Jendral Elin Tachibana

Magia

Di istana Alexandira, Elin menghadap raja Alexandros IV, upacara kerjaan berlangsung, setelah melewati berbagai test dalam militer, dan prestasi yang sangat mengagumkan Elin menjadi Jendral militer kerajaan Alexandria pertama, dengan gelar bangsawan Baron.

"Elin Tachibana, aku sebagai raja Alexandria, Alexandros IV, menganugrahkan mu gelar bangsawan tertinggi di kerajaan Alexandria ya itu Baron, dan memberikan mu ke dudukan sebagai Jendral dengan 10.000 pasukan berkuda, dengan ini aku harap kau akan selalu membawa ke menangan untuk kerajaan Alexandria di medan perang" King Alexandros IV mengumumkan kepada seluruh negeri Alexandria

Elin pun di persilahkan berdiri dan menerima pedang serta baju jirah sebagai Jendral yang memimpin 10.000 pasukan berkuda. Elin juga bertugas menggantikan jendral Eru yang telah gugur dalam penahlukan wilayah kerajaan Limbum. Elin yang mengenakan baju jirah dan pedang yang ada di pinggangnya, mengadakan pertemuan meja bundar dengan para jendral dan kesatria, yang di saksikan oleh King Alexandros IV. dimana untuk pasukan jendral Eru tidak ada yang memimpin mereka pun sepakat, Elin juga mengambil alih pasukan almarhum jendral Eru.

Tentu saja keluarga Elin dan Elin pribadi sangat senang, salah satu cita citanya sudah di raihnya, setelah pelantikan dan pertemuan yang memakan waktu sangat lama akhirnya Elin pulang ke rumahnya, ia pun mandi dan sambil memikirkan tentang Hiroto.

"setelah ke jadian itu Hiroto pergi kemana yah, soalnya Haruka Sensei juga menghilang, kangen juga sama si bodoh itu, bisa bisanya menghilang padahal 10 dewan sihir tidak mempermasalahkan dia adalah seorang Dark Magia malah mereka ingin tau lebih dalam soal Dark Magia dan mereka juga sangat kagum, saat si bodoh itu menghilang bersama Haruka sensei banyak yang menyayangkan, atau jangan jangan mereka berdua lari seperti di serial novel dan drama cinta ahhhh gak gak gak gak boleh" gumam Elin sambil menggosok tubuhnya dengan sabun

Setelah selesai mandi elin mengganti pakaianya, dan matanya terpana pada album fhoto, disana banyak fhoto fhoto Hiroto dan Elin beserta teman temanya. Rasa ingin bertemu ini semakin kuat, Elin gak tau bagai mana caranya, dan ada dimana sekarang Hiroto, tidak sadar airmata pun menetes, karena rasa rindu yang amat sangat menyerang dirinya, untuk masalah ini tidak ada obat atau sihir untuk mengusir rasa cinta dan rindu, obatnya hanya satu ya itu bertemu langsung dengan orang yang di cintai dan menyampaikan seluruh isi hati ini.

Ke esokan paginya, Elin menuju istana saat keluar dari rumah, orang orang pun memperhatikan Elin, Kereta kuda milik kerajaan sudah ada di depan pintu gerbang rumahnya, dengan di ikuti 40 tentara berkuda bersenjata lengkap untuk mengawal Elin, Jendral wanita pertama Elin Tachibana, rakyat memberikan tepuk tangan. Setelah tiba disana Elin pun menghadap Raja dan ia mendapatkan tugas menuju Limbum untuk memimpin pasukan. Elin pun menerima tugas tersebut, ia pun segera berangkat dengan menggunakan armada perang, untuk Alexandria tanah kelahiranya Elin menuju Limbum untuk memberikan kemenangan kepada raja Alexandros IV dan Alexandria.

Menurut data yang di berikan Limbum adalah negara yang kaya akan pengetahuan, tapi di samping itu mereka telah membuat senjata perang untuk menyerang Alexandria, dengan mencegahnya balas dendam dan penyerangan, keputusan yang bagus adalah membantai mereka semua, demi kehormatan Alexandria, dan Elin sadar harus tetap melakukan tersebut walau tidak sesuai dengan prikemanusiaan tapi itulah yang harus di lakukan. Elin berpikir mungkin ada cara yang lebih baik, karena semua di lapangna tergantung keputusan dari jendral yang bertugas, setidaknya Elin berfikir mencoba untuk merubah ini semua.

setelah 3 hari di perjalanan, Elin tiba di Limbum, ia melihat Limbum ancur lebur, hanya sisa sisa reruntuhan, Eksekusi mati pun di laksanakan untuk para anggota kerajaan Limbum yang tertangkap termasuk rakyatnya, saking banyaknya yang di hukum mati, Elin khwatir Algojo mendapat gangguan mental, Elin pun memerintahkan untuk mengganti dengan tembak mati, Elin tidak sanggup melihat eksekusi tersebut.

Elin memutuskan berdiam diri di dalam kapal, dan melihat data data di atas meja saja, wajar saja karena selama ini Elin tidak pernah membunuh orang dan melihat pembunuhan secara langsung, sedikit stres memang ada tapi inilah resiko, tidak semua apa yang kita harapkan berjalan dengan lancar, para kapten pasukan Alexandria yang lebih dulu di Limbum pun menghadap kepada Elin dan mereka melapor ke adaan Limbum sekarang ini, dari tubuh mereka tercium bau amis darah, dan terlihat juga beberapa luka memar di tubuh mereka.

Perlawanan prajurit Limbum juga sangat keras dan mereka butuh waktu 1 minggu siang dan malam untuk mengalahkan mereka,

.......................

 

 

Like this story? Give it an Upvote!
Thank you!

Comments

You must be logged in to comment
No comments yet