuma karena ini adalah serangan kejut yang sudah di rancang sedemikian rupa, tentara darat Alexandria pun masuk kota Lucis menyerang tentara dan penduduk.

dan pemimpin penyerangan negara Lucis adalah Elin, Elin berdiri tegak di ujung kapal armada Alexandria sambil memegang pedangnya, Elin terus mencoba tegar, karena ini adalah perintah dari raja, memperluas kerajaan Alexandria, ratu Amamia Emi pun di bawa oleh tentara kerajaan Lucis karena dia harus selamat untuk menyelamatkan kerajaan, sebelum itu ia bertemu ayahnya yang terbaring lemah di kamar.

"raja ku tentara alexandria telah menyerang kita" ujar Emi

"ya aku tau itu, anak ku bisahkah kita berbicara seperti pada umumnya anak dan ayah?" pinta King of Lucis VI" dengan suara yang pelan

"iya ayah, aku tidak tau apa yang harus aku lakukan, negara kita dalam ke adaan chaos" ujar Emi

"putri ku, aku ingin kamu pergi ke Arcadia, aku dengar dari tentara yang mendapat info dari pedagang bahwa di Arcadia ada seorang Dark Magia, menurut ramalan akan datang seorang Dark Magia dialah yang akan memerdekakan kita dia juga yang akan mencegah perperangan dia juga orang yang sangat bijak dan sekarang sudah tidak ada waktu lagi, pergilah" perintah King of Lucis VI

"tapi ayah aku tidak mungkin meninggalkan ayah dan rakyat ku" Emi bersikeras

"suatu saat rebutlah tanah kelahiran ini, minta bantuan kepada Dark Magia" King of Lucis VI dengan meneteskan air mata

tidak lama tentara pun membawa putri Amami Emi, ke kapal kerajaan untuk menuju kerajaan Arcadia dimana menurut kabar bahwa Dark Magia ada disana. Sementara itu di ruangan para satria, seorang jendral bernama Edward.

"dengarkan aku para tentara negeri Lucis, dan para Mizu Magia, kita disini harus mengulur waktu agar tuan putri dapat meninggalkan negeri ini, kalian semua jangan berharap untuk memenangkan perperangan ini, karena di samping kita kalah jumblah, kita juga tidak ada persiapan kita tidak menyangka mereka menyerang seperti ini, setidaknya matilah secara kesatria dan aku juga tidak akan meninggalkan kalian" ujar jendral Edward

"demi negara lucis!!!!!dan King Of Lucis VI" ujar teriak para kesatria dan prajurit

tidak lama mereka di kejutkan dengan King Of Lucis VI menggunakan baju perang, dan wajahnya terlihat sangat pucat, sekali kali ia batuk, karena beliau sedang sakit parah, tapi beliau terus memaksakan diri.

"yang mulia anda harusnya pergi meninggalkan istana bersama putri Emi" ujar Edward

"aku ini Raja, dan aku harus bertindak sebagai raja dan aku akan bertempur bersama kalian hingga nafas terakhir" ujar King Of Lucis VI

"tapi yang mulia" Edward dengan nada keberatan

"ini perintah, mari kita bertempur!!!!!!!" sorak King Of Lucis VI

King Of Lucis VI pun ikut bertempur di garis belakang, ia duduk di singasananya bersama beberapa satria pilihan dan para Paladin sebagai prajurit pelindung keluarga kerajaan dengan armor yang tebal. dan beberapa para Mizu Magia yang ada di sisinya. Elin pun mengarahkan pedangnya yang lurus dan panjang ke arah kastil Kerajaan Lucis.

Meriam sihir air pun di tembakan ke arah armada perang Alexandria.

"pengawal bawakan aku srigala besi, aku akan bertempur di garis depan" perintah Elin

"siap jendral" ujar pengawal Elin

Elin pun menaiki Srigala besi miliknya, bersama tentara yang lain menggunakan srigala Besi mereka pun melompat dari kapal dan, mulai menghantam barisan musuh, Pintu gerbang negara Lucis pun di hancurkan dengan meriam sihir armada tempur Alexandria, Elin menyarungkan pedangnya dan menggunakan Tombak yang tajam terbuat dari Elunium pilihan. Melihat Jendral mereka bertarung di garis depan tentara Alexandria menjadi meningkat moral mereka, dan semangat yang berapi api, jendral Edward berada di garis depan mengambil tombaknya, dan langsung menghadang tentara Alexandria.

"atas kedaulatan kerajaan Lucis aku perintahkan kalian tentara Alexandria, segera pergi dari negeri kami, kami tidak menyukai perperang, saya harap anda mengerti" ujar Edward

"kau menyuruh ku mundur ?, jangan becanda, matilah kalian semua!!!!!!!!!!!!!!!!!!" balas Elin

Elin membidik jantung Edward dengan mata tombaknya, Edward pun menghindar sambil menangkis serangan Elin, Elin memutar tombaknya dan menghantam tubuh Edward, hingga Edward terpelanting menabrak tembok, Edward pun berdiri, dan mencabut pedangnya, karena tombaknya terlepas dari tanganya, Elin pun turun dari Srigala besi miliknya.

"wahai jiwa yang terbenggu di negara, berikan kematian yang singkat untuk musuh ku, datanglah Masamune!!!!" Elin membaca mantra

di tanganya pun muncul sebuah katana bernama Masamune, pedang panjang dan sangat tajam, terlihat raut wajah Elin sangat sedih, ini tetap harus di lakukan, Elin memotong pedang milik Edward, saat hendak menebas tubuh Edward, elin melihat ke atas gerbang pasukan pemanah Lucis membidiknya, Elin menghindar, dan memberikan sinyal kepada kapal terbang Alexandria untuk memberikan dukungan udara untuknya, dan ledakan terjadi, Edward pun mundur ke gerbang ke 2, bersama para kesatria ia memberitahukan bahwa musuh sudah menguasai gerbang utama, dan pertahanan terakhir adalah gerbang ke 2 ya itu pintu masuk kastil.

Sihir sihir dari clan Mizu Magia menghalangi pasukan Alexandria, Elin tidak habis pikir ia terus maju dengan katana miliknya, Elin membelah pintu gerbang ke 2 kastil Lucis, disana Elin melihat King Of Lucis duduk di singasananya dengan nafas yang tidak beraturan.

"jendral Alexandria dengarkan aku, aku adalah raja Lucis VI, ambilah kepala ku tapi bebaskan semua rakyat dan prajurit ku" ujar King of Lucis VI

"yang mulia" ujar semua orang disana

"maaf" ujar Elin

gerakan yang sangat cepat hingga orang orang disana tidak sadar, Elin sudah di belakang King Of Lucis VI, Elin pun memenggal kepala king of Lucis, dengan kepala menunduk, Edward melihat kejadian tersebut tidak tinggal diam, Elin mengibaskan pedanngya, tubuh Edward terbelah menjadi dua, semua orang di bantai habis, teriakan teriakan ketakutan dan akibat sayatan di tubuh mereka terdengar dengan jelas, Elin pun mengambil kepala King Of Lucis VI lalu ia berdiri di balkon istana yang mengarah ke kota Lucis di saksiskan seluruh orang disana, Elin menunjukan King of Lucis VI sudah mati dengan memperlihatkan kepala King Of Lucis VI.

Elin mendapat laporan bawa ada kapal yang pergi meninggalkan negeri Lucis, Elin pun hanya diam saja dan memerintahkan tidak usah di kejar, berita itupun sampai ke King Of Alexandros IV, Raja sangat senang sekali mendengar hall tersebut, bahwa Alexandria berhasil menjatuhkan keraja Lucis.

"aku sekarang tidak jauh dari seorang monster" ujar Elin dalam hatinya sambil ia menangis

tanpa seorangpun tau, kali ini elin menolak untuk eksekusi, semua penduduk dan prajurit yang tertangkap, tapi mereka harus berjanji untuk tunduk dengan King of Alexandros IV . Elin tidak bisa menolak ini semua setidaknya ia bisa mengurangi pembunuhan yang di lakukan, makanya Elin dengan cepat membunuh raja lucis IV.

............................

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet